oleh

Menopause Dini Incar Wanita yang Bekerja Malam Hari?

image_pdfimage_print

Kabar6-Menopause adalah masa berakhirnya siklus menstruasi. Seiring dengan proses penuaan, semua wanita akan mengalami proses ini. Fase alami tersebut disebabkan oleh perubahan pada kadar hormon tubuh wanita. Menjelang akhir usia 30 tahun, kinerja ovarium akan menurun dan pada akhirnya berhenti memproduksi hormon reproduksi di kisaran usia 50 tahun.

Sebenarnya usia terjadinya menopause pada tiap wanita berbeda-beda, tapi umumnya terjadi pada sekitar usia 50 tahun. Meski demikian, ada juga sebagian wanita yang mengalaminya sebelum usia 40 tahun. Inilah yang disebut menopause dini atau prematur.

Nah tahukah Anda, wanita yang sering melakukan kerja pada malam hari (lembur) memiliki risiko yang cukup tinggi untuk mengalami menopause dini? Melansir Okezone, wanita yang mengganggu jam tidur mereka dengan begadang di malam hari, memiliki kadar hormon melatonin tidur yang lebih rendah. Menurut beberapa ahli, hal itu penting untuk ovarium.

Namun stres dan kelelahan karena lembur juga bisa menjadi salah satu faktor yang mengganggu kadar ekstrogen dan menjerumuskan wanita ke dalam menopause pada usia dini.

“Ini adalah studi pertama tentang hubungan antara rotasi shift malam dan usia saat menopause, dan kami menemukan hubungan moderat tetapi signifikan,” kata Dr. David Stock, pemimpin penelitian dari University of Dalhouise di Kanada. Ditambahkan, wanita yang mengalami menopause sebelum usia 45 tahun, cenderung sering melakukan kerja pada malam hari.

Selain menyebabkan menopause dini, wanita yang sering bekerja malam hari juga lebih besar memiliki risiko terkena kanker payudara dan endometrium, karena terlalu sering bekerja di malam hari diyakini memengaruhi kadar hormon seks, yang dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan kemungkinan seorang wanita berhenti berovulasi.

Penelitian dilakukan dengan mengamati perawat yang telah bekerja setidaknya tiga malam dalam sebulan, di samping shift siang dan malam. Ditemukan, wanita yang telah melakukan ini selama 20 bulan atau lebih dalam dua tahun sebelumnya memiliki risiko sembilan persen lebih besar mengalami menopause dini.

Bagi mereka yang memulai menopause di bawah usia 45, shift malam yang banyak ini meningkatkan risiko menopause dini sebesar 25 persen. Jika mereka telah melakukan shift malam bergilir selama lebih dari 20 tahun, risikonya naik menjadi 73 persen.

Bekerja lembur ternyata juga mampu meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur, karena bekerja pada malam hari membuat orang terkena cahaya buatan ketika mereka seharusnya tidur. ** Baca juga: Maksimalkan Kesehatan dengan Makanan Tinggi Antioksidan

Inilah yang mengurangi kadar hormon tidur melatonin, yang menurut beberapa ahli sangat penting untuk menjaga ovarium bekerja dan menghasilkan telur sehingga wanita tetap dapat memiliki anak.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email