1

Mengapa Mudah Mengantuk Saat Puasa?

Kabar6-Salah satu hal yang sering dialami orang saat sedang menjalankan ibadah puasa adalah terserang kantuk. Akibatnya, aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan sehari-hari menjadi tidak maksimal.

Mengapa hal itu sering terjadi? Salah satunya, melansir Detikhealth, mengantuk bisa diakibatkan karena kurangnya tidur selama bulan puasa. Penyebab lain adalah hipoglikemi atau turunnya kadar gula darah, sehingga terasa mengantuk dan lelah. Mengantuk pada siang hari atau sebelum berbuka terjadi ketika cadangan gula darah mulai menipis.

Selain itu, ada beberapa jenis makanan yang dapat memicu rasa kantuk yaitu karbohidrat dan makanan yang manis-manis. Gula sederhana terlalu cepat diserap oleh tubuh sehingga memicu lonjakan kadar gula darah.

Lonjakan yang cepat dari makanan karbohidrat sederhana, terutama berlebih atau tanpa makanan lain, dapat menyebabkan gula darah menurun kembali, yang menyebabkan perasaan terhuyung-huyung. ** Baca juga: Cegah Kulit Kering Selama Puasa

Jadi, pilih menu sahur dan berbuka yang tepat, dengan porsi secukupnya alias tidak berlebihan, agar puasa menjadi lancar.(ilj/bbs)




Bagaimana Reaksi Tubuh Saat Anda Tidak Nyaman dengan Pekerjaan?

Kabar6-Ada banyak hal kurang mengenakkan yang dialami sebagian karyawan, mungkin juga termasuk Anda, berkaitan dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ya, banyak dari mereka yang merasa tidak nyaman dengan pekerjaannya saat ini.

Seorang profesor perilaku organisasi di Stanford sekaligus penulis ‘Dying for a Paycheck’ bernama Jeffrey Pfeffer, melansir magazine.job, melalui penelitiannya menyebut manajemen buruk di perusahaan Amerika Serikat turut menyumbang hingga delapan persen dari biaya kesehatan tahunan. Parahnya, hal ini berkaitan dengan 120 ribu kematian lebih tiap tahunnya.

Nah, apabila Anda tidak menyukai pekerjaan saat ini karena alasan tugas kerja, lingkungan, atau pendapatan, ada hal yang sebaiknya diketahui. Sebelum stres melanda, Anda harus memahami ‘sinyal peringatan’ yang dikirim melalui tubuh sebagai reaksi tidak nyaman dengan pekerjaan. Apa sajakah itu?

1. Tidak bisa tidur
Hal pertama yang akan dikeluhkan mereka yang stres akibat tidak menyukai pekerjaan adalah kesulitan untuk tidur. Kondisi ini disebabkan pikiran mereka yang terpacu atau tidak bisa diam. Terkadang mereka terbangun di tengah malam dan memikirkan daftar pekerjaan yang harus dilakukan.

Jika hal ini terjadi sesekali, maka bisa dibiarkan. Namun jika ini menjadi sebuah pola, ini mungkin pertanda stres pekerjaan telah menjadi ‘beracun’ bagi kesehatan Anda.

2. Lebih sering sakit
Jika Anda terkena pilek terus menerus, pertimbangkan perasaan Anda tentang pekerjaan. Sejumlah besar penelitian menunjukkan, stres kronis dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh, membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit.

Waspadai juga bila otot-otot Anda mulai menegang. Menurut American Psychological Association, ketika Anda melihat tempat kerja sebagai zona bahaya, maka otot akan tegang. Ketegangan kronis pada leher, bahu dan kepala dapat dikaitkan dengan migrain dan sakit kepala karena tegang.

3. Kesehatan mental semakin buruk
Peningkatan stres bisa memperburuk masalah kesehatan mental. Ketua Penelitian dalam Psikologi Kesehatan Kerja di Universitas St. Mary bernama E. Kevin Kelloway, mengatakan bahwa perilaku yang tidak adil di tempat kerja dapat menyebabkan stres.

Kemudian penderita akan makan secara berlebihan dan mengalami depresi. Pasalnya, ketika atasan memperlakukan Anda dengan tidak adil, artinya ia menyerang martabat Anda sebagai pribadi.

