1

Tidak Disarankan, Pakai Sepatu Tanpa Kaos Kaki

Kabar6-Seringkali dengan alasan praktis atau sedang tren, Anda memakai sepatu tanpa menggunakan kaos kaki. Siapa sangka, kebiasaan itu ternyata memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan.

Ya, kebiasan ini memiliki risiko masalah jamur dan infeksi pada kaki terutama pada pria. Seorang Podiatris dari College of Podiatry bernama Emma Stevenson, melansir She, mengatakan bahwa risiko ini biasanya bermula dari tidak cocoknya alas kaki yang digunakan hingga tidak mengenakan kaos kaki.

“Secara keseluruhan, kami melihat bahwa semakin banyak pria yang datang karena kasus yang disebabkan alas kaki tak cocok, bahkan tak sedikit yang memilih untuk memakai sepatu tanpa kaos kaki,” urai Emma.

Ditambahkan, tingkat keringat pada kaki juga menjadi faktor utama. “Tergantung tingkat keringat pada kaki, mungkin terdapat masalah dengan kaki terlalu lembap yang dapat menimbulkan infeksi jamur seperti kutu air.” ** Baca juga: Sembelit Bisa Disebabkan Konsumsi Sejumlah Makanan & Minuman Tertentu

Emma menghimbau agar kebiasaan ini tidak lagi dilakukan mengingat jika berkepanjangan, dampaknya akan berpengaruh tak hanya pada kaki tapi juga ke seluruh tubuh.(ilj/bbs)




Durasi Mandi yang Tepat untuk Kesehatan Kulit

Kabar6-Terlalu lama menghabiskan waktu dalam kamar mandi dapat berdampak buruk pada kesehatan kulit. Disebutkan, mandi lebih dari 5-10 dalam air panas dapat membuat kulit menjadi kering, terutama bila sedang musim hujan.

Seorang dokter spesialis kulit di Amerika menyarankan agar jangan terlalu lama mandi dan gunakanlah air dengan suhu yang lebih dingin (tidak terlalu panas) untuk mengurangi risiko kerusakan kulit (kulit menjadi kering). Melansir Menshealth, cuaca panas juga bukan menjadi alasan bagi Anda untuk menghabiskan lebih banyak waktu di dalam kamar mandi. Hal ini karena kulit Anda telah cukup banyak ‘menderita’ dengan udara kering dan panas di lingkungan sekitar Anda dan suhu dingin di dalam ruangan kantor atau kamar tidur.

Bila Anda kembali menambahkannya dengan penggunaan sabun dan air panas secara berlebihan, maka hal ini tidak hanya dapat membantu mengangkat debu dan kotoran dari permukaan kulit, tetapi juga dapat menyingkirkan lapisan minyak alami pelindung kulit.

Kehilangan lapisan kulit yang satu ini di saat cuaca panas, akan membuat kulit menjadi kering, teriritasi, dan pecah-pecah saat musim hujan dimulai.

Anggota gerak tubuh Anda seperti tangan dan kaki memang lebih mudah mengalami gangguan yang satu ini (kulit kering) karena kurangnya sirkulasi darah di daerah tersebut. Jadi, bila Anda menambahkannya dengan paparan berlebihan terhadap sabun dan air panas, maka kelembapan kulit di daerah kaki dan tangan yang memang sudah sangat sedikit ini juga akan menghilang.

