1

Pria di India Ajukan Petisi Agar Seorang Pemimpin Spiritual Dinyatakan Sebagai Tuhan

Kabar6-Mahkamah Agung India menolak permohonan seorang pria bernama Upendra Nath Dalai yang mengajukan sebuah petisi, berisi agar menyatakan pemimpin spritual bernama Sri Sri Thakur Anukul Chandra sebagai Paramatma, yaitu sebutan Tuhan bagi warga setempat.

“India adalah negara sekuler dan pemohon tidak dapat diizinkan untuk berdoa agar warga India dapat menerima Sri Sri Thakur Anukul Chandra sebagai Paramatma,” demikian bunyi putusan majelis hakim yang terdiri dari Hakim MR Shah dan CT Ravikumar.

Putusan itu, melansir Sputniknews, menyebut petisi yang diajukan Dalai sebagai ‘litigasi kepentingan publisitas’, dan untuk petisi anehnya itu Mahkamah Agung justru menghukum Dalai dengan denda sebesar sekira lebih dari Rp18,9 juta.

Dalai telah diminta untuk menyetor jumlah denda dalam jangka waktu empat minggu. Dalai hadir di pengadilan secara pribadi dan mendukung pernyataan bahwa Sri Sri Thakur Anukul Chandra sebagai dewa tertinggi untuk semua warga India.

“Jika Anda mau, Anda bisa menganggapnya sebagai Paramatma. Mengapa memaksakannya pada orang lain? Kami di sini bukan untuk mendengarkan ceramah Anda. Kami (negara India) adalah negara sekuler,” tegas hakim. ** Baca juga: Digaji Rp1,9 Miliar, Pria Irlandia Ini Mengeluh Karena ‘Menganggur’ di Kantor

Ditambahkan, “Anda mengatakan bahwa setiap orang harus menerima pemimpin Anda. Bagaimana bisa? Di India, setiap orang memiliki hak untuk memilih agamanya, Tuhannya.”

Ada-ada saja.(ilj/bbs)




Viral, Warga Sebuah Distrik di India Bersihkan Tangki Air Usai Diminum Kasta Dalit

Kabar6-Usai diminum oleh seorang wanita dari kasta Dalit, beberapa warga desa di Distrik Chamarajanagar, Negara Bagian Karnataka, India, menguras air minum dari dalam tangki.

Menurut keterangan pejabat setempat, melansir Hindustantimes, wanita Dalit dari daerah luar itu datang ke Desa Heggatora dan meminum air dari tangki yang disiapkan untuk masyarakat dari kasta lebih tinggi. Kemudian, warga menguras air yang tersisa di dalam tangki dan membersihkannya menggunakan kencing sapi.

Setelah insiden itu viral di media sosial, pejabat departemen kesejahteraan dan petugas pajak bergegas ke TKP dan melakukan penyelidikan. ** Baca juga: Jejak Kaki Misterius Berusia 300 Ribu Tahun di Spanyol Bikin Peneliti Penasaran

“Pada Jumat, ada pesta pernikahan komunitas Dalit di desa tersebut. Wanita itu datang dari HD Kote untuk menghadiri pesta pernikahan. Dia minum air dari tangki umum dan segera masuk ke dalam bus. Tak lama kemudian, warga desa mencaci maki wanita tersebut dan memutuskan membersihkan tangki itu,” jelas seorang warga desa.

Akuntan dan pegawai pendapatan daerah di desa itu melakukan inspeksi ke TKP dan membenarkan insiden tersebut. Pejabat tersebut lalu mengajukan laporan ke tehsildar atau pegawai pajak.

Selanjutnya, pegawai pajak IE Basavaraju dan pejabat departemen kesejahteraan mendatangi TKP dan melakukan rapat dengan warga desa. Pejabat tersebut mengatakan kepada warga desa, tangki itu milik umum dan siapa pun boleh minum dari tangki tersebut. Pegawai pajak itu juga mengajak 20 pemuda Dalit ke tangki air minum umum di desa itu dan menyuruh mereka minum dari tangki tersebut.

“Petugas departemen kesejahteraan berusaha menemukan wanita tersebut untuk meminta pernyataannya dan mengajukan laporan. Para tetua di komunitas Dalit telah mengajukan laporan di kantor polisi Chamarajanagara, ungkap Basavaraju.

