1

3 Batasan Stres yang Sudah Bahayakan Kesehatan

Kabar6-Setiap orang tentu pernah mengalami stres, meskipun dengan tingkatan yang berbeda-beda. Menurut survei tahunan American Psychological Association, Stress in America, sebanyak 61 persen responden sepakat bahwa pekerjaan sebagai sumber stres utama. Ini artinya, pekerjaan sangat mudah membahayakan kesehatan.

Stres di tempat kerja adalah kondisi yang tidak terhindarkan, dan jika tidak dikelola dengan baik dan tepat, hal ini bisa menyebabkan komplikasi fisik dan mental yang parah jika tidak dikelola.

Ada tiga batasan yang menunjukkan bahwa stres sudah membahayakan kesehatan, dan hal ini seringkali tidak disadari banyak orang. Melansir tempo.co, berikut tiga gejala yang sebaiknya Anda perhatikan:

1. Sering sakit
Jika sering mengalami kelelahan, itu bisa berarti bahwa ada sesuatu yang salah dengan tubuh Anda. Tanda-tanda sistem kekebalan yang melemah termasuk otot tegang, gejala mirip flu, sering sakit di tubuh, dan susah tidur.

Jika flu musiman mengenai Anda sebelum orang lain, mungkin inilah saatnya untuk mengurangi stres.

2. Kualitas pekerjaan menurun
Jika Anda sering melakukan kesalahan konyol dan melihat penurunan kinerja, ini salah satu tanda bahwa pekerjaan Anda berbahaya bagi kesehatan.

Kesalahan yang sering Anda buat dibandingkan biasanya merupakan tanda bahwa pekerjaan mempengaruhi kemampuan kognitif Anda.

3. Merasa cemas
Beberapa efek samping dari budaya kerja beracun termasuk motivasi rendah, keinginan menurun untuk unggul di tempat kerja, iritasi kronis, kepercayaan diri rendah dan sebagainya.

Jika Anda merasa ditegur atau menerima pesan yang meremehkan padahal biasa saja, itu adalah tanda Anda merasa tertekan dan cemas.

Apabila Anda merasa cemas ketika mengingat pekerjaan, mungkin sekarang saatnya untuk merenung. Atasan yang buruk, rekan kerja yang tidak mendukung, atau lingkungan kerja yang bermusuhan, dan beberapa hal lain bisa menyebabkan Anda merasa tertekan di tempat kerja. Jadi, Anda perlu mengatasi masalah ini.

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah berbicara dengan atasan tentang tantangan yang dihadapi dalam menyelesaikan pekerjaan. Siapa tahu dia bisa membantu.

Lalu, jangan terlalu membebani diri dengan banyak pekerjaan. Jika masih ada pekerjaan yang belum diselesaikan, jangan menawarkan diri untuk menerima proyek baru. ** Baca juga: Ingin Berat Badan Turun, Ini Waktu Makan Nasi yang Tepat

Jangan lupa tidur tepat waktu. Tubuh dan pikiran Anda pulih dan sembuh dari hari yang melelahkan saat tidur. Inilah sebabnya mengapa tidur setidaknya 6-8 jam setiap hari sangat penting.(ilj/bbs)




Olahraga Tidak Mengenal Istilah Terlambat, Ini Alasannya

Kabar6-Banyak saran yang mengajak kita untuk membiasakan berolahraga sejak dini. Selain tubuh lebih bugar, rutin berolahraga sejak usia muda juga membangun sikap disiplin dalam menjaga kesehatan.

Lantas, apakah itu berarti tidak ada harapan bagi Anda yang baru ingin mulai rutin berolahraga? Hasil dari eksperimen yang dilakukan para peneliti dari University of Birmingham, Inggris, melansir Healthline, berhasil membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai kebiasaan berolahraga.

Eksperimen dilakukan terhadap sekelompok pria berusia di atas 60 tahun yang rutin berolahraga setidaknya dua kali dalam seminggu selama 20 tahun terakhir.

