1

Feses Berbau Sangat Menyengat, Bisa Jadi Disebabkan Oleh 8 Hal Ini

Kabar6-Kotoran manusia atau feses memang secara alami memiliki bau yang tak sedap. Namun ada beberapa kasus, di mana kotoran bisa menjadi sangat bau, atau aromanya tercium tidak wajar.

“Kotoran berbau karena bakteri dan produk samping pencernaannya,” kata Samantha Nazareth, seorang dokter ahli pencernaan yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS).

Apa saja sih yang menjadi penyebab kotoran bisa berbau sangat busuk? Melansir Republika, berikut delapan penyebab yang dimaksud:

1. Konsumsi makanan kaya sulfur
Makanan yang mengandung sulfur seperti daging, keju, dan beberapa jenis sayuran seperti brokoli dan kembang kol sangat sulit dicerna dibandingkan makanan lainnya. Selama proses mencerna, usus harus bekerja ekstra dan lebih banyak gas yang dilepaskan.

2. Intoleransi makanan
Jika Anda menemukan kotoran berbau tidak wajar setelah mengkonsumsi makanan tertentu, coba untuk mengevaluasinya terlebih dahulu. Hal ini karena ada kemungkinan bahwa Anda memiliki intoleransi yang mendasarinya.

3. Konsumsi alkohol
Alkohol mengandung banyak sulfat yang diubah di usus menjadi gas sulfida yang berbau menyengat. Dengan konsumsi jumlah tinggi, usus harus bekerja keras untuk meneluarkan kelebihan dari zat di alkohol dan membuangnya melalui feses.

4. Junk food
Makanan olahan siap saji, serta yang mengandung banyak gula sulit dicerna oleh tubuh. Akibatnya, proses pencernaan membutuhkan waktu lebih lama, namun makanan tetap berada di dalam sistem penceranaan lebih lama, sehingga tubuh memproduksi lebih banyak gas.

5. Efek samping obat atau suplemen
Kotoran yang berbau menyengat juga bisa terjadi sebagai efek dari obat atau suplemen yang Anda konsumsi. Beberapa obat diketahui dilapisi dengan zat-zat, seperti sorbitol, yang dapat berfermentasi di usus Anda.

6. Sembelit
Sembelit di mana keadaan kotoran membutuhkan waktu lama untuk melalui usus besar membuat terjadinya proses seperti fermentasi. Untuk sembelit yang situasional, seperti saat Anda sedang dalam perjalanan, cobalan tingkatkan asupan air putih dan konsumsi makanan yang mudah dicerna.

7. Pilihan diet tinggi protein
Bagi orang yang sedang diet tinggi protein atau tinggi lemak, daging dan keju jadi pilihan utama untuk dikonsumsi. Akibatnya, aroma kotoran bisa menjadi lebih menyengat karena tubuh tidak mendapatkan serat dan pada akhirnya memproduksi lebih banyak gas.

8. Infeksi
Infeksi usus dapat bersifat virus, bakteri, atau parasit, dan menyebabkan saluran pencernaan meradang. Gejalanya dapat berupa nyeri perut, muntah, dan bau menyengat pada kotoran.

Periksakan hal ini kepada dokter, utuk mengetahui jenis infeksi yang mungkin Anda miliki. ** Baca juga: Mitos atau Fakta, Jatuh Cinta Bikin Jerawatan

Jadi, perhatikan lagi apa saja yang membuat feses Anda berbau sangat menyengat alias tidak biasa.(ilj/bbs)




Berapa Lama Manusia Dapat Bertahan Hidup Tanpa Makan?

Kabar6-Pernahkan Anda merasa penasaran, sebenarnya berapa lama sih manusia dapat bertahan hidup tanpa makan? Jawabannya ternyata berbeda-beda, mungkin satu minggu, satu bulan, atau hanya beberapa hari saja.

Daya tahan itu tergantung dari berat badan, kondisi fisik, hingga faktor genetik. Namun, melansir Dreamers, ternyata manusia hanya dapat bertahan hidup selama tiga minggu saja tanpa mengonsumsi apa pun. Disebutkan, saat manusia tidak mengonsumsi makanan selama enam jam, maka kita akan merasa lemas, bahkan pusing. Hal ini membuat tubuh membakar lemak untuk dijadikan energi.

