1

Pilih Waktu Terbaik Minum Air Putih Agar Berat Badan Turun Cepat

Kabar6-Minum air putih memang menjadi salah satu cara populer menurunkan berat badan dengan cepat, karena air putih bukan hanya zero kalori, tapi juga bikin kenyang dan membantu melancarkan metabolisme.

Namun tahukah Anda, minum air putih untuk menurunkan berat badan ternyata juga memiliki waktu-waktu terbaiknya, lho. Melansir everydayhealth, berikut delapan waktu terbaik minum air putih untuk kesehatan, termasuk untuk menurunkan berat badan:

1. Usai bangun tidur
Segera penuhi asupan cairan dengan minum air putih usai bangun tidur. Segelas air putih di pagi hari membantu tubuh untuk segera bangun dan beraktivitas. Selain itu, kehadiran air membantu tubuh mendorong keluar radikal bebas dan residu dari kalori yang terbakar untuk metabolisme tubuh semalam.

2. Sebelum makan
Minum air putih sebelum makan membantu seseorang merasa lebih kenyang. Artinya, jumlah makanan yang masuk ke tubuh lebih sedikit. Selain itu, dengan minum sebelum makan akan melembapkan lapisan lambung. Hal ini membantu mengurangi rasa tak nyaman saat makan. Sesudah makan, jangan lupa juga untuk kembali minum air putih.

3. Saat lapar
Ketika mulai terasa lapar padahal belum jam makan, coba minum segelas air putih. Orang-orang yang dehidrasi kerap merasa lapar, padahal sesungguhnya hanya butuh air putih.

4. Sebelum makan camilan
Jika ingin makan camilan, disarankan minum air putih dulu, karena akan membantu Anda merasa kenyang, sehingga asupan kalori lebih terkendali.

5. Sebelum olahraga
Ketika tubuh terhidrasi, maka sirkulasi akan terjaga. Akibatnya, kemampuan tubuh untuk menjaga dari serangan panas lebih baik.

6. Sesudah olahraga
Setelah olahraga yang menghabiskan banyak tenaga, segera minum air putih untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Jumlah air putih yang diminum tergantung berat badan, kondisi kesehatan, serta suhu lingkungan. Namun, pastikan tidak minum terlalu banyak air terlalu buru-buru, karena bisa menyebabkan kram perut.

7. Saat orang di sekeliling sakit
Ketika anggota keluarga atau rekan kerja jatuh sakit, minumlah lebih banyak air putih untuk membantu membersihkan tubuh dari kuman dan virus yang mungkin masuk. Tubuh yang terhidrasi dengan baik mendorong kuman jahat untuk keluar.

8. Saat sakit
Ketika flu, demam, atau sakit yang lain minumlah banyak air putih. Bisa juga minum jus atau sup yang kaya air.

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Lawan Kecanduan Garam & Gula dengan Cara Ini

Kabar6-Meskipun memberi rasa lezat sekaligus gurih pada makanan atau minuman yang dikonsumsi, garam dan gula pada dasarnya bukanlah ‘sahabat’ bagi tubuh. Hal ini karena bila dikonsumsi secara berlebihan, kedunya bisa memicu timbulkan sejumlah penyakit.

Nah, bagaimana agar konsumsi garam dan gula tak lagi berlebihan? Melansir Kompas, berikut lima cara melawan kecanduan garam dan gula:

1. Makan secara teratur
Makan secara teratur, yaitu makan tiga kali dengan dua kali snack, akan menjaga tubuh tetap berenergi sepanjang hari. Menurut Kate Patton, MEd, RD, CSSD, LD, nutrisionis dari Cleveland Clinic Sports Health, makan secara teratur sepanjang hari membantu mengendalikan keinginan mengonsumsi garam dan gula.

2. Program ulang selera
Cobalah melatih lidah untuk menyetel ulang preferensi citarasanya. Selama beberapa minggu, kurangi konsumsi garam dan gula di semua makanan yang disantap. Ganti garam dengan percikan minyak zaitun extra virgin, dan ganti camilan dengan dark chocolate yang ditambahkan potongan kacang mede.

3. Cari dukungan
Minta dukungan dari teman di kantor atau pasangan di rumah untuk membantu Anda menjalankan latihan ini. Anda dapat membeli makanan penutup berupa buah-buahan segar, dan bukannya kue atau puding yang manis.