“Para saksi mata mengonfirmasi pembersihan (tangki) sudah dilakukan. Segera setelah kami menemukan wanita tersebut, kami akan menyuruhnya melapor ke polisi dan tindakan tegas akan diambil terhadap yang bersalah,” ujar Basavaraju.

Menteri yang bertanggung jawab di distrik Chamarajanagara, V Somanna, mengatakan tidak akan mentolerir diskriminasi semacam itu dan menginstruksikan petugas untuk mengambil tindakan tegas.(ilj/bbs)




Mengejutkan! Uang Sekira Rp250 Juta dalam Mesin ATM di India Hancur Digerogoti Tikus

Kabar6-Peristiwa mengejutkan terjadi di India setelah uang tunai senilai sekira Rp250 juta ditemukan hancur dalam ATM, yang berdasarkan beberapa laporan disebabkan oleh ulah para tikus.

Dalam sejumlah foto lembaran uang yang terkoyak dalam ATM telah membuat pengguna Twitter tercengang. Melansir ndtv, menyusul kerusakan teknis yang terjadi, sebuah mesin ATM milik Bank Negara India (SBI) di Laipulli, Assam, India, tidak bisa lagi beroperasi. Sehari sebelumnya, perusahaan keamanan swasta telah memasukkan uang pecahan sekira Rp611 juta ke mesin itu.

Saat teknisi datang untuk memperbaiki mesin ATM tersebut, mereka mendapati uang kertas di dalamnya terkoyak-koyak. Jumlah total uang tunai yang dihancurkan oleh tikus-tikus tersebut mencapai sekira Rp250 juta, sementara sisa uang yang tidak mengalami kerusakan diambil kembali dari dalam mesin ATM tersebut.

Jurnalis lokal, Nandan Pratim Sharma Bordoloi, men-tweet sebuah video, diyakini berasal dari mesin ATM yang sama. Dalam video itu terlihat seekor tikus mati berada di antara tumpukan sobekan uang kertas.

Inspektur Polisi Distrik Tinsukia, Mugdhajyoti Mahanta, mengatakan bahwa perusahaan pemeliharaan telah menelepon teknisinya dari Kolkata untuk memperbaiki mesin ATM itu.

“Ketika teknisi dan pejabat lain membuka ATM pada 11 Juni, mereka menemukan uang kertas yang hancur dan juga menemukan tikus mati di dalam ATM,” terang Mahanta. ** Baca juga: Sambil Nonton Pertandingan Olahraga, Pria Texas Ini Hangatkan Iga Babi Gunakan Korek Api

Pihak terkait telah melaporkan kejadian ini kepada polisi dan insiden itu dalam penyelidikan.(ilj/bbs)




India Gratiskan Operasi Penggantian Kelamin untuk Transgender

Kabar6-Pemerintah India telah mengirimkan surat edaran ke seluruh rumah sakit pemerintah di ibu kota negara, perihal operasi penggantian kelamin untuk transgender.

Ya, melansir Timesofindia, mulai saat ini transgender dapat memanfaatkan Operasi Penggantian Kelamin (SRS) gratis di semua rumah sakit pemerintah Delhi yang memiliki Bangsal ‘Luka Bakar dan Operasi Plastik’ dan ahli bedah plastik. Pengumuman tersebut merupakan pencapaian ‘besar’ bagi Komisi Wanita Delhi (DCW), yang telah membahas masalah ini selama beberapa bulan dengan Departemen Kesehatan, Pemerintah Delhi.

Komisi mengatakan, karena kurangnya fasilitas untuk prosedur seperti itu di rumah sakit pemerintah, para transgender terpaksa pergi ke rumah sakit swasta untuk melakukan operasi, yang menelan biaya Rp200 juta hingga Rp300 juta.

“Ketika semua fasilitas di Rumah Sakit Pemerintah di Delhi gratis, mengapa transgender harus membayar prosedur yang sangat penting untuk hidup mereka,” kata Swati Maliwal, Kepala DCW. ** Baca juga: Gempar! Pria Anggota Sekte Setan di AS Mutilasi Seorang Wanita Sebagai Tumbal

Atas desakan Kepala DCW, Departemen Kesehatan sebelumnya telah membentuk sebuah komite di bawah Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (DGHS), GNCTD untuk memeriksa masalah tersebut. DGHS kemudian memberi tahu Komisi bahwa Departemen Luka Bakar & Oparasi Plastik Rumah Sakit Guru Teg Bahadur telah mulai memberikan Operasi Penggantian Kelamin secara gratis.