Setelah itu, jika manusia tidak mengonsumsi makanan selama tiga hari, maka tenaga mulai menghilang, dan tubuh akan mengambil energi dari jaringan-jaringan yang ada di dalam tubuh, sehingga Anda akan semakin kurus.

Jika tubuh tidak menerima makanan lagi, maka kondisinya akan terus melemah, dan organ-organ dalam tubuh dapat rusak, sehingga menyebabkan kematian karena tubuh sudah tidak memiliki cadangan makanan lagi. ** Baca juga: Adakah Waktu yang Tepat untuk Menyatakan Cinta?

Karena itulah, Anda disarankan untuk mulai membiasakan diri makan teratur dan memilih menu yang mencukupi kebutuhan gizi. Jika Anda memang sedang menjalani diet, pilihlah diet yang sehat agar tubuh tetap fit.(ilj/bbs)




Efek Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Berhenti Konsumsi Daging?

Kabar6-Anda penggemar makanan berbahan dasar daging, mungkin ada rencana untuk mengurangi bahkan berhenti mengonsumsi makanan yang satu ini. Apa yang terjadi pada tubuh jika kita berhenti makan daging, atau setidaknya mengurangi konsumsinya dan memperbanyak sayuran?

Daging dan beragam protein yang terkandung di dalamnya dipercaya sebagai bagian penting dalam diet. Nah, adakah hal positif yang dapat terjadi pada bila kita berhenti mengonsumsi daging? Melansir DW, berikut uraiannya:

1. Kurangi kadar peradangan
Jika Anda makan daging atau produk olahan, kemungkinan mengalami peningkatan kadar peradangan dalam tubuh. Peradangan jangka pendek, seperti akibat cedera adalah hal normal. Tapi peradangan yang berlangsung lama sebaliknya. Diet nabati secara alami membantu anti peradangan karena seratnya tingi dan mengandung antioksidan.

2. Kurangi kadar kolesterol
Kadar kolesterol yang tinggi adalah risiko utama penyakit jantung dan stroke. Lemak jenuh, ditemukan terutama dalam daging. Studi menunjukkan, mereka yang mengonsumsi sayuran, kadar kolesterolnya turun hingga 35 persen.

Pola makan nabati mengurangi kolesterol karena nabati rendah kadar lemak jenuh dan bahkan banyak yang tak mengadung kolesterol. Riset membuktikan, kedelai menurunkan kolesterol.

3. Jaga mikrobioma meningkatkan kesehatan
Mikrobioma (triliun mikroorganisme dalam tubuh) membantu pencernaan, menghasilkan nutrisi penting, melatih sistem kekebalan, menjaga jaringan usus, melindungi dari kanker, diabetes, aterosklerosis, radang usus, dan penyakit hati. Makanan nabati membantu membentuk mikrobioma usus yang sehat. Serat dalam makanan nabati mendorong pertumbuhan bakteri ‘ramah’ dalam usus.

4. Ubah kerja genetika
Para ilmuwan membuktikan, faktor lingkungan dan gaya hidup dapat mempengaruhi genetika. Contohnya, antioksida dan nutrisi lain yang kita makan dapat mengoptimalkan bagaimana sel-sel dalam tubuh memperbaiki DNA yang rusak. Penelitian juga menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup, termasuk pola makan nabati, dapat menurunkan risiko kanker prostat.

5. Kurangi kemungkinan diabetes tipe 2
Protein hewani, terutama daging merah dan olahan, meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Mengapa daging penyebab diabetes tipe 2? Lemak hewan, zat besi dalam hewan, dan pengawet nitrat dalam daging ditengarai menjadi aktor utama perusak sel-sel pankreas, memperburuk peradangan, menyebabkan kenaikan berat badan dan merusak efisiensi fungsi insulin.

6. Dapatkan kecukupan protein
Kelebihan protein tidak membuat badan menjadi lebih kuat atau lebih ramping. Protein berlebih disimpan sebagai lemak atau berubah menjadi limbah, dan protein hewani adalah penyebab utama kenaikan berat badan, penyakit jantung, diabetes, peradangan, dan kanker.

Sebaliknya, protein nabati melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis. Nabati juga mampu memenuhi kebutuhan kalori dan protein.

