1

Stok Darah Menipis, PMI Siapkan Layanan Antar Jemput Pendonor

Kabar6.com

Kabar6 – Wabah Virus Corona yang masuk ke Indonesia menyebabkan stok darah yang dimiliki Palang Merah Indonesia (PMI) di sejumlah daerah menipis. Seperti yang terjadi pada PMI Kabupaten Tangerang.

Kepala Seksi Perekrutan dan Pelestarian Donor Darah Sukarela (P2DDS) PMI Kabupaten Tangerang, Riva Giantara mengatakan, menipisnya stok darah tersebut dikarenakan, banyak masyarakat yang takut untuk melakukan aksi sosial itu ditengah wabah Corona.

“Masyarakat takut, kalau nanti donor darah, mereka malah tertular atau terpapar Virus Corona. Padahal, kami pastikan kalau donor darah itu aman dan tidak tertular Corona,” katanya, Selasa, (7/4/2020).

**Baca juga: 70 Ribu Pelanggan Air Dilepas, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Angkat Bicara.

Hal itu dipastikannya karena PMI mempunyai protokol tersendiri dalam proses pengambilan daerah tersebut. Mulai dari melakukan pengecekan suhu, tracking perjalanan hingga, melakukan proses jemput bola.

“Donor darah itu aman, kita punya protokol kesehatan. Untuk layanan jemput bola biasanya para pendonor kumpul disatu titik. Nanti kami jemput dan dibawa ke kantor PMI Kabupaten Tangerang untuk di cek dan diambil darahnya,” pungkasnya (Vee)




Masuk Zona Merah Covid-19, Tangsel Kaji Pengajuan PSBB

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan masih melakukan kajian pengajuan proposal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam penanganan wabah Covid-19. “Kami sedang lakukan kajian yang benar-benar tidak salah membentuk. Bisa jadi kita PSBB,” ujar Airin, Selasa 7/4/2020.

Airin enggan memikirkan dampak positif ataupun negatif PSBB meski daerah yang dipimpinnya masuk zona merah pandemi Corona. “Ya kita sih jalanin saja apa yang terbaik. Yang pertama, kita mulai dari hulu dan hilir,” katanya. **Baca juga: Ini Hasil Lengkap Rapid Test Corona di Banten.

Menurut Airin, ada atau tidaknya PSBB, pemerintah tetap harus mendorong masyarakat menjalankan protokol kesehatan.”Bagaimana melakukan pencegahan, jaga jarak jaga jarak. Hal kecil contohnya cuci tangan, bagaimana untuk diam di rumah saja kalau enggak perlu-perlu amat enggak keluar,” jelasnya. (yud)




Ini Hasil Lengkap Rapid Test Corona di Banten

Kabar6.com
Kabar6-Tim Gugus Tugas Covid-19 Banten, merilis hasil pemeriksaa cepat atau rapid tes corona virus disease 2019 (Covid-19). Pelaksanaan rapid tes pada akhir pekan kemarin diikuti oleh pasien di delapan kabupaten/kota se-Banten yang diduga telah suspect.
Berikut data lengkap jumlah rapid test yang disebar ke delapan kabupaten dan kota di Banten, beserta hasilnya :
1) Kota Tangerang Selatan, ketersediaan rapid test sebanyak 2.600, reaktif 7, non reaktif 136, sisa 2.475.
2) Kota Tangerang ketersediaan rapid test 5 ribu, reaktif 53, non reaktif 2.097, invalid 5, sisa 2.845.
3) Kabupaten Tangerang, ketersediaan rapid test 2.600 unit, reaktif 136, non reaktif 539 dan tersisa 1.926.
4) Kabupaten Serang, ketersediaan rapid test 1.260, reaktif dua, non reaktif 783, dan tersisa 474.
5) Kota Serang, ketersediaan rapid test 840, reaktif 0, non reaktif 32, invalid 1, sisa 807.
6) Kota Cilegon, ketersediaan 560, reaktif dua, non raktif 185, invalid 1, sisa 372. **Baca juga: IPW: Polisi Jangan Sepelekan Kasus Begal Payudara.
7) Kabupaten Lebak, ketersediaan rapid test 800, reaktif 0, non reaktif 54, invalid satu, sisa 745.
8) Kabupaten Pandeglang, ketersediaan rapid test 1.240, reaktif satu, non reaktif 158, invalid 4, sisa 1.077.(Dhi)



Relawan Kesehatan di Lebak Buka Donasi APD untuk Tenaga Medis

kabar6.com

Kabar6-Prihatin dengan kondisi penanggulangan Covid-19, Relawan Respek Peduli Lebak membuka donasi APD. Donasi APD mulai dibuka seiring dengan meningkatnya jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terkait Covid-19.

