oleh

Mengapa Gandum Baik untuk Kesehatan?

image_pdfimage_print

Kabar6-Gandum terkenal sebagai makanan yang dianjurkan saat Anda sedang menjalankan program diet. Beberapa penelitian menunjukkan, mengonsumsi banyak gandum melindungi kita dari penyakit kronis dan mengurangi risiko semua penyebab kematian.

Makanan yang kaya akan gandum, melansir tempo.co, telah terbukti salah satunya mengurangi faktor risiko kardiovaskular serta membantu menjaga berat badan. Dan untuk pertama kalinya, para ahli di University of Eastern Finland di Kuopio semakin memahami mekanisme molekuler di balik manfaat gandum. Peneliti utama bernama Dr. Kati Hanhineva, menjelaskan mengapa para ilmuwan mulai menyelidiki hal tersebut. “Gandum adalah salah satu makanan tersehat. Umpamanya saja, kita mengetahui bahwa mengonsumsi gandum dalam jumlah tinggi dapat melindungi diri dari diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular,” urainya.

Penelitian terkini menyimpulkan bahwa mereka yang mengonsumsi gandum setiap hari memiliki kemungkinan kecil terkena diabetes tipe 2. Penelitian terbaru juga mengamati dampak dari makanan dengan kandungan gandum tinggi pada tikus dan manusia, yang hasilnya dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition.

Setelah partisipan mengkonsumsi gandum selama 12 minggu, para peneliti menganalisis metabolomik, studi tentang proses kimia yang melibatkan metabolit, di mana molekul kecil dibentuk oleh dan selama proses metabolisme. Para peneliti sangat tertarik dengan betain, sekelompok senyawa yang memiliki berbagai fungsi biologis.

Gandum adalah sumber makan penting dari senyama betain, dan para peneliti menduga bahwa betain yang menjadikan gandum memberikan manfaat kesehatan. Seperti yang diharapkan, analisis mereka menunjukkan bahwa terjadi peningkatan senyawa betain setelah mengonsumsi gandum selama 12 minggu.

Para peneliti menemukan korelasi antara kadar senyawa betain yang lebih tinggi dan peningkatan metabolisme glukosa. “Pipecolic acid betaine, misalnya, sangat menarik. Peningkatan kadar pipecolic acid betaine setelah mengonsumsi gandum, di antara hal lainnya, berhubungan dengan kadar glukosa yang rendah setelah makan,” kata Dr. Hanhineva.

Dalam percobaan lanjutan, tim menguji senyawa betain tertentu pada sel di laboratorium. Secara khusus, mereka tertarik dengan 5-aminovaleric acid betaine (5-AVAB), yang diketahui menumpuk di jaringan yang sangat aktif, seperti jaringan jantung. ** Baca juga: Tertawa Itu Beri Banyak Keuntungan, Lho

Temuan dari bagian penelitian ini terbukti bermanfaat untuk penelitian penyakit kardiovaskular.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email