Namun Maliwal kembali menulis kepada Departemen Kesehatan merekomendasikan bahwa fasilitas SRS harus tersedia di semua rumah sakit yang memiliki bangsal operasi ‘Burn & Plastic’ dan ahli bedah plastik.

Direktorat Layanan Kesehatan, dikatakan komisi, telah diberitahu bahwa semua rumah sakit pemerintah di Delhi yang memiliki Bangsal Luka Bakar dan Plastik sudah diminta untuk mulai memberikan operasi penggantian kelamin gratis kepada para transgender.(ilj/bbs)




Brutal, Pasangan Selingkuh Dibunuh dan Diolesi Lem Super Saat Bercinta dalam Hutan Wilayah India

Kabar6-Insiden mengerikan terjadi di hutan Kela Bawdi, wilayah hukum Kepolisian Gogunda, India. Seorang tantrik atau okultis membunuh secara brutal pasangan selingkuh saat bercinta di tengah hutan. Okultisme adalah sebuah sistem kepercayaan, teori, dan praktik yang mempercayai tentang aspek supernatural.

Tidak hanya dibunuh, melansir ndtv, tubuh kedua korban juga diolesi lem super saat mereka bercinta. Pelaku menggorok korban pria, Rahul Meena (32), seorang guru sekolah negeri, dan kemudian menikam korban wanita, Sonu Kanwar (31), di tengah hutan dekat Udaipur Rajasthan. Diketahui, baik Meena maupun Kanwar, masing-masing telah memiliki pasangan.

Menyusul penemuan jasad kedua korban yang mengejutkan, hampir 200 orang diinterogasi dan rekaman kamera CCTV yang dipasang di sekira 50 lokasi telah diperiksa. Polisi akhirnya memusatkan perhatian pada tantrik bernama Bhalesh Joshi (52). Dia ditahan sekaligus diinterogasi, hingga akhirnya mengaku telah membunuh kedua korban.

Joshi, seorang tokoh berpengaruh dengan para pengusaha dan politisi lokal menjadi pengikutnya, selama ini dicari oleh orang-orang yang sedang bermasalah. Menurut polisi, Joshi tinggal dalam sebuah kuil di Bhadvi Guda. ** Baca juga: Polisi Distrik Mathura Salahkan Tikus Sebagai Penyebab Hilangnya Barbuk Ratusan Kilogram Ganja

Perselingkuhan Meena dan Kanwar berawal saath mereka bertemu di kuil. Kanwar juga terlihat sering berhubungan dengan Joshi. Menurut petugas polisi Vikas Kumar, perselingkuhan itu rupanya menyebabkan perselisihan dalam pernikahan Meena.

Ketika istri Meena mendekati tantrik untuk meminta nasihat, dan Joshi pun memberi tahu tentang hubungan terlarang Meena dan Kanwar. Ketika Meena dan Kanwar mengetahuinya, mereka mengancam akan mengajukan kasus penganiayaan terhadap Joshi untuk mencemarkan nama baiknya. Khawatir akan penghinaan publik, Joshi pun berencana untuk membunuh mereka.

Menurut keterangan polisi, Joshi membeli 50 lem super cepat kering masing-masing seharga 15 rupee dan menuangkan semuanya ke botol. Pada malam 18 November, Joshi memanggil Meena dan Kanwar untuk menjanjikan semacam detente (mengurangi ketegangan hubungan antara dua pihak yang bertikai) ke tempat terpencil di dalam hutan.

Joshi lantas meminta Meena dan Kanwar bercinta di sana untuk menghilangkan masalah mereka. Tantrik itu berpura-pura pergi tetapi kembali begitu mereka mulai bercumbu. Namun, Joshi tiba-tiba muncul dan menuangkan lem super ke atas tubuh pasangan itu. Kemudian, Joshi kemudian menggorok leher Meena, dan menikam Kanwar.

Ketika polisi menerima laporan tentang temuan dua mayat yang tergeletak 300 meter dari jalan, mereka menemukan bahwa jasad pasangan dalam kondisi terluka, diduga sebagai usaha mencoba melepaskan diri dari perekat yang cepat kering.

Alat kelamin Meena juga terpotong, dan ada upaya untuk membakar jasadnya. Polisi mengatakan yakin akan keterlibatan Joshi ketika mereka menemukan residu lem super di jarinya.

