Dendam Lama Picu Tawuran Antar Pelajar di Pasar Kemis

Kabar6.com

Kabar6-Polres Kota Tangerang bersama Polsek Pasar Kemis mengungkap kasus tawuran yang menewaskan remaja seorang siswa SMK Yupinktek Jatiuwung, Endi Berliansyah alias Suhendi (16) di Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Selasa, (22/11/2019) lalu.

Kapolsek Pasar Kemis, Ajun Komisaris Bambang Supeno mengatakan pemicu terjadinya tawuran antar pelajar tersebut adalah dendam antar sekolah yang sudah turun temurun.

“Itu karena dendam antar sekolah kemudian mereka bikin janji untuk bertemu dan terjadilah tawuran,” kata Bambang kepada media di Mapolsek Pasar Kemis, Kamis (5/11/2019).

Bambang menjelaskan, pada saat melakukan pertemuan antar sekolah tersebut, tersangka Muhamad Rifan (19) yang merupakan alumni SMP II Rajeg, sudah membawa senjata tajam berupa celurit.

“Jadi korban meninggal karena terkena celurit dibagian punggungnya,” jelasnya.**Baca juga: Anggaran Razia PSK di Kabupaten Tangerang Hanya Rp 90 Juta.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Muhamad Rifan dikenakan pasal 88 UU RI No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 351 Tahun 2014 dan atau Pasal 170 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.(Vee)




Kapolresta Sebut Kabupaten Tangerang Darurat Tawuran Pelajar

Kabar6.com

Kabar6-Kapolresta Tangerang, AKBP Ade Ary Syam Indradi sebut Kabupaten Tangerang bisa dikategorikan sebagai wilayah darurat tawuran antar pelajar. Pasalnya, baru sekitar tiga minggu bertugas di Polres Kota Tangerang, pihaknya telah menangani dua kasus tawuran pelajar yang memakan korban jiwa.

“Baru sekitar tiga minggu saya bertugas, sudah ada dua pelajar tewas akibat tawuran,” katanya kepada wartawan di Mapolsek Tigaraksa, Selasa (3/12/2019).

Status darurat ini, lanjut Ade, ditetapkan setelah pihaknya menerima laporan tawuran antar pelajar yang terjadi di Kampung Olek, Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Kamis (28/11/2019) lalu.

Pada aksi tersebut, seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) tewas setelah terkena tusykan senjata tajam (Sajam).

“Korban Oka Pratama tewas karena terkena celurit dibagian punggung hingga tembus ke bagian dada yang mengenai urat nadi dan paru-parunya,” ujarnya.

**Baca juga: Tawuran di Tigaraksa Tewaskan Siswa SMP, 10 Tersangka Ditangkap.

Untuk mengantipasi kembali terjadinya aksi tawuran antar pelajar di wilayah hukum Polresta Tangerang, Ade memerintahkan anggotanya memberikan pemahaman tentang bahaya tawuran saat upacara di setiap SPM dan SMA.

“Untuk menekan angka tawuran pelajar kami akan menghimbaunya melalui anggota-anggota yang akan menjadi oembina upacara di SMP dan SMA di wilayah hukum Polresta Tangerang,” pungkasnya.(Vee)




Hari Guru Nasional, Pelajar di Banten Malah Tawuran

Kabar6.com

Kabar6-Hari ini, tepat dengan peringatan Hari Guru Nasional. Sebanyak 45 pelajar dari berbagai sekolah di Banten di amankan oleh Polres Serang Kota, karena hendak tawuran. Tawuran tersebut sudah direncanakan sejak Minggu malam, 24 November 2019.

Mereka ditangkap diberbagai lokasi di Banten, yakni di daerah Pakupatan dan Ciwaru Kota Serang. Lalu lokasi ketiga di daerah Waringinkurung, Kabupaten Serang, yang kesemuanya berada di wilayah hukum Polres Serang Kota.

“Secara spontanitas. Motifnya ingin memberikan kado berdarah, dimana PGRI sedang berulang tahun ke 74,” mata Wakapolres Serang Kota, Kompol Mi’rodin, ditemui di Mapolres Serang Kota, Senin (25/11/2019).