Peneliti kemudian membandingkannya dengan kelompok lain yang jarang berolahraga. Kedua kelompok sukarelawan ini diminta untuk melakukan biopsi otot, kemudian mengonsumsi minuman berenergi 48 jam kemudian. Selanjutnya, sukarelawan diminta untuk melakukan olahraga beban yang dilanjutkan dengan biopsi kedua.

Hasilnya, baik kelompok yang rutin maupun jarang olahraga rupanya memiliki kemampuan yang sama dalam membentuk otot lewat olahraga.

“Studi kami menunjukkan, tidak peduli jika Anda rutin olahraga atau tidak, Anda masih bisa merasakan manfaat olahraga, kapan pun Anda memulai kebiasaan ini,” urai Leigh Breen, Ph.D., peneliti dari University of Birmingham.

Dijelaskan, “Untuk memperoleh manfaat kesehatan yang optimal, tentu diperlukan komitmen jangka panjang, tetapi walau Anda baru mulai olahraga di usia lanjut pun masih bisa membantu menunda pelemahan otot akibat penuaan.”

Pelatih lari dari Run-Fit dan Revo2Lution Running bernama Jason Karp, yang berbasis di California, menyebutkan manfaat berolahraga dapat dirasakan di usia berapa pun, karena tubuh secara konstan bereaksi terhadap tekanan fisik.

Saat menerima tekanan dalam bentuk olahraga, tubuh akan beradaptasi dengan stres yang dialami. Actin dan myosin menjadi dua protein inti di dalam otot yang bertugas mengatur kontraksi otot. Semakin giat berolahraga, protein yang diproduksi tubuh pun semakin besar.

Proses pembentukan otot dimulai tepat di saat Anda memerintahkan otot untuk melakukan tantangan baru, baik itu mengambil barbel, melakukan push up, atau berlari di threadmill. ** Baca juga: Cara Cerdas Pilih Camilan Sehat Sekaligus Bergizi

Jadi, tidak ada kata terlambat untuk berolahraga, karena otot akan terus bekerja dengan aktif.(ilj/bbs)




Pilih Asupan Nutrisi yang Tepat Agar Otot Tetap Kuat Hingga Tua

Kabar6-Salah satu rahasia agar otot tetap kuat di usia yang tidak muda lagi adalah asupan protein yang tepat, dimulai sejak usia muda. Sebuah penelitian mengungkapkan, konsumsi protein rutin setiap hari bisa menjadi kunci untuk mempertahankan kekuatan otot di usia tua.

Asupan protein sepanjang hari, melansir Dailymail, dikaitkan dengan kekuatan otot yang lebih besar, baik untuk pria maupun wanita, saat mereka tumbuh dewasa. Saat makan, asupan protein dianggap bisa menggantikan zat yang terus menerus dipecah seiring bertambahnya usia. Hal ini terjadi pada tingkat yang lebih cepat pada orang usia tua.

Menurut para ahli, telur atau satu sendok makan selai kacang tiap makan cukup untuk meningkatkan asupan protein seseorang. Periset dari McGill University di Montreal menganalisis 827 pria dan 914 wanita berusia antara 67 dan 84 selama tiga tahun.

“Poin penting adalah menciptakan tiga kali makan dengan cukup protein untuk merangsang pembentukan otot dan kekuatan yang lebih besar, bukan hanya satu,” jelas Stephanie Chevalier, salah seorang penulis studi.

Lalu berapa banyak protein yang dibutuhkan seseorang? Penelitian sebelumnya mengungkapkan, orang dewasa harus mengonsumsi minimal 0,003 lb (1,2 g) protein per 2,2lb (1 kg) berat badan per hari.

