1

Jantung Milik Pria Asal Ingris Ini Nyaris ‘Meledak’ Usai Naik Roller Coaster

Kabar6-Kevin Perry (20) tidak pernah menyangka akan mengalami kejadian yang mengerikan saat mencoba salah satu wahana di sebuah objek wisata.

Berawal ketika Perry yang berasal dari Inggris itu berlibur mengunjungi salah satu wisata permainan di Salou, Spanyol, bersama keluarganya. Di sana, Perry memilih untuk naik roller coaster.

Namun apa yang terjadi kemudian sungguh tak terduga. Melansir thesun, Perry mengaku tidak kuat dengan kecepatan roller coaster yang melaju seperti kilat. Perry naik roller coaster dengan kecepatan mencapai 200 km per jam yang membuatnya hampir mengalami serangan jantung.

Begitu turun dari roller coaster, Perry hanya mendapat pertolongan pertama dari petugas medis karena keterbatasan fasilitas. Kemudian, pemuda itu pun memutuskan untuk pulang ke hotel tempatnya menginap dan beristirahat.

“Ketika aku turun dari wahana, aku mulai merasa deg-degan yang luar biasa. Aku pikir aku mengalami serangan jantung,” ungkap Kevin.

Keesokan harinya, ibunda Perry menemukan tubuh anaknya bersimbah darah hingga mengotori lapisan kasur. Panik bukan main, Perry segera dilarikan ke rumah sakit. “Namun ketika aku bangun, tiba-tiba ada darah di mana-mana. Aku langsung pergi menemui dokter dan mereka mendiagnosisku dengan pneumotoraks,” jelas Perry.

Pneumotoraks adalah kondisi di mana paru-paru mengalami kolaps karena adanya penggumpalan udara atau gas dalam rongga pleura. Pemuda itu pun harus menjalani perawatan intensif selama lima hari. Perry juga harus melakukan dua kali operasi untuk mengeringkan paru-parunya.

Dokter mengatakan, jika saja saat berlumuran darah Perry tidak segera dilarikan ke rumah sakit, ia bisa kehilangan nyawa karena terlambat dan mengakibatkan jantungnya ‘meledak’.

“Aku diberi tahu kalau aku tidak segera pergi ke rumah sakit saat itu maka kemungkinan aku akan mati,” ujar Perry. ** Baca juga: Hewan yang Dapat Julukan Sebagai Termalas di Dunia

Mengerikan!(ilj/bbs)




Selain Pisang, Ini 5 Makanan yang Tinggi Kalium

Kabar6-Kalium adalah mineral penting yang disebut sebagai elektrolit, berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan mengendalikan tekanan darah. Kalium juga merupakan salah satu nutrisi penting untuk kekuatan otot, fungsi saraf dan kesehatan jantung.

Pisang menjadi salah satu buah yang mengandung banyak kalium, dan berdasarkan data USDA Nutrient, pisang mengandung 422 mg kalium.

Ternyata, melansir Womenshealthmag, tidak hanya pisang yang banyak mengandung kalium, karena ada beberapa makanan lain yang juga mengandung nutrisi sama. Apa saja lima jenis makanan yang dimaksud? Womenshealthmag

1. Ubi jalar
Selain mempunyai rasa yang enak, ubi jalar ternyata mengandung kalium sebesar 542 mg.

2. Alpukat
Makanan yang satu ini ternyata mengandung sebanyak 487 mg kalium dalam setengah buah alpukat.

3. Kacang putih
Hanya dengan mengonsumsi kacang putih setengah cangkir, Anda sudah akan mendapatkan kalium sekira 502 mg.

4. Yoghurt
Apabila ingin camilan yang sehat, maka Anda dapat mengonsumsi yoghurt tanpa rasa (plain). Sebanyak delapan ons yoghurt mengandung kalium sebanyak 579 mg.

5. Bayam
Mengonsumsi bayam sebanyak satu cangkir, maka Anda akan mendapatkan kalium sebanyak 839 mg. ** Baca juga: Kenali Jenis Depresi dalam Keseharian

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Ini Beberapa Fakta Unik Seputar Donor Darah

Kabar6-Penyumbang darah atau pendonor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah sebagai stok darah untuk kemudian digunakan untuk transfusi darah. Terdapat dua jenis donor darah, yaitu donor darah pengganti, dan donor darah langsung.