7. Turunkan berat badan
Studi yang diterbitkan Journal of Academy of Nutrition and Dietetics menunjukkan, jika seseorang memakan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan, lebih mudah mengalami penurunan berat badan daripada dengan yang non vegetarian.

8. Kulit lebih cerah
Menurut ahli gizi Susan Tucker MD, jumlah asupan tinggi mineral, antioksidan dan serat yang termasuk dalam pola makan nabati membantu terjadinya detoksifikasi dan menyebabkan kulit lebih cerah.

Diet nabati dapat mengatasi masalah kulit yang umum, seperti eksim dan jerawat. ** Baca juga: Begini Aturan Ngemil Agar Tubuh Tidak Melar

Bila memang berencana untuk berhenti mengonsumsi daging, kita dapat memulainya dengan pola makan seperti tiga hari tanpa daging dalam seminggu. Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Diet Murah dengan 7 Makanan Rendah Lemak

Kabar6-Mungkin selama ini Anda mengira bahwa diet itu mahal, artinya butuh dana yang cukup besar agar memiliki porsi tubuh ideal. Benarkah demikian? Mengurangi lemak dengan makanan yang terjangkau ternyata bisa dilakukan asalkan Anda cermat memilih menu yang tepat.

Sejumlah makanan rendah lemak dengan harga terjangkau, bisa Anda temui dalam menu sehari-hari. Bila Anda ingin menurunkan berat badan, melansir Pesona, ada tujuh makanan rendah lemak yang bisa dimasukkan dalam menu harian. Makanan apa saja yan dimaksud?

1. Tuna
Tuna hanya mengandung satu gram lemak dan 40 gram protein, juga mengandung selenium yang bermanfaat untuk mengurangi lemak pada tubuh. Makan sebagai lauk dengan nasi, atau untuk isi roti lapis.

2. Telur
Telur sangat kaya akan protein. Anda pun akan merasa lebih cepat kenyang dengan mengonsumsi telur. Konsumsi telur dalam jumlah banyak bisa membantu membentuk otot-otot tubuh. Kandungan kolin, vitamin D, dan vitamin B12 pada telur juga bermanfaat untuk menghilangkan lemak.

3. Selada romain
Selada romain adalah pilihan tepat yang akan membuat Anda lebih cepat kenyang. Sayuran ini pun lebih tahan lama dalam lemari es.

4. Oat
Apabila Anda tak suka sarapan dengan menu telur, pilihlah sereal untuk menu makan pagi. Sereal mengandung betakaroten yang dapat menghilangkan lemak tubuh. Sereal juga sangat tinggi serat.

5. Seledri
Bukan hanya berfungsi untuk memberikan aroma pada sup. Selain untuk menghancurkan aktivitas kuman di mulut, kandungan serat pada seledri dapat membantu menghilang lemak di perut.

6. Susu almond
Kalau tetap ingin konsumsi susu, pilihlah susu almond plain. Susu almond hanya mengandung 30 kalori setiap saji. Kandungan vitamin B12, magnesium, kalsium, dan vitamin D sangat bermanfaat untuk metabolisme tubuh.

7. Plain yoghurt
Yoghurt merupakan makanan tepat untuk menghilangkan lemak tubuh, tapi pilihlah yang tanpa rasa atau plain. Mengonsumsi plain yoghurt juga membantu Anda merasa kenyang lebih lama. ** Baca juga: Survei Ungkap, Bekerja di Lingkungan yang Didominasi Pria Bikin Wanita Lebih Stres

Makanan yang mudah didapat, bukan? (ilj/bbs)




Begini Pengaruh Metabolisme Tubuh Terhadap Berat Badan

Kabar6-Mungkin Anda pernah mengalami sudah mati-matian diet atau membatasi makan, namun penurunan berat badan bergerak lambat. Mengapa hal ini sering terjadi? Alasannya, karena setiap orang memiliki metabolisme tubuh serta genetik yang berbeda-beda.

Tubuh manusia memerlukan energi untuk tetap hidup dengan cara membakar kalori, atau dikenal dengan istilah metabolisme. Proses ini mempunyai pengaruh penting terhadap kenaikan atau penurunan berat badan. Untuk membuat tubuh tetap ramping, diperlukan metabolisme yang cepat.