Untuk pria seberat 155 lb (70 kg), itu setara dengan sekira 0,19 lb (85 g) protein sehari. Protein ini mencakup saat sarapan, makan siang dan makan malam. Itu berarti, sekira 0,06 lb (28 g) protein per makanan. ** Baca juga: Ini Alasan Mengapa Saat Bersin & Batuk Harus Menutup Mulut

Apabila seorang wanita memiliki berat badan 59 kg, maka ia membutuhkan protein di bawah 0,06 lb per makanan atau sekira satu butir telur atau satu sendok makan selai kacang.(ilj/bbs)




‘Ngemil’ Kue Kering Tidak Selalu Bikin Badan Melar

Kabar6-Beragam jenis kue kering menjadi favorit banyak orang karena rasanya yang manis atau gurih, pas untuk segala suasana, apalagi saat tengah kumpul keluarga.

Namun, seringkali orang salah paham tentang kue kering yang disebut dapat membuat timbangan naik karena kandungan kalori di dalamnya. Benarkah demikian? Tubuh manusia membutuhkan setidaknya 2.300 kalori untuk bisa melakukan aktivitas metabolisme normal.

Karena itulah, Anda memang harus memastikan bahwa tubuh sudah cukup mendapatkan asupan kalori. Kue kering memang mengandung kalori, tapi ini tidak berbahaya asal dimakan dalam porsi yang tidak berlebihan.

Kue kering bisa menjadi pilihan camilan yang enak dan sehat, karena juga mengandung sederet nutrisi makro seperti protein, karbohidrat, dan lemak.

Meskipun demikian, semua kembali pada diri Anda, sanggupkah tetap mengontrol diri ketika makan kue kering agar tak berdampak buruk pada kesehatan?

Sebagai camilan, Melansir 1health, kue kering yang dimakan dalam porsi wajar memiliki manfaat antara lain menurunkan berat badan. Ketika tubuh mendapatkan jumlah kalori yang tepat untuk aktivitas metabolisme harian dalam tubuh, ini bisa membuat Anda tidak makan terlalu banyak. Anda juga tidak akan cepat merasa lelah, sebab kebutuhan tubuh akan kalori selalu terpenuhi dengan tepat.

Kue kering dianggap sebagai camilan yang berprotein tinggi dan bagian terbaiknya, kue kering memiliki rasa yang sangat enak. Jika kue kering dibuat tanpa pemanis buatan, pengawet dan pewarna, maka akan menjadi camilan yang sehat.

Salah satu kelebihan jika Anda menjadikan kue kering sebagai camilan adalah kandungan proteinnya yang tinggi. Metabolisme berfungsi mengubah bahan-bahan yang digunakan dalam kue kering menjadi energi.

Jadi, ketika Anda merasa tubuh kekurangan asupan protein, maka ngemil kue kering bisa menjadi salah satu solusinya. Protein bekerja dengan baik untuk mengembangkan jaringan dan membentuk otot. ** Baca juga: Guys, Ini Sejumlah Panggilan yang Dibenci Wanita

Beberapa kue kering juga terbukti bebas gluten, yaitu zat yang biasa ditemukan dalam gandum atau oat. Jadi, bagi Anda yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap gandum atau gluten, Anda bisa dengan aman dan nyaman makan kue kering.

Namun, pastikan untuk memeriksa terlebih dahulu bahan apa saja yang digunakan dalam kue kering sebelum mengonsumsinya. Dan jangan lupa, mengemil kue kering sewajarnya atau tidak berlebihan.(ilj/bbs)




Cara Sederhana Atasi Depresi, Konsumsi Ikan

Kabar6-Depresi adalah suatu kondisi medis berupa perasaan sedih yang berdampak negatif terhadap pikiran, tindakan, perasaan, dan kesehatan mental seseorang.

Selain perubahan suasana hati, individu dengan gejala depresi cenderung kehilangan minat untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang sebelumnya dianggap menyenangkan.