4. Kehilangan minat dalam seks
Ketika Anda membawa pulang pekerjaan, hubungan Anda dengan pasangan bisa terganggu. American Psychological Association mencatat, ketika wanita harus mengatasi stres karena pekerjaan dan keuangan secara terus menerus, maka bisa mengurangi hasrat seksual mereka. Bagi pria, stres kronis dapat menurunkan produksi testosteron. Parahnya, bisa mengakibatkan libido yang lebih rendah.

5. Lelah sepanjang waktu
Rasa letih karena tidak menyukai pekerjaan bukanlah rasa letih yang bisa hilang jika Anda tidur siang di akhir pekan. Melainkan, keletihan yang lebih serius. Melakukan pekerjaan yang tidak Anda suka dapat menciptakan siklus yang menguras tenaga kita. Anda merasa kewalahan karena bekerja terlalu lama.

6. Nafsu makan berubah
Nafsu makan berkaitan dengan otak Anda. Di bawah tekanan akut, respons melawan akan melepaskan adrenalin yang menginstruksikan tubuh untuk menekan pencernaan. Di bawah tekanan jangka panjang, kelenjar adrenalin tubuh Anda melepaskan dan membangun kortisol, yakni hormon yang dapat meningkatkan rasa lapar. Maka tak jarang seseorang yang stres akan beralih ke makanan untuk mendapatkan kenyamanan.

Harvard juga melaporkan, mengonsumsi makanan manis dapat mengumpulkan respons dan emosi yang berkaitan dengan stres. Tetapi perlu diingat bahwa kebiasaan tidak sehat ini harus Anda hindari. ** Baca juga: 4 Nutrisi yang Bantu Lawan Rasa Gelisah

Bagaimana dengan Anda? (ilj/bbs)




Riset Buktikan, Makanan Manis Bikin Tubuh Lelah

Kabar6-Mengonsumsi makanan atau minuman manis selama ini diyakini akan memberi energi dan menghilangkan rasa lelah. Namun, sebuah riset membuktikan hal yang bertentangan. Penelitian mengungkapkan, mengonsumsi gula justru membuat kita lebih lelah.

Peneliti menemukan, orang yang mengonsumsi makanan manis merasa lebih lelah satu jam usai mengonsumsi makanan atau minuman manis. Selain itu, mereka yang mengonsumsi camilan manis juga merasa kurang waspada secara mental.

Ilmuwan dalam riset ini, melansir Kompas, membuktikan bahwa makanan manis sama sekali tak mempengaruhi suasana hati. Riset yang telah diterbitkan dalam Neuroscience & Behavioral Review ini dilakukan dengan menganalisis data dari 1.300 orang dewasa yang berpartisipasi dalam 31 studi berbeda. Dari temuan ini peneliti berharap, mitos mengenai manfaat makanan manis ini dapat mendorong orang untuk menemukan sumber energi lain.

“Temuan kami sangat jelas menunjukkan klaim seperti itu tidak terbukti benar jika ada, gula mungkin akan membuat kamu merasa lebih buruk,” jelas Konstantinos Mantantzis, salah satu peneliti.

Lantas, bagaimana cara membangkitkan energi dalam tubuh? Spesialis nutrisi Valerie Goldstein mengatakan, mengonsumsi protein, lemak, dan karbohidrat adalah cara terbaik untuk menjaga asupan energi dalam tubuh. Menurut Goldstein, makanan yang seimbang membuat kita tetap berenergi sepanjang hari.

Kita bisa mengonsumsi makanan berupa oatmeal dengan yoghurt, telur rebus atau kerang yang kaya akan vitamin B12. “B12 diperlukan untuk metabolisme energi dan tubuh tidak dapat membuatnya sendiri,” kata Goldstein. ** Baca juga: Studi: Vegetarian Mungkin Punya Harapan Hidup Lebih Lama

Ditambahkan, vitamin adalah komponen penting untuk mengubah makanan yang kita konsumsi agar menjadi energi. Selain itu, kopi juga bisa memberi energi dan meningkatkan kewaspadaan. Namun, agar mendapatkan manfaat dengan maksimal, jangan tambahkan gula saat mengonsumsinya.(ilj/bbs)




Apakah Anda Seorang Workaholic?

