1

Penyelidik WHO: Pasien Nol COVID-19 Mungkin Pekerja Lab Wuhan yang Berspesialisasi dalam Penelitian Seputar SARS-COV-2

Kabar6-Penyelidik utama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Peter Embarek, mengungkapkan bahwa pasien nol COVID-19 mungkin adalah pekerja laboratorium Wuhan, Tiongkok, yang berspesialisasi dalam penelitian seputar SARS-COV-2 sebelum menyebar ke seluruh dunia.

Embarek, melansir Independent, menceritakan panjang lebar misi yang dipimpinnya di Wuhan dan sangat kritis terhadap Tiongkok, dalam sebuah film dokumenter berjudul ‘Misteri virus, seorang Denmark mencari kebenaran di Tiongkok’, yang disiarkan di saluran televisi setempat. “Seorang karyawan (laboratorium) yang terinfeksi di lapangan mengambil sampel termasuk dalam salah satu hipotesis yang mungkin. Di sinilah virus berpindah langsung dari kelelawar ke manusia,” terang Embarek.

Selama ini, dikatakan Embarek, timnya kesulitan mendiskusikan teori adanya kebocoran di lab Wuhan dengan para ilmuwan Tiongkok. “Hingga 48 jam sebelum misi berakhir, kami masih belum setuju untuk menyebutkan hipotesis laboratorium dalam laporan tersebut,” jelas Embarek.

Ditambahkan, “Setelah pertukaran ini, delegasi WHO memperoleh izin untuk mengunjungi dua laboratorium tempat penelitian dilakukan pada kelelawar.” ** Baca juga: Pria Kamboja Habisi Ibu Kandungnya Karena Dianggap Penyihir

Embarek menuturkan, selama kunjungan tersebut, timnya memiliki hak untuk presentasi, dapat berbicara dan mengajukan pertanyaan yang ingin mereka tanyakan. Tetapi timnya tidak memiliki kesempatan untuk berkonsultasi tentang dokumentasi apa pun.

Ilmuwan itu menunjukkan bahwa tidak ada kelelawar yang hidup di alam liar di wilayah Wuhan, dan bahwa satu-satunya orang yang mungkin mendekati kelelawar yang dicurigai sebagai tempat menyimpan virus yang menyebabkan Sars-Cov-2 adalah karyawan laboratorium kota.(ilj/bbs)




Peneliti di Carolina Utara Klaim Mampu Produksi ASI di Laboratorium

Kabar6-Inovasi baru dilakukan perusahaan startup BIOMILQ yang berbasis di Carolina Utara, Amerika Serikat (AS). Baru-baru ini mereka mengumumkan telah berhasil membuat kultur sel susu manusia di laboratorium.

Ya, setelah produk daging yang dibuat tanpa membunuh sapi, kini ASI pun bisa dibuat di laboratorium. Para peneliti, melansir greenqueen, mengklaim bisa memproduksi ASI tanpa payudara wanita. Kabarnya, ASI ini memiliki kandungan nutrisi yang sama seperti ASI alami. Terobosan yang diumumkan oleh BIOMILK ini sempat membuat heboh, karena ada 10 persen produsen susu yang khusus memproduksi susu formula untuk bayi.

Berdasarkan data, di Amerika saja hanya seperempat ibu yang bisa menyusui secara ekslusif. Banyak alasan bagi ibu yang tak bisa menyusui, beberapa di antaranya karena suplai ASI yang terbatas, rasa sakit saat menyusui, perasaan tidak nyaman hingga masalah pelekatan yang sulit dilakukan ibu dan anak.

Para ibu ini biasanya mengambil langkah alternatif dengan memberikan susu formula sebagai pengganti ASI. Susu formula dianggap sudah membantu miliaran orangtua sejak ditemukan pertama kali pada 1865 silam.

Susu formula disebut membantu memberi nutrisi untuk bayi, tetapi kandungan gizinya tidak sempurna seperti ASI. Susu formula tidak memiliki kompleksitas dan kualitas gizi untuk kekebalan tubuh bayi.

Sementara ASI produksi BIOMILQ diklaim mengandung protein, karbohidrat kompleks, asam lemak dan kandungan lainnya yang diklaim mirip dengan yang ada dalam ASI.