Menurut ahli gizi bernama Professor Tim Crowe dari Deakin University, Australia, melansir Aura, ada beberapa cara yang digunakan untuk meningkatkan metabolisme. Misalnya mengonsumsi pil, suplemen, dan makanan pilihan yang memiliki kemampuan meningkatkan metabolisme dan membakar lemak dengan baik.

Namun meski sudah mencoba cara-cara tadi, bisa saja metabolisme tubuh tetap lambat, dikarenakan beberapa faktor, yaitu:

1. Massa otot
Salah satu yang mempengaruhi metabolisme adalah jumlah jaringan otot pada tubuh. Semakin tinggi massa otot Anda ketimbang lemak, maka metabolisme tubuh berjalan lebih cepat.

Otot memerlukan lebih banyak energi agar dapat berfungsi baik dari pada lemak. Semakin banyak jaringan otot, maka semakin banyak energi yang dibutuhkan tubuh.

Energi yang baik bagi otot berasal dari sumber protein. Selain itu agar massa otot meningkat diperlukan beberapa jenis olah raga seperti angkat beban, push up, squats, sit up.

2. Diet yang salah
Diet yang dijalani kebanyakan wanita yang ingin kurus instan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi metabolisme. Sebagian besar wanita senang sekali mengurangi frekuensi makan dengan alasan agar cepat kurus.

Akibatnya, tubuh kekurangan nutrisi dan akhirnya mengambil nutrisi dari otot, sehingga kerja otot menjadi tidak maksimal dan proses metabolisme menjadi lambat.

3. Genetika
Faktor lain yang dapat mempengaruhi proses metabolisme adalah faktor genetik atau keturunan. Faktor ini mempunyai peranan penting untuk menentukan apakah seseorang mempunyai proses metabolisme yang cepat atau lambat. Selain itu, beberapa kelainan genetik juga dapat mempengaruhi proses metabolisme.

4. Aktivitas fisik
Kebanyakan wanita senang menurunkan badan dengan cara instan seperti tidak makan, mengurangi frekuensi makan, melakukan suntik kurus dan sebagainya. Ditambah lagi, mereka malas berolahraga.

Padahal, salah satu bentuk kegiatan fisik yang dapat mempengaruhi proses metabolisme tubuh adalah olahraga. Jika melakukan olahraga secara teratur, maka massa otot meningkat, dan tubuh membakar lemak lebih cepat, bahkan saat Anda tengah beristirahat.

5. Usia
Semakin bertambah usia, maka tingkat metabolisme tubuh semakin menurun. Hal ini terjadi karena hilangnya sebagian jaringan otot serta perubahan hormonal dan neurologis. Tidak seperti saat kita bayi atau anak-anak, proses metabolisme tubuh kita lebih cepat. ** Baca juga: Kebiasaan Harian yang Bisa Bikin Kulit Kusam

Jadi, berhentilah ‘menyiksa diri’ dengan berbagai jenis diet yang tidak sehat. Tetap perhatikan nutrisi makanan, makan sehari tiga kali dengan gizi berimbang, dan yang terpenting perbanyak aktivitas serta berolahraga agar lemak terbakar secara alami.(ilj/bbs)




Depresi Dapat Diminimalisir dengan Rutin Konsumsi Sayur & Buah?

Kabar6-Selain membantu melawan sejumlah kondisi kesehatan dan penyakit, buah-buahan dan sayuran juga disebut bisa meminimalisir depresi. Benarkah demikian?

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE, melansir Kompas, menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayuran secara teratur membantu orang dewasa muda yang didiagnosis dengan gangguan tersebut berkurang gejalanya. Para peneliti mengatakan, para pasien utamanya menjalani diet mediterania, diet yang fokus pada makanan nabati seperti sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

Tim meneliti efek kebiasaan diet dari 76 orang dewasa, usia 17-35 tahun. Penelitian tersebut, disebut uji coba SMILES, berfokus pada orang-orang yang didiagnosis dengan gejala depresi dan mengonsumsi makanan olahan, lemak jenuh, dan gula halus dalam jumlah besar.

Para peneliti membagi peserta menjadi beberapa kelompok, dengan satu kelompok menerima petunjuk untuk meningkatkan diet, barang dapur, dan uang untuk belanja bahan makanan. Sedangkan kelompok lain tidak mendapatkan makanan, uang atau bimbingan gizi.