Kabar6-Workaholic adalah suatu kondisi dari seseorang yang mementingkan pekerjaan secara berlebihan dan melalaikan aspek kehidupan yang lain. Seperti aholic yang lain, workaholic mempunyai kecanduan yang tidak sehat, dalam hal ini adalah kecanduan kerja dan mengejar karier.

Apakah Anda termasuk workaholic atau pecandu kerja? Bagaimana mengetahuinya? Melansir berbagai sumber, berikut sejumlah tanda yang menunjukkan Anda seorang workaholic:

1. Sulit bersosialisasi
Saking sibuknya bekerja, Anda ‘lupa’ cara bergaul, bahkan berbasa-basi dengan teman atau rekan kerja. Dalam benak Anda hanya satu, yaitu menyelesaikan pekerjaan. Padahal, Anda perlu menyisihkan beberapa menit untuk mengucapkan terima kasih kepada rekan atas riset atau e-mail yang dikirimnya.

2. Selalu berpikir
Memiliki banyak ide memang bagus. Tapi kalau otak diajak bekerja keras terus juga berbahaya. Bukannya memberikan hasil maksimal, bisa-bisa Anda malah melupakan hal-hal detail karena otak terlalu lelah. Cobalah istirahatkan otak satu jam sekali. Otak yang rileks membuat Anda pun dapat berpikir jernih untuk menyelesaikan tugas.

3. Sering terlambat
Salah satu ciri Anda bekerja terlalu keras yaitu sering terlambat. Seseorang yang sering terlambat di luar kebiasaannya berarti sudah bekerja terlalu keras. Anda pun dianjurkan untuk lebih pandai mengatur waktu dan berani menolak tawaran kerja yang mendadak.

4. Tidak hidup di masa kini
Anda selalu mengenang kejadian masa lalu yang menurut Anda lebih baik. Obrolan apa pun pasti berujung pada hal tersebut. Atau, bisa juga Anda justru tak sabar menanti masa depan. Dalam benak Anda, kejadian yang Anda alami sekarang segera berakhir.

5. Mengasihani diri sendiri
Dalam sehari, ada saja momen Anda meratapi nasib. Tak jarang curhat pada orang di sekitar. Mulai dari pacar, rekan kerja, hingga orang rumah. Jika merasa kurang dihargai setelah bekerja super keras, cobalah lakukan perubahan entah minta kenaikan gaji, atau negosiasi beban pekerjaan. ** Baca juga: Bolehkan Minum Kopi Usai Makan Malam?

Bagaimana dengan Anda?(ilj/bbs)




‘Ngidam’ Makanan Tertentu Ternyata Bisa Tunjukkan Kondisi Kesehatan Tubuh

Kabar6-Anda tentu pernah memiliki keinginan (mengidam) makanan tertentu, meskipun tidak dalam kondisi hamil. Tidak sekadar keinginan, ternyata mengidam makanan tertentu bisa menunjukkan kondisi kesehatan tubuh, lho.

Apa sih kondisi kesehatan yang ingin ditunjukkan apabila Anda ngidam mengonsumsi empat makanan tertentu? Melansir tempo.co, keinginan mengunyah es yang besar menunjukkan Anda mengalami anemia. Menurut studi pada 2014, mengunyah es bisa dikaitkan dengan kekurangan kadar zat besi.

Para peneliti menduga, mengunyah es bisa meningkatkan aliran darah ke otak, yang bisa menangkal kekurangan zat besi. Jadi mereka pun menyimpulkan bahwa mengunyah es bisa jadi tanda tubuh terkena anemia.

Sementara saat tubuh memiliki keinginan besar untuk terus menerus mengonsumsi cokelat, bisa menjadi tanda bahwa kita mengalami depresi. Seseorang yang depresi butuh makanan manis seperti cokelat. Makanan yang satu ini memang terbukti mengurangi kadar hormon stres di tubuh dan bisa meningkatkan rileksasi otot.

Mengidam makanan lain yang mengandung keju ternyata bisa menunjukkan bahwa kita sedang dalam suasana hati yang buruk. Mengonsumsi makanan yang banyak kejunya memang bisa membuat suasana hati lebih baik dan meningkatkan konsentrasi.