Selain itu, mandi dengan waktu lebih singkat dan menggunakan air hangat serta menggunakan pelembap segera setelah mandi dapat membantu mengunci kelembapan kulit yang Anda peroleh selama mandi dan membuatnya lebih tahan lama. ** Baca juga: Hindari 5 Makanan Ini Saat Alami Sindrom Perut Sensitif

Pilihlah sabun yang mengandung banyak pelembap dan sedikit bahan iritatif di saat musim penghujan telah dimulai juga dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah kulit menjadi kering.(ilj/bbs)




Tidak Sekadar Bermain, Hujan-hujanan Ternyata Ada Manfaatnya

Kabar6-Selama ini apabila kita hujan-hujanan, selalu identik dengan sakit atau meriang. Namun tahukah Anda, ternyata berjalan saat hujan atau hujan-hujanan justru baik untuk kesehatan? Apa sajakah manfaat yang dimaksud? Melansir Femalesia, berikut uraiannya:

1. Udara bersih & segar
Sebuah studi MIT yang diterbitkan dalam jurnal ‘Atmospheric Chemistry and Physic’ menunjukkan udara benar-benar bersih selama dan setelah hujan. Alasannya, hujan turun melalui atmoster, hujan memiliki kemampuan untuk menarik ratusan partikel polusi, seperti debu, bakteri, dan sebagainya sebelum menyentuh tanah.

2. Bau hujan memiliki efek menenangkan
Beberapa orang sangat menyukai aroma hujan karena membuat pikiran tenang. Aroma hujan terjadi karena campuran bahan kimia secara alami yang dikeluarkan oleh bakteri yang hidup di tanah.

3. Kelembapan yang baik untuk kulit
Tingkat kelembapan yang tinggi di udara membantu menjaga kulit Anda tetap segar. Ketika air hujan mengenai tubuh Anda, maka kulit akan lebih lembut dan kencang. Selain itu beberapa peneliti juga percaya, ketika tingkat kelembapan 43 persen maka hampir 3/4 partikel virus di udara akan hilang.

4. Berjalan dalam cuaca hujan membakar lebih banyak kalori
Percaya atau tidak, para peneliti Jepang menerbitkan sebuah fakta dalam ‘International Journal Of Sports Medicine’ yang terbukti, ketika seseorang melakukan aktivitas fisik dalam cuaca hujan,itu dapat membakar lebih banyak kalori dan lemak daripada melakukan kegiatan yang sama dalam cuaca biasa.

5. Berjalan saat hujan membantu mental menerima sesuatu
Apabila Anda memiliki suatu masalah, cobalah untuk berjalan di bawah hujan. Berjalan saat hujan ternyata membantu Anda melatih pikiran untuk melepas dan mengendalikan emosional diri. Dengan berjalan ketika hujan, Anda juga dapat menyadari bahwa semua masalah akan berakhir dan berlalu sama seperti hujan. ** Baca juga: Berapa Banyak Langkah per Hari yang Direkomendasikan untuk Kesehatan?

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Kebiasaan Bangun Tidur Minum Air Putih Sehatkan Sistem Pencernaan

Kabar6-Minum air putih cukup akan membuat tubuh terhidrasi dengan baik. Para ahli menyarankan agar kita juga minum air putih setiap kali setelah bangun tidur di pagi hari.

Mengonsumsi air putih saat pagi ini, melansir stylecraze, memiliki segudang manfaat buat kesehatan. Salah satu manfaatnya adalah menyehatkan sistem pencernaan. Ketika minum air putih setelah bangun tidur, ini akan membersihkan asam makanan dari kerongkongan yang bekerja saat kita tidur. Disadari atau tidak, asam ini akan sangat mengganggu sistem pencernaan jika tidak dibersihkan dengan minum air putih setiap paginya.

Selain menyehatkan sistem pencernaan, minum air putih di pagi hari ternyata juga memiliki segudang manfaat lainnya. Manfaat tersebut mulai dari menyembuhkan pusing atau sakit kepala, meningkatkan stamina tubuh, meningkatkan sistem metabolisme tubuh, mencegah risiko penyakit batu ginjal, dan membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh. ** Baca juga: Beberapa Makanan & Minuman yang Berpengaruh Terhadap Kesehatan Rambut

Minum air putih di pagi hari juga akan membuat kulit lebih lembap alami dan awet muda. Jadi jangan lupa usahakan untuk minum air putih setiap kali bangun tidur.(ilj/bbs)




Bagian Tubuh yang Hasilkan Paling Banyak Bau

Kabar6-Manusia memiliki feromon, sejenis zat kimia yang berfungsi untuk merangsang dan memiliki daya pikat seksual pada jantan maupun betina. Nah, manusia memiliki bau badan khas, yang berbeda dengan orang lainnya.