Meskipun sangat membantu orang yang membutuhkan serta menyelamatkan banyak nyawa, masih banyak masyarakat yang enggan untuk menyumbangkan darahnya. Salah satu faktor penyebabnya adalah pengaruh mitos-mitos yang beredar di masyarakat.

Karena itulah agar tidak langsung percaya mitos, melansir Beautynesia, berikut enam fakta unik seputar donor darah:

1. Donor darah bisa bakar kalori
Ada mitos yang beredar di masyarakat jika donor darah membuat tubuh menjadi gemuk. Padahal, menurut penelitian yang dilakukan oleh The University of California, seseorang yang mendonasikan darahnya berarti membakar 650 kalori.

Hanya dengan rebahan 10 menit, ada banyak kalori yang bisa terbakar. Jumlah kalori yang terbakar juga setara dengan olahraga berat selama 30 menit.

2. Satu pendonor bisa selamatkan tiga nyawa
Menurut American Red Cross, satu orang yang mendonorkan darah bisa menyelamatkan tiga nyawa sekaligus. Artinya, kontribusi kecil yang Anda lakukan selama 10 menit saat proses donor memberikan dampak yang luar biasa untuk orang yang sangat membutuhkan.

Bahkan di Amerika, setiap dua detik seseorang memerlukan darah untuk bisa bertahan hidup atau sembuh dari penyakitnya. Donor darah tidak hanya digunakan untuk pasien penderita kanker, tapi juga untuk operasi dan pasien yang menderita trauma.

3. Tiap orang seumur hidupnya bisa selamatkan 1.000 nyawa
American Red Cross memperkirakan, setiap orang seumur hidupnya rata-rata bisa menyelamatkan 1.000 nyawa karena mendonorkan darahnya. Ada satu kisah unik datang dari James Harrison yang mampu menyelamatkan sekira dua juta bayi karena memiliki golongan darah yang langka.

Darah James mengandung antibodi tingkat tinggi atau dikenal dengan anti-D immunoglobulin. Tipe darah yang langka ini secara khusus digunakan untuk membantu bayi dengan penyakit Rhesus. Singkatnya, sistem kekebalan ibu dapat menyerang janin dengan penyakit Rhesus. Donor darah yang dilakukan oleh James dapat mencegah serangan tersebut.

4. Donor darah sehatkan jantung
Ada juga mitos yang mengatakan, donor darah dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Faktanya, justru donor darah banyak memberi manfaat kesehatan. Salah satunya menyehatkan jantung.

Menurut Blood Flow Online, mendonorkan darah secara teratur dapat membantu mengurangi ketebalan dan kelengketan darah, sehingga memungkinkan darah mengalir lebih lancar dan cepat mencapai jantung.

5. Donor darah bisa lebih dari satu kali tiap tahun
Pria bisa menyumbangkan darah maksimal empat kali setahun, dan wanita tiga kali setahun. Biasanya akan disarankan untuk memberi jeda donor minimal tiga bulan agar tubuh bisa meningkatkan jumlah hemoglobin.

6. Mitos, donor darah memudahkan terjangkit penyakit
Sebagian orang takut mendonorkan darah karena mitos yang menyebutkan bisa mudah terjangkit penyakit. Faktanya, dalam setiap proses pengambilan darah ada prosedur yang jelas.

Selain wajib steril, jarum yang digunakan adalah satu jarum untuk satu orang. Jarum bekasi pakai itu kemudian dibuang dengan cara yang benar. Semua perlengkapan dan teknik steril digunakan petugas untuk membatasi kemungkinan infeksi. ** Baca juga: Banyak Pikiran Perpendek Umur?

Jadi, jangan takut untuk mendonorkan darah Anda, karena sangat membantu orang yang membutuhkan.(ilj/bbs)




Digelar di BSD, AFCC Bahas Pembaruan Terbaru Penanganan Jantung Akut

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Dr. dr. Isman Firdaus, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FAPSIC, FESC, FSCAI mengatakan,pihaknya merasa bangga, pada 2019 ini Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan AFCC.

Ini menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah satu leader di bidang penanganan penyakit kardiovaskular.

