1

Heboh! Ada ‘Siluman’ Buaya Putih di Australia

Kabar6-Penampakan langka seekor buaya putih dewasa membuat heboh warga Australia bagian utara. Peristiwa ini disebut langka karena biasanya buaya putih mati ketika masih bayi.

Warga pun memberi nama Pearl untuk buaya putih ini. Dilansir BBC Indonesia, hewan itu terlihat di Sungai Adelaide dekat Darwin, dan diperkirakan panjang tubuhnya mencapai tiga meter.

“Semua orang begitu heboh kegirangan,” kata Broady, ketua kelompok konservasi setempat. “Saya menghabiskan sebagian besar hari dengan menatapnya sambil menangis,” tambahnya.

Adam Britton, pakar zoologi di Universitas Charles Darwin, mengatakan bahwa penampakan pucat Pearl disebabkan oleh hipomelanisme, kondisi rendahnya pigmen melanin pada kulit. Kemungkinan hipomelanisme Pearl disebabkan genetik atau kondisi yang dialami semasa berada dalam telur.

“Selama masa inkubasi, jika telur menjadi terlalu panas di sarang, bisa ada penyimpangan dalam pembelahan sel dan menyebabkan mutasi,” jelas Britton. Mutasi tersebut mencakup mutasi warna atau pola yang berbeda pada kulit. ** Baca juga: Temuan Mengejutkan, DNA Bayi 11.500 Tahun Lalu Tunjukkan Penduduk Asli Amerika Tertua adalah Orang Asia

Buaya putih, menurut Britton, ‘tidaklah jarang'” pada usia muda. Namun dampak memiliki kulit putih bagi buaya pada usia muda adalah kesulitan menghindari predator. “lebih tidak biasa melihat buaya dewasa dengan warna kulit terang. Saya beberapa kali melihat buaya seperti ini, tapi wujudnya tidak sebesar yang ada di alam liar,” ujarnya.(ilj/bbs)




Ribuan Kelelawar Mati Berjatuhan dari Langit di Australia Akibat Gelombang Panas

Kabar6-Sebuah kondisi tak biasa terjadi di kawasan Campbelltown di New South Wales, Australia. Ribuan kelelawar dilaporkan berjatuhan dan mati akibat gelombang panas yang melanda negara itu.

Hewan itu berjatuhan dari pohon dalam kondisi seperti terebus hidup-hidup. Dilansir The Blaze, para sukarelawan pemerhati hewan pun berjuang untuk menyelamatkan ratusan bayi kelelawar dan juga kelelawar dewasa dari kondisi berbahaya itu. “Usaha para sukarelawan kami kemarin heroik dan mematahkan hati,” kata jurubicara Help Save the Wildlife and Bushlands di Campbelltown.

Mereka bekerja tanpa lelah dalam kondisi yang ekstrem untuk memberikan cairan pengganti pada bayi kelelawar dan banyak yang bisa diselamatkan. Meskipun demikian, banyak pula yang tidak berhasil ditolong.

Diketahui, ribuan kelelawar muda mati akibat gelombang panas memang sedang melanda tiga negara bagian di Australia. Saking panasnya suhu udara, hal itu mampu melumerkan aspal di jalan raya dan menimbulkan kebakaran semak yang menghancurkan bangunan dan mengancam nyawa. Kebakaran yang tidak bisa dikendalikan telah menghancurkan beberapa bangunan di luar Melbourne akibat gelombang panas.

Craig Lapsley, komisi manajemen kedaruratan, mengatakan bahwa suhu udara panas dikombinasikan dengan udara kering, angin kencang, dan perubahan arah angin menciptakan kondisi berbahaya.