“Saya memberitahu siapa pun yang berbicara dengan saya tentang BIOMILQ bahwa saya melakukan ini untuk ibu dan bayi,” kata Leila Strickland, ahli biologi. ** Baca juga: Dianggap Siksa Hewan, Kepiting di Restoran Seafood Singapura Ini Diajak Jalan-jalan Sebelum Dimasak

“Berdasarkan pengalaman pribadi saya soal kegagalan menyusui, saya percaya bahwa jika seseorang memberi saya kesempatan untuk melakukan hal ini, itu mungkin benar-benar berhasil,” urainya.

Meskipun ASI buatan laboratorium ini tampak menarik, orang-orang di BIOMILQ menekankan bahwa produk mereka tidak bio-identik dengan ASI asli. “Perubahan hormonal, isyarat bayi, kontak kulit-ke-kulit, dan lingkungan semuanya memengaruhi kompleksitas dinamis kandungan ASI,” terang Strickland.

ASI buatan ini juga tidak mengandung antibodi untuk kekebalan bayi. Meskipun tidak sempurna, ASI buatan laboratorium BIOMILQ tampaknya akan menjadi produk masa depan layaknya daging sapi buatan laboratorium.

BIOMILQ memiliki produk yang siap untuk dijual secara komersil dalam waktu sekira satu tahun ke depan.(ilj/bbs)




Untuk Pertama Kalinya Para Peneliti Berhasil Tumbuhkan Paru-paru Manusia di Laboratorium

Kabar6-Ada sejumlah terobosan baru dalam dunia medis, salah satunya adalah para peneliti berhasil menumbuhkan paru-paru manusia di laboratorium untuk pertama kalinya.

Dengan menggunakan bagian dari paru-paru dari dua anak yang sudah meninggal dunia, melansir Foxnews, peneliti dari University of Texas Medical Branch di Galveston menciptakan struktur erancah dengan membuka satu set paru-paru, hingga hanya terdiri dari kolagen dan elastin yang merupakan komponen utama dalam jaringan ikat.

Kemudian, para peneliti mengumpulkan sel dari set paru-paru yang lain, dan dimasukkan ke perancah, sebelum menempatkannya dalam ruangan berisi cairan bergizi. Empat minggu kemudian, tim memiliki paru-paru manusia yang lengkap, dan mereka berhasil mengulangi prosedur tersebut dengan menggunakan satu set paru-paru yang lain.

Para peneliti pertama kali mengembangkan teknik ini pada 2010 lalu, dan saat itu menguji metode dengan menggunakan paru-paru tikus dan paru-paru babi sebelum melakukan pengujian pada paru-paru manusia. ** Baca juga: Alamak, Pesan Pizza di Sini Harus Menunggu Hingga 1,5 Tahun

“Dibutuhkan waktu satu tahun untuk kami meyakinkan diri sendiri dan membuktikan bahwa kami benar-benar melakukan suatu pekerjaan yang baik dan benar. Anda tidak dapat begitu saja berlari keluar dan memberitahu dunia bahwa Anda memiliki sesuatu yang hebat sampai Anda telah membuktikan kepada diri sendiri bahwa kita benar-benar melakukan sesuatu yang menakjubkan,” jelas peneliti Dr Joan Nichols.

Meskipun para peneliti gembira tentang hasil penemuan tadi, mereka mengatakan bahwa perlu waktu minimal 12 tahun penelitian lebih lanjut sebelum dapat menggunakan paru-paru yang dikembangkan oleh lab digunakan untuk transplantasi manusia menjadi kenyataan.

Semoga.(ilj/bbs)




Dinkes Tangsel Ajukan Beli Laboratorium PCR Keliling

Kabar6.com

Kabar6-Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Allin Hendarlin Mahdaniar mengakui kekurangan alat penguji spesimen warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Setiap hari sampel yang mesti diuji jumlahnya mencapai ribuan.

“Kami tawarkan ke ibu (walikota) solusinya, mungkin kita harus menyiapkan laboratorium PCR mobile,” katanya, Sabtu (3/10/2020).

Menurutnya, Wali Kota Airin Rachmi Diany sudah menyetujui pengadaan unit laboratorium PCR keliling. Nantinya bisa digunakan berpindah-pindah.