Puluhan pelajar itu berasal dari berbagai sekolah di Kota Serang dan Kabupaten Serang, yakni SMK Fatahillah Kabupaten Serang, SMK PGRI 1 Kota Serang, SMK PGRI 3 Kota Serang, SMK Prisma Kota Serang, SMK 2 Pandeglang, SMK Insan Cendekia, SMK PGRI Kragilan, SMP PGRI Kragilan, dan SMP 2 Kramatwatu.

“Dari 45 yang ditangkap, empat orang nya merupakan pelajar yang sudah di DO (Drop Out) atau dikeluarkan. SMK PGRI bersama teman-teman sekolah lainnya, akan menyerang SMK Fatahillah,” terangnya.

Sedangkan nomor handphone yang berada di dalam aplikasi WA dan di duga otak pelaku perencanaan tawuran, sudah dikantongi pihak kepolisian dan akan di usut oleh tim cyber Polres Serang Kota. Para pelajar masih di data dan membuat surat perjanjian tidak mengulangi perbuatan serupa dikemudian hari.

**Baca juga: Guru Honorer Banten Kerja Nyambi, Khawatir Pikirannya Bercabang.

Dari puluhan pelajar yang hendak tawuran ini, di amankan dua buah gir motor yang sudah di ikat, dua buah celurit sepanjang 35 centimeter (cm), satu buah golok sepanjang 40 cm hingga celurit sepanjang satu meter. Menurut Mi’rodin, dari para pelajar ini belum ada yang mengakui kepemilikan senjata tersebut.

“Pelajar sudah kita data dan sidik jari. Begitu juga membuat surat perjanjian. Mereka bisa kita pulangkan sampai dijemput oleh orangtuanya. Kalau tidak dijemput, tidak akan kita lepaskan,” jelasnya.(Dhi)




Pelajar Hendak Tawuran Diamankan Polsek Rangkasbitung, Sajam yang Disita Bikin Ngeri

Kabar6.com

Kabar6-Polsek Rangkasbitung mengamankan 18 pelajar SMP/MTs yang berniat tawuran, di sekitar jembatan Rancagarut, Desa/Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Sabtu (5/10/2019) sore.

Belasan pelajar yang digiring polisi diketahui merupakan siswa dari SMPN 4 Rangkasbitung, SMPN 1 Kalanganyar, dan MTs Al Islah.

“Dari laporan masyarakat bahwa ada belasan siswa yang sudah berkumpul diduga akan melakukan tawuran. Kami cek, dan benar kami temukan 18 siswa di lokasi,” kata Kanit Reskrim Polsek Rangkasbitung, Ipda Supar.

Para pelajar tersebut memang berniat akan melakukan tawuran dengan pelajar MTs Asukiah. Ini bermula saat siswa MTs Al Islah bertemu dengan siswi MTs Asukiah kemudian meminta nomor WhatsApp.

Rupanya, hal itu membuat teman siswi MTs Asukiah tersinggung hingga kemudian menantang siswa MTs Al Islah. Tantangan itu pun diterima.

“Ada teman siswi itu merasa tersinggung, kemudian menantang dan oleh siswa dari sekolah yang lain tantangan itu diterima,” ungkap Supar.**Baca juga: Pembangunan Jalan Baru TMMD Tingkatkan Ekonomi Warga Lebak.

Polisi menemukan sejumlah senjata tajam (Sajam) dari belasan siswa yang diamankan, meliputi 2 parang berukuran 1 meter dan gergaji yang juga berukuran sama terbuat dari alumunium bekas pipa kursi.

“Siswa yang diamankan kami berikan pembinaan, kemudian berkoordinsi dengan guru dan masing-masing orangtuanya. Mereka membuat surat pernyataan yang berisi tidak akan mengulangi perbuatannya,” terang Supar.(Nda)




Jelang Sahur, Kelompok Pemuda Ini Tawuran Depan Transmart Cikokol

Kabar6.com

Kabar6-Aksi tawuran jelang sahur kembali terjadi di Kota Tangerang, tepatnya di depan Transmart Cikokol.

Aksi yang melibatkan puluhan remaja tersebut terjadi Minggu, (12/5/2019) sekira pukul 03.00 WIB.

Kompol Ewo Samono, Kapolsek Tangerang menjelaskan, pada saat diperiksa, satu dari puluhan pemuda tersebut kedapatan membawa senjata tajam jenis celurit.

