Kabar6-Arkeolog Mesir Dr. Hossam Ghanim mengklaim menemukan sebuah jam matahari dan benda-benda lainnya di dalam sebuah bangunan, dirancang dengan arsitektur miring, yang menurut Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir untuk mengukur bayangan dan pergerakan matahari.
Ya, lmuwan Mesir menemukan observatorium astronomi pertama dan terbesar dengan panjang hampir setengah mil, berasal zaman Nabi Musa AS abad ke-6 SM.
Ukiran tadi menggambarkan matahari terbit terbenam selama tiga musim dalam setahun, harta karun dari masa itu, dan dinasti-dinasti terdahulu juga ditemukan. Temuan ini disebut sebagai penemuan yang signifikan.
Menara astronomi yang dibuat ‘dengan lima blok batu kapur tingkat’ ini, melansir nypost, adalah bagian dari Kuil Buto, kompleks yang lebih besar dan ditemukan di Kafr Sheikh, sebuah area sekira 2,5 jam di utara piramida besar Giza. Menurut pejabat arkeologi Mesir, Dr. Ayman Ashmawi, ada pintu masuk samping khusus di sisi timur dan baratnya untuk melacak lintasan harian matahari dengan lebih baik, bersama dengan aula kolom tengah yang terbuka dalam bentuk huruf.
Aula, diterangkan Dr Ashmawi, melingkar lainnya memiliki balok batu di lantai bersama dengan dua balok lainnya untuk mengukur sudut matahari dan lima ruang satelit yang terbuat dari ‘batu bata susu’ yang kemungkinan digunakan untuk penyimpanan peralatan.
Ada empat ruang tambahan yang terbuat dari bahan tersebut ditambah satu ruang kecil yang terbuat dari batu yang terakhir kemungkinan adalah observatorium itu sendiri. Bagian depan lokasi tersebut menampilkan dinding bata bata susu yang besar dan tinggi yang condong ke dalam, yang membangkitkan gaya kaligrafi serupa yang terlihat di kuil-kuil kuno lainnya di kerajaan tersebut.
Area yang juga digali adalah ‘aula yang relatif besar dengan tiga dinding yang ditutupi dengan batu tulis kuning’. Benda itu berisi sisa-sisa lukisan biru beserta gambar dewa Firaun elang Horus, Osiris sang dewa kematian, ular terakota, dan lebih banyak karya seni dan perhiasan terkait, termasuk kalung.
Sebuah patung granit abu-abu yang berasal dari dinasti Saite, yang berkuasa dari tahun 664 hingga 332 SM, juga ditemukan di observatorium tersebut.(ilj/bbs)