Sedangkan ngidam makanan yang manis seperti kue dan permen, bisa menunjukkan bahwa tubuh sedang kelelahan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mayo Clinic, orang-orang yang kurang tidur hingga kelelahan akan mengonsumsi makanan manis lebih banyak.

Makanan manis memang bisa membuat kita lebih bertenaga. Itulah mengapa seseorang yang mudah merasa lelah akan selalu membawa makanan manis kemana pun ia pergi. ** Baca juga: Obesitas Bisa Dipicu Kebiasaan Makan Sambil Bermain Ponsel

Bagaimana dengan Anda? (ilj/bbs)




Hal Tak Terduga yang Bikin Anda Tampak Sangat Lelah di Pagi Hari

Kabar6-Pernahkah Anda bangun pagi dengan kondisi sangat lelah? Akibatnya, rutinitas pagi menjadi sedikit terganggu. Apa yang menyebabkan kondisi ini terjadi?

Ternyata, tidak hanya kurang tidur di malam hari saja yang dapat membuat Anda tampak lelah. Ternyata terdapat beberapa hal tak terduga yang dapat membuat Anda tampak lelah di pagi hari. Melansir Menshealth, ini dia lima hal yang dimaksud:

1. Kafein
Meskipun Anda mungkin merasa memerlukan kopi di pagi hari untuk mengusir rasa kantuk, tetaplah berhati-hati karena kopi dapat membuat Anda mengalami dehidrasi dan membuat kulit menjadi kering, kusam, dan berkeriput.

Selain itu, kopi juga dapat merusak berbagai antioksidan yang berfungsi untuk melindungi elastisitas kulit Anda. Hal ini juga dapat membuat kulit Anda berkeriput. Jadi pastikan Anda tidak mengonsumsi lebih dari empat gelas kecil kopi setiap harinya.

Anda dapat mengganti kopi dengan teh hijau, karena selain mengandung lebih sedikit kafein, teh hijau juga mengandung banyak antioksidan kuat yang dapat membantu menjaga kesehatan kulit.

2. Makanan olahan
Banyak orang telah mengetahui bahwa gula dan karbohidrat olahan dapat membuat gemuk. Namun tahukah Anda, gula dan karbohidrat olahan juga dapat berdampak buruk pada kulit? Keduanya dapat menghasilkan suatu produk sisa yang memicu terjadinya peradangan di dalam tubuh, yang menyebabkan kerusakan lapisan kolagen pada kulit, yang tentu saja menyebabkan kulit berkeriput.

Selain itu, keduanya juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang diperlukan oleh kulit agar tampak segar. Jadi, pastikan Anda tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung banyak gula, tepung putih, atau minyak hidrogenasi, yang biasanya ditemukan pada berbagai makanan olahan.

3. Tidur dalam posisi tengkurap
Pada malam hari, tubuh Anda akan melepaskan cairan dari dalam aliran darah menuju ke berbagai jaringan lunak tubuh Anda, termasuk ke wajah Anda. Seiring dengan berlalunya waktu saat Anda tidur, cairan ini dapat menumpuk di sekitar mata dan membuat kulit yang sangat tipis di sekitar mata merenggang.

Hal ini akan menyebabkan terbentuknya kantong mata pada bagian bawah mata dan membuat Anda terlihat lelah dan tampak lebih tua. Disarankan tidur telentang agar dapat mencegah penumpukkan cairan pada bagian wajah Anda dan mencegah terbentuknya kantong mata.

4. Menderita alergi
Reaksi alergi yang dialami tidak hanya membuat Anda terus bersin atau batuk atau gatal-gatal, tapi juga menyebabkan terbentuknya suatu lingkaran hitam di bagian bawah mata akibat peradangan yang terjadi di dalam tubuh.

Hal ini dikarenakan peningkatan aliran darah ke area tersebut juga turut membawa sel-sel pigmen dan menyebabkan bagian bawah mata Anda menjadi hitam. Jadi, jangan menunda konsumsi obat anti alergi bila menderita alergi, dan bila alergi Anda terjadi hampir setiap harinya, maka pastikan mengonsumsi obat anti alergi secara teratur setiap harinya, meskipun tidak sedang mengalami reaksi alergi untuk mencegah semakin memburuknya gejala alergi.