Mengingat pengaruhnya, beberapa orang terkemuka datang untuk membebaskan Joshi ketika ditahan, tetapi dengan cepat bubar begitu mereka diberi tahu tentang detail mengerikan dari kasus tersebut.(ilj/bbs)




Polisi Distrik Mathura Salahkan Tikus Sebagai Penyebab Hilangnya Barbuk Ratusan Kilogram Ganja

Kabar6-Hal tak biasa dilakukan pejabat Kepolisian India, yang menyalahkan tikus atas hilangnya barang bukti (barbuk) berupa ratusan kilogram ganja yang disita dan disimpan dalam kasus penjualan narkoba.

Tuduhan tersebut, melansir Standard, muncul setelah pengadilan di Negara Bagian Uttar Pradesh meminta penegak hukum untuk menunjukkan ganja yang disita terkait beberapa kasus narkoba yang sedang berlangsung sejak 2018. Menurut laporan, polisi menanggapi permintaan pengadilan itu dengan menyatakan bahwa mereka tidak dapat memberikan jumlah penuh ganja yang disita, karena tikus telah menghancurkan sebanyak 195 kilogram ganja dalam satu kasus.

Hewan pengerat itu, disebutkan pihak kepolisian, juga memakan sebagian barang bukti dalam kasus lain yang melibatkan 386 kilogram narkoba. ** Baca juga: Setelah 37 Tahun, Kepolisian Australia Akhirnya Berhasil Ungkap Identitas Pemerkosa Berantai

“Tikus adalah hewan kecil dan mereka tidak takut pada polisi,” kata petugas penegak hukum, yang juga menerangkan bahwa ‘sulit untuk melindungi narkoba dari mereka’.

Lebih Lanjut Jaksa Penuntut Umum, Mathura Ranveer Singh, menjelaskan bahwa tidak ada tempat di kantor polisi di mana ganja bisa aman dari tikus. Sementara Hakim Sanjay Chaudhary mengakui, polisi ‘tidak memiliki keahlian’ untuk menangani hewan pengerat sekecil itu.

Ditambahkan, sekira 700 kilogram mariyuana yang disita oleh penegak hukum saat ini berada di kantor polisi Distrik Mathura dan semuanya dalam bahaya dari investasi tikus. Selanjutnya, hakim menyarankan bahwa satu-satunya cara untuk melindungi ganja dari ‘tikus yang tak kenal takut’ adalah dengan melelangnya ke laboratorium penelitian obat dan perusahaan obat dan mengirimkan hasilnya ke pemerintah.

Pengadilan sekarang telah memerintahkan polisi untuk menemukan cara untuk menangani ‘ancaman tikus’ dan memberikan bukti bahwa hewan pengerat itu benar-benar menghancurkan 581 kilogram mariyuana, yang dilaporkan bernilai sekira Rp1,1 miliar.(ilj/bbs)




Sengaja Lepas Sapi Peliharaannya ke Jalan Raya, Pria di India Masuk Bui

Kabar6-Pengadilan di negara bagian Gujarat, India, menjatuhkan vonis hukuman penjara enam bulan kepada seorang pria bernama Prakash Jairam Desai, karena sengaja melepaskan sapi miliknya ke jalan raya.

Meski India dikenal sebagai negara yang membiarkan sapi-sapi berkeliaran di jalan raya, melansir Bolnews, pengadilan memutuskan menghukum Desai, dengan alasan bahwa Gujarat akhir-akhir ini sedang menghadapi peningkatan masalah ternak liar di jalan-jalan raya. Pengadilan, juga harus menegakkan keadilan karena pelanggaran tersebut semakin meningkat.

Diketahui, bagi masyarakat Hindu India, sapi dianggap hewan suci. Terdapat 18 negara bagian, termasuk Gujarat yang melarang pembantaian sapi. Bahkan pada 2017 lalu, pemerintah negara bagian Gujarat memperketat UU perlindungan sapi. Mereka yang ketahuan bersalah menyembelih sapi, dapat dihukum seumur hidup.