Namun di sisi lain, bau badan yang tidak enak dapat menjadi masalah, bahkan mengganggu orang-orang di sekitar Anda. Diketahui, beberapa bagian tubuh manusia yang lembap dan gelap, serta memiliki banyak kelenjar keringat, kelenjar minyak, dan rambut biasanya merupakan bagian tubuh yang menghasilkan paling banyak bau.

Bagian tubuh mana saja yang menghasilkan paling banyak bau? Melansir Sharecare, berikut uraiannya:

1. Kulit kepala
Kombinasi antara minyak yang dihasilkan oleh kelenjar minyak, rambut, dan keringat merupakan kombinasi yang tepat bagi tempat pertumbuhan bakteri, merupakan penyebab timbulnya bau kepala, apalagi bila Anda tidak keramas selama beberapa hari.

2. Pangkal paha
Daerah kemaluan merupakan salah satu bagian tubuh yang paling bau. Hal ini dikarenakan daerah tersebut hangat, berkeringat, dan memiliki jumlah kelenjar (kelenjar minyak dan kelenjar keringat) serta rambut yang terbilang banyak.

Hal inilah yang membuat daerah kemaluan, terutama Miss V sangat rentan terhadap berbagai jenis infeksi. Selain itu, kurangnya aliran udara yang baik di daerah kemaluan karena selalu tertutup oleh pakaian, terlebih apabila pakaiannya tidak menyerap keringat, juga membuat daerah kemaluan menjadi sangat lembap dan rentan terhadap infeksi.

3. Ketiak
Bagian tubuh yang satu ini memiliki banyak rambut dan banyak kelenjar keringat, terutama pada orang-orang keturunan Eropa dan Afrika yang memiliki lebih banyak kelenjar keringat dibandingkan dengan orang Asia Timur.

4. Kaki
Ketika seseorang menggunakan alas kaki tertutup selama berjam-jam, maka kondisi ini pun akan mencegah penguapan dari keringat yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat setiap harinya, yang tentu saja akan memudahkan proses pertumbuhan bakteri penyebab timbulnya bau kaki.

5. Mulut
Lebih dari 90 persen bau mulut disebabkan oleh bakteri yang hidup di dalam gusi, di bawah gigi palsu, dan pada permukaan lidah. Selain itu, beberapa gangguan kesehatan tertentu seperti gangguan pencernaan tertentu, sinusitis kronik, diabetes, dan gangguan ginjal juga dapat menyebabkan terjadinya bau mulut. ** Baca juga: Apa Gejala Awal Anda Kecanduan Gula?

Jadi jaga kebersihan keenam bagian tubuh tadi agar tidak berbau.(ilj/bbs)




Cari Tahu Mitos Tentang Kulit

Kabar6-Kulit manusia adalah lapisan luar dari tubuh. Pada manusia, kulit adalah organ terbesar dari sistem yang menutupi. Kulit memiliki beberapa lapisan jaringan ectodermal dan penjaga otot-otot yang mendasarinya, tulang, ligamen dan organ internal.

Ada banyak masalah kesehatan menyangkut kulit yang selama ini diyakini kebenarannya, ternyata hanya mitos. Seperti dilansir Aura, ada lima mitos tentang kulit yang sebaiknya Anda ketahui. Apa sajakah itu?

1. Kulit orang Indonesia lebih kuat terhadap paparan sinar matahari
Kandungan melanin pada kulit orang Indonesia atau Asia pada umumnya lebih banyak, sehingga meningkatkan pertahanan kulit terhadap sinar matahari. Namun penggunaan tabir surya dengan kandungan SPF tetap diperlukan sebagai perlindungan terhadap UVB.

