oleh

Kondisi Pasar Tradisional di Kota Tangsel Kumuh

image_pdfimage_print

Kabar6-Kondisi sejumlah pasar tradisional di Kota Tangerang Selatan kian kumuh dan tidak terawat. Belum lagi infrastruktur jalan menuju pasar rusak berat, sampah juga masih menumpuk dan pedagang nekad menjual barang dagangan di bahu jalan.

Sebaliknya, otoritas daerah setempat menolak untuk bertanggung jawab.

Pantauan kabar6.com, kondisi paling parah terjadi di pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan yang berada di Jalan Arya Putra, Ciputat.

Aspal jalan terlihat rusak berat harus dilalui kendaraan roda dua dan roda empat serta angkutan umum. Kondisi jalan rusak di sekitar pasar menuju fly over Ciputat terdapat sejumlah kubangan besar. Sehingga menyulitkan penguna kendaraan bebas melalui jalan tersebut dan menyebabkan terjadinya kemacetan.

Apalagi sampah di pasar tersebut masih saja mengunung di sekitar pinggir Jalan Arya Putra. Bahkan, pedagang juga nekad berdagang pada setengah badan jalan Arya Putra sampai di bawah fly over Ciputat. Tindakan pemda untuk melakukan penertiban sepertinya manis dibibir saja.

“Ini sudah menjadi pemandangan sehari-hari di pasar Ciputat. Macet, bau sampah, jalan rusak dan pedagang seenaknya jualan di pinggir jalan. Jadi serba sulit,”kata penguna kendaraan roda dua, Musdalifah pada kabar6com, Rabu (2/1/2012).

Hal serupa juga terlihat di pasar Serpong di Jalan Raya Serpong. Kubangan jalan rusak membuat penguna jalan harus berhati-hati melintas jalan didepan pasar Serpong tersebut.

Moment jalan rusak ditambah kemacetan dimanfaatkan para pedagang untuk berjualan dibahu jalan. Kondisi kumuh itu juga tampak dimana sampah pasar dibuang ke pingir jalan yang tanpa dibersihkan petugas kebersihan.

Erwin, penjual somay di pasar Serpong mengatakan, jalan rusak di pasar Serpong sudah lama terjadi semenjak pasar tradisional Serpong di kemas menjadi pasar modern dengan dilakukan revitalisasi beberapa tahun lalu.

Namun, sampai kini kerusakan jalan di pasar Serpong yang dilalui berbagai jenis kendaraan tidak dilakukan perbaikan jalan oleh Pemkot Tangerang Selatan.

“Kalau jalan rusak di pasar Serpong sudah lama. Janjinya pemerintah akan dibangun fly over Serpong di jalan pasar ini, tetapi belum ada kejelasannya kapan di bangun,” kata Erwin.

Menangapi kondisi pasar tradisional yang kian tidak nyaman. Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan, Bambang P Rachmadi mengakui kondisi pasar tradisional di Tangsel memang tidak nyaman.

Perawatan pasar Ciputat dan pasar Serpong jauh dari harapan yang diinginkan pihaknya. Masalah sampah, kemacetan, jalan rusak dan tidak tertibnya pedagang sudah menjadi pemandangan biasa di pasar ciputat.

“Tata kelola terhadap pasar tradisional belum terjamah dengan baik. Jadi pemerintah belum bisa melakukan upaya pembenahan,” kata Bambang.

Bambang mengatakan, belum dilakukan pembenahan pasar tradisional di Kota Tangsel karena pengelolaan pasar itu masih dibawah kewenangan Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan pun tidak bisa berbuat tindakan apapun untuk melangkahi Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Tahun 2013, Pemkot Tangsel berencana untuk mengambil alih aset pasar tradisional itu dari Pemkab Tangerang mengacu kepada Raperda Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang disyahkan pada akhir tahun 2012 lalu.

“Pasar tradisional merupakan BUMD yang harus diserahkan. Kita akan kelola dengan baik jika pasar itu sudah dibawah kewenangan Pemkot Tangsel,” kata Bambang.(Rah)