Hal lain menyangkut depresi adalah kehilangan napsu makan atau sebaliknya, makan dengan porsi berlebih. Penderita juga akan kesulitan untuk berkonsentrasi, mengingat detail-detail umum, membuat keputusan, atau mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain. Pengalaman-pengalaman ini dapat mendorong individu untuk mencoba bunuh diri.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, secara global ada sekira 300 juta orang dari segala usia yang menderita depresi. Penyakit yang melemahkan ini cenderung memiliki efek jangka panjang dan jika tidak terdiagnosis tepat waktu. ** Baca juga: Penelitian: Semakin Tua, Orang Mudah Bertambah Berat Badan

Namun ada beberapa langkah untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya, melansir Sindonews, adalah dengan mengonsumsi ikan. Apa alasannya? Ikan, terutama jenis berminyak seperti tuna, salmon, trout, mackerel, dan sarden merupakan sumber lemak omega-3. Selain memperkuat dan membangun koneksi antara sel-sel otak, lemak omega-3 meningkatkan produksi serotonin.

Di antara hal-hal lain, lemak ikan membantu rileksasi otot, pencernaan, pembekuan darah dan kesuburan. Menurut meta-analisis yang diterbitkan dalam Jurnal Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat, orang yang mengonsumsi lebih banyak ikan lebih kecil kemungkinannya mengalami gejala depresi.(ilj/bbs)




Apa yang Jadi Penyebab Anda Merasa Merinding?

Kabar6-Biasanya saat menonton film horor, merasa kedinginan, atau melihat sesuatu yang menggetarkan hati, Anda akan mengalami kondisi yang disebut merinding, yaitu ketika bulu di kulit tampak berdiri tegak.

Ini adalah reaksi spontan tubuh yang berkaitan dengan pertahanan diri. Pada manusia, mungkin hal ini tidak akan terlihat signifikan. Bahkan kita bisa tidak tahu ketika orang di sebelah kita sedang merinding.

Namun pada hewan, terutama mamalia yang berbulu tebal, fase merinding membuat bulu mereka mengembang dan berdiri tegak. Dan hal ini kerap terjadi ketika mereka harus berhadapan dengan musuh.

Lantas, apa yang jadi penyebab Anda merinding? Melansir tempo.co, merinding adalah cara tubuh menghangatkan diri. Seringkali orang merasa merinding ketika menapakkan kaki ke luar rumah di tengah musim dingin atau udara bersuhu rendah. Ketika hal ini terjadi, otot yang terhubung dengan folikel rambut akan berkontraksi. Alhasil, kulit di sekitar folikel menegang dan menarik rambut yang terhubung.

Sama halnya, pada hewan pun ini dapat menjadi cara untuk menangkap udara sehingga terjadi insulasi, yaitu proses menyimpan panas agar tidak keluar tubuh. Ketika tubuh sudah merasa lebih hangat, bulu akan perlahan ‘tertidur’’ kembali. Biasanya, rasa merinding hanya berlangsung beberapa detik.

Merinding juga menjadi cara tubuh merespons emosi. Ada banyak cara tubuh merespons emosi yang begitu kuat. Respons yang paling umum adalah meningkatnya aktivitas elektrik di otot bawah kulit dan bertambah cepatnya seseorang bernapas. Kedua hal ini dapat memicu terjadinya merinding.

Kondisi merinding juga identik dengan reaksi saat mendapat sentuhan. Entah itu merasa senang atau sedih, atau keduanya terjadi di saat bersamaan. Seseorang bisa merasa merinding beberapa kali saat sedang menonton bioskop. Bandingkan dengan ketika dia mendengarkan lagu yang juga emosional. Hal ini berkaitan dengan stimulus visual.

Meskipun ada penelitian yang menyebutkan hubungan antara merinding dengan masalah medis seperti tumor otak, namun bukan berarti itu yang pasti terjadi. Merinding hanya merupakan refleks tubuh saat ada stimulus tertentu.