Namun dampak dari UU itu menyebabkan orang-orang dengan sengaja membiarkan sapi-sapi mereka berkeliaran di jalan-jalan, sehingga menyebabkan kemacetan hingga menyerang orang. Bahkan, banyak orang yang terluka hingga terbunuh karena sapi-sapi liar yang berkeliaran. ** Baca juga: Di Tiongkok, Pohon Disuntik Racun Demi Harga Jual Tinggi

Akhirnya, banyak sapi yang ditempatkan pada penampungan ternak. Gujarat sendiri menjadi salah satu negara bagian yang menderita wabah penyakit kulit dengan benjolan. Pemerintah Gujarat melaporkan kematian 5.800 sapi dan sekira 170 ribu sapi terkena wabah itu. Pemerintah pun diminta membantu masalah wabah tersebut.

Namun karena tidak ada bantuan, berbagai badan amal yang menjalankan penampungan ternak melepaskan sapi-sapi mereka ke jalan raya pada September lalu. Sapi-sapi pun kembali mengganggu penduduk Gujarat.(ilj/bbs)




Idap Sindrom Manusia Serigala, Remaja India 17 Tahun Punya Bulu di Sekujur Tubuh

Kabar6-Lalit Patidar (17), remaja yang tinggal di Nandleta, Madhya Pradesh, India, mengalami ‘sindrom manusia serigala’ langka yang membuat bulu tumbuh di sekujur tubuhnya.

Kondisi langka ini membuat Patidar diintimidasi seumur hidupnya. “Ketika saya masih kecil, orang-orang melempari saya dengan batu,” kata Patidar. “Anak-anak khawatir saya akan kembali menggigit mereka seperti binatang.”

Secara khusus, melansir Timesnownews, Patidar menderita hipertrikosis, yang didefinisikan oleh National Library of Medicine sebagai ‘pertumbuhan rambut berlebihan di bagian tubuh’. Ada dua jenis yang berbeda dari kondisi tersebut, yaitu hipertrikosis umum di mana bulu tumbuh di seluruh tubuh, dan hipertrikosis versi lokal berupa bulu tumbuh terbatas pada bagian tubuh tertentu. Hipertrikosis dapat muncul saat lahir atau muncul di masa dewasa.

Penyakit yang juga dikenal sebagai ‘sindrom manusia serigala’ ini sangat langka, dengan kurang dari 100 kasus yang tercatat sejak Abad Pertengahan. Patidar dilaporkan menderita kondisi ini sepanjang hidupnya, tetapi tidak benar-benar menyadari ada yang salah sampai dia remaja.

“Orangtua saya mengatakan bahwa dokter mencukur saya saat lahir, tetapi saya tidak benar-benar menyadari ada yang berbeda pada diri saya sampai saya berusia sekira 6 atau 7 tahun,” ungkap Patidar. “Saat itulah saya pertama kali memperhatikan bahwa rambut tumbuh di sekujur tubuh saya tidak seperti orang lain yang saya kenal.”

Dokter kemudian mendiagnosis Patidar dengan hipertrikosis, yang menurut remaja itu aneh karena tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit tersebut. ** Baca juga: Wanita di India Minta Ginjalnya yang Dicuri Diganti dengan Organ Milik Dokter

“Anggota keluarga saya dan orangtua saya dulu sangat mengkhawatirkan saya,” terang Patidar. “Anak-anak kecil biasanya takut melihat saya, dan sebagai seorang anak saya tidak tahu kenapa.”

Seiring waktu, Patidar semakin menyadari bahwa dirinya berbeda dengan anak-anak lain. “Ketika saya tumbuh dewasa, saya menyadari bahwa seluruh tubuh saya memiliki rambut dan itu tidak seperti orang lain.”

Ditambahkan, “Teman-teman sekolah saya dulu sering menggoda saya, mereka akan meneriaki saya ‘monyet monyet’. Orang-orang juga menggoda saya dengan menyebut saya hantu, mereka mengira saya semacam makhluk mitos tetapi saya bukan hal-hal tersebut. Saya melihat orangtua menjauhkan anak-anak kecil mereka dari saya, membuat saya sedih berpikir mereka takut.”

Bahkan, mereka melempari Patidar dengan batu seolah-olah adalah monster dari film horor masa lalu. Hingga kini diketahui tidak ada obat untuk hipertrikosis. Penderita hanya mencoba dan menjaga surai abadi melalui pemutihan, pemangkasan, pencukuran, waxing, laser, dan metode penghilangan rambut lainnya.

Lambat laun, Patidar belajar merangkul kondisi unik yang dialami, dan tidak akan membiarkan itu mencegahnya menjalani kehidupan yang bahagia dan memuaskan.