5. Udara kering
Mungkin Anda pernah terbangun dengan mata merah di pagi hari. Hal ini mungkin disebabkan oleh keringnya udara di dalam kamar tidur Anda. Tidur dengan udara kering dapat menyebabkan hilangnya kelembapan pada mata dan menyebabkan pembuluh darah mata melebar, sehingga Anda tampak lelah atau mengantuk atau keduanya.

Menggunakan alat humidifier di dalam kamar tidur dapat membantu menjaga kelembapan dalam kamar tidur Anda. ** Baca juga: Jauhkan 4 Kebiasaan Buruk untuk Cegah Sistem Imun Tubuh Rapuh

Minimalisir kelima hal tadi agar tubuh bugar saat bangun keesokan harinya.(ilj/bbs)




Hal yang Dialami Tubuh Jika Sering Telat Makan

Kabar6-Dengan alasan berbagai alasan, tidak sedikit orang yang mengabaikan pola makan secara teratur. Padahal hal ini berisiko memicu berbagai masalah kesehatan.

Pakar kesehatan menyebutkan, kebiasaan telat makan tak hanya akan membuat perut lapar atau membuat kita lebih mudah emosi. Dalam banyak kasus, hal ini juga bisa memberikan dampak lain yang tidak bisa disepelekan. Melansir doktersehat, ini dia dampak sering telat makan yang akan dialami tubuh:

1. Kadar glukosa darah menurun
Saat tubuh merasa lapar, maka berbagai organ tubuh, khususnya otak tidak akan mendapatkan nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk melakukan berbagai fungsi. Selain itu, energi di dalam tubuh juga menurun drastis akibat menurunnya kadar glukosa darah. Jika sampai hal ini terjadi, maka tubuh akan terasa lemas dan bahkan bisa saja gemetaran.

2. Perut keroncongan
Pakar kesehatan menyebut, kebiasaan telat makan akan membuat perut menjadi kosong. Hal ini akan membuat perut menjadi keroncongan. Munculnya sensasi tidak nyaman dan bunyi-bunyian di dalam perut ini disebabkan oleh otak yang mengeluarkan sinyal bagi tubuh untuk segera mengonsumsi makanan yang bisa dijadikan sumber energi.

3. Peningkatan hormon stres
Selain mengeluarkan sinyal perut yang terasa tidak nyaman atau keroncongan, otak juga akan melepas hormon stres seperti kortisol dan epinefrin dalam jumlah yang lebih banyak jika kita telat makan dan kelaparan. Kita pun akan menjadi lebih mudah gelisah dan emosi akibat adanya peningkatan hormon ini.

4. Tubuh mudah lelah
Pakar kesehatan menyebut, penurunan kadar glukosa darah dengan signifikan akibat kebiasaan telat makan akan memberikan dampak buruk bagi fungsi otak dan tubuh. Kita pun akan cenderung lebih mudah lelah, lesu, dan murung. Fungsi otak seperti memori, konsentrasi, fungsi kognitif, dan kesehatan mental akan menurun dengan drastis.

5. Sistem metabolisme tubuh menurun
Meskipun kita sedang beristirahat, sistem metabolisme tubuh tetap berjalan. Sayangnya, jika tidak ada asupan makanan yang bisa diolah menjadi sumber energi, maka proses metabolisme akan terpengaruh.

Tubuh akan memperlambat sistem metabolisme tubuh agar kalori di dalam tubuh tidak cepat terbakar habis. Hal ini akan membuat tubuh lemas dan kurang energi. Sayangnya, jika hal ini sering terjadi, proses metabolisme tubuh tidak kunjung bisa kembali normal dan ke depannya kita pun akan kesulitan menjaga berat badan.

6. Alami sindrom iritasi usus
Kebiasaan makan dengan teratur ternyata bisa berpengaruh besar bagi kesehatan sistem pencernaan. Sebagai contoh, hal ini akan menurunkan risiko terkena sindrom iritasi usus, kondisi yang bisa menyebabkan gejala seperti kram perut, sembelit, diare, kembung, dan nyeri pada lambung. Jika kita terbiasa telat makan, masalah kesehatan ini justru akan lebih mudah muncul.