Namun hal ini tidak terlihat signifikan pada manusia karena jumlah bulu yang tidak terlalu banyak. Berbeda dengan hewan yang sekujur tubuhnya dipenuhi bulu. ** Baca juga: Sering Mengeluh Tidak Baik untuk Kesehatan Mental

Jadi, penyebab merinding bisa disimpulkan sebagai respons tubuh ketika otot yang terhubung dengan folikel rambut berkontraksi. Akibatnya, rambut yang terhubung akan menegang sehingga tampak seperti berdiri, yang disebut merinding.(ilj/bbs)




Penelitian Sebutkan, Stamina Wanita Ternyata Lebih Kuat dari Pria

Kabar6-Jika selama ini Anda beranggapan bahwa pria memiliki stamina lebih kuat dibanding wanita, sebuah penelitian justru mengungkap hal berbeda.

Pada penelitian yang dipublikasikan dalam sebuah jurnal Applied Physiology, Nutrition, and Metabolism, peneliti menyarankan wanita berolahraga fokus melatih daya tahan otot untuk bisa menyamakan fisik dengan pria.

Dalam studi tersebut, peneliti mempelajari delapan pria dan sembilan wanita dengan tingkat usia dan level kebugaran yang sama untuk melakukan latihan yang fokus pada otot di kaki bagian belakang, yaitu otot yang paling sering digunakan setiap hari. ** Baca juga: Sudah Punya Pasangan Tapi Pria Masih Suka Lirik Wanita Lain, Ini Alasannya

Hasilnya, melansir Cosmopolitan, para pria dapat melakukannya lebih cepat dan bertenaga di awal. Tapi semakin lama, mereka lebih cepat lelah dibandingkan wanita. Artinya, wanita justru punya daya tahan yang lebih ketimbang pria setelah melakukan olahraga yang fokus pada endurance (daya tahan ), yaitu kemampuan seseorang melaksanakan gerak dengan seluruh tubuhnya dalam waktu yang cukup lama, dan dengan tempo sedang sampai cepat tanpa mengalami rasa sakit dan kelelahan berat.

Meskipun uji ketahanan ini hanya dilakukan dalam skala kecil, temuan dari Brian Dalton yang merupakan asisten profesor di Universitas British Columbia Okanagan School of Health and Exercise Sciences ini setidaknya menunjukkan, bahwa wanita dapat bertahan lebih lama dari pria dengan margin yang cukup banyak.(ilj/bbs)




5 Sumber Protein yang Diperlukan Saat Masuki Usia 40-an

Kabar6-Protein berperan dalam pembentukan otot, antibodi, hormon dan jaringan tubuh. Termasuk juga memperbaiki sel-sel yang rusak. Nutrisi yang satu ini memang dibutuhkan semua orang, mulai dari anak-anak, usia dewasa hingga lansia.

Bagaimana memilih sumber protein bagi Anda yang sudah menginjak di atas 40 tahun? Melansir Halodoc, berikut lima sumber protein yang dimaksud:

1. Ikan
Tuna dan salmon merupakan ikan yang bisa kita coba sebagai makanan sumber protein. Ikan tuna memiliki lemak dan kalori yang rendah. Sebagian besar yang terkandung adalah protein. Kira-kira satu ons tuna mengandung 30 gram protein.

Sementara salmon selain banyak mengandung protein, juga dikenal kaya akan vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh.

2. Susu beserta produk olahannya
Susu merupakan minuman yang kaya nutrisi, mulai dari protein hingga kalsium. Selain susu, makanan sumber protein lainnya yaitu keju dan yoghurt. Kedua produk olahan susu ini kaya protein, kalsium, dan vitamin D. Keju dengan takaran 100 gram, setidaknya mengandung 25 gram protein.

3. Daging sapi tanpa lemak
Makanan sumber protein lain yang bisa dicoba adalah daging sapi. Daging ini banyak mengandung protein dan zat gizi lain seperti zat besi seng, hingga vitamin B12. Selain daging sapi, ayam juga bisa dipilih sebagai makanan yang banyak mengandung protein.