“Bukan hanya tenaga kesehatan yang bertugas di PKM, mereka yang bertugas di rumah sakit juga sulit mendapat APD yang standar, contoh saja masker bedah susah mereka dapat,” kata Delima Humairo Koesnady, Selasa (7/4/2020).

Karena sulitnya mendapat masker medis, tenaga kesehatan pun rela menggunakan masker kain yang lebih disarankan dipakai oleh masyarakat yang tidak sakit. Sejauh ini, meski baru sedikit, bantuan seperti jas hujan dan masker sudah mulai mengalir.

“Dari Jakarta, Tangerang dan Bogor alhamdulillah sudah mengirim. Ya, memakai jas hujan sebagai pengganti hazmat. Harga jas hujan tipi saja di sini sudah Rp15 ribu,” ungkap Delima.

Donasi APD sambung Delima akan terus dilakukan hingga kebutuhan APD tenaga medis tercukupi.

“Karena APD ini sangat prioritas dibutuhkan oleh tenaga kesehatan, jangan sampai ada tenaga kesehatan kita yang gugur karena ini,” ucap Delima berharap.

**Baca juga: Pandemi Corona, 1000 Mustahik di Lebak Dapat Bantuan 5 Kg Beras.

Respek Peduli Lebak juga membuka donasi bantuan untuk masyarakat miskin dan yang terdampak Covid-19 dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.

“Beras dan mi instan yang berhasil dikumpulkan kami salurkan ke warga tidak mampu,” katanya.(Nda)




Khusus PDP Corona, Ini Fasilitas RS Aria Sentra Medika di Pamulang

Kabar6.com

Kabar6-Rumah Sakit Aria Sentra Medika di Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, ditunjuk untuk menangani warga sekitar yang suspect corona virus disease 2019 (Covid). Hanya khusus bagi pasien dalam pengawasan (PDP).

“PDP kita tanggung dengan Jamkesda. Ada 40 kamar, ICU cuma 4 alat fentilator,” ungkap Walikota Airin Rachmi Diany di Balaikota Tangerang Selatan, Selasa (7/4/2020).

Sementara itu terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Medis Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Imbar Umar Ghazali menyatakan, di gedung RS Aria Sentra Medika terdapat fasilitas tekanan negatif dua lantai.

“Sudah dipasang tadi, tinggal coba. Labnya ada, ini kan rumah sakit dulunya, sudah dikalibrasi,” jelasnya. Rumah sakit tersebut juga bakal bisa dipakai untuk VCR, rapid test dan swap.

**Baca juga: Masuk Zona Merah Covid-19, Tangsel Kaji Pengajuan PSBB.

Kapasitas jika normal bisa menampung 50 pasien tapi kalau tambah bed menjadi 70. Kapan dioperasikan?.

“Katanya Jumat, alatnya sudah kecuali alat VCR sama rapid test,” ujar Imbar.(yud)




Naik Signifikan, Dana Penanganan Corona Kota Tangerang Jadi Rp98 Milliar

Kabar6.com

Kabar6-Kenaikan anggaran penanggulangan wabah Covid-19 di Kota Tangerang meningkat signifikan. Penyusunan dana kas daerah ini sudah tiga kali mengalami kenaikan hingga kini menjadi Rp98 miliar.

“Kita anggarkan agar dampak dari virus Covid-19 ini dapat teratasi,” ungkap Walikota Tangerang Arief R Wismansyah dalam keterangan tertulis, Selasa (7/4/2020).

Pemkot Tangerang awalnya menganggarkan Rp 8 miliar kemudian mengalami peningkatan menjadi Rp 18 miliar. Penyusunan anggaran terbaru mengalami kenaikan yang cukup signifikan menjadi Rp98 miliar.

Dana tersebut digunakan antara lain, untuk membeli perlengkapan dan peralatan kesehatan dalam penanganan Covid-19, jaring pengaman sosial, hingga pemulihan di sektor ekonomi.

“Contohnya dari segi ekonomi kita bantu pelaku UMKM untuk bisa terus berjalan, dari sisi sosial kita berikan bantuan bagi warga kurang mampu agar kebutuhan hidupnya terpenuhi, dan dari segi fisik berupa peralatan kesehatan baik di RS maupun Puskesmas untuk penanganan pasien Covid-19,” kata Arief.