4. Pertimbangkan diet puasa
Diet puasa atau intermittent fasting dapat membantu mengurangi rasa lapar sekaligus kecanduan garam dan gula. Diet puasa adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu, namun kita masih dapat mengonsumsi minuman.

Diet puasa tidak mengatur makanan apa yang harus dikurangi atau apa yang harus dikonsumsi, namun lebih mengatur kapan kita makan dan kapan harus berhenti makan. Biasanya metode ini menganjurkan untuk puasa makan selama 16 jam, namun waktunya dapat Anda yang tentukan sendiri.

5. Kenali tubuh sendiri
Kecanduan garam atau gula bisa terjadi karena kita mengalami stres, sehingga menginginkan makanan dengan cita rasa tertentu. Cobalah lakukan meditasi, olahraga, atau membaca untuk menenangkan diri. Pastikan juga agar tubuh tidak mengalami dehidrasi. Ini akan mencegah kita dari serangan stres yang berlebihan. ** Baca juga: Kebiasaan Harian yang Bisa Picu Penyakit

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Warna Mata Ungkapkan Tentang Diri Anda

Kabar6-Mata adalah jendela hati. Namun bagi para peneliti, mata mungkin juga merupakan jendela kesehatan Anda. Berbagai penelitian menunjukkan, warna mata mungkin dapat menunjukkan beberapa hal, seperti seberapa kuat daya tahan Anda terhadap nyeri, seberapa banyak minuman beralkohol yang dapat dikonsumsi, dan bagaimana kemampuan Anda dalam berbagai jenis olahraga.

Berdasarkan sebuah penelitian di Amerika, melansir AOL, wanita yang memiliki warna mata yang lebih terang tidak merasa terlalu nyeri saat melahirkan dibandingkan dengan wanita yang memiliki warna mata lebih gelap. Selain itu, orang yang memiliki warna mata terang juga mampu mengonsumsi lebih banyak minuman beralkohol tanpa menjadi mabuk, dibandingkan dengan orang yang memiliki warna mata lebih gelap.

Para peneliti menduga, hal ini berhubungan dengan faktor genetika seseorang. Warna mata Anda ditentukan oleh 12-13 gen dalam tubuh, yang ternyata tidak hanya berfungsi untuk menentukan apa warna mata Anda.

Melanin merupakan suatu pigmen yang dapat membuat mata seseorang menjadi lebih gelap. Selain membuat seseorang lebih mampu mengonsumsi minuman beralkohol tanpa menjadi mabuk, melanin juga dapat membantu meningkatkan kecepatan reaksi seseorang di dalam otak. Jadi orang yang memiliki warna mata gelap biasanya lebih baik dalam berbagai jenis olahraga. ** Baca juga: Jangan Terlalu Sering Konsumsi Kentang Goreng

Sebuah penelitian lainnya di Amerika juga menemukan, orang yang memiliki warna mata terang memang memiliki kecepatan reaksi lebih lambat, yang membuat mereka jauh lebih baik dalam hal perencanaan, belajar, dan bermain golf.(ilj/bbs)




Berapa Lama Olahraga Jalan Kaki Bisa Pangkas Lemak Tubuh?

Kabar6-Untuk membantu menurunkan berat badan, cara sederhana sekaligus efektif yang biasa dilakukan adalah olahraga jalan kaki. Nah, jika ingin mendapatkan hasil maksimal, Anda harus memadukan aktivitas jalan kaki dengan pola makan bersih dan sehat.

Hal ini juga berlaku apabila Anda ingin mengurangi lemak pada bagian perut. “Makan dengan benar akan membantu kita menurunkan lemak perut, sementara olahraga bisa membantu kita menjaga bentuk tersebut,” jelas Steven McDaniels, personal trainer tersertifikasi NASM sekaligus direktur fitnes dan rekreasi di Beacon College.

Steven merekomendasikan jalan kaki satu jam setiap harinya atau membaginya menjadi dua kali sesi jalan kaki dengan durasi 30 menit. Pilihlah sesuai dengan jadwal harian Anda.

Seberapa cepat hasilnya bisa kita lihat tergantung pada sejumlah faktor, seperti berat badan dan intensitas olahraga. Melansir Kompas, berikut jumlah kalori yang terbakar dari seorang wanita dengan berat 145 pon (65 kg), berdasarkan level kebugarannya:

1. Pemula: jalan kaki 2-2,5 mil per jam dengan kecepatan rendah (masih bisa berbincang) selama 60 menit sehari, bisa membakar sekira 200 kalori.