Sementara untuk ayam, disarankan untuk menghindari bagian kulitnya, karena banyak mengandung lemak jenuh. Tingginya asupan lemak jenuh bisa memicu sederet masalah pada tubuh.

4. Biji & kacang-kacangan
Kedua makanan ini merupakan makanan sumber protein. Biji-bijian seperti chia seeds banyak mengandung protein dan tinggi serat. Sedangkan kacang-kacangan seperti almond dan kacang tanah, kaya protein, magnesium, dan vitamin E.

5. Telur & kedelai
Kedua jenis makanan ini merupakan sumber protein, satu butir telur ayam (90 gram) kira-kira mengandung 12,8 gram. Sementara kedelai adalah sumber protein nabati yang membantu tubuh untuk menekan kadar kolesterol. ** Baca juga: Berapa Batas Aman Konsumsi Kopi dalam Sehari atau Seminggu?

Semakin usia bertambah, kualitas tulang dan otot mulai berkurang. Nah, di sinilah dibutuhkan peran makanan sumber protein. Makanan yang mengandung protein bisa memenuhi kebutuhan tubuh, sehingga tetap kuat dan berfungsi dengan baik.(ilj/bbs)




Bagaimana Pengaruh Tipe Bentuk Tubuh & Kesehatannya?

Kabar6-Tiap orang diketahui memiliki bentuk tubuh berbeda. Nah, bentuk tubuh ternyata cukup banyak memberikan pengaruh terhadap kesehatan seseorang.

Bentuk tubuh yang berbeda memberikan permasalahan kesehatan dan kelebihan yang berbeda pula. Inilah yang menyebabkan salah satu penjelasan kenapa penyakit tiap orang tidak pernah ada yang sama.

Berdasarkan lingkar pinggang dan pinggul, setidaknya ada empat bentuk tubuh manusia yang bisa dikenali. Dinamakan waist-to-hip ratio (WHR), pengukuran tersebut bisa didapatkan lewat membagi lingkar terkecil pinggang dengan lingkar terbesar pinggul. Melansir Popbela, berikut bentuk tubuh serta penjelasan tentang kesehatannya:

1. Bentuk tubuh apel
Bentuk tubuh ini memiliki WHR di atas 0,8 untuk wanita dan 0,9 pria. Itu berarti ukuran lingkar pinggangnya cukup besar, memberikan kesan gendut karena melebar ke atas. Bentuk tubuh ini membuat beratmu terakumulasi di antara perut dan pinggul, dan menariknya ini terbentuk seiring bertambahnya ke umur, khususnya kepada para pria.

Tubuh apel bisa menunjukkan ketidakseimbangan gaya hidup, seperti tingkat stres yang tinggi, diet yang tidak sehat dan kurang olahraga. Untuk pria, bentuk tubuh ini sering dikaitkan dengan konsumsi alkohol yang berlebihan. Karena itulah ada istilah perut bir untuk para pria.

2. Bentuk tubuh segitiga terbalik
Bentuk tubuh ini memiliki bagian atas atau area pundak yang lebar, bahkan lebih lebar daripada area pinggul. Itu membuat pemilik tubuh ini tampak sangat atletis dan ideal. Model-model serta bintang film ternama banyak yang memiliki bentuk tubuh ini.

Dengan proporsi otot yang cukup banyak serta cukup tinggi, pemilik bentuk tubuh ini memiliki daya metabolisme yang tinggi. Orang-orang macam ini susah untuk menaikkan berat badan, namun mudah untuk menurunkannya. Namun mereka juga rentan terhadap penyakit jantung serta terkena osteoporosis.

3. Bentuk tubuh pir
Ini adalah kebalikan dari bentuk tubuh apel yang mana area pinggul lebih besar daripada pinggul. WHR-nya di bawah 0,8 untuk wanita dan 0,9 untuk pria. Itu karena lemak pemilik tubuh ini kebanyakan menumpuk di area tersebut, seperti di area paha dan bokong.