“Kalau covid udah terkendali kan bisa jadi lab keliling apa gitu,” jelas Allin. Ia bilang, harga satu unit laboratorium PCR keliling dikisaran Rp 8 milliar.

**Baca juga: Hunian Nyaman untuk Milenial, Suvarna Sutera Luncurkan Klaster Catriona.

Kini, ia lanjutnya, pengadaan sudah diajukan. Pemerintah daerah masih mencari sumber dana pengadaan unit laboratorium PCR keliling.

“Sekarang lagi banding-bandingin harga dulu nih,” tambah Allin.(yud)




Peretas Rusia Diduga Incar Laboratorium Vaksin Virus Corona

Kabar6-Kabar tak sedap disampaikan kepala Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris. Diduga, peretas Rusia mengincar sejumlah laboratorium Inggris yang mengerjakan vaksin virus corona (COVID-19).

“Kami mengutuk serangan-serangan tercela ini,” kata seorang kepala GCHQ (Government Communications Headquarters) atau Markas Komunikasi Pemerintah.

Inggris, melansir mirror.co.uk, menentang tuduhan kampanye Moskow untuk mencuri informasi dalam upaya mengembangkan vaksin virus Corona. Menurut mata-mata Inggris, kelompok mata-mata yang didukung oleh negara Rusia bernama APT29, telah meluncurkan serangan dunia maya pada laboratorium-laboratorium Inggris.

National Cyber Security Center (NCSC) menuduh Kremlin berusaha merobek temuan, sehingga Rusia dapat memproduksi vaksin pada saat yang sama atau lebih cepat.

“Kami mengutuk serangan-serangan hina ini terhadap mereka yang melakukan pekerjaan vital untuk memerangi pandemi. Bekerja dengan sekutu kita, NCSC berkomitmen untuk melindungi aset kita yang paling kritis dan prioritas utama kita saat ini adalah melindungi sektor kesehatan,” ungkap Paul Chichester, direktur operasi NCSC.

NCSC yang merupakan bagian dari stasiun penyadapan GCHQ, tidak akan mengidentifikasi siapa yang menjadi sasaran, tetapi diperkirakan termasuk Universitas Oxford dan Imperial College London

Mereka berdua memiliki program pengembangan vaksin profil tinggi. Pusat-pusat lain dari seluruh dunia juga diyakini telah ditargetkan. “APT29 hampir pasti beroperasi sebagai bagian dari layanan intelijen Rusia,” tambah NCSC.

Pusat ini telah mengeluarkan peringatan penasihat sehingga organisasi memiliki kesempatan lebih baik untuk melindungi jaringan mereka.

“Sangat tidak dapat diterima bahwa badan intelijen Rusia menargetkan mereka yang bekerja untuk memerangi pandemi virus Corona. Inggris akan terus melawan mereka yang melakukan serangan cyber seperti itu, dan bekerja dengan sekutu kami untuk meminta pertanggungjawaban pelaku,” tegas Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab.

APT29 juga dikenal sebagai Cozy Bear, dan The Dukes, telah beroperasi selama beberapa tahun, tetapi ini adalah pertama kalinya NCSC secara terbuka menghubungkannya dengan intelijen Rusia.

Kelompok ini sebelumnya terlibat dalam serangan terhadap Partai Demokrat selama pemilihan Presiden AS 2016 lalu yang memenangkan Republik Donald Trump. ** Baca juga: Korsel Terbangkan 300 Drone di Atas Sungai Han Sebagai Ucapan Terima Kasih pada Tenaga Medis

Kegiatan APT29 dikatakan dikenal di ‘tingkat tertinggi’ negara Rusia, mengindikasikan Presiden Vladimir Putin telah memberi sanksi atas serangan itu. Para ilmuwan di Imperial College London dan Universitas Oxford telah memulai uji vaksin manusia.

Intelijen Inggris tidak menyarankan para peretas mencoba menghambat pengembangan vaksin. Para ahli berpikir, Rusia telah mencoba memanfaatkan koneksi VPN yang digunakan staf untuk menautkannya dalam jaringan.