2. Menengah: jalan kaki 3,5 mil per jam dengan kecepatan lebih cepat selama 60 menit per hari, bisa membakar sekira 250-300 kalori.

3. Tingkat lanjutan: jalan kaki 4,5 mil per jam dengan langkah cepat selama 60 menit per hari, bisa membakar sekira 350 kalori.

Dijelaskan Steven, karena satu pon lemak sama dengan 3.500 kalori, maka setidaknya seseorang butuh dua minggu untuk mencapai kategori lanjutan tersebut dan bisa membakar lemak yang cukup untuk menurunkan berat badan.

Sementara untuk kategori lainnya, menurunkan berat badan sedikit lebih lama. Dan tentu saja, kita harus membantunya dengan melakukan defisit kalori atau membatasi porsi makan. ** Baca juga: Guys, Begini Cara Jaga Stamina Selama Puasa

Untuk memaksimalkan olahraga jalan kaki tersebut, Steven merekomendasikan menambah latihan kekuatan ke rutinitas. “Ini akan meningkatkan peluruhan lemak secara keseluruhan, yang mana akan berdampak pada lemak perut,” tambahnya.

Jadi, Anda bisa fokus pada beberapa olahraga perut untuk membantu mengencangkan otot inti sekaligus menurunkan lemak tubuh.(ilj/bbs)




Hal yang Harus Diperhatikan Saat Berolahraga di Bulan Ramadan

Kabar6-Meskipun sedang menjalankan ibadah puasa dalam cuaca yang terik, sebagian orang tetap berolahraga seperti biasa, karena memang sudah menjadi hal rutin yang dilakukan tiap hari.

Ada banyak manfaat yang didapat dengan berolahraga saat puasa. Meskipun demikian, melansir Hellosehat, Anda juga harus memperhatikan sejumlah hal saat berolahraga di bulan Ramadan. Hal-hal apa sajakah yang dimaksud?

Luangkan waktu untuk olahraga sekira 30 menit sampai maksimal 60 menit. Jangan lupa untuk berolahraga secara konsisten dan rutin. Lakukan olahraga kardiovaskular dengan intensitas ringan seperti berjalan kaki dan bersepeda. Selain itu, Anda juga bisa melakukan aktivitas latihan otot yang sederhana. Hal ini bisa membantu membakar kalori, meningkatkan stamina, mereganggakan otot-otot, meningkatkan fleksibilitas dan detoksifikasi.

Hindari melakukan olahraga dengan intensitas tinggi seperti lari jarak jauh, angkat beban dan olahraga berat lainya karena dapat menyebabkan cedera sendi atau otot. Bahkan, hal tersebut juga bisa menyebabkan komplikasi seperti tekanan darah rendah, hipoglikemiadan pusing.

Perbanyak asupan cairan saat berbuka dan sahur. Minum air kelapa untuk meningkatkan elektrolit di tubuh Anda, dan mengoptimalkan fungsi jantung, serta saraf otot. Kemudian, perhatikan asupan nutrisi dan porsi makanan yang akan dikonsumsi untuk berbuka dan sahur. Hindari mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi seperti gorengan dan santan, agar olahraga yang Anda lakukan berhasil.

Namun jangan lanjutkan olahraga jika merasa lemas, pusing atau sakit, meskipun Anda sudah menurunkan intensitas latihan. Selanjutnya, cukupi waktu tidur Anda selama Ramadan, karena waktu tubuh yang kurang akan mempengaruhi kinerja tubuh. ** Baca juga: Nutrisi Terbaik untuk Rambut Sehat

Selamat berolahraga.(ilj/bbs)




Olahraga Sebelum atau Sesudah Berbuka Puasa, Mana yang Lebih Baik?

Kabar6-Olahraga yang dilakukan saat sedang menjalankan ibadah puasa memang akan membuat kita sedikit haus. Hal ini karena tubuh kehilangan banyak cairan saat melakukan aktivitas fisik.

Meskipun demikian, Anda tetap bisa olahraga di bulan puasa, kok. Karena itulah Anda harus cermat memilih olahraga yang tepat, termasuk memilih waktu dan tempat yang pas untuk berolahraga.

