oleh

Sekali Lagi Tentang Mitos Bercinta

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Tiap orang memiliki pandangan berbeda untuk urusan ranjang. Bisa jadi seni bercinta itu didapatkan dari film, sharing dengan teman, atau bahkan pengalaman hidup.

Mencapai sesi bercinta yang memaskan kedua belah pihak adalah impian setiap pasangan. Karena itu tidak sedikit pasangan yang membangun persepsi tentang urusan ranjang dari berbagai sumber. Sayangnya, tidak semua info itu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Nah, berikut adalah lima mitos tentang bercinta yang telanjur dipercaya, dikutip dari Herworld:

1. Seks yang seru harus spontan
Kondisi ini biasanya terjadi saat Anda dan pasangan baru menikah. Seiring bertambahnya usia pernikahan, Anda dan pasangan mungkin makin sulit menemukan waktu untuk bersantai, terlebih untuk memikirkan soal seks. Aktivitas harian mulai mengganggu momen seks seperti pekerjaan dan anak. Kondisi inilah yang membuat Anda sulit melakukan seks spontan layaknya di film.

Seks merupakan suatu hal yang seru dan menyenangkan, bahkan saat Anda merencanakannya. Banyak pasangan yang merasa terbantu berkat perencanaan seks setidaknya satu kali seminggu.

2. Seks yang hebat berlangsung hingga berjam-jam
Bisa jadi Anda terpengaruh oleh film dewasa. Pada kenyataannya, sesi bercinta hanya bertahan selama 2–7 menit. Jika Anda menggabungkan sesi foreplay dan outercourse, seks bisa dihitung lebih lama. Namun, sebagian besar wanita membutuhkan 20 menit untuk bisa orgasme, sehingga akan lebih baik jika Anda dan pasangan fokus pada sesi foreplay.

3. Ciuman selalu berujung pada seks
Hal ini memberikan tekanan yang sangat berat bagi semua orang. Tekanan pun berujung pada pemikiran seksual negatif yang akan merugikan kedua belah pihak. ** Baca juga: Pilih Lampu Mati Saat Bercinta, Ini Alasan Mereka

Hanya karena Anda berciuman, bukan berarti saat itu Anda harus segera bercinta dengan pasangan. Tak ada salahnya untuk memulai semuanya perlahan. Dalam buku Enduring Desire karya Metz dan McCarthy, ada penelitian yang menunjukkan bahwa seks yang paling memuaskan justru fleksibel dan santai.

4. Seks buruk disebabkan karena tidak tercapainya orgasme
Tidak semua orang sukses meraih orgasme. Ekspektasi untuk orgasme setiap saat hanya akan menuntun Anda pada kekecewaan dan tekanan. Seks tidak melulu soal orgasme, melainkan kedekatan dan koneksi. Hanya karena Anda tidak berhasil orgasme, bukan berarti seks yang Anda lakukan bersama pasangan adalah buruk.

Banyak pasangan yang tetap menikmati sesi seks yang memuaskan tanpa harus orgasme, melainkan momen afeksi dan intimasi-lah yang membuat mereka puas. Coba pikirkan tentang kenikmatan dibandingkan performa.

5. Pasangan harus tahu cara memuaskan Anda di ranjang
Ini adalah salah satu mitos paling umum. Semua orang merasa sudah sukses memuaskan pasangannya, sehingga mereka secara otomatis percaya bahwa pasangannya harus mengerti cara memuaskan dirinya. Ingat, pasangan Anda tidak bisa membaca pikiran, jadi Anda pun bertanggung jawab pada kepuasan diri sendiri.

Dengan kata lain, sukses tidaknya sesi bercinta adalah tanggung jawab Anda dan pasangan.(ilj/bbs)