1

Jaga Kadar Gula Tetap Normal dengan 6 Olahraga yang Tepat

Kabar6-Untuk orang dengan kondisi kesehatan tertentu, misalnya diabetes, harus selalu menjaga kadar gula darah agar normal, sehingga tidak mengganggu seluruh sistem organ tubuh.

Agar kadar gula tetap normal, ada sejumlah hal yang harus dilakukan, seperti memperhatikan pola makanan yang tepat serta rutin olahraga. Nah, apa saja sih jenis olahraga yang dapat membantu jaga kadar gula tetap normal? Melansir everydayhealth, ini enam jenis olahraga yang dimaksud:

1. Jalan cepat
Anda bisa melakukan jalan cepat untuk meningkatkan denyut jantung, dan hal ini sudah dikatakan sebagai latihan aerobik. American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan agar yang mengalami diabetes melakukan jalan cepat sebanyak hari dalam seminggu, masing-masing 50 menit.

2. Tai chi
Gerakan tai chi dilakukan secara lambat dan santai selama 30 menit ini. Tai chi sangat ideal bagi penderita diabetes karena memberikan efek kebugaran dan meredakan stres. Juga meningkatkan keseimbangan tubuh, serta dapat mengurangi kerusakan saraf, yang merupakan komplikasi paling sering dari diabetes.

3. Latihan beban
Latihan beban akan membangun massa otot, hal ini sangat penting bagi orang-orang dengan diabetes. Saat kehilangan masa otot, maka tubuh membutuhkan waktu yang lama dalam menstabilkan kadar gula darah.

Lakukan satu latihan beban setidaknya dua kali dalam seminggu, atau tiga kali dalam seminggu. Setiap sesi harus mencakup 5-10 jenis lifting yang melibatkan kelompok otot utama.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, lakukan 3-4 set setiap latihan, dengan masing-masing set terdiri dari 10-15 pengulangan.

4. Yoga
Yoga dapat menguntungkan Anda dalam beberapa cara. Yoga dapat membantu mengikis lemak tubuh, melawan resistensi insulin, dan meningkatkan fungsi saraf. Seperti tai chi, yoga juga peredam stres.

Ketika tingkat stres lebih tinggi, maka akan meningkatkan kadar gula darah. Salah satu keuntungan dari yoga sebagai latihan yang bisa dilakukan kapan saja sesuai dengan keinginan Anda.

5. Berenang
Berenang adalah latihan aerobik lain dan salah satu olahraga yang ideal untuk orang-orang dengan diabetes, karena tidak memberikan tekanan pada sendi. Saat mengalami diabetes, biasanya aliran darah ke pembuluh darah kecil yang ada di bagian ujung tubuh seperti kaki akan menurun, sehingga Anda bisa mengalami kehilangan sensasi di area kaki, dan biasanya tidak akan merasakan bila ada cedera pada bagian kaki.

Orang yang mengalami diabetes harus menghindari terjadinya cedera kaki, bahkan luka kecil atau lecet, sekalipun proses penyembuhan yang lambat dan rentan terhadap infeksi. Biasanya akan diberikan sepatu khusus dibuat untuk digunakan di kolam renang dapat membantu mencegah kaki tergores dan mengurangi risiko tergelincir.

6. Bersepeda
Bersepeda juga merupakan bentuk olahraga aerobik, yang membuat hati dan paru-paru Anda berfungsi lebih baik. Sebuah sepeda stasioner sangat ideal bagi penderita diabetes karena Anda dapat melakukannya di dalam, tidak peduli cuaca di luar.

Anda tidak perlu khawatir tentang akan risiko jatuh. Bersepeda meningkatkan aliran darah ke kaki Anda dan membakar banyak kalori untuk menjaga berat badan Anda tetap ideal. ** Baca juga: Sejumlah Fakta Tentang Selulit yang Sebaiknya Anda Tahu

Apabila Anda ingin melakukan olahraga tadi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar mendapat arahan yang terbaik.(ilj/bbs)




Dikonsumsi Berlebihan, Makanan dan Minuman Ini Bisa Perburuk Suasana Hati

Kabar6-Ada berbagai jenis makanan dengan sejumlah kandungan nutrisi yang dibutuhkan untuk tubuh. Namun di sisi lain, apabila dikonsumsi secara berlebihan, tentu saja akan memberikan efek buruk bagi kesehatan.