Lantas, kapan waktu terbaik untuk melakukan olahraga? Olahraga di bulan puasa, melansir Hellosehat, akan menyebabkan kenaikan yang signifikan pada hormon kortisol (hormon stres), terlebih jika dilakukan dalam intensitas tinggi. Selain itu, olahraga yang dilakukan dalam kondisi dehidrasi juga bisa menurunkan daya tahan tubuh secara drastis.

Jadi, olahraga setelah buka puasa adalah waktu yang terbaik. Hal ini dikarenakan tubuh sudah mendapatkan asupan energi kembali dari makanan dan minuman yang dikonsumsi saat berbuka.

Menentukan waktu terbaik untuk melakukan olahraga saat puasa tergantung pada tujuan olahraga itu sendiri. Jadi Anda perlu menetapkan terlebih dahulu apa tujuan dari melakukan olahraga tersebut.

Jika tujuan Anda berolahraga untuk kesehatan dan penyegaran, maka olahraga jangan dilakukan di sore hari. Pasalnya jika olahraga dilakukan sore atau malam hari, Anda tidak akan mendapatkan efek kesegaran, karena udara sudah tercampur dengan polusi udara. Anda bisa melakukan olahraga setelah sahur ataupun setelah salat subuh saat udara masih asri dan segar. Pilih jenis olahraga yang ringan seperti jogging, jalan cepat dan bersepeda.

Sedangkan jika alasan Anda berolahraga dengan tujuan untuk melatih otot dan sekadar mengeluarkan keringat, maka Anda bisa melakukan olahraga beban ataupun kardio yang bisa dilakukan di malam hari selama 30 sampai 60 menit atau boleh juga dilakukan ketika menunggu berbuka puasa.

Pada dasarnya, untuk melakukan olahraga di bulan puasa Anda harus mengetahui kondisi tubuh dan kesehatan Anda sendiri. Pasalnya kebugaran setiap individu berbeda-beda. Ada orang yang memang mampu melakukan olahraga saat berpuasa dan ada juga yang baru bisa melakukan olahraga setelah buka puasa. ** Baca juga: Lesu Saat Puasa, Mungkin Beberapa Makanan Ini Sebaiknya Dikonsumsi

Jangan terlalu memaksakan diri untuk berolahraga, ada baiknya kenali tubuh Anda sendiri sebelum memutuskan untuk berolahraga.(ilj/bbs)




Trik Sehat Tetap Olahraga Selama Puasa

Kabar6-Mengonsumsi makanan bergizi, mencukupkan hidrasi, serta istirahat cukup, dapat memulihkan kembali tubuh setelah berpuasa lebih dari 12 jam lamanya. Bagaimana dengan berolah raga? Apakah diperbolehkan selama berpuasa?

Apabila Anda ingin tetap menjalankan olahraga selama, terdapat beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan. Melansir beberapa sumber, karena puasa saja sudah membuat cairan tubuh kita berkurang, sebaiknya hindari dulu olahraga berintensitas tinggi. Terlebih bila Anda biasa berolahraga di udara terbuka atau di bawah paparan sinar matahari meski dilakukan di pagi hari. Hal ini dilakukan agar Anda tidak mengalami dehidrasi.

Selain itu, dianjurkan untuk melakukan latihan dalam ruangan. Jenis olahraga yang dilakukan antara lain yoga di halaman belakang rumah, atau jalan kaki dengan kecepatan sedang di treadmill.

Hal yang tidak kalah penting adalah memilih waktu berolahraga. Sebaiknya mulai sesi olahraga Anda setelah berbuka puasa agar tubuh punya cukup tenaga untuk melatih kebugarannya. ** Baca juga: Bantu Kolesterol Turun Selama Berpuasa dengan Makanan & Minuman Ini

Olahraga selama bulan Ramadan tidak dilarang, asalkan disesuaikan porsinya.(ilj/bbs)




Bagaimana Agar Tetap Produktif Selama Puasa?

Kabar6-Saat menjalankan aktivitas harian di bulan Ramadan, seringkali Anda menjadi mudah lelah, mengantuk, dan kurang konsentrasi. Akibatnya, banyak pekerjaan yang tertunda.