“Itulah yang saat ini terjadi dan mereka berusaha mengatasi kebakaran,” kata Lapsley dalam jumpa media. Sekira 400 rumah kehilangan listrik dan 50 kasus kebakaran dilaporkan di kawasan Victoria. ** Baca juga: Menu Unik di Jepang, Camilan Tempura Daun Maple

Peringatan darurat juga diberikan kepada penduduk Victoria, mereka disarankan untuk mencari tempat perlindungan.(ilj/bbs)




Akibat Kesalahan Bank, Moore Habiskan Uang Rp27,9 Miliar untuk Hura-hura

Kabar6-Luke Moore (29 tahun) harus mendekam dalam tahanan karena dakwaan penipuan, sebelum akhirnya dibebaskan. Tuduhan tersebut dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi New South Wales.

Semula Moore dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara setelah dituduh melarikan jutaan dolar dalam bentuk utang, dan menghabiskannya untuk membeli mobil mewah, liburan mewah, karya seni dan membeli perahu mahal. Saat polisi menangkapnya, seperti dilansir Telegraph, Moore sudah memiliki utang hingga Rp27,9 miliar. Disebutkan, Moore membuka rekening pada Bank St George Australia pada 2010, ketika dia berusia 22 tahun.

Moore yang penggangguran mencoba mencari untung, setelah satu tahun ia membuat overdraft senilai Rp89 juta. Ia kemudian melanjutkan untuk menarik dan mengeluarkan uang, setelah disadari pada dasarnya overdraft tidak terbatas. Overdraft terjadi ketika uang yang ditarik dari rekening bank dan saldo yang tersedia berjalan di bawah nol. Dalam situasi ini akun tersebut dikatakan “tekor”.

Moore segara paham bahwa overdraft bisa ditarik tanpa batas karena kecerobohan bank. Maka dia pun menggunakannya untuk hura-hura dengan uang yang terus dia tarik tanpa batas.

Pria itu lantas berfoya-foya dengan berlibur ke Thailand dan Gold Coast. Ia juga membeli album yang ditanda-tangani Bob Dylan dan Michael Jackson. Membeli perahu Stessi seharga Rp538 juta, sebuah mobil Aston Martin senilai Rp910 juta dan sebuah mobil Maserati seharga Rp1,6 miliar.

Kini Moore ‘menyesuaikan kembali ke kehidupan nyata’. Ia kini tinggal bersama ibunya di Goulbrun, New South Wales, dan tengah belajar jadi pengacara kriminal. Dalam putusan banding, Hakim Mark Leeming mengatakan Moore telah bertindak ‘sangat bodoh’ tetapi dia tidak menipu bank. ** Baca juga: Pria ini Batal Dihukum Meskipun Nama Anjing Miliknya Sama dengan Presiden Nigeria

Hakim mengatakan bank telah mencatat utang Moore dengan lengkap dan detil. Termasuk utang yang terus membengkak. Kesalahannya adalah di bank karena memberi overdraft tanpa batas.(ilj/bbs)




Aneh, Ikan Berwarna Hitam Legam di Queensland Ini Punya 3 Sirip & 3 Kaki

Kabar6-Michelle Garside, seorang nelayan asal Australia, menemukan seekor ikan aneh berwarna hitam legam yang memiliki tiga kaki serta tiga sirip saat memancing di Sunshine Coast, Queensland.

Garside lantas mengambil gambar ikan tersebut dan mengunggahnya ke grup Facebook setempat. Dilansir Dailymail, ikan aneh hampir sepanjang 30 cm, membingungkan para warganet. Selain mengontak ahli kehidupan hewan liar, Garside juga meminta bantuan netizen. “Adakah orang yang punya ide apa jenis ikan ini…ikan punya kaki?” Demikian pertanyaan Garside kepada Sunshine Coast Community Board.