Salah satunya adalah memperburuk suasana hati atau mood. Melansir Huffpost, berikut adalah beberapa jenis makanan dan minuman yang apabila dikonsumsi secara berlebihan bisa memperburuk suasana hati:

1. Alkohol
Mengonsumsi alkohol secara teratur atau berlebihan dapat memperburuk suasana hati. Studi menunjukkan, alkohol memiliki beberapa dampak kesehatan jangka panjang.

2. Soda
Soda mengandung gula yang bisa diserap tubuh dengan cepat, menyebabkan lonjakan gula yang diikuti oleh rasa lelah yang parah. Air putih dan teh adalah alternatif minuman yang lebih baik.

3. Kafein
Batasi konsumsi teh dan kopi berkafein karena dapat menyebabkan otak melepaskan dopamin dan serotonin. Mengonsumsi minuman berkafein secara berlebihan dapat menyebabkan iritabilitas, agitasi, dan kecemasan yang merupakan bagian dari suasana hati.

4. Makanan yang dipanggang
Cookies atau buah yang dipanggang dapat memperburuk suasana hati karena kandungan gulanya dengan cepat terurai menjadi glukosa dan memicu lonjakan, serta kehancuran gula darah.

5. Kentang goreng
Kentang goreng penuh dengan lemak jenuh, karbohidrat olahan, dan garam berlebih. Pilihlah makanan yang dapat membantu otak menerima aliran bahan bakar secara lebih konsisten agar berfungsi dengan lebih baik.

6. Makanan olahan
Makanan olahan mengandung gula rafinasi, lemak jenuh, dan pengawet dalam jumlah besar. Selain itu, makanan olahan juga dikaitkan dengan dampak membuat tubuh cepat lelah.

7. Bagel
Bagel dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang kemudian diikuti dengan perubahan suasana hati. Cobalah beralih dengan mengonsumsi beras merah atau roti gandum.

8. Daging kemasan
Daging yang telah dipotong dan dikemas biasanya penuh dengan pengawet dan zat aditif yang dapat menghisap energi, menyebabkan perubahan suasana hati dan perut kembung. ** Baca juga: Hindari Sarapan dengan Beberapa Menu Ini

Suasana hati yang stabil membuat aktivitas harian Anda menjadi lancar.(ilj/bbs)




Hindari Sarapan dengan Beberapa Menu Ini

Kabar6-Sebelum memulai aktivitas, Anda memang disarankan untuk sarapan atau makan pagi, karena akan memegaruhi energi sepanjang hari. Sarapan sehat mencakup serat, protein, dan lemak sehat.

Namun sarapan dengan menu yang kurang tepat akan membuat Anda merasa lebih lesu, memicu kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko penyakit kronis.

Lantas, makanan apa saja yang sebaiknya dihindari sebagai menu sarapan? Melansir beberapa sumber, ini enam menu yang dimaksud:

1. Sereal
Banyak orang berpikir sereal adalah pilihan yang bergizi untuk anak-anak dan orang dewasa. Sereal dikalim sebagai makanan yang mengandung biji-bijian utuh dan menjadi sumber nutrisi seperti vitamin A dan zat besi.

Sereal kebanyakan mengandung biji-bijian dan gula olahan. Asupan gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung dan kondisi kesehatan kronis lainnya. Jika hendak mengonsumsi sereal, sebaiknya tetap dalam takaran yang seimbang jangan sampai berlebihan.

2. Pancake
Pancake mengandung tepung, telur, gula dan susu. Meskipun pancake memiliki lebih banyak protein daripada beberapa menu sarapan lainnya, pancake sangat tinggi tepung olahan. Banyak peneliti percaya, biji-bijian olahan seperti tepung gandum berkontribusi terhadap resistensi insulin dan obesitas.

3. Roti panggang dengan margarin
Roti panggang yang diberi margarin mungkin merupakan pilihan sarapan yang baik, karena tidak mengandung lemak jenuh atau gula. Namun, ini sebenarnya sarapan yang tidak sehat karena dua alasan.