7. Tingkatkan risiko terkena tukak lambung
Kebiasaan telat makan tidak hanya memicu nyeri perut. Hal ini juga bisa menyebabkan gejala lain seperti peradangan atau tukak pada lambung. Kondisi ini bisa memicu luka atau iritasi pada lambung bagian dalam dengan sensasi nyeri yang sampai menjalar ke ulu hati.

Pakar kesehatan dari American Medical Association menyebut, stres yang muncul akibat kebiasaan telat makan atau kurang tidur bisa menyebabkan risiko terkena tukak lambung meningkat dengan signifikan. ** Baca juga: Mitos Atau Fakta, Senyum Bisa Bikin Awet Muda

Yuk, biasakan selalu makan tepat waktu untuk mencegah datangnya masalah-masalah kesehatan.(ilj/bbs)




Minum Susu Cokelat Bantu Hindari Tubuh Lesu & Kurang Bertenaga

Kabar6-Seringkali susu cokelat diminum saat sarapan sebagai teman makan roti. Minuman jenis ini memiliki kandungan sehat seperti protein, karbohidrat, lemak, elektrolit, serta air.

Sebuah penelitian dari Shahid Sadoughi University of Medical Sciences yang ada di kota Yazd, Iran, melansir doktersehat, mengungkapkan bahwa susu cokelat memang sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang merasa badannya lesu atau kurang bertenaga. Penelitian ini dilakukan melalui 12 studi yang melibatkan 150 partisipan. Sebagian besar partisipan adalah pencinta olahraga aerobik seperti bersepeda atau berlari. Selain frekuensi atau durasi melakukannya, para partisipan juga dicek kondisi fisiknya, level tenaga dalam tubuh, dan denyut jantung.

Partisipan dibagi menjadi dua, yakni yang diberi asupan susu cokelat dan yang hanya diberi plasebo atau suplemen yang sebenarnya tidak memiliki kandungan apapun.

Hasilnya, partisipan yang minum susu cokelat cenderung baru merasakan kelelahan satu menit lebih lama jika dibandingkan dengan partisipan yang diberi plasebo. Bahkan, partisipan yang diberi asupan minuman olahraga cenderung enam menit lebih cepat mengalami kelelahan.

Amin Salehi Abargouei, pemimpin penelitian menyebutkan, susu cokelat sebagai pilihan yang lezat dan murah jika ingin memulihkan diri setelah berolahraga atau menambah tenaga jika tubuh merasa lelah. Efek mengonsumsi minuman ini bahkan akan jauh lebih terasa jika dibandingkan dengan minuman energi.

Sementara pakar kesehatan Aisling Pigott dari British Dietetic Association menjelaskan, susu cokelat memang memiliki banyak manfaat kesehatan. Meskipun demikian, sebaiknya Anda pun membatasi konsumsi minuman tersebut alias tidak berlebihan. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan kalori dan gula yang cukup tinggi.

Apabila dikonsumsi terlalu sering dan kita cenderung jarang melakukan aktivitas fisik atau olahraga, bisa jadi berat badan akan naik, dan risiko untuk terkena masalah kesehatan seperti obesitas atau diabetes pun meningkat. ** Baca juga: Kelelahan Kognitif Bikin Pekerjaan Mudah Menjadi Sulit Diselesaikan

Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik.(ilj/bbs)




Kawal Perbup 47, Camat Legok Tak Pernah Lelah

Kabar6.com

Kabar6-Menjalankan amanah Peraturan Bupati Tangerang Nomor 47 Tahun 2018 tentang waktu operasional truk tambang pasir, tanah, batu. Unsur muspika dan Polsek Legok tak pernah mengenal lelah, walaupun itu hari libur sekalipun.

Camat Legok Nurhalim, merupakan salah satu yang paling semangat dalam mengawal perbup yang diamanahkan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.

“Kita harus siap menjalankan perintah dari pak bupati demi mewujudkan Tangerang Semakin Gemilang,” ungkap Camat Legok kepada Kabar6.com, Minggu (20/1/2019).

Melakukan pemantauan langsung di perbatasan Legok-Parung Panjang, Camat Legok melakukan pengawalan hingga melepas truk bermuatan tambang pada pukul 22.00 WIB setiap malamnya.

Semangat yang sama di tunjukkan para personel Kepolisian Sektor Legok dalam mengawal Perbup 47 Tahun 2018. Dari Kapolsek, Wakapolsek, Kanit Reskrim hingga Kanit Lantas Polsek Legok tak pernah absen mengawal perbatasan demi menegakkan Perbup 47 Tahun 2018.