Hasilnya, kelompok diet yang mengonsumsi pilihan makanan yang disarankan menunjukkan suasana hati yang membaik, sedangkan pada peserta yang tidak menerima bimbingan gizi, tingkat depresinya tetap sama.

Bahkan menurut para peneliti, perbaikan gejala pada kelompok diet berlanjut hingga tiga bulan setelah masa tindak lanjuti.

“Temuan ini menambah literatur yang berkembang untuk menyarankan, bahwa diet sehat dapat direkomendasikan sebagai terapi yang efektif untuk gejala depresi, sebagai tambahan untuk terapi farmakologis dan psikologis,” urai Heather Francis, rekan penulis studi dan neuropsikolog klinis dan peneliti neuroscience gizi di Universitas Macquarie, Sydney.

Dikatakan, makan buah dan sayuran berpotensi membantu mengurangi peradangan berbahaya, suatu kondisi yang terkait dengan kebiasaan diet yang buruk dan risiko depresi yang lebih tinggi.

Peneliti berharap, manfaat kesehatan yang sama dapat muncul pada orang dewasa muda dan orang yang lebih tua. Namun beberapa ahli mencatat, penelitian ini masih memiliki keterbatasan.

Menurut Ana Ojeda, seorang psikolog klinis berlisensi Rumah Sakit Anak Nicklaus di Miami, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, hanya sebagian peserta terpilih yang juga merupakan pasien dengan depresi. ** Baca juga: Studi: Wanita Lebih Mudah Jatuh Cinta Saat Perut Kenyang

“Apakah intervensi diet ini mengurangi depresi, secara umum, atau hanya pada remaja dengan temperamen yang mudah mengikuti rencana?” kata Ojeda. “Kami menemukan, bahwa anak-anak (dengan kasus yang lebih kompleks) kemungkinan tidak akan menerima efek yang sama dengan memodifikasi pola makannya.” (ilj/bbs)




Jangan Sembarangan Konsumsi Obat Pelangsing

Kabar6-Tidak hanya menjaga pola makan dan rajin berolahraga, sebagian orang juga mengonsumsi pil diet, obat pelangsing, atau suplemen penurun berat badan untuk mendapatkan hasil instan.

Namun tahukah Anda, mengonsumsi obat pelangsing yang dijual bebas bisa memberi dampak buruk bagi tubuh? Melansir beberapa sumber, kebanyakan pil diet atau obat pelangsing memiliki kandungan phentermine yang membuat jantung berdebar lebih cepat, sehingga tekanan darah menjadi naik. Jika tidak segera diatasi, hal ini bisa mengakibatkan stroke atau serangan jantung.

Mengonsumsi obat pelangsing sembarangan dengan kandungan yang tidak aman, justru membuat tubuh kekurangan nutrisi dan Anda malah jadi tidak fit.

Efek lain, muncul komplikasi penyakit. Ya, terus menerus mengonsumsi obat pelangsing dengan kandungan yang tidak jelas justru akan membuat berbagai penyakit muncul.

Obat pelangsing atau pil diet yang tidak diketahui kandungannya ternyata juga membuat metabolisme dalam tubuh jadi tidak baik. Hal ini tentu saja ikut memberi dampak buruk pada organ-organ yang ada dalam tubuh. Organ dipaksa bekerja terlalu keras sehingga bisa rusak dan bahkan tidak dapat berfungsi lagi.

Kebanyakan obat pelangsing memiliki kandungan orlistat yang menyebabkan Anda sering buang air. Saat seluruh isi dalam perut dikuras, tubuh pun secara tidak langsung akan kehilangan cairan atau mengalami dehidrasi.

Saat dehidrasi, Anda pun akan sulit berkonsentrasi dan beraktivitas. ** Baca juga: Diet Ekstrem Sebabkan Sejumlah Masalah Kesehatan

Jadi, lebih baik bekonsultasi pada dokter perihal obat diet yang aman, agar Anda terhindar dari efek yang merugikan kesehatan.(ilj/bbs)




Tidak Hanya Sebagai Sumber Energi, Ketahui Manfaat Lain Karbohidrat

Kabar6-Kita tidak bisa menghindari karbohidrat sama sekali. Hal yang harus Anda lakukan adalah memilih jenis karbohidrat yang sehat. Ya, karbohidrat tak selalu buruk untuk tubuh, karena juga menjadi bagian penting diet sehat.