Selama empat hari digelar, acara AFCC ini akan diisi dengan beragam program ilmiah yang mencakup lokakarya, ceramah, debat, presentasi kasus, studi terbaru, simposium dan lainnya.

**Baca juga: ASEAN Federation Cardiology Congress Digelar di ICE BSD.

Para peserta akan menjalankan sesi interaktif dan mendapatkan pembaruan terbaru terkait penanganan penyakit jantung akut, gagal jantung, pencegahan, hipertensi, sindrom kardiometabolik, dan pembedahan.

“Selain itu juga ada elektrofisiologi, penyakit pembuluh darah, pencitraan kardiovaskular, intervensi, kardiologi pediatrik dan berinteraksi dengan kolega dari seluruh dunia,” jelas Isman di laporan tertulisnya, (Jumat, 20/9/2019).(fit)




Kurangi Konsumsi 5 Makanan Ini Agar Jantung Sehat

Kabar6-Jantung adalah bagian vital dalam tubuh yang bertugas untuk menerima dan memompa darah ke seluruh tubuh. Organ ini punya ukuran yang sedikit lebih besar dari kepalan tangan Anda, yakni sekira 200-425 gram. Letak jantung berada di antara paru-paru, di tengah dada, tepatnya di bagian belakang kiri tulang dada.

Beberapa makanan yang tinggi lemak jenuh, natrium, dan kolesterol, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantun. Karena itulah, menjaga asupan makanan merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan jantung. Melansir 1health.id, ada sejumlah makanan yang sebaiknya mulai dikurangi agar jantung tetap sehat. Apa sajakah itu?

1. Sup instan
Beberapa sup instn mengandung natrium berlebih yang dapat merusak arteri Anda, dan menyebabkan serangan jantung. Mulailah membuat sup sendiri dengan bahan-bahan yang lebih alami, bersih dan sehat, yang aman untuk jantung Anda.

2. Ayam goreng
Makanan yang satu ini memang menyehatkan. Namun bila dimakan secara berlebihan dan terlalu sering, tentu tidak baik untuk kesehatan jantung. Ayam goreng dilengkapi dengan 63g lemak, 350mg kolesterol dan 920 kalori. Jika dikonsumsi secara berlebihan tentu saja dapat meningkatkan kadar kolesterol Anda.

3. Sosis
Jenis makanan ini memang lezat dan mengundang selera. Namun harus diingat, sosis mengandung lemak jenuh dan sodium dalam jumlah tinggi. Diketahui, 100 gram sosis mengandung 301 kalori, yang dapat menyumbat arteri Anda.

4. Burger
Burger adalah makanan favorit semua orang mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Satu burger mengandung 29gram lemak, 540 kalori, dan 1.040mg natrium, yang berbahaya bagi jantung Anda jika dimakan dalam jumlah besar. Batasi asupan burger atau buatlah burger sendiri dengan bahan-bahan yang lebih sehat.

5. Pizza
Pizza tinggi lemak jenuh dan natrium. Kulit pizza tinggi karbohidrat serta natrium, sementara saus pizza juga tinggi natrium. Dan ini cukup untuk ‘merusak’ jantung Anda dan meningkatkan kolesterol jika dimakan secara berlebihan. ** Baca juga: Agar Maksimal, Ketahui 8 Waktu Terbaik untuk Otak

Batasi porsi kelima makanan tadi alias tidak makan secara berlebihan, demi menjaga kesehatan jantung.(ilj/bbs)




Benarkah Orang Pintar Miliki Jantung Sehat?

Kabar6-Mengonsumsi makanan sehat dan rajin olahraga saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan jantung. Sebuah penelitian berhasil membuktikan bahwa tingkat pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan jantung seseorang.

Studi Prospective Urban Rural Epidemiology (PURE) dari Simon Fraser University, Kanada, mengemukakan temuan ini. Selama lebih dari 15 tahun, melansir Womantalk, studi ini meneliti kondisi kesehatan sekira 225 ribu penduduk di 25 negara mulai dari Tanzania, Zimbabwe, Bangladesh, India, Malaysia, Argentina, Brazil, Arab Saudi, Iran, Kanada, Swedia, dan masih banyak lagi. Partisipan riset ini berusia di antara 35-70 tahun, serta berasal dari berbagai lokasi tempat tinggal, baik urban maupun rural.

