oleh

Survei Ungkap, Bekerja di Lingkungan yang Didominasi Pria Bikin Wanita Lebih Stres

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan ke 110 American Sociological Association mengungkapkan, wanita yang bekerja di tempat dengan dominasi pria sangat besar, dapat menderita stres yang berbahaya bagi kesehatan.

Survei yang dilakukan terhadap para wanita dengan pekerjaan yang didominasi pria, melansir CNN Indonesia, menemukan bahwa mereka memiliki profil stres kesehatan yang cenderung lebih besar, daripada wanita yang bekerja di tempat kerja dengan keseimbangan gender lebih baik.

Penelitian sebelumnya melaporkan, wanita dalam lingkungan kerja yang didominasi pria menghadapi situasi yang dapat menyebabkan stres. Di antaranya adalah isolasi sosial, pelecehan seksual, dan rendahnya tingkat dukungan dari rekan kerja mereka.

Penelitian yang dilakukan para peneliti dari Universitas Indiana di Bloomington ini mengukur kadar kortisol, atau hormon stres, pada wanita yang bekerja di lingkungan di mana jumlah mereka hanya 15 persen atau kurang dari angkatan kerja kaum adam.

Tingkat kortisol berfluktuasi secara alami pada siang hari, tetapi polanya teramati berbeda pada wanita dalam lingkungan bekerja yang didominasi oleh pria.

“Kami menemukan bahwa wanita dengan pekerjaan yang didominasi pria memiliki kesehatan yang kurang baik, atau ‘tidak teregulasi’, kortisol yang membentuk pola sepanjang hari,” jelas Bianca Manago, salah seorang peneliti studi.

Cate Taylor, asisten profesor ilmu sosiologi dan studi gender, yang juga rekan penelitian Manago, mengatakan, “Temuan kami sangat penting karena profil kortisol yang tidak teregulasi mengindikasikan hasil kesehatan negatif.” ** Baca juga: Tidak Selalu Negatif, Punya Pasangan Pemarah Bermanfaat Bagi Kesehatan Pria

Ditambahkan, “Dengan demikian, penelitian kami memberikan bukti bahwa iklim sosial di tempat kerja negatif yang dihadapi oleh wanita dengan pekerjaan yang didominasi pria, mungkin terkait dengan hasil kesehatan buruk pada wanita.” (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email