Rata-rata, tubuh manusia mendapatkan sekira 45-65 persen kalorinya dari karbohidrat, terutama karbohidrat kompleks, yang bisa dikonsumsi dari makanan berserat seperti buah dan sayur.

Fungsi utama karbohidrat adalah menyuplai energi yang dibutuhkan tubuh. Ternyata, melansir MSN, ada manfaat lain karbohidrat selain sebagai sumber energi. Karbohidrat mendukung fungsi otak. Glukosa yang diproduksi karbohidrat sangat penting bagi seluruh bagian tubuh untuk berfungsi dengan baik, tidak terkecuali otak Anda.

Otak merupakan organ tubuh yang paling bekerja keras, karena menggunakan sekira 20 persen energi untuk bisa berfungsi. Jadi, karbohidrat sangat dibutuhkan dan baik untuk otak.

Karbohidrat juga mencegah timbulnya penyakit. Mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat olahan bisa memberikan dampak negatif terhadap tubuh, terutama kesehatan jantung. Namun jenis karbohidrat kompleks seperti makanan berserat, bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Karbohidrat kompleks juga sangat penting untuk mencegah diabetes, karena tidak memicu terjadinya lonjakan gula darah.

Kemudian mengontrol berat badan. Karbohidrat kompleks bisa memberikan energi yang tahan lebih lama. Itu artinya, mengonsumsi makanan berkarbohidrat kompleks, bisa menunda lapar dan menurunkan berat badan. Apalagi kalau Anda banyak mengonsumsi makanan berserat.

Mengonsumsi karbohidrat dalam bentuk makanan berserat bisa menyehatkan sistem pencernaan. Fungsi karbohidrat ini pastinya menguntungkan tubuh. Buang air besar (BAB) menjadi lebih mudah dan diare jarang ‘menghantui’.

Selain itu, mengonsumsi karbohidrat dari makanan berserat, juga bisa menghindarkan Anda dari penyakit usus besar, misalnya divertikulitis.

Karbohidrat juga dibutuhkan untuk membantu otot tetap terjaga. Ketika tubuh kekurangan glukosa, otot akan dipecah menjadi asam amino, kemudian diubah menjadi glukosa atau senyawa lain, untuk menghasilkan energi. Jika hal ini terjadi, massa otot akan berkurang. Akibatnya, gerakan tubuh juga akan terdampak.

Karbohidrat juga memiliki sisi baik dan jahat. Hal ini dapat terlihat dari jenis-jenis makanan yang mengadung karbohidrat. Ada yang boleh dimakan, ada juga yang sebaiknya dikurangi.

Makanan berkarbohidrat baik yang disarankan masuk dalam diet Anda adalah semua macam sayuran, apalagi jika dikonsumsi setiap hari. Buah-buahan seperti apel, pisang hingga stroberi.

Polong-polongan misalnya kacang merah, kacang polong, dan lentil. Kacang-kacangan seperti almond, hazelnut, macademia, dan lain-lain, serta gandum utuh, seperti nasi merah dan quinoa. ** Baca juga: Jangan Abaikan 5 Tanda Anda Harus ke Dokter

Karbohidrat dalam bentuk makanan berserat, pada umumnya menyehatkan tubuh. Sebaliknya, karbohidrat olahan bisa berbahaya untuk kesehatan.(ilj/bbs)




Diet Lebih Sehat, Ada 6 Makanan Pengganti Nasi Putih

Kabar6-Tidak sedikit orang yang mengurangi asupan nasi putih saat menjalani diet. Ya, nasi putih juga membuat Anda lebih cepat lapar sehingga justru meningkatkan nafsu makan.

Sayangnya, karena merupakan makanan pokok, banyak orang yang sulit untuk menghindari nasi bahkan masih tetap lapar apabila belum makan nasi putih. Bagaimana solusinya? melansir Sindonews, Anda bisa mengganti nasi putih dengan mengonsumsi makanan yang lebih sehat.

Apa saja makanan yang bisa dikonsumsi sebagai pengganti nasi untuk diet yang lebih sehat? Ini enam jenis makanan yang dimaksud:

1. Biji gandum
Gandum kaya protein, zat besi dan serat. Selain itu kaya akan asam amino dan merupakan protein lengkap yang berarti biji gandum memiliki semua sembilan asam amino esensial yang menjadikannya sumber protein yang sangat kaya, terutama untuk vegetarian.

