oleh

Menang Gugatan Rp170 Miliar Setelah Dipecat Gara-gara Tidak Masuk Kerja

image_pdfimage_print

Kabar6-Di balik musibah, ada anugerah. Tampaknya ungkapan itu pas untuk menggambarkan jalan hidup Marie Jean Pierre (60). Wanita yang bekerja sebagai tukang cuci piring di sebuah hotel Miami, Amerika Serikat, diputuskan hakim mendapat uang ganti rugi sebesar Rp170 miliar karena dipaksa bekerja pada hari Minggu.

Marie, melansir Dailymail, dipecat pada Maret 2016 lalu karena tidak masuk kerja pada enam hari Minggu. Bukan tanpa alasan, hal itu disebabkan karena Marie menghadiri ibadah di Gereja Baptis Betel, Miami. Marie yang berasal dari Haiti, telah bekerja di hotel selama lebih dari satu dekade, dan sebelumnya dia tidak pernah dipaksa bekerja pada hari Minggu.

Sebagai seorang Kristen yang taat, Marie sempat mengatakan kepada majikannya bahwa ia tidak bisa bekerja pada hari Minggu karena kepercayaan agama yang dianut. “Saya mencintai Tuhan. Tidak ada pekerjaan pada hari Minggu, karena hari Minggu saya menghormati Tuhan,” jelas Marie.

Pengacara Marie yang bernama Marc Brumer menjelaskan, selama satu dekade wanita itu tidak pernah dijadwalkan bekerja pada hari Minggu tetapi mereka kemudian ‘menjebaknya untuk absen’. Marie pun menggugat hotel yang kemudian dikelola oleh Hilton ini ke pengadilan, dengan alasan bahwa haknya telah dilanggar berdasarkan Undang-Undang Hak Sipil 1964, yang melindungi pekerja dari diskriminasi berdasarkan ras, agama, jenis kelamin atau asal negara.

Dewan juri pada persidangan itu kemudian menyimpulkan bahwa Marie harus diberikan uang ganti rugi sebesar Rp170 miliar, ditambah Rp498 juta dalam bentuk upah dan Rp7,1 miliar untuk rasa sakit secara emosional dan penderitaan mentalnya.

Sementara pihak hotel mengatakan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut. “Selama 10 tahun Marie bekerja di hotel, beberapa konsesi telah dibuat untuk mengakomodasi komitmen pribadi dan keagamaannya,” demikian pernyataan dari Hilton Hotels.

Namun Brumer mengatakan bahwa masalahnya ‘bukan tentang uang’, tetapi tentang mengirim pesan ke perusahaan bahwa ‘berapa pun besar ukuran Anda, jika Anda akan mengambil darah dan keringat pekerja Anda, Anda lebih baik mengakomodasi mereka atau membiarkan mereka setidaknya percaya dalam keyakinan agama mereka.’ ** Baca juga: Penyanyi Ini Tolak Wawancara di Sebuah Talkshow Hanya Karena Posisi Kursi

Ya, beribadah memang hal yang sangat penting.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email