Serangan APT29 ini diperkirakan telah dimulai pada akhir musim dingin, menggunakan perangkat lunak berbahaya yang dikenal sebagai WellMess dan WellMail.(ilj/bbs)




Duh, Gerombolan Monyet di India Curi Sampel Darah Pasien Positif COVID-19

Kabar6-Setelah menyerang pekerja laboratorium di India, segerombolan monyet mencuri sampel darah pasien positif COVID-19. Bagaimana peristiwa ini bisa terjadi?

Berawal ketika pekerja laboratorium, melansir channelnewsasia, tengah berjalan di kampus sebuah perguruan tinggi kedokteran milik pemerintah di Meerut dekat Lucknow, Ibu Kota negara bagian Uttar Pradesh.

“Monyet mengambil dan melarikan diri dengan sampel darah dari empat pasien COVID-19 yang sedang menjalani perawatan…kami harus mengambil sampel darah mereka lagi,” kata S.K. Garg, seorang pejabat tinggi medis di kampus.

Menurut pihak kepolisian setempat, tidak diketahui dengan jelas apakah monyet-monyet itu telah menumpahkan sampel darah tersebut. Beberapa warga menjadi ketakutaan apabila virus mematikan itu tersebar saat monyet-monyet tadi datang ke rumah atau daerah perkotaan.

Dikatakan Garg, tidak diketahui apakah monyet-monyet itu dapat terinfeksi COVID-19 jika mereka melakukan kontak dengan sampel darah. “Tidak ada bukti yang ditemukan bahwa monyet dapat tertular infeksi,” ungkapnya.

Menurut data Universitas Johns Hopkins, India telah melaporkan hampir 170 ribu kasus virus Corona baru dan 4.820 kematian yang terkait dengannya. ** Baca juga: Sedang Jalani Hukuman Penjara 492 Tahun, Penjahat Ini Akhirnya Tewas Terinfeksi COVID-19

Sementara itu para pencinta lingkungan di India sedang memantau peningkatan serangan dan gangguan dari monyet pada manusia, menghubungkan kenaikan tersebut sebagai akibat dari perusakan habitat alami yang memaksa hewan mendekat ke daerah perkotaan.

Entah apa yang akan diperbuat monyet-monyet tadi pada sampel darah yang dicuri.(ilj/bbs)




Kerja di Laboratorium, OTG Positif Covid-19 di Ciputat Dijemput Tim Medis

Kabar6.com

Kabar6-Petugas medis berpakaian hazmart menjemput N, 30 tahun, dari kediamannya di Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Wanita yang menyandang status orang tanpa gejala (OTG) itu telah dinyatakan positif Covid-19.

“Empat belas hari ya pak di karantina,” ungkap petugas medis kepada tetangga N, Selasa (21/4/2020).

N dijemput dua orang petugas mengendarai mobil ambulan. Seorang petugas membawa tas yang berisi pakaian milik N.

“Tetap semangat ya bu,” ujar Sugeng, tetangga N. Menurutnya, N bekerja sebagai tenaga medis di salah satu rumah sakit di Serpong. Ia bertugas di bagian laboratorium.

**Baca juga: Jembatan di Perbatasan Pamulang-Rawa Kalong Dipakai Transaksi Narkoba.

“Ketahuan positif dari hasil lab di Jakarta,” terang Sugeng. Ia bilang, padahal N tidak pernah berinteraksi langsung dengan pasien terpapar Covid-19.

Kesehariannya N juga masih biasa main dengan anak-anaknya. “Masih suka melukin anaknya. Tapi kalo keluarganya negatif semua,” ujarnya.(yud)




Diduga Terserang DBD, 20 Warga di Tangsel Jalani Pemeriksaan Laboratorium

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mewaspadai penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit mematikan yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti populasinya bertambah saat musim hujan.

“Sampai hari ini sudah ada 20 orang warga diduga terkena DBD,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Tulus Muladiyono ditemui kabar6.com di depan kantornya, (Rabu, 15/1/2020).

Menurutnya, untuk mengetahui ke-20 warga tersebut positif terjangkit DBD harus diuji lewat pemeriksaan laboratorium. Biasanya akan ada peningkatan yang menjadi potensi seperti musim hujan.