**Baca juga: Musrenbang Kota Tangerang Soroti Masalah Banjir.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tangerang, Herman Suwarman mengatakan dana Rp 18 miliar telah disiapkan untuk penanganan Covid-19 di Kota Tangerang.

“Sesuai dengan pengajuan. Jadi memang dana penanganan Covid-19 sementara sekitar Rp18 miliar,” ujar Herman.(Oke)




Lebak Belum Ajukan Permohonan PSBB, Ini Alasannya

Kabar6.com

Kabar6-Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 9 Tahun 2020 sebagai pedoman pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan virus Corona atau Covid-19 sudah diterbitkan.

Penetapan PSBB di suatu daerah disetujui Menkes berdasarkan permohonan kepala daerah dengan sejumlah persyaratan.

Meski dekat dengan daerah yang menjadi zona merah Covid-19 yakni Tangerang dan Jakarta, Kabupaten Lebak belum mengajukan permohonan PSBB.

Koordinator Kesekretariatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak, Dede Jaelani, belum diajukannya permohonan PSBB karena belum memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan PSBB.

“Belum, kita belum (Mengajukan) karena kriteria yang dimaksud belum memenuhi,” kata Dede saat dihubungi Kabar6.com, Senin (6/4/2020).

Dalam Permenkes tersebut, ada beberapa kriteria PSBB bisa ditetapkan di suatu daerah. Yaitu:

a. Jumlah kasus dan/atau jumlah kematian akibat penyakit meningkat dan menyebar secara signifikan dan cepat ke beberapa wilayah; dan

b. Terdapat kaitan epidemiologis dengan kejadian serupa di wilayah atau negara lain.

Sementara di Lebak, hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus warga yang dinyatakan positif Covid-19. Hanya ratusan orang berstatus ODP dan 3 orang PDP.

Akan tetapi, walaupun belum mengajukan permohonan PSBB, beberapa poin dalam pelaksanaan PSBB sudah dilakukan. Salah satunya meliburkan sekolah dan untuk pembatasan moda transportasi, surat kepada PT KAI, KCI dan Damri.

“Surat permohonan penghentian transportasi seperti KRL, Damri dan lain-lain sudah dilayangkan ke Ketua Gugus Tugas Pusat,” terang Dede yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak.

**Baca juga: Bulog Lebak Gelar Operasi Pasar di Tengah Pandemi Corona.

Disinggung soal kesiapan daerah jika dilakukan PSBB, mulai dari ketersediaan kebutuhan hidup dasar masyarakat, sarana dan prasarana kesehatan, anggaran dan lain-lain. Dede menyebut hal itu dalam pembahasan.

“Kita lagi membahas kebutuhan anggaran untuk itu,” imbuhnya.(Nda)




Alasan Warga Pamulang Tolak RSIA Arya Medika Tempat Perawatan Pasien Corona

Kabar6.com

Kabar6-Warga Kedaung, Kecamatan Pamulang menolak keputusan Pemkot Tangerang Selatan yang menunjuk Rumah Sakit Ibu Anak (RSIA) Arya Medika sebagai tempat perawatan pasien dalam pengawasan (PDP) Corona atau Covid-19.

“Karena warga dah resah. Tidak ada jaminan keselamatan,” ujar Ketua RW 015 Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, Ade firmansyah kepada kabar6.com, Senin (6/4/2020).

Ade mengatakan jika memang program pemerintah menunjuk RS Arya Medika untuk rujukan ODP Covid-19 semestinya bisa menjamin fasilitas kesehatan bagi warga. “Karena tidak ada fasilitas kesehatan untuk warga Kedaung.”

**Baca juga: Polisi Salurkan 1100 Paket Sembako untuk Warga Pondok Aren.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menanggapi sikap warga ini bukan suatu penolakan. Menurut Airin, ini hanya ketidakpahaman warga saja. ” Jadi kita berpikir positif saja. Mereka tidak bermaksud menghalangi,” terang Airin.

Ketidakpahaman warga ini, kata Airin, diperparah oleh berita hoaks soal Corona yang bertebaran..”Sehingga masyarakat tidak dapat membedakan antara informasi benar atau hoaks,” jelasnya.(yud)




Hasil Rapid Test di Banten, 201 Orang Terindikasi Positif Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Pemprov Banten telah melakukan rapid test atau uji cepat untuk deteksi awal, Covid-19. Hasilnya, ada 201 orang dinyatakan terindikasi positif virus Corona.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Ati Pramudji Hastuti mengatakan dari 14.900 alat rapid test yang diberikan oleh pemerintah pusat, Pemprov Banten telah menggunakannya sebanyak 4.197 unit dan sisanya 10.703 unit.