2. Semakin tinggi kandungan SPF dalam tabir surya, akan semakin baik
Kandungan SPF pada tabir surya harus disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan. Untuk keperluan aktivitas dalam ruangan, luar ruangan, berjemur di bawah sinar matahari, atau berenang. Masing-masing membutuhkan tingkat SPF yang berbeda.

3. Semakin sering melakukan eksfoliasi semakin bagus
Terlalu sering melakukan eksfoliasi atau pengangkatan sel kulit mati akan menimbulkan iritasi karena lapisan pelindung kulit menghilang. Lakukan ekfoliasi secara berjangka, dua kali seminggu cukup.

4. Kulit bersih terasa kesat
Jika kulit terasa kesat setelah membersihkannya, maka berarti pembersih yang digunakan telah mengikis kelembapan alami kulit. Seharusnya, kulit tetap terasa lembap dan tidak kering setelah dibersihkan.

5. Kulit berminyak tidak membutuhkan pelembap
Faktarnya, sejak menginjak usia 20 tahunan, kandungan minyak alami pada manusia berangsur berkurang. Oleh karena itu, pemilik kulit berminyak pun memerlukan pelembap untuk menjaga kelembapan kulit. ** Baca juga: Ladies, ini yang Terjadi Saat Anda Berhenti Pakai High Heels

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Punya Mekanisme Sendiri Membuat 4 Bagian Tubuh Ini Tidak Perlu Sering Dibersihkan

kabar6.com

Kabar6-Apakah Anda tergolong orang yang setiap mandi harus membersihkan seluruh tubuh, dari ujung rambut hingga ujung kaki? Menjaga kebersihan tubuh memang sangat disarankan. Namun beberapa bagian tubuh yang ternyata tidak perlu terlalu sering dibersihkan.

Hal ini karena bagian tubuh tersebut sudah memiliki mekanisme sendiri untuk menjaga kebersihannya. Karena itulah terlalu sering membersihkan justru berdampak buruk untuk bagian tubuh ini. Dikutip dari beberapa sumber, berikut adalah beberapa bagian tubuh yang tidak perlu sering dibersihkan:

1. Telinga
Memakai cotton bud justru membuat kotoran telinga makin masuk dan menumpuk. Telinga kita memiliki sistem pembersihan sendiri. Karena itulah, bersihkan saja sisi luar telinga setiap habis mandi dengan handuk lembut.

2. Sel kulit mati
Eksfoliasi memang bermanfaat untuk meluruhkan sel kulit mati, namun jika terlalu sering efeknya bisa membuat kulit kering hingga iritasi. Karena itu, sebaiknya batasi eksfoliasi kulit sebanyak dua kali saja dalam seminggu.

3. Miss V
Miss V memiliki sistem pembersihan sendiri. Membasuhnya dengan sabun terlalu sering justru akan menghilangkan keseimbangan flora alami Miss V yang akan berpengaruh pada kesehatan. Jadi cukup basuh dengan air hangat setiap mandi, dan pastikan untuk menjaganya agar tidak lebih lembap

4. Rambut
Terlalu sering mencuci rambut bukan membuatnya lebih bersih, tapi malah membuat mahkota Anda kehilangan kelembapannya. Alhasil, rambut menjadi kering dan mudah rusak. Jadi, keramas dua hari sekali saja sudah cukup untuk menjaga minyak alami rambut. ** Baca juga: Sejumlah Mitos yang Sering Bikin Diet Gagal

Menjaga kebersihan adalah hal yang penting agar tubuh tetap sehat, namun jangan juga terlalu berlebihan.(ilj/bbs)




Apa Saja Penyebab Bau Kaki?

kabar6.com

Kabar6-Bagian kaki sering terabaikan, karena sebagian besar orang biasanya cenderung lebih memperhatikan wajah serta bagian tubuh lainnya.