**Baca juga: Sampai 15 Januari, 20 Warga di Tangsel Diduga Kena DBD.

Melihat kekhususan di Tangsel ini peluang cukup tinggi. Kondisi ini membuat Dinas Kesehatan setempat mengevaluasi sambil mengantisipasi penyebaran DBD.

“Artinya, perlu dilakukan mengantisipasi cuaca seperti ini PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) harus sudah dilakukan,” jelas Tulus.

Tahapan dari PHBS perlu menjadi perhatian masyarakat. Paling penting adalah cuci tangan, jaga serta cek kesehatan secara teratur dan istirahat yang cukup. (Yud)




Peneliti dari AS Tumbuhkan Paru-paru Manusia di Laboratorium

Kabar6-Para peneliti berhasil menemukan sebuah terobosan yang dapat merevolusi pengobatan transplantasi organ manusia, dengan menumbuhkan paru-paru manusia di laboratorium untuk pertama kalinya.

Dengan menggunakan bagian dari paru-paru dari dua anak yang sudah meninggal, melansir Foxnews, peneliti dari University of Texas Medical Branch di Galveston menciptakan struktur perancah dengan membuka satu set paru-paru hingga hanya terdiri dari kolagen dan elastin yang merupakan komponen utama dalam jaringan ikat.

Mereka lalu mengumpulkan sel dari set paru-paru yang lain dan dimasukkan ke perancah, sebelum menempatkannya dalam ruangan berisi cairan bergizi.

Empat minggu kemudian, tim memiliki paru-paru manusia yang lengkap, dan mereka berhasil mengulangi prosedur tersebut dengan menggunakan satu set paru-paru yang lain.

Para peneliti pertama kali mengembangkan teknik ini pada 2010 lalu, dan saat itu menguji metode dengan menggunakan paru-paru tikus dan paru-paru babi sebelum melakukan pengujian pada paru-paru manusia. ** Baca juga: Momen Langka, Sepasang Kekasih Menikah dengan Latar Belakang Erupsi Gunung Taal di Filipina

“Dibutuhkan waktu satu tahun untuk kami meyakinkan diri sendiri dan membuktikan bahwa kami benar-benar melakukan suatu pekerjaan yang baik dan benar. Anda tidak dapat begitu saja berlari keluar dan memberitahu dunia bahwa Anda memiliki sesuatu yang hebat sampai Anda telah membuktikan kepada diri sendiri bahwa kita benar-benar melakukan sesuatu yang menakjubkan,” kata peneliti Dr Joan Nichols.

Meskipun para peneliti gembira tentang hasil penemuan tersebut, mereka mengatakan bahwa perlu waktu minimal 12 tahun penelitian lebih lanjut sebelum dapat menggunakan paru-paru yang dikembangkan oleh lab digunakan untuk transplantasi manusia menjadi kenyataan.(ilj/bbs)




CERN, Laboratorium Nuklir Terbesar di Dunia

Kabar6-Sudah sejak lama teknologi nuklir menjadi bahan perdebatan. Di satu sisi memberikan manfaat bagi manusia, di sisi lain memiliki efek yang sangat mengerikan bagi makhluk hidup.

Meskipun demikian, beberapa negara maju mengembangkan teknologi ini dengan pengawasan dan tingkat keamanan super tinggi dan canggih. Meskipun Amerika Serikat (AS) disebut ‘memimpin’ berbagai jenis teknologi, melansir sciencedaily, nyatanya laboratorium nuklir terbesar bukan berada di AS, melainkan di Eropa. Laboratorium nuklir yang disebut CERN ini berada di wilayah perbatasan Prancis dan Swiss.

Laboratorium ini menjadi yang terbesar bukan hanya luas areanya saja, tetapi juga karena beberapa negara tergabung dalam penelitian nuklir di laboratorium ini, dan semuanya negara di wilayah benua Eropa, kecuali Israel.

Selain itu, dalam laboratorium ini terdapat ribuan tenaga ahli dari ratusan universitas dan negara yang tergabung. Dalam perkembangannya, CERN terutama bertujuan untuk menemukan partikel-partikel lain selain partikel yang sudah diketahui manusia sejauh ini.

Tentu saja tujuan pencarian partikel baru tersebut adalah agar bisa diaplikasikan dalam berbagai hal dan bidang.(ilj/bbs)