“Ada satu yang membawa sajam, Gilang Agustiansyah (21). Akan kami kenakan pasal 2 ayat (1) UU Darurat No.12 tahun 1951 tentang sajam,” jelasnya, Senin, (13/5/2019).

Selain Gilang, lanjut Ewo, pihaknya juga mengamankan delapan pemuda, yaknk R (22), RA (20), ARN (21), MSM (22), AS (22), RM (19), MI (19), dan WD (20).

Menurut Ewo, tawuran kelompok pemuda sering terjadi saat menjelang sahur pada bulan suci Ramadhan 1440H/2019 di wilayah hukum Polsek Tangerang Polres Metro Tangerang Kota.

Adapun titik yang dianggap rawan tawuran di wilayah hukum Polsek Tangerang yakni, Jembatan Merah kampung Babakan, Cikokol, Jalan MH Thamrin, Kebon Nanas, Tangrang dan Jalan Benteng Betawi, Tanah Tinggi, Tangerang.

“Para kelompok pemuda melakukan aksi tawuran dengan cara membuat janji melalui media sosial; Facebook, Instagram, dan WeChat,” ujarnya.

**Baca juga: Hasil Rekapitulasi Pilpres di Banten, Prabowo 61,54 persen, Jokowi 38,46 Persen.

Ewo menyarankan, kepada warga yang memiliki anak untuk dapat memantau agar anaknya tidak ikut-ikutan tawuran, balapan liar, konvoi motor serta disarankan tidak nongkrong nongkrong hingga dini hari, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Sampai saat ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku membawa senjata tajam,” pungkasnya. (Vee)




Polsek Pamulang Antisipasi 3 Titik Rawan Tawuran

Kabar6.com

Kabar6-Bulan Suci Ramadan, Kepolisian Sektor(Polsek) Pamulang buat tim khusus untuk mengantisipasi maraknya tawuran di wilayah hukumnya.

“Iya mas selama bulan suci ramadan ini kita membuat 2 tim untuk mengantisipasi maraknya terjadi tawuran yang di lakukan remaja-remaja saat sebelum sahur,” ungkap Kapolsek Pamulang Kompol Endang Sukmawijaya melalui telepon seluler, Kamis (9/5/2019).

Di Pamulang ini ada beberapa zona rawan tindak kejahatan seperti tawuran atau pencurian rumah kosong (rumsong) yang bisa terjadi kapan saja di wilkum Pamulang.

**Baca juga: Diciduk Saat Akan Tawuran, Polsek Pamulang Pulangkan 20 Bocah Asal Reni Jaya.

“Kita bagi tugas tim untuk menyisir daerah rawan tawuran seperti, Kedaung, Reni Jaya dan Gaplek khususnya di bulan ramadan ini kita setiap hari beroperasi di wilayah hukum pamulang,” jelasnya. (Aji)




Tawuran Pecah di Tangsel Saat Sahur

Kabar6.com

Kabar6-Tawuran antar dua kelompok di Ciater, Tangerang Selatan terjadi saat waktu makan sahur dan menjelang sholat Subuh, Kamis (9/5/2019).

“Suaranya ribut, beberapa kali terdengar letusan petasan hingga keluar percikan api, seperti dilempar,” kata Oka, salah seorang warga yang melintas.

Menurut Oka, puluhan pemuda yang terbagi dalam dua kelompok itu terlibat adu serang dan lempar petasan. Namun, Oka tidak bisa memastikan kelompok mana yang saling bertikai itu.

**Baca juga: 5 Hal Penting Yang Perlu Kamu Perhatikan Sebelum Memodifikasi Mobil Kesayangan.

Pertikaian itu terus berlangsung cukup lama dan semakin ramai karena banyak warga dan para kaum muda yang berdatangan. Sampai berita ini dilaporkan, belum diketahui penyebab tawuran tersebut. (Bam)




Marak Tawuran Remaja, Forum RT Perumahan ini Minta Bantuan Polisi

Kabar6.com

Kabar6 – Forum Rukun Tetangga dan Rukun Warga Perumahan Taman Kirana Surya, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang, melayangkan surat kepada Kapolsek Cisoka.

Mereka meminta personil untuk mengadakan patroli keliling selama bulan puasa Ramadan 1440 H karena tawuran remaja marak terjadi.