Sebelumnya, kondisi sosial ekonomi kerap diduga sebagai salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit jantung. Banyak yang mengira, warga yang kurang mampu lebih rentan terkena penyakit berbahaya. Namun, penelitian ini berhasil menemukan faktor lain yang lebih penting.

Rupanya, faktor pendidikan turut bermain dalam menentukan kondisi kesehatan penduduk suatu negara. Dari hasil penelitian ditemukan, semakin baik tingkat pendidikannya, semakin baik pula kondisi kesehatannya.

“Seberapa banyak uang yang Anda miliki kerap dianggap sebagai penentu kondisi kesehatan, padahal tingkat pendidikan cenderung lebih baik dalam mengukur kesehatan di berbagai negara,” jelas Scott Lear, profesor dari Simon Fraser University yang terlibat dalam penelitian ini.

Ditambahkan, “Jika kita memberi uang kepada seseorang, dia tidak langsung menjadi sehat. Namun, jika kita memberikan pendidikan dan ilmu sebanyak-banyaknya kepada masyarakat, kondisi ini dapat menghasilkan tingkat kesehatan yang jauh lebih baik.” ** Baca juga: Adakah Manfaat Konsumsi Bubble Drink yang Terbuat dari Tepung Tapioka?

Pengaruh faktor pendidikan terhadap kesehatan jantung masyarakat, urai Lear, cenderung stabil di berbagai negara, baik di lingkungan berpenghasilan tinggi maupun rendah.(ilj/bbs)




Aneh Tapi Nyata, 5 Manusia yang Pernah Hidup Tanpa Jantung

Kabar6-Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah, terletak di rongga dada agak sebelah kiri. Pada manusia, mamalia, dan burung, jantung dibagi menjadi empat ruas yaitu atrium atas kanan dan kiri serta ventrikel bawah kanan dan kiri.

Jantung merupakan pusat anatomi tubuh, memiliki pengaruh terbesar bagi kelangsungan makhluk hidup. Namun terdapat sejumlah peristiwa langka yang dialami lima orang di beberapa belahan dunia ini, di mana mereka bisa hidup tanpa jantung. Melansir kejadiananeh, ini lima orang yang dimaksud:

1. Jakub Halik
Jakub Halik, pria asal Cekoslovakia mengalami tumor ganas yang menggerogoti jantungnya hingga mengalami kerusakan permanen dan harus dibuang. Ia pun harus menjalani operasi pengangkatan jantung, dan dokter menggantikannya dengan dua pompa mekanik sambil menunggu proses transplantasi jantung.

Jakub Halik dapat bertahan hidup selama enam bulan meski akhirnya meninggal dunia, karena langkah pengobatan ini terkendala dengan penyakit tumor yang diderita. Selama menjalani pemulihan, Jakub tidak dapat mengonsumsi obat-obatan pemulih jantung karena tidak boleh bentrok dengan obat-obatan anti tumor yang dikonsumsi juga.

2. Craig Lewis
Craig Lewis (55) pernah bertahan hidup meski tanpa mempunyai jantung. Setelah dipasang alat pompa mekanik pengganti jantung, ia masih bisa menjalani kehidupan meski hanya beberapa minggu saja setelah operasi. Berkat kemajuan teknologi kedokteran, Craig Lewis dinobatkan sebagai manusia pertama yang berhasil hidup tanpa organ jantung di tubuhnya.

3. Christopher Cobun
Cobun adalah bayi yang dilahirkan dengan organ jantung berada di luar tubuhnya. Saat itu dokter memvonis hidup Cobun tidak akan bertahan lebih dari 12 menit saja. Tapi takdir berkata lain, lebih dari 19 tahun lamanya Cobun masih tetap sehat bugar, dan bisa menjalankan aktivitas normal seperti orang lain, seperti bermain basket.

Hanya saja untuk melindungi jantung sensitifnya, Cobun selalu memakai elemen plastik pelindung yang dipasang di dadanya.