Padahal kaki yang tidak dirawat dapat menimbulkan bau yang tidak sedap. Terlebih apabila Anda sering memakai sepatu. Apa saja sih sebenarnya penyebab bau kaki? Melansir Teen, berikt uraiannya:

1. Kuku kaki
Tidak hanya kuku jari tangan yang perlu diperhatikan dan dipotong, kuku jari kaki juga perlu. Kuku yang panjang akan mudah terselip kotoran dan akan menyebabkan bau kaki yang tak sedap dan terlihat jorok.

2. Kebersihan kaki
Kebersihan kaki sangatlah penting. Untuk itu selalu ingat senantiasa membasuhnya dengan benar. Saat mandi, jangan lupa usapkan sabun dan bersihkan hingga ke celah-celah jari.

3. Sepatu yang lembap atau kotor
Telapak kaki kita seringkali tertutup sepatu seharian. Bayangkan kalau sepatunya lembap dan kotor, pastinya kaki akan ikut kotor dan berbau tak sedap.

4. Keringat pada kaki
Sering tertuutup sepatu juga bisa bikin kaki gerah dan akhirnya keringatan. Nah, keringat yang muncul akan menempel di sepatu dan dapat menjadi penyebab timbulnya bau. ** Baca juga: Ternyata Kombinasi Buah Atau Makanan Ini Tidak Disarankan

Yuk, senantiasa jaga kebersihan dan kesehatan kaki.(ilj/bbs)




Sering Waxing Area Intim Bisa Timbulkan Masalah Kulit

Kabar6-Waxing adalah pola penghilangan rambut semi permanen dengan teknik mencabut rambut dari akarnya. Rambut yang telah di-wax tidak akan tumbuh kembali hingga 2-9 minggu. Beberapa bagian tubuh yang memerlukan wax adalah alis, wajah, bikini (area intim), ketiak, lengan, punggung, perut dan kaki.

Nah khusus untuk bulu kemaluan, tidak sedikit wanita yang melakukan waxing agar terlihat lebih seksi dan bersih. Selain waxing, mereka juga melakukan laser untuk menghambat pertumbuhan bulu kemaluan secara permanen.

Sebenarnya bulu kemaluan berguna untuk melindungi kulit Miss V terhadap gesekan yang terjadi saat berhubungan intim, karena area Miss V merupakan daerah yang sangat sensitif.

Selain itu, bulu kemaluan berfungsi untuk untuk menjaga Miss V dari bakteri berbahaya yang tak diinginkan sehingga pengangkatan bulu kemaluan dapat memberikan efek yang tidak baik bagi kesehatan organ intim.

Saat melakukan waxing biasanya akan menimbulkan iritasi, luka terbuka dan menyebabkan peradangan pada kantung rambut yang tersisa. Luka, kondisi hangat, dan lembap dari area vital ini akan menjadi tempat yang baik bagi perkembangan bakteri yang berbahaya. Hal tersebut akan menyebabkan gangguan risiko kesehatan yang berbahaya. Dilansir The Sun, berikut adalah risiko berbahaya yang akan terjadi:

1. Selulitis
Infeksi bakteri pada kulit dan jaringan lunak di bawah kulit, sehingga menimbulkan pembengkakan, kemerahan dan nyeri.

2. Herpes genitalis
Dikarenakan tidak lagi memiliki bulu kemaluan dan adanya luka, maka virus herpes genitalis dapat masuk ke dalam tubuh. Gejala herpes genitalis yang pertama kali muncul adalah luka melepuh yang kemerahan dan terasa sakit di sekitar daerah genital. Luka ini bisa pecah dan menjadi luka terbuka.