“Demi kemajuan Kabupaten Tangerang, kita harus tegas dalam penegakan Perbup 47 Tahun 2018 ini,” jelas Kanit Lantas Polsek Legok, Iptu Bambang PWB.

Iptu Bambang PWB, sejak pukul 05.00 WIB hingga melepas truk tambang pukul 22.00 WIB setiap harinya, tak pernah menyerah, apalagi mengeluh.

“Saya hanya menyandarkan diri ke Allah SWT, niat ikhlas dan semangat yang tinggi dalam menunaikan tugas,” beber Bambang PWB.

**Baca juga: Di Ciputat, Posraya Indonesia Deklarasikan Dukungan ke Jokowi Ma’ruf.

Hal senada diungkapkan Dadang, Trantib Kecamatan Legok. Tak pernah menyerah demi menjalankan tugas yang diamanahkan dari orang nomor satu di Kabupaten Tangerang tersebut.

“Kita mah siap terus apa yang diperintahkan atasan. Saat ini kita intens dalam mengawal perbatasan Legok-Parung Panjang,” paparnya. (jic)




Mengapa Tubuh Terasa Lelah Usai Makan?

Kabar6-Apakah Anda sering merasa lelah usai makan? Kondisi ini dapat disebabkan karena Anda berlebihan mengonsumsi gula atau terlalu banyak karbohidrat sederhana dalam suatu waktu.

Jika Anda merupakan seorang penderita intoleransi (alergi) gluten, maka mengonsumsi gluten dapat membuat tubuh terasa lelah dan lesu. Bahkan, dapat menyebabkan Anda kekurangan berbagai nutrisi penting bila hal ini berlangsung dalam waktu yang lama.

Anda juga mungkin mengalami alergi terhadap makanan atau intoleransi terhadap berbagai zat lain selain gluten. Melansir healthyeating.sfgate, ini penyebab mengapa tubuh terasa lelah usai makan:

1. Intoleransi gluten
Merasa lelah atau lesu setelah mengonsumsi gluten, yaitu suatu protein yang terdapat pada gandum, jelai/barley, atau gandum hitam, dapat merupakan gejala dari penyakit seliak atau intoleransi gluten.

Pada orang yang alergi, mengonsumsi gluten dapat memicu reaksi sistem kekebalan tubuh yang dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi di dalam makanan yang dikonsumsi. Hal ini dapat menyebabkan berbagai organ tubuh kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkannya.

Rasa lelah merupakan akibat dari kekurangan nutrisi, yang juga dapat menyebabkan timbulnya nyeri kepala. Jangan ragu hubungi dokter untuk memastikan apa penyebab rasa lelah Anda, apakah intoleransi gluten atau alergi terhadap makanan tertentu.

2. Intoleransi gluten & hubungannya dengan gangguan penyerapan nutrisi
Berdasarkan sebuah penelitian di Amerika mengenai penyakit seliak, kekurangan berbagai nutrisi penting seringkali terjadi pada orang-orang yang tidak mengetahui bahwa mereka menderita intoleransi gluten.

Pada orang yang menderita intoleransi gluten, mengonsumsi gluten dapat menyebabkan iritasi dinding usus, yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting dari makanan. Gangguan penyerapan ini dapat menyebabkan Anda mengalami kekurangan zat besi, vitamin D, vitamin b12, tembaga, asam folat, magnesium, niasin (vitamin B3), dan riboflavin (vitamin B2).

Kekurangan berbagai nutrisi penting ini dapat membuat tubuh terasa lelah, lesu, dan lemas. Jadi, hindarilah konsumsi gluten bila Anda menderita intoleransi gluten. ** Baca juga: Sejumlah Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Cuaca Dingin

3. Hubungan karbohidrat sederhana dengan rasa lelah
Alasan lain Anda merasa lelah setelah makan selain intoleransi gluten adalah karena mengonsumsi makanan yang mengandung banyak karbohidrat sederhana. Mengonsumsi makanan kaya karbohidrat (gula) dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan menimbulkan rasa lelah serta nyeri kepala.

Bagaimana dengan Anda? (ilj/bbs)