Pertama, karena tepung dalam roti itu memberi Anda sedikit nutrisi dan sedikit serat. Karena tinggi karbohidrat olahan dan rendah serat, hal itu dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Gula darah yang meningkat dapat memicu rasa lapar yang menyebabkan Anda makan lebih banyak saat makan berikutnya, yang dapat memicu penambahan berat badan.

Kedua, kebanyakan margarin mengandung lemak trans yang merupakan jenis lemak paling tidak sehat. Produsen makanan membuat lemak trans dengan menambahkan hidrogen ke minyak nabati agar tampak seperti lemak jenuh, yang padat pada suhu kamar.

4. Muffin
Kebanyakan muffin hanyalah kue-kue kecil yang sering dikonsumsi untuk sarapan. Muffin dibuat dari tepung olahan, minyak sayur, telur, dan gula. Satu-satunya bahan sehat adalah hanyalah telur. Terkadang muffin diberi gula tambahan atau diisi dengan keping cokelat atau buah kering yang selanjutnya diberikan kandungan gula dan kalori tambahan.

5. Yoghurt
Semangkuk yoghurt yang dibuat dari susu murni dan diberi buah beri adalah contoh sarapan yang sehat. Faktanya, banyak yoghurt tanpa rasa yang mengandung lebih banyak gula daripada seporsi es krim yang sebanding. Lemak membantu merasa kenyang karena butuh waktu lebih lama untuk dicerna daripada karbohidrat dan juga memicu pelepasan cholecystokinin.

6. Granola bar
Granola bar mungkin terdengar seperti pilihan sarapan yang enak, tetapi seringkali tidak lebih daripada permen. Meskipun oat yang tidak diproses mengandung serat tinggi, rata-rata granola bar hanya menyediakan 1-3 gram serat.

Namun, granola mengandung banyak gula tambahan. Sejumlah besar gula ini dapat meningkatkan gula darah, kadar insulin dan peradangan. ** Baca juga: Fakta yang Tunjukkan Hubungan Antara Tidur dan Imunitas Tubuh

Memulai hari dengan sarapan bagus untuk meningkatkan energi, gula darah yang stabil dan kontrol berat badan. Di sisi lain, memilih menu sarapan yang kurang tepat dapat membuat Anda cepat merasa lapar.(ilj/bbs)




Alasan Sebaiknya Anda Batasi Asupan Jus Buah

Kabar6-Jus buah saat ini sangat populer di kalangan masyarakat yang memiliki gaya hidup sehat. Selain diklaim sehat, jus juga dipercaya dapat menjadi teman diet yang baik dan sebagai detoksifikasi.

Alasan terbesar juga karena jus yang dipercaya memiliki nutrisi yang luar biasa. Namun tahukah Anda, ternyata belum ada riset kuat yang mendukung hal tersebut? Melansir Popbela, ini alasan mengapa Anda sebaiknya membatasi asupan jus buah:

1. Dapat hancurkan vitamin dan mineral alami pada buah dan sayuran
Untuk menghasilkan jus, tentunya buah dan sayuran harus mengalami proses penghancuran terlebih dahulu. Saat proses itulah, vitamin dan mineral yang terkandung di dalam buah perlahan hancur dan menghilang, sehingga tidak bekerja sesuai dengan fungsinya.

2. Dapat tingkatkan gula darah
Ketika vitamin dan mineral hancur, jus lebih banyak mengandung sisa gula konsentrasi. Meskipun gula tersebut berasal dari buah dan sayuran yang tidak berbahaya seperti gula pada umumnya, tetap saja bisa meningkatkan gula darah Anda.

3. Tidak bekerja sebagai detoksifikasi
Saat ini jus sebagai detoksifikasi sangat populer, mulai dari menggabungkan beberapa jenis sayur dan buah. Namun percaya atau tidak, organ tubuh sebenarnya sudah dirancang untuk melakukan detoksifikasi sendiri. Jadi tanpa bantuan jus pun, tubuh Anda tetap mengeluarkan racun setiap menitnya.

4. Jus membuat Anda menjadi mudah lapar
Alih-alih ingin menjalankan program diet dengan sempurna, jus malah membuat Anda menjadi mudah lapar. Hal ini karena seharusnya buah dan sayur dikonsumsi dengan dikunyah, dan bukan diminum.