4. Arpit Gohil
Remaja asal India berusia 18 tahun ini membuat heran teori medis kedokteran. Pasalnya, aktivitas Arpit Gohil jauh di atas orang-orang normal. Ia gemar memanjat kelapa, berlari-lari dan setiap hari selalu membantu sang ayah membajak sawah di ladang milik mereka.

Padahal ketika Gohil baru dilahirkan, jantungnya berada di antara tulang rusuk lambungnya, dan dokter sangat pesimis bayi tadi akan bertahan lama. Gohil yang menurut perhitungan hanya berusia beberapa hari tersebut ternyata hingga remaja masih baik-baik saja dan masih tetap sehat bugar.

5. Ryan Marquiss
Fenomena aneh Sindrom thoraco-abdominal atau yang dikenal juga Pentalogy of Cantrell dalam dunia medis kedokteran juga pernah menimpa Ryan Marquiss, bocah ajaib asal Pennsylvania, Amerika Serikat.

Pentalogy of Cantrell adalah kelainan langka pada saat bayi dilahirkan. Ditandai dengan kombinasi anatomi tubuh cacat, membran tipis di lapisan jantung serta letak organ tubuh yang tidak berada di tempatnya.

Sejak masih berada dalam kandungan sang ibu yaitu usia 12 minggu, dokter pernah menyarankan agar bayi Ryan digugurkan, karena hasil USG mendiagnosa kalau calon bayinya tersebut mengalami kelainan jantung.

Dia menderita ectopia cordis atau jantung berada di luar tubuh. Hanya di bagian jantung kirinya saja yang dapat berkembang normal.

Setelah berdiskusi dengan suaminya, mereka memutuskan untuk tetap melahirkan bayinya dan siap menerima resiko apapun nantinya. Benar saja setelah dilahirkan, Ryan menderita kelainan jantung, letaknya berada diantara ke dua dada. Namun berkat perawatan penuh kasih sayang dari kedua orangtuanya, Ryan bisa hidup normal. ** Baca juga: Kesal Kuda Miliknya Mati, Seorang Wanita Tembak Buaya yang Serang Hewan Peliharaannya Itu

Tidak ada yang mustahil tanpa seizin Yang Kuasa.(ilj/bbs)




Jalan Rusak Selamatkan Pria Ini dari Penyakit Jantung

Kabar6-Sejumlah keajaiban seringkali kita lihat dan dengar, terjadi di muka Bumi ini. Seperti halnya sebuah kisah tak biasa yang terjadi di Nebraska, Amerika Serikat.

Seorang pria yang menderita penyakit jantung dilaporkan selamat dari kondisi kesehatan yang dialaminya karena melewati jalan berlubang saat dibawa oleh ambulans. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Melansir worldofbuzz, pria berusia 59 tahun yang tidak diungkap namanya itu diketahui menderita aritmia, kondisi yang membuat jantung berdetak tidak beraturan. Hanya saja, aritmia yang diderita pria ini membuatnya mengalami peningkatan denyut jantung hingga 200 detak setiap menitnya atau dua kali lebih cepat dari denyut jantung yang normal.

Lantaran sudah mengalami gejala kesehatan yang cukup serius, pria itu pun dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans. Perjalanan sejauh 11 km ini rupanya harus melalui jalan rusak dan penuh lubang. Selama 20 menit, petugas medis pun berusaha untuk menyelamatkan kondisi pasien mereka dengan keterbatasan peralatan yang ada dalam ambulans.

Hanya saja, mereka harus menjalankan prosedur kardioversi atau memberikan kejutan listrik pada dada sang pria. Beruntung, jalan yang bergelombang ternyata membuat tubuh sang pria seperti terus mengalami ‘kejutan’, sehingga akhirnya membuat denyut jantungnya berangsur-angsur normal.

Sesampainya di rumah sakit, dokter langsung dengan sigap memberikan prosedur perawatan demi menyelamatkan sang pria. Kini, kondisinya pun semakin membaik. ** Baca juga: Jodoh Tak Jua Datang, Seorang Pria di India Minta Bantuan Hakim

Jalan rusak ternyata tidak selalu membawa kerugian.(ilj/bbs)




Bagaimana Hubungan Antara Stres & Jantung?