Banyak yang menerka ikan itu adalah seekor ikan katak. “Ikan katak digunakan di jaring kapal pukat. Ikan itu ada yang merah, kuning, cokelat, dan hitam,” kata seorang warganet. Sementara yang lainnya mengatakan, “Sudah dikonfirmasikan oleh seorang pemilik tangki ikan laut bahwa ini adalah seekor ikan katak.” ** Baca juga: Astaga, Wanita Ini Potong Jari Kakinya Agar Dapat Kenakan Sepatu Pernikahan

Ikan katak biasa ditemukan di perairan di Selandia Baru, Pasifik, dan sebagian Australia. Ikan ini juga dikenal sebagai ikan pemancing atau Anglerfishes. Garside mengatakan ia menjaga ikan itu tetap hidup saat memotretnya. Setelah itu ia mengembalikan ikan tersebut ke dalam kanal.(ilj/bbs)




Selebritis dari Sungai Adelaide itu Bernama Brutus

Kabar6-Brutus, seekor buaya sepanjang 5,5 meter, merupakan reptil pertama yang menjadi ‘selebritis’, setelah beritanya menjadi headline di berbagai media elektronik dunia.

Buaya yang telah berumur 80 tahun ini, dilansir Ntnews, menjadi bagian atraksi di sungai Adelaide, Australia. Brutus tidak segan untuk mendekati kapal yang penuh dengan turis, saat berada di sungai. Ketika diberi makan sebongkah daging segar oleh pemandu, wisatawan akan melihat dari dekat betapa besar buaya tersebut. Bahkan rahangnya sangat menakutkan.

“Kami mendapatkan banyak sekali permintaan tentang Brutus. Salah satunya adalah, kamu pemilik Brutus? Bisakah kita melakukan tur dan melihatnya? Kamu bisa menyebutnya sebagai selebriti lokal,” kata Harry. ** Baca juga: Hiu Greenland Disebut Sebagai Hewan dengan Usia Terlama di Dunia Hingga 512 Tahun

Diketahui, Brutus kehilangan kaki depannya, yang diduga akibat pertarungan dengan buaya lainnya atau dengan hiu yang cukup besar. (ilj/bbs)




Kisah Seram Ratusan Tengkorak di ‘Pulau Pembunuhan’ Australia

Kabar6-Para ilmuwan menemukan kerangka utuh yang terkubur di ‘Pulau Pembunuhan’, Australia. Penemuan tersebut menjadi awal terbukanya kisah kelam 400 tahun yang lalu tentang pembunuhan massal pertama dan terbesar di Australia.

Kisah kelam tersebut, sebagaimana dilansir Express, bermula pada 1629 slam, ketika sebuah kapal Australia bernama kapal Batavia karam. Saat berlayar ke selatan, kapal Batavia menabrak karang berjarak 25 mil di laut lepas Australia Barat dekat Kepulauan Abouth Houtman, sebuah mata rantai dari 122 pulau di Samudra Hindia. Disebutkan, sekira 40 orang tenggelam.

Sementara mereka yang masih hidup berenang ke Beacon, pulau terdekat. Nah, pulau inilah yang kemudian disebut ‘Pulau Pembunuhan’.

Nahas, sejumlah 125 pria, wanita dan anak-anak  yang menunggu untuk diselamatkan, ternyata malah dibantai oleh pemberontak selama tiga bulan. Beberapa wanita bahkan diperkosa dan disiksa.

Reporter Liam Bartlett kembali ke lokasi pembunuhan bersama arkeolog dari Australia dan Belanda mencoba untuk mengungkap bagaimana dulu korban hidup dan meninggal.

Mereka melihat bagaimana penguburan di pulau itu semuanya menghadap ke arah lain dan caranya berbeda. Tanah alkali yang ada di pulau itu berperan dalam pengawetan tulang.

Satu kerangka yang teridentifikasi adalah tengkorak laki-laki dengan tulang sangat kuat dan banyak tanda lain yang menunjukkan otot yang cukup kuat. Para pemberontak yang bertanggung jawab pada pembunuhan massal itu akhirnya ditemukan dan dikirim ke tiang gantungan. ** Baca juga: Kumimanu Biceae, Penguin Terbesar Kedua di Dunia

Tidak diketahui secara jelas berapa jumlah korban yang dikuburkan dalam pasir. Hal yang pasti, penggalian akan terus berlanjut sampai ditemukan tengkorak-tengkorak korban kekejian pemberontak tersebut.(ilj/bbs)