Beruntunglah lemak tidak terhimpun di area dengan organ-organ dalam yang sensitif dan penting untuk tubuh, sehingga kesehatannya lebih terjamin ketimbang bentuk tubuh apel. Namun bentuk pir memiliki risiko lebih besar untuk mendapatkan osteoarthritis gara-gara lemak yang menumpuk di area pinggul, dan itu menimbulkan selulit pula.

4. Bentuk tubuh persegi panjang
Pemilik tubuh ini memiliki berat yang proporsional, tetapi mereka juga cenderung untuk membawa berat mereka di area tubuh tengah. Itu berarti terdapat kecenderungan tubuh mereka dapat berubah bentuk menjadi apel.

Mirip dengan segitiga terbalik, orang-orang yang memiliki bentuk tubuh persegi panjang punya daya metabolisme yang tinggi. Mereka dapat makan apa pun tanpa perlu khawatir akan kesehatannya.

Namun tentu saja terlalu berlebih akan mengubah hal tersebut. Kuncinya adalah keseimbangan kalori. ** Baca juga: Saat Olahraga, Ada beberapa Kesalahan yang Sering Dilakukan

Anda termasuk tipe tubuh yang mana? (ilj/bbs)




Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Anda Sering Menahan Buang Air Kecil?

Kabar6-Karena beberapa alasan, seperti sedang dalam perjalanan pulang, tidak sedikit orang yang menahan hasrat untuk buang air kecil (BAK) karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Namun apa yang akan terjadi pada tubuh apabila Anda tidak langsung BAK? Dalam sebuah episode SciShow, melansir Grid, Michael Aranda menjelaskan bahwa ketika kita memutuskan untuk menahan BAK, sfingster silindris yaitu kumpulan serabut otot yang bekerja untuk menutup atau membuka jalur alamiah di kandung kemih, akan tertutup erat agar urine tidak bocor melalui uretra. Otot kecil ini melakukan kerjanya dengan baik.

Tetapi jika Anda membuatnya melakukan hal tersebut dengan sering dalam jangka waktu yang lama, maka hal itu sama artinya dengan ‘mengorbankan diri’ untuk masalah kesehatan yang serius, risiko infeksi yang tinggi.

Terus menerus menahan kencing bisa melemahkan otot kandung kemih, yang menyebabkan retensi urine, sebuah kondisi yang membuat Anda sulit mengosongkan kandung kemih saat BAK. Sering kali Anda merasa terdesak ingin buang air kecil, tetapi urine tidak bisa keluar.

Menahan kencing dalam jumlah besar juga bisa mengekspos tubuh Anda terhadap bakteri berbahaya yang bisa meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kemih. Tampaknya memang tidak terlalu buruk, kecuali jika Anda mengetahui kisah Tycho Brahe, astronom Denmark dan alkemis di abad ke-16.

Brahe merupakan ilmuwan fantastis. Ia berkontribusi pada berbagai karya ilmiah seperti supernova, komet, dan orbit planet. Meskipun begitu, Brahe mati dengan cara konyol.

Ia menahan kencing dalam waktu yang cukup lama karena sedang berada dalam perjamuan. Brahe percaya, jika ia meninggalkan tempat, itu merupakan pelanggaran etika. Sesampainya di rumah, Brahe ingin segera buang air kecil, namun urinenya sama sekali tidak bisa keluar.

Selanjutnya, Brahe mengalami demam dan mengigau, lalu meninggal dengan cepat saat kandung kemihnya meledak. ** Baca juga: Sejumlah Perubahan Tak Biasa yang Tunjukkan Tanda Wanita Sedang dalam Masa Subur

Namun kasus Brahe itu adalah sesuatu yang langka. Biasanya, seseorang akan mengompol terlebih dahulu sebelum ‘ledakan’ terjadi. Hal yang pasti, hindari terlalu sering menahan kencing, dan jangan jadikan sebagai sebuah kebiasaan.(ilj/bbs)