oleh

Kenali Jenis Depresi dalam Keseharian

image_pdfimage_print

Kabar6-Depresi dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja, baik pada anak-anak atau orang dewasa. Kondisi yang satu ini juga dirasakan saat kehilangan orang tercinta atau saat mengalami suatu peristiwa traumatis, bahkan setelah melahirkan.

Karena itulah sebelum mengatasi atau meminimalisir depresi, sebaiknya kita mengenal jenis depresi dalam keseharian. Melansir WebMd, berikut penjelasannya:

1. Depresi musiman
Biasanya lebih sering terjadi pada orang yang tinggal di negara dengan empat musim, di mana perubahan mood sesuai dengan perubahan musim yang sedang berlangsung.

Penderita akan merasa ceria dan bersemangat di musim panas, dan kemudian merasa sedih dan tidak bersemangat saat musim dingin dimulai.

Timbulnya gejala depresi musiman biasanya terjadi pada akhir musim gugur dan awal musim dingin. Depresi musiman mengenai sekira tiga persen hingga 20 persen penduduk dunia, tergantung pada di mana mereka tinggal.

2. Depresi postpartum
Baby blues merupakan depresi yang terjadi pada seorang wanita yang baru saja melahirkan dan dapat mengenai tiga dari empat ibu baru.

Bila gejala depresi yang terjadi semakin berat dan berlangsung lama, bahkan setelah bayi anda bertumbuh, maka hal ini disebut dengan depresi postpartum.

Depresi ini memiliki gejala yang mirip dengan gejala depresi pada umumnya. Ibu yang mengalami depresi postpartum juga dapat mempengaruhi kehidupan anaknya.

Mungkin ibu yang depresi lebih sulit untuk merasa senang saat bersama bayinya dan sulit membangun suatu ikatan dengan sang bayi.

3. Depresi pada anak-anak
Depresi pada anak dapat mengganggu kemampuan mereka untuk bermain, berteman, dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Gejala depresi pada anak mirip dengan gejala depresi pada orang dewasa, tetapi beberapa anak mungkin tampak sebagai anak yang ‘bermasalah’, yang seringkali terlibat dalam berbagai hal berbahaya dan mudah marah. Menegakkan diagnosa depresi pada anak-anak biasanya lebih sulit.

Nah, bagaimana mendiagnosa depresi? Tidak ada pemeriksaan darah yang dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya depresi. Untuk menegakkan depresi, para dokter biasanya bergantung pada gejala yang dialami oleh penderita.

Dokter akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan Anda dan obat-obat yang digunakan. Untuk menentukan jenis dan keparahan depresi yang terjadi, dokter akan mengamati perubahan mood, perilaku, dan bagaimana Anda melakukan aktivitas sehari-hari.

Tanpa pengobatan, perubahan fisik dan emosional pada penderita depresi dapat mempengaruhi pekerjaan, aktivitas, dan hubungan Anda dengan pasangan.

Penderita depresi seringkali merasa kesulitan untuk berkonsentrasi, dan membuat suatu keputusan. ** Baca juga: Studi Sebutkan, Cinta Bisa Bikin Orang Jadi Lebih Kejam

Penderita biasanya juga menarik diri atau tidak lagi merasa tertarik untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya sangat disukainya, termasuk berhubungan seksual. Pada keadaan berat, depresi dapat membahayakan keselamatan jiwa Anda.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email