oleh

Banyak Pikiran Perpendek Umur?

image_pdfimage_print

Kabar6-Banyak pikiran memang membuat otak menjadi cepat lelah, dan tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa kondisi itu bisa berdampak pada kematian. Benarkah demikian?

Sebuah studi dari Harvard Medical School, melansir Femalesia, menemukan fakta bahwa terlalu banyak hal yang dipikirkan dan berusaha keras untuk bisa selesaikan semuanya sekali jalan mempercepat kematian. Peneliti telah berpuluh-puluh tahun mempelajari unsur-unsur yang dapat menyebabkan bagaimana hidup seseorang bisa lebih lama atau lebih cepat meninggal.

Salah satu temuan yang mengejutkan adalah pejalan cepat akan mendapatkan hidup yang lebih lama. Namun di sisi lain, mereka yang terlalu banyak berpikir akan mendapati kematiannya lebih cepat.

Peneliti Harvard melakukan penelitian ini pada mereka yang berusia 60-an dan 70-an, hingga mereka yang berusia 100 tahun bahkan lebih. Hasilnya, mereka yang kadar protein dalam otak rendah pada usia di bawah 80 tahun akan meninggal lebih cepat. Protein rendah di otak tersebut disebut REST.

Pada penelitian lain, penderita Alzheimer memiliki kandungan protein dalam otak yang sangat sedikit. Hal ini yang kemudian membuat mereka rentan akan kematian.

Penelitian terbaru mengungkapkan, para peneliti menggunakan tikus dan cacing untuk menguji bagaimana REST berperan dalam rentang hidup. Ketika peneliti meningkatkan jumlah REST dalam cacing, aktivitas otaknya menurun, dan hal ini yang kemudian membuat cacing hidup lebih lama.

Studi ini juga menguji ketika tikus yang jumlah proteinnya rendah, membuat otaknya lebih sibuk. Bahkan, di beberapa tikus yang kadar proteinnya sangat rendah, tubuhnya kejang. ** Baca juga: Sering Tidak Disadari, 7 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Perut Begah dan Kembung

The Washington Post sempat berbincang dengan Wakil Presiden Penelitian Penuaan, Cynthia Kenyon, di Calico Labs. Menurut Kenyon, penelitian ini menarik, “Saya pikir ini semua tentang terlalu aktifnya otak, makanya eksitasi di luar kendali,” katanya.

Ditambahkan, neuron-neuron yang ada dalam otak memang harus tetap aktif, tapi jangan kemudian karena itu juga tubuh Anda malah menjadi bermasalah sampai akhirnya menyebabkan kematian.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email