3. Impetigo
Infeksi bakteri yang dapat menyebabkan luka merah dan bisa pecah. Ketika luka tersebut pecah biasanya akan keluar cairan yang menyebabkan kerak berwarna kuning kecokelatan pada kulit

4. Moluskum kontagiosum
Moluskum Kontagiosum adalah infeksi virus pada kulit yang cepat menular. Terutama pada wanita yang tidak mampu menjaga kebersihan organ intim dengan baik. Biasanya akan membuat kulit rusak dan akan terlihat jelas saat akar rambut dipotong atau dirobek.

5. Kutil kelamin
Tumbuhnya daging kecil atau benjolan yang muncul di sekitar daerah kelamin atau dubur. Biasanya hal ini disebabkan oleh Human Papilomavirus (HPV)

6. Rambut tumbuh ke dalam
Biasanya setelah waxing, rambut baru akan mulai tumbuh. Namun karena penggunaan lilin pada saat proses waxing dilakukan, maka rambut akan terjebak di bawah permukaan yang menyebabkan benjolan disertai iritasi dan menyebabkan infeksi dalam waktu lama.

7. Bisul
Bisul ini disebabkan oleh bakteri stafilokokus dan menyebabkan area itu terkena radang dan berisi nanah. ** Baca juga: Camilan Tepat untuk Anda yang Ingin Kurangi Konsumsi Gula & Karbo

Waxing diperbolehkan asalkan tidak terlalu sering, dan jaga selalu kesehatan seputar organ intim Anda.(ilj/bbs)




Wajah Berjerawat Disebabkan 4 Kebiasaan Buruk di Kantor

Kabar6-Masalah kulit yang satu ini menjadi hal yang banyak dikeluhkan, terutama oleh sebagian besar kaum hawa. Ya, munculnya jerawat di wajah bisa membuat seseorang tidak percaya diri sekaligus mengganggu penampilan.

Ternyata selain makanan, salah satunya kebiasaan di kantor yang tidak sehat tanpa disadari dapat memicu timbulnya jerawat, lho. Dilansir Sociolla, berikut adalah empat kebiasaan yang dimaksud:

1. Telepon kantor
Ada banyak bakteri tak terhitung yang bersarang di telepon kantor, baik dari residu kotoran, minyak pada wajah hingga debu dari udara membuat telepon menjadi sarang bakteri dan kuman.

Sementara saat menggunakan telepon tersebut, gagang telepon akan menyentuh kulit wajah Anda sehingga berpotensi bakteri akan berpindah dari telepon ke kulit. Karena itu sebelum menggunakannya, pastikan Anda untuk mengelap permukaan telepon dengan tisu basah antibakteri setiap pagi.

2. AC
Udara AC dapat ‘mengambil’ kelembapan kulit dan membuat kulit menjadi kering. Apalagi jika pada dasarnya sudah memiliki kulit kering, kulit sensitif atau kondisi kulit seperti eczema dan psoriasis. Untuk mengurangi dampak buruk dari AC pada kulit wajah, Anda bisa memanfaatkan waktu istirahat untuk berjalan-jalan keluar kantor dan menikmati udara luar. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan face mist dan menyemprotkannya saat kulit terasa kering.

3. Jendela
Jika meja kerja Anda tepat di sebelah jendela, matahari menjadi musuh utama kulit. Sinar UV dapat mempercepat penuaan kulit dan menyebabkan noda hitam. Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan sunscreen pada area kulit yang terekspos sinar matahari. Mulai dari wajah, leher hingga tangan.

4. Makan siang tidak sehat
Kerap memesan junk food sebagai makan siang dapat memicu jerawat muncul di wajah Anda. Gantilah menu makan siang Anda dengan yang lebih sehat. Untuk memastikan bahwa makan siang Anda sehat dan juga bernutrisi, disarankan membawa bekal sendiri dari rumah. ** Baca juga: Hasil Riset: Memiliki Istri Cerewet Bisa Membuat Suami Hidup Lebih Sehat

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)