“Warga berharap pada jajaran Polsek Cisoka untuk melakukan patroli mengantisipasi perang petasan antar anak anak didepan perumahan Taman Kirana Surya,” ujar Ketua Forum RT/RW Taman Kirana Surya, Sutarlan, Rabu (8/5/2019).

Sri Hono Pelaksana tugas RW 08 Taman Kirana Surya mengatakan bantuan personil dalam patroli keliling itu untuk memberi rasa aman dan kenyamanan warga dalam menjalankan ibadah puasa.

“Saya atas nama forum mengirimkan surat kepada Kapolsek Cisoka untuk meminta bantuan personil patroli khususnya pada malam hari.”

Berkaca dari Ramadan tahun lalu, Sri Hono mengatakan, perang atau tawuran petasan antar remaja pecah di jalan utama Perum Kirana.

**Baca juga: Lima SMP di Tangsel Sukses Melaju ke Olimpiade Sains Tingkat Nasional.

“Khususnya pada pagi hari setelah sahur, saya berharap ada patroli dari jajaran Polsek Cisoka, sehingga aktifitas warga di pagi hari tidak terganggu”, ungkap Sri Hono.

Bagian Unit Pelayanan Polsek Cisoka Inspektur Satu Gunawan mengatakan surat permohonan patroli pengamanan akan segera ditindaklanjuti.

“Surat kami terima dan akan disampaikan ke pak Kapolsek untuk ditindaklanjuti”, ungkap Gunawan di kantor Polsek Cisoka. (Vee)




Pamit Dari Rumah Tadarusan di Masjid, Ternyata Mau Tawuran di Bambu Apus

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan remaja tanggung yang hendak tawuran di Bambu Apus Pamulang berasal dari Jalan Bratasena Reni Jaya Pamulang Barat. Mereka pamit ke orang tuanya ingin kumpul di masjid untuk tadarusan.

“Iya bang. Kami pamit ke orang tua untuk ngumpul di masjid melakukan tadarusan bersama,” ungkap Fery, salah seorang remaja asal Reni Jaya yang ikut tawuran, Rabu dinihari (8/5/2019).

Setelah mendapat izin orangtua, mereka ternyata tak ke mesjid. Malah, berkumpul dan mempersiapkan peralatan tawuran.

“Sebelum ke Bambu Apus, Kami semua dah nyiapin cambuk dan sarung yang diisini batu,” jelas Fery.

**Baca juga: Hendak Tawuran di Bambu Apus, 20 Bocah Diamankan Ketua Katar Pamulang Barat.

Sesampainya di perbatasan Bambu Apus, rencana tawuran pupus seketika. Karena, 20 remaja tanggung itu langsung diamankan Dicky Zulkarnain, Ketua Karang Taruna Pamulang Barat bersama warga lainnya.

“Para remaja tanggung itu kini diamankan di kawasan Alam Segar. Dan saat ini, pihak kepolisian sudah datang ke lokasi,” jelas Dicky. (Aji)




Hendak Tawuran di Bambu Apus, 20 Bocah Diamankan Ketua Katar Pamulang Barat

Kabar6.com

Kabar6-Hendak tawuran di perbatasan Bambu Apus Pamulang dengan Alam Segar Pamulang Barat. 20 remaja tanggung asal Reni Jaya yang membawa cambuk dan sarung yang diisi batu, diamankan Ketua Karang Taruna Pamulang Barat.

Ketua Karang Taruna Pamulang Barat sekaligus Ketua RW 008, Dicky Zulkarnain mengatakan, 20 remaja tanggung yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) hendak tawuran di perbatasan Bambu Apus.

“Mereka membawa cambuk dan sarung yang diisi dengan batu. Dan mereka masih usia SMP,” kata Dicky kepada Kabar6.com, Rabu dinihari (8/5/2019).

**Baca juga: Wujud Syukur, H Agus Pramono Bermunajat ke Tanah Suci.

Melihat gelagat tidak baik dari 20 remaja tanggung itu, Dicky bersama warga lainnya segera mengamankannya.

Ke 20 anak tadi sudah diamankan di Alam Segar oleh Karang Taruna Pamulang Barat dan warga setempat.

“Langsung kami amankan. Dan, kami sudah kontak Polsek Pamulang untuk segera datang kesini,” ungkapnya. (Aji)