2. Beras merah
Penyedia nutrisi yang jauh lebih sehat daripada beras putih adalah beras merah. Mengonsumsi nasi merah baik untuk kesehatan karena mengandung serat yang membantu pencernaan yang efektif. Ini juga terkait dengan mengurangi risiko diabetes tipe 2.

3. Jelai
Jelai masuk suku padi-padian dan bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Jelai kaya selenium, mineral yang jarang ditemukan dalam makanan lain, serta mengandung mangan, fosfor dan tembaga.

4. Nasi kembang kol
Nasi kembang kol atau cauliflower rice dapat dipersiapkan dengan mudah, hanya dengan menghancurkan kembang kol di food processor. Cauliflower rice adalah alternatif rendah karbohidrat, beras rendah kalori.

Satu porsi kembang kol dapat memberi Anda cukup vitamin C yang dibutuhkan sepanjang hari. Ini juga mengandung vitamin K yang mencegah pembekuan darah dan mengurangi risiko pendarahan. Jika Anda menggunakan keto-diet, ini adalah pengganti beras yang sempurna.

5. Biji bayam
Amaranth atau biji bayam adalah sumber serat yang kaya dan alternatif beras yang lebih sehat. Butir bebas gluten ini mengandung lebih banyak protein daripada semua biji-bijian lainnya. Ini juga terkait dengan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan menurunkan kadar kolesterol.

6. Soba
Soba bebas gluten dan konsumsi soba secara teratur meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi kadar gula darah. Ini kaya akan serat dan bahkan dikenal untuk memerangi kanker.

Ini mengandung kalori jauh lebih rendah daripada nasi, dan efektif untuk menurunkan berat badan. ** Baca juga: Ternyata, Keahlian Matematika Anda Berpengaruh Terhadap Kesehatan Fisik & Finansial

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Ingin Berat Badan Turun, Ini Waktu Makan Nasi yang Tepat

Kabar6-Meskipun nasi merupakan makanan pokok dan sumber karbohidrat, belakangan sejumlah pakar diet dan nutrisi maupun pegiat gaya hidup sehat menghindari konsumsi nasi putih atau bentuk karbohidrat sederhana lainnya karena alasan kesehatan.

Konsumsi karbohidrat berlebihan memang bisa memicu berbagai masalah kesehatan, antara lain diabetes dan kegemukan. Bahkan, ada orang yang tidak lagi makan nasi putih untuk menurunkan berat badan.

Lantas, bagaimana apabila Anda termasuk orang yang tidak bisa makan tanpa nasi? Haruskah ‘mencoret’ nasi putih dari daftar diet selamanya? Melansir Wolipop, sebenarnya Anda tidak harus menghindari nasi sama sekali. Bagaimanapun juga, karbohidrat tetap diperlukan tubuh sebagai penyedia tenaga. Namun sebaiknya konsumsi nasi dibatasi. Selain itu, waktu makan nasi juga perlu diperhatikan.

Waktu yang disarankan untuk makan nasi adalah saat makan siang. Di siang hari, metabolisme tubuh sedang aktif-aktifnya, sehingga kita lebih cepat menyerap nutrisi dari makanan. Tubuh juga lebih cepat mencerna semua makanan berat yang disantap.

Setelah sarapan, siang hari adalah waktu di mana tubuh merasa lapar dan sangat membutuhkan energi agar tetap maksimal beraktivitas hingga delapan jam ke depan.

Selain itu saat siang hari, tubuh dan otak juga sedang sangat produktif. Jadi Anda perlu mengisinya dengan energi yang cukup dari karbohidrat.

Ada dua jenis nasi yang sering dikonsumsi, yaitu nasi putih dan nasi merah. Hal yang membedakan dua jenis nasi ini adalah lama tubuh mencernanya. ** Baca juga: Bisakah Nutrisi dalam Sayuran Digantikan dengan Buah?

Nasi merah mengandung karbohidrat kompleks dan memiliki serat lebih banyak. Membuat tubuh mencernanya lebih lama sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama ketimbang makan nasi putih.(ilj/bbs)