“Saya berbeda dari manusia biasa dalam hal yang baik, saya unik,” katanya. “Perlahan semua orang di keluarga saya mulai merasa normal tentang hal itu dan teman-teman saya juga banyak menyemangati saya.” (ilj/bbs)




Wanita di India Minta Ginjalnya yang Dicuri Diganti dengan Organ Milik Dokter

Kabar6-Seorang wanita dari Muzaffarpur, negara bagian Bihar, India, bernama Sunita Devi (38) meminta ginjal milik dokter dicangkokkan pada tubuhnya. Apa yang telah terjadi?

Rupanya, ginjal milik Devi diduga diangkat secara ilegal oleh pihak rumah sakit. Melansir Inditimes, kisah berawal ketika Devi mendatangi sebuah klinik di Desa Bariyarpur untuk operasi pengangkatan rahim pada 3 September lalu. Tapi yang terjadi, justru kedua ginjal milik Devi yang diangkat oleh dokter tanpa persetujuan atau pemberitahuan kepada pihak keluarga.

Kasus pencurian ginjal ini terungkap setelah kondisi Devi memburuk usai menjalani operasi. Wanita itu lantas dilarikan ke Sri Krishna Medical College and Hospital (SKMCH) di Muzaffarpur. Di rumah sakit, dokter menyampaikan kepada keluarga bahwa ginjal Devi hilang dan dia tidak bisa bertahan hidup tanpa organ tersebut. Devi lalu dibantu dengan dialisis rutin di SKMCH.

“Para dokter di SKMCH meerujuk Devi ke Indira Gandhi Institute of Medical Sciences di Patna untuk pengobatan. Dia dikirim lagi ke rumah sakit ini setelah pengobatan di sana. Karena Devi tidak punya ginjal, jika dia tidak melakukan dialisis bahkan untuk satu hari, dia bisa meninggal,” ungkap Dr BS Jha dari SKMCH.

Keluarga Devi pun mengajukan gugatan, dan pihak berwajib mendaftarkan gugatan terhadap pemilik Klinik Subhakant, Pawan Kumar dan seorang dokter di klinik tersebut, Dr RK Singh. ** Baca juga: Pubertas Dini, Bayi Sembilan Bulan Asal Australia Mengalami Menstruasi

Kedua terlapor ini melarikan diri sejak kasus ini terungkap pada September lalu. Polisi mengatakan, klinik tersebut tidak terdaftar dan kualifikasi pendidikan dokter tersebut diduga palsu. Devi meminta polisi menangkap para dokter tersebut dan meminta ginjal dokter itu diberikan padanya.

“Saya memohon pemerintah segera menangkap tersangka dokter yang mengambil kedua ginjal saya. Ginjalnya harus diberikan pada saya untuk dicangkokkan agar saya bisa bertahan hidup,” kata Devi.(ilj/bbs)




Cinta Sejati, Pria di India Nikahi Mayat Kekasihnya dan Berjanji Tak akan Kawin Lagi

Kabar6-Mungkin ini yang disebut sebagai cinta sejati. Seorang pria di Assam, India, bernama Bitupan Tamuli (27) menikahi kekasihnya, Prathana, yang sudah meninggal dunia dalam upacara pernikahan menyayat hati.

Tamuli bahkan berjanji untuk tidak menikah lagi dengan wanita lain. Melansir Indiatimes, dalam salah satu video tampak Tamuli membubuhkan vermilion di dahi dan pipi pacar Prathana, yang meninggal dunia setelah sakit berkepanjangan di rumah sakit swasta, Guwahati.

Pria itu mengenakan karangan bunga di leher Prathana, dan satu lagi pada dirinya sendiri selama ‘pernikahan’ tak wajar itu. ** Baca juga: Apes, Napi Brasil Gagal Kabur dari Penjara Gara-gara Perutnya Nyangkut di Lubang Tembok

Tamuli memutuskan menikahi pacarnya yang sudah meninggal dengan janji mempertahankan ‘pernikahan itu’ dalam hidupnya selamanya.

“Subhon Bora, kerabat Prathana, mengatakan dia tiba-tiba jatuh sakit dan tidak bisa sembuh beberapa hari sebelum kematiannya pada Sabtu, 18 November 2022 di rumah sakit,” demikian laporan media lokal.

Upacara pernikahan memilukan itu pun dibagikan di Youtube tak lama setelahnya.(ilj/bbs)