Jadi saat meminumnya, mulut dan perut bekerja sebagai alarm yang membutuhkan makanan untuk dikonsumsi. ** Baca juga: Makanan Kukus Lebih Sehat Sebagai Menu Sahur dan Berbuka

5. Jus malah membuat Anda mudah mengantuk
Karena mengandung gula yang cukup tinggi, jus dapat membuat Anda menjadi mengantuk setelah mengonsumsinya. Tak hanya itu, beberapa jus seperti seledri dan timun dapat menjadi musuh terbesar untuk Anda yang memiliki darah rendah karena bisa membuat lemas.

Bukannya tidak boleh, Anda hanya disarankan untuk membatasi minum jus buah agar hasilnya jadi maksimal.(ilj/bbs)




Lewatkan Waktu Makan Saat Sedang Diet Sebabkan Sejumlah Dampak Buruk Bagi Kesehatan

Kabar6-Banyak orang yang saat sedang menjalankan diet, memiliki target menurunkan berat badan secara ekstrem dalam waktu singkat. Alhasil, mereka mengurangi porsi makan agar asupan kalori berkurang.

Itu juga yang membuat mereka sering melewatkan satu waktu makan, misalnya tidak makan malam atau sarapan. Padahal kebiasaan ini tidak disarankan. Melewatkan waktu makan saat sedang diet, melansir Kompas, justru bisa membawa sejumlah dampak buruk bagi kesehatan. Apa sajakah itu?

1. Makan berlebih
Tidak makan untuk waktu yang cukup panjang dapat memicu perilaku makan berlebih ketika Anda makan di waktu berikutnya. Jika kita kelaparan dalam waktu yang panjang, tubuh akan secara alami ‘menagih’ makanan dalam jumlah yang lebih sebagai kompensasi energi yang hilang.

Melewatkan waktu makan juga akan meningkatkan nafsu kita terhadap makanan berproses dan makanan cepat saji. Hasilnya, kita makan lebih banyak dari sebelumnya.

2. Metabolisme tubuh melambat
Tubuh kita beradaptasi dengan gaya hidup yang dijalani dalam jangka waktu lama. Jika kita biasanya makan tiga kali sehari, namun tiba-tiba melewatkan salah satu waktu makan, ini akan berdampak pada metabolisme tubuh.

Ketika metabolisme tubuh melambat, rasio penurunan berat badan juga akan terpengaruh. Melewatkan waktu makan justru akan membuat metabolisme tubuh kita mengubah lemak menjadi energi. Ini akan membuat tubuh rentam terhadap masalah kesehatan, seperti kelelahan, tekanan darah rendah, hingga muntah.

3. Gula darah fluktuatif
Tubuh manusia membutuhkan karbohidrat sebagai bahan bakar tenaga. Ketika kita melewatkan waktu makan, tubuh tidak mendapatkan dosis karbohidrat seperti biasanya.

Lebih jauh, penurunan asupan nutrisi ini juga akan menurunkan level gula darah dalam tubuh yang dalam jangka panjang memicu diabetes.

4. Sering merasa lelah
Tidak makan dalam waktu yang panjang akan menyebabkan tubuh menjadi kelelahan. Kamu mungkin akan merasakan pusing saat perut sedang kosong.

Ketika kadar glukosa darah turun, tubuh akan mulai merasa lelah dan terkuras. Perasaan ini mungkin akan membuat kita merasa sangat kelelahan dan sulit untuk berpikir jernih. Oleh karena itu, penting untuk makan setidaknya tiga kali sehari untuk terus memberikan dosis energi dosis yang konstan untuk tubuh kita.

5. Masalah perut
Tidak makan dalam jangka waktu lama juga dapat menyebabkan refluks asam. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah perut, seperti ulser dan sembelit. ** Baca juga: Ilmuwan Jepang Sebut Puasa Bantu Umur Panjang dan Punya Efek Peremajaan

Jadi, jangan pernah melewatkan waktu makan, ya.(ilj/bbs)




Tetap Jaga Kesehatan Selama Bulan Puasa Agar Terhindar dari 7 Hal Ini

Kabar6-Puasa memiliki banyak manfaat kesehatan, salah satunya adalah untuk membersihkan atau membuang racun secara alami. Namun jika dilakukan tanpa aturan, puasa bisa menjadi bumerang dan berdampak buruk bagi tubuh, khususnya untuk orang-orang yang memiliki penyakit tertentu.