“Rapid test reaktif artinya IGG dan IGM di dalam tubuh manusia positif. Rapid test bukan untuk diagnosa pasti seseorang menderita covid-19 atau tidak, hanya untuk mengetahui antibody IGG dan IGM di dalam tubuh manusia,” kata Ati Pramudji yang juga Kepala Dinas Kesehatan Banten kepada awak media, Senin (06/04/2020).

Ati mengatakan penggunaan rapid test di utamakan bagi tenaga medis yang bersentuhan langsung dengan pasien covid-19, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hingga orang yang pernah bersentuhan dengan pasien positif covid-19.

Jika hasil rapid test reaktif, kata dia, maka pasien harus melakukan karantina mandiri di rumah jika pasien sedang tidak dalam perawatan rumah sakit (RS). Namun jika pengecekkan dilakukan saat pasien dirawat dirumah sakit, maka karantinanya dilakukan di rumah sakit.

“Jika rapid test nya PDP yang sedang dirawat di RS, maka dikarantina di RS. (Jika sedang tidak dirawat) Karantina rumah selama 14 hari dan dipantau oleh tenaga kesehatan Puskesmas,” jelasnya.

Menurut Ati, meski hasil rapid test seseorang dinyatakan reaktif atau positif, namun tetap harus dilakukan pemeriksaan ulang kedua kalinya. Jarak pemeriksaan pertama dan kedua, setidaknya tujuh hari.

**Baca juga: 4197 Orang di Banten Ikuti Rapid Test, Begini Hasilnya.

Jika masih positif, maka dilakukan pemeriksaan menggunakan PCR ataupun test Swab lendir hidung dan tenggorokan untuk memastikan orang tersebut positif atau negatif covid-19.

“Diagnosa pasti tetap dengan PCR melalu SWAB Lendir hidung dan tenggorok. Dari hasil rapid test positif, harus dilakukan ulang yamg ke dua rapid test, jika yang ke dua positif, maka untuk diagnosa pasti tetap harus dilakukan pemeriksaan PCR melalui Swab lendir hidung dan tenggorok,” terangnya. (Dhi)




Jelang Ramadan, Polres Pandeglang Imbau Warga Tak Mudik

Kabar6.com

Kabar6- Jelang bulan suci ramadan, Polres Pandeglang mengimbau kepada  warga Pandeglang yang berada di perantauan baik dalam negeri di daerah pandemi virus Corona dan luar negeri tidak mudik. Hal itu untuk mengatasi penyebaran Corona setelah mereka pulang ke kampung masing-masing.

Kapolres Pandeglang AKBP Sofwan Hermanto mengatakan, warga Pandeglang yang bekerja di Jabodetabek dan luar negeri diimbau tidak melakukan mudik saat bulan ramadan nanti. Imbauan tersebut, kata dia, Bertujuan mencegah penyebaran COVID-19 atau terpapar kepada masyarakat lainnya.

“Yang pertama yang dilakukan oleh polres Pandeglang memberikan himbauan seluruh masyarakat Pandeglang khusunya yang bekerja di luar pandeglang di DKI dan sekitarnya atau Jabodetabek termasuk yang bekerja diluar negeri. Atau daerah pandemi virus Corona.  Ini tidak diharapkan untuk pulang mudik ke Pandeglang,” kata Sofwan, Senin (6/4/2020).

**Baca juga: Pemkab Pandeglang Pesan Masyarakat Jangan Kucilkan ODP.

Selain memberikan imbauan  pihaknya bersama Pemkab Pandeglang melakukan filterisasi orang yang hendak masuk ke Pandeglang di tiga lokasi, diantaranya, Perbatasan Gayam Kecamatan Cadasari tepatnya Jalan Raya Pandeglang- Serang, Wilayah Kadubanen, Jalan Raya Rangkasbitung- Pandeglang dan Wilayah Carita jalan Raya Carita – Anyer

“Yang kedua, melakukan filterisasi masyarakat yang masuk ke kabupaten Pandeglang yang terbagi di tiga akses. Bekerjasama dengan dinas kesehatan dan dinas perhubungan untuk melakukan pengecekan kesehatan masyarakat yang akan masuk baik yang mengendarai roda dua, kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Diinterview riwayat perjalanannya, kalau ditemukan kondisinya kesehatan masyarakat didampingi untuk berobat,”tandasnya. (Aep)