Ilmuwan Australia Berencana Hidupkan Kembali Harimau Tasmania

Kabar6-Harimau tasmania atau dalam bahasa Latin disebut Thylacinus cynocephalus, berasal dari Australia dan pulau Papua, sudah dinyatakan punah pada abad ke-20. Hewan ini disebut Harimau Tasmania karena punggungnya yang bercorak belang. Namun ada juga yang menyebutnya Serigala Tasmania. Memiliki nama lain Harimau Tassie (atau Tazzy) atau cukup harimau saja. Merupakan spesies terakhir dari genus Thylacinus. Sebagaian besar spesiesnya ditemukan dalam bentuk fosil yang berasal dari awal zaman Miosen.

Harimau Tasmania punah di daratan Australia ribuan tahun sebelum kedatangan bangsa Eropa di Australia, namun berhasil bertahan di pulau Tasmania bersama dengan sejumlah spesies endemik lainnya, termasuk setan Tasmania. Selain akibat perburuan berhadiah yang berlebihan, kepunahan hewan ini mungkin juga disebabkan oleh serangan penyakit, anjing, dan gangguan manusia terhadap habitatnya. Meskipun secara resmi dianggap telah punah, laporan tentang terlihatnya hewan ini masih ada.

Nah, para ilmuwan Australia mengungkapkan rencana mereka untuk menghidupkan kembali binatang buas tersebut lewat cara kloning DNA. Dilansir Newscientist, harapan untuk menghidupkan kembali Harimau Tasmania berawal dari penemuan spesimen bayi tersebut yang berusia 108 tahun. Dalam sebuah stoples kecil terkunci di Museum Melbourne, para ilmuwan menemukan spesimen bayi harimau yang telah dipelihara secara kebetulan, setelah dijatuhkan dalam etanol 108 tahun yang lalu.

Hal ini membuat para ahli bersemangat dan mengatakan bahwa penemuan ini merupakan langkah penting untuk membawa hewan ikonik itu kembali dari kepunahannya.

“Karena genom ini adalah salah satu spesies yang paling lengkap untuk spesies punah, secara teknis ini merupakan langkah pertama dalam membawa kembali thylacine,” kata Profesor Andrew Pask,pemimpin penelitian, dari Melbourne Associate University. ** Baca juga: Unik, Secangkir Kopi Jadi Mas Kawin dalam Pernikahan Pasangan Ini

Professor Pask mengatakan bahwa kloning DNA dapat terjadi setidaknya 10 tahun lagi, karena pekerjaan genom sangat rumit. Harimau Tasmania yang berasal dari Australia dan Papua secara resmi dinyatakan punah pada 1986, 50 tahun setelah kematian harimau terakhir yang diketahui di Kebun Binatang Hobart pada 1936 lalu.(ilj/bbs)




Demi Tato di Sekujur Tubuh, Holden Habiskan Kocek Satu Miliar

Kabar6-Tattboy Holden memang ‘sangat mencintai’ tato. Bagaimana tidak, demi membuat tato pada sekujur tubuhnya, pria asal Australia itu rela menghabiskan dana sebesar Rp1 miliar.

Disebutkan, lebih kurang 90 persen tubuh Holden sudah dipenuhi tato. Seperti dilansir The Sun, saat ini ia tengah mentato bagian paling sensitif di tubuhnya, yaitu Mr.P dan bola mata.

Holden dikatakan menghabiskan waktu seribu jam untuk membuat tato yang menghiasi tubuhnya. Hal itulah yang membuat pria tersebut harus kehilangan pekerjaan, bahkan dicap sebagai kriminal.

