oleh

Pria di Mesir Ceraikan Istrinya Karena Ogah Undang Saudara Ipar untuk Bukber

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang pria di Mesir yang tak diungkap identitasnya, telah menceraikan sang istri gara-gara wanita itu menolak mengundang saudara laki-laki pihak suami untuk buka puasa bersama (bukber) pada hari pertama Ramadan.

Kepada media lokal, melansir Gulfnews, sang istri mengatakan bahwa ketidakmampuan suaminya untuk menjaga privasi di rumah mereka dan pengaruh negatif kakak laki-lakinya menjadi alasan penyebab perceraian mereka. Pasangan ini sendiri telah menikah selama tujuh tahun dan dikaruniai seorang anak laki-laki dan dua perempuan.

Wanita tersebut menyatakan keprihatinannya tentang hubungan dekat sang suami dengan kakak laki-lakinya, yang diyakini tidak adil terhadap wanita, serta memiliki riwayat menikah dan bercerai yang cukup sering. ** Baca juga: Setelah Coba 960 Kali, Akhirnya Wanita Korsel Ini Lulus Ujian SIM

Wanita ini takut sans suami akan meniru perilaku saudara laki-lakinya dan memperlakukan dirinya dengan cara yang sama. Dia juga mengungkapkan, sang suami akan berkonsultasi dengan saudara laki-lakinya tentang setiap detail kehidupan mereka, termasuk masalah keuangan dan kunjungan keluarga, hingga membuatnya merasa kehidupan rumah tangga mereka seperti buku terbuka tanpa ada rahasia.

Kurangnya privasi dan ketidakmampuan sang suami untuk membuat keputusan tanpa masukan saudara laki-lakinya menyebabkan frustrasi yang memuncak. Ketegangan meningkat ketika sang suami bersikeras agar saudara laki-laki dan pengantin barunya bergabung dengan mereka untuk berbuka puasa di hari pertama Ramadan.

Lantaran muak dengan kehadiran saudara iparnya yang terus menerus, wanita itu pun meminta agar mereka menghabiskan hari sendirian dengan anak-anak mereka. Namun sang suami tidak setuju, dan bahkan berusaha memaksanya untuk mengundang saudara laki-lakinya sendiri.

Menanggapi hal tersebut, sang istri menolak untuk mendengarkan suaminya. Si suami kemudian meminta wanita itu segera meninggalkan rumah mereka dan pergi ke rumah keluarganya, mengatakan bahwa dia bukan orang yang baik dan akan menceraikannya.

Tiga minggu kemudian, wanita tersebut menerima surat cerai, yang mendorongnya untuk membawa kasus tersebut ke pengadilan keluarga, meminta hak asuh atas anak-anaknya dan hak-hak yang diyakini berhak dia dapatkan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email