Padahal, puasa yang rata-rata berlangsung selama 13-14 jam ini bukan menjadi alasan Anda untuk tidak produktif. Nah, bagaimana agar Anda tetap produktif dan fokus bekerja selama puasa Ramadan? Melansir beberapa sumber, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih makanan yang tepat saat sahur dan berbuka puasa. Hal ini karena makanan yang kita konsumsi memiliki dampak besar pada tubuh selama puasa. Mengonsumsi makanan yang digoreng dan berminyak membuat tubuh Anda lesu dan malas sepanjang hari, sampai malam karena makanan tersebut mengandung lemak.

Namun bila Anda memang penggemar makanan yang digoreng, dapat mengganti minyak goreng biasa dengan minyak zaitun, karena mengandung lemak yang diperlukan oleh tubuh yang sedang puasa.

Untuk menghindari banyak minyak, cobalah mengonsumsi makanan yang bergizi seperti oatmeal saat sahur. Kombinasikan dengan buah, dan segelas susu. Untuk buka puasa, pilih makanan yang bergizi lengkap. Mulai dari daging, ikan, sayur, buah, hingga kacang-kacangan. Kunyah makanan secara perlahan agar makanan mudah dicerna, untuk menghindari perut kembung.

Selanjutnya adalah kualitas tidur yang baik. Dalam kondisi normal, tubuh dan otak Anda perlu beristirahat selama 6-8 jam per hari agar energi kembali pulih dan menjaga kesehatan organ tubuh. Sedangkan saat menjalankan puasa Ramadan, waktu tidur Anda tentu akan berkurang dan tidak sesuai dengan jadwal biasanya.

Solusinya, cobalah tidur lebih awal dari biasanya, dan jauhkan diri dari perangkat elektronik yang bisa membuat Anda terus terjaga.

Kemudian, minum air putih yang cukup saat berbuka dan sahur agar tubuh terhidrasi dan tidak lemas. Diketahui, air putih berperan untuk memperlancar metabolisme tubuh dan menjaga hidrasi tubuh. Komposisinya, saat sahur minum dua gelas air putih, buka puasa minum dua gelas, dan empat gelas pada malam hari menjelang sahur.

Cara lain, tetap rutin berolahraga yang bisa membantu Anda untuk menjaga stamina, sehingga tubuh tidak mudah lelah dan terserang penyakit. Jadi Anda akan tetap bisa produktif meskipun sedang berpuasa.

Beberapa olahraga ringan yang bisa dilakukan saat puasa adalah yoga dan jalan cepat. Dua olahraga ini tidak terlalu banyak mengeluarkan tenaga tetapi cukup membuat Anda mengeluarkan keringat dan meningkatkan fokus pada otak. ** Baca juga: Langsung Tidur Usai Sahur, Hati-hati Ada Bahaya Kesehatan yang Mengintai

Jadi, puasa bukan berarti Anda boleh bermalas-malasan, lho.(ilj/bbs)




Tetap Olahraga Selama Puasa Berikan Manfaat Tak Terduga

Kabar6-Karena takut lelah dan haus, banyak orang ragu berolahraga selama puasa. Memang, ketika tubuh melakukan banyak aktivitas fisik, risikonya adalah merasa lelah dan haus, karena tubuh mengalami dehidrasi setelah mengeluarkan keringat, dan terjadi pembakaran energi dalam tubuh.

Hal yang mungkin belum diketahui, olahraga selama puasa memiliki banyak manfaat. Beberapa manfaat olahraga yang dimaksud, melansir cashbac, adalah:

1. Pencernaan lancar
Olahraga membuat metabolisme bekerja lebih baik, makanan yang masuk saat sahur bisa diolah dengan lebih baik dan dimanfaatkan untuk aktivitas harian. Olahraga juga menjaga sirkulasi darah di dalam tubuh tetap lancar.

Tak hanya itu, fungsi kelenjar getah bening pun akan meningkat seiring dengan kegiatan yang Anda lakukan, sehingga proses detoksifikasi atau pembuangan racun akan menjadi lebih baik selama berpuasa.

2. Turunkan berat badan
Selama puasa, berat badan bisa turun jika Anda mengimbangi diri dengan olahraga. Kebanyakan orang justru mengalami kenaikan berat badan karena setelah sahur, tidur dan selama seharian tidak olahraga. Nyatanya, kombinasi dari puasa dan olahraga ringan selama bulan Ramadan akan membantu membakar lemak lebih baik dalam tubuh sehingga berat badan turun.