Meskipun begitu, Holden tidak akan pernah berhenti membuat tato. Ia masih terus melakukannya, bahkan diakui bahwa pada wajahnya saja ada tiga lapisan tato, yang dikatakan belum selesai. ** Baca juga: Gaet Pria, Wanita di Sebuah Desa Turki Bikin Tato dari ASI

Begitulah kalau sudah cinta pada tato…(ilj/bbs)




Peraturan di 4 Negara yang Tak Masuk Akal

Kabar6-Peraturan yang dibuat pemerintah bertujuan untuk menjaga kestabilan serta keamanan negara. Karena tidak adanya aturan tentu saja akan membuat negara kacau, bahkan hancur.

Jika peraturan yang dibuat biasanya dapat diterima dengan akal sehat, ternyata empat negara berikut memiliki salah satu aturan yang terdengar aneh, bahkan tidak masuk akal. Dikutip dari berbagai sumber, ini dia peraturan di empat negara yang dimaksud:

1. Swaziland
Masyarakat Swaziland masih mempercayai hal-hal yang berbau mistis, termasuk keberadaan penyihir. Hal itu juga yang membuat pemerintah di sana membuat aturan yang cukup absurd, berupa larangan bagi penyihir untuk terbang menggunakan sapu terbang.

2. Korea Selatan
Korea Selatan memiliki Undang-Undang Keamanan Nasional yang melarang warganya mendukung Korea Utara dalam bentuk apa pun. Termasuk hal-hal sepele yang berkaitan dengan Korea Utara.

Disebutkan, seorang pria berusia 73 tahun harus mendekam dalam penjara selama setahun karena terbukti menyebarkan propaganda tentang Korea Utara. Ia mengikuti akun resmi negara tersebut dan memuji Korea Utara melalui blog pribadi miliknya.

3. Tiongkok
Di negara ini terdapat aturan disebut ‘Ding Zui’, yang memungkinkan seorang kriminal kaya raya membayar orang lain untuk menggantikan dirinya ketika dihukum. Meskipun tidak ada hukum yang membenarkan, praktik Ding Zui telanjur berkembang.

Menurut profesor hukum di Tiongkok, fenomena semacam ini muncul karena polisi dan jaksa berada di bawah tekanan untuk menyelesaikan kasus dalam waktu tertentu.

4. Australia
Warga yang tinggal di Queensland, Australia, dilarang memelihara kelinci, dengan alasan akan terjadi ledakan populasi kelinci karena tidak adanya predator alami. Kelinci di Queensland sudah diibaratkan sebagai hama karena merusak pertanian dan lingkungan. Namun Anda diperbolehkan memelihara kelinci apabila berprofesi sebagai seorang pesulap. ** Baca juga: Negara yang Sudah ‘Raib’ dari Peta Dunia

Ada-ada saja ya.(ilj/bbs)




Restoran di Australia Jual Hot Dog Seharga Nyaris Satu Juta Rupiah

Kabar6-Hot dog (frankfurter, frank, wiener, weenie) adalah suatu jenis sosis yang dimasak atau diasapi, serta memiliki tekstur yang lebih halus serta rasa lebih lembut dan basah daripada kebanyakan sosis. Harga hot dog pun bervariasi, namun tidak sampai membuat kantong jebol.

Nah sebuah restoran foodtruck Mustard Mobile, dilansir news.com.au, menjual hot dog dengan harga nyaris satu juta. Restoran yang ada di Australia itu menjual hot dog seharga sekira Rp959 ribu.

Perusahaan pembuat hot dog super mahal yang bernama Maille ini memiliki alasan tersendiri mengapa menjual makanan dengan harga tak wajar. Dikatakan, bahan-bahan yang digunakan bukan sembarang, karena mereka mengimpornya dari berbagai negara.

Hot dog tersebut terbuat dari sosis daging sapi Angus Australia, roti super lembut dari Prancis, mustar, dan jamur hitam. Pembeli akan mendapatkan hot dog dan satu kaleng mustar. Produk andalan tersebut dikatakan selalu habis terjual. ** Baca juga: Gara-gara Salah Posisi Tidur, Zhang Harus Relakan Tangan Kirinya Dioperasi

Apakah Anda rela mengeluarkan uang nyaris satu juta hanya demi hot dog? (ilj/bbs)