Kabar6-Sebuah studi dalam jurnal BMJ mengungkapkan, stres bisa meningkatkan risiko seseorang, terutama yang di bawah usia 50 tahun, terkena penyakit jantung. Dalam studi itu, para peneliti mengevaluasi data 136.637 orang di Swedia yang terdiagnosis mengalami stres, gangguan stres pascatrauma, dan lainnya.

Peneliti, tempo.co, lalu membandingkan data mereka dengan 171.314 saudara kandung yang tidak mengalami stres dan 1.366.370 orang dalam populasi umum, yang belum didiagnosis stres. Kesehatan para partisipan diteliti hingga 27 tahun. Hasilnya, penderita stres 29 persen lebih mungkin mengalami penyakit kardiovaskular dibanding saudara kandung yang tak menderita stres. Mereka juga 37 persen lebih rentan menderita penyakit jantung daripada orang-orang pada populasi umum.

Pada tahun pertama setelah diagnosis, risikonya bahkan meningkat sebesar 64 persen lebih tinggi dari saudara kandung, dan 71 persen lebih tinggi dari populasi umum. Hubungan antara stres dan penyakit kardiovaskular sangat kuat pada orang-orang yang berusia di bawah 50 tahun.

“Studi kami hanya melibatkan orang yang didiagnosis gangguan stres,” kata Huan Song, penulis utama dan peneliti postdoctoral di Universitas Islandia. ** Baca juga: Banyak yang Tak Suka, Ada Sejumlah Manfaat Makan Petai

Ditambahkan, “Orang-orang yang mengalami depresi dan kecemasan juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Faktanya, siapa pun yang terkena stres berada pada risiko lebih tinggi.” (ilj/bbs)




Benarkah Jantung Berhenti Berdetak Saat Anda Bersin?

Kabar6-Banyak yang meyakini bahwa saat bersin maka jantung kita akan berhenti berdetak. Benarkah anggapan tersebut? Bersin sebetulnya adalah semacam mekanisme pertahanan. “Ini adalah perilaku naluriah yang dirancang untuk membersihkan hidung dari debu dan kotoran,” kata Christopher Kelly, pakar jantung dan penulis buku Am I Dying?
Ketika bagian dalam hidung teriritasi, melansir tempo.co, Anda akan secara refleks menutup mata, menarik napas dalam-dalam, dan otot-otot dada memaksa udara keluar dari paru-paru dengan kecepatan tinggi, meniup melalui hidung dan membersihkan apa pun yang menurut tubuh tidak seharusnya ada di sana.

Benjamin S. Bleier, seorang ahli THT di Mass Eye and Ear di Boston, Amerika Serikat, mengatakan bahwa mitos kalau jantung berhenti berdetak saat bersin, sebetulnya ada benarnya. Posisi jantung sangat dekat dengan paru-paru. Saat seseorang mengambil napas dalam-dalam yang dilakukan tepat sebelum bersin, kata Bleier, dapat mengaktifkan saraf panjang yang disebut saraf vagus atau saraf yang menjulur dari otak ke bagian usus besar.

Salah satu fungsi saraf vagus adalah mengirimkan sinyal ke jantung untuk memperlambat kerja. Itu sebabnya mengambil napas dalam-dalam dapat membantu memperlambat detak jantung dan bahkan bisa menenangkan saat seseorang sedang stres.

“Pada beberapa orang, napas dalam yang terjadi saat bersin dapat mengaktifkan saraf vagus sedemikian rupa sehingga jantung melambat sebentar atau bahkan berhenti berdetak,” kata Kelly. “Tetapi bagi kebanyakan orang, jantung akan terus berdetak pada kecepatan normal selama bersin, tanpa efek nyata,” tambahnya.

Tetapi, bahkan jika jantung berdetak kencang atau melambat sesaat, itu bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. “Jantung berdetak rata-rata sekira 70 hingga 90 kali per menit,” kata Kelly. Masalah sebenarnya adalah ketika jantung benar-benar berhenti. ** Baca juga: 5 Buah yang Tak Disangka Bisa Sebabkan Sembelit

“Jika berhenti lebih dari empat atau lima detik, Anda akan pingsan. Lebih lama dari itu, dan seseorang lebih baik mulai melakukan CPR,” jelasnya. Tetapi sekali lagi, itu tidak akan terjadi karena bersin.(ilj/bbs)