3. Tingkatkan stamina & daya tahan tubuh
Selama puasa, orang sering mengeluh lemas, padahal jika mau olahraga, stamina tubuh justru akan meningkat. Orang yang berpuasa dan melakukan olahraga akan mengalami peningkatan kekebalan tubuh dan stamina karena berbagai organ tubuh dirangsang sehingga metabolisme lancar.

4. Hilangkan stres
Cukup jalan-jalan santai sore hari, bersepeda atau melakukan yoga, sudah cukup membuat perbedaan di dalam tubuh selama puasa, yaitu menurunkan tingkat stres. Beragam latihan yang menyenangkan bisa kamu lakukan dan coba untuk menghilangkan stres. Tidak perlu olahraga berat, pilih saja yang ringan dan And suka. ** Baca juga: Hindari Dehidrasi Selama Puasa

Jangan tinggalkan manfaat olahraga saat puasa, karena tubuh justru jadi lebih kuat dan segar jika dilakukan dengan benar.(ilj/bbs)




Hindari Dehidrasi Selama Puasa

Kabar6-Selama puasa seringkali kita mengalami dehidrasi yang menyebabkan tenggorokan kering bahkan kepala menjadi pusing. Dehidrasi salah satunya terjadi karena asupan cairan yang bisa didapat dari makanan atau minuman yang kita konsumsi saat berbuka puasa atau sahur tidak mencukupi.

Bagaimana agar terhindar dari dehidrasi selama puasa? Melansir Beautynesia, Pastikan tubuh cukup air pada saat berbuka dan saat menjelang tidur. Tidak ada salahnya untuk selalu membawa botol minuman ketika ke masjid, atau minum setiap jeda iklan ketika sedang menonton televisi.

Lebih baik minum air putih dibandingkan minuman lainnya untuk mencegah dehidrasi saat puasa. Jika kita mengonsumsi minuman manis atau berkafein, jangan lupa lebihkan minum air putihnya.

Cara lain adalah memperhatikan pakaian yang akan dipakai. Adakah hubungannya? Ternyata warna baju, bahan celana atau rok, dan lapisan baju juga mempengaruhi dehidrasi, lho. Usahakan memakai pakaian yang bisa menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Apabila Anda banyak bekerja dalam ruangan, pilih warna pakaian yang light. Untuk yang bekerja di luar ruangan atau sering terpapar sinar matahari, disarankan untuk tidak memakai pakaian warna hitam karena menyerap panas matahari dan akan menaikkan suhu tubuh.

Selanjutnya, mandi dengan air sejuk juga dapat mengurangi rasa panas dan haus pada saat puasa. Sudah hal biasa pada saat puasa bibir menjadi kering, kulit memerah, kelelahan, suhu badan meningkat, napas dan denyut nadi menjadi cepat, diikuti dengan pusing, dan gampang kecapaian.

Jika Anda merasakan hal itu, cobalah mandi dengan air sejuk dengan membasahi ujung kepala dahulu selama 5-10 menit. Selain membuat tubuh menjadi lebih segar, suhu badan juga akan ikut terjaga. Kalau Anda tidak bisa mandi pada saat bekerja, siapkan saja handuk kecil yang sudah direndam air dingin kemudian arahkan handuk ke dahi, sekitaran telinga, tengkuk, pundak, dan dada.

Trik lain, mengatur menu makanan karena berperan penting untuk tubuh. Makanan yang banyak mengandung gula bisa membuat Anda kekurangan air, sedangkan buah-buahan sangat bagus untuk menyuplai kadar air tubuh. Jadi pada saat buka puasa, ketimbang langsung mengonsumsi yang manis-manis seperti es teh atau kolak, disarankan untuk berbuka dengan makan semangka atau kelapa muda.

Terakhir yaitu dengan berolahraga. Memang, olahraga dapat membuat tubuh menjadi kekurangan karena banyaknya keringat yang keluar, namun di sisi lain dapat mengeluarkan racun dan hal-hal buruk lainnya yang bisa menyebabkan tubuh menjadi lemah. ** Baca juga: Tubuh Terlalu Lelah & Butuh Istirahat, Ini Tandanya

Atur waktu olahraga, disarankan dua jam sebelum waktu berbuka, dan usahakan menyeimbangkan keringat yang Anda keluarkan dengan minum air putih sebelum tidur.(ilj/bbs)