Jadi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar puasa tak menyebabkan tubuh sakit. Melansir Dreamers, ini tujuh hal yang dapat dihindari apabila Anda selalu menjaga kesehatan selama puasa:

1. Maag
Puasa biasanya mengurangi jumlah asam dalam lambung yang digunakan untuk mencerna makanan dan membunuh bakteri. Meski begitu, jika memikirkan makanan atau mencium bau makanan dapat membuat otak menyampaikan pesan pada perut untuk memproduksi asam dan memicu maag.

Bagi orang yang biasa mengonsumsi obat maag, sebaiknya waktu minum obat dibiasakan diganti menjadi saat sahur. Dan hindari makan makanan yang digoreng dan pedas.

2. Diabetes
Bagi orang yang menderita diabetes sangat dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menjalankan puasa, karena biasanya mereka harus menyuntikkan insulin secara teratur.

Gula darah juga salah satu yang harus dimonitor karena jika gula darah rendah (disebut hypo) bisa sangat berbahaya. Pusing dan berkeringat biasanya menjadi tanda hypo. Dan jika sudah seperti ini, mereka harus segera minum minuman yang manis atau menaruh gula atau sesuatu yang manis di bawah lidah.

3. Sakit kepala
Sakit kepala yang dialami saat puasa bisa disebabkan karena dehidrasi atau lapar, kurang istirahat, atau tidak adanya asupan yang biasa dikonsumsi seperti kafein. Pastikan untuk mengonsumsi banyak cairan dan hindari paparan sinar matahari langsung untuk mencegah sakit kepala.

4. Dehidrasi
Dehidrasi menjadi masalah biasa yang dihadapai saat menjalankan puasa. Karena tubuh akan terus kehilangan cairan dan garam melalui napas, keringat, dan urin. Jika tidak minum cukup air sebelum puasa, maka risiko dehidrasi akan semakin meningkat.

5. Sembelit
Sembelit saat menjalankan puasa bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan sehat, minum banyak air, dan asupan serat dari buah dan sayur. ** Baca juga: Bahayakan Kesehatan, 5 Fakta Tersembunyi dari Kemarahan

6. Stres
Kurangnya asupan makanan dan minuman, rutinitas dan periode waktu tidur yang berubah bisa menyebabkan stress. Jadi sangat penting untuk menangani sumber stres ini agar tak menyebabkan efek yang berbahaya bagi tubuh.

7. Berat badan
Makanan yang dikonsumsi selama berbuka sampai waktu sahur bisa membuat tubuh mendapat tambahan berat badan yang tidak diinginkan. Jadi jangan makan berlebihan dan jaga aturan makan.

Selama kesehatan terjaga, puasa Anda pun akan lancar.(ilj/bbs)




Ini Alasan Anda Selalu Dianjurkan Berbuka Puasa dengan yang Manis

Kabar6-Anda tentu sudah sering mendengar kalimat, ‘berbukalah dengan yang manis’. Ternyata tidak sekadar ungkapan, Anda memang sebaiknya berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis. Apa alasannya?

Menurut ahli kesehatan, melansir Popbela, berbuka puasa dengan makanan manis bisa memberikan energi lebih maksimal dibanding makanan lainnya. Dari sahur hingga buka puasa, asupan gula dalam tubuh akan semakin menurun karena kita tidak mengonsumi makanan dan minuman apa pun. Sedangkan gula darah adalah sumber energi dalam tubuh.

Mengonsumsi makanan yang mengandung gula bisa cepat meningkatkan kadar gula darah yang turun setelah berpuasa. Namun kita tetap harus mengonsumsi makanan manis yang tepat dan sehat, contohnya kurma dan susu.

Namun dianjurkan berbuka puasa dengan yang manis bukan berarti segala makanan dan minuman yang manis bisa dikonsumsi. Terlalu banyak mengonsumsi yang manis khawatir justru akan menimbulkan penyakit seperti diabetes atau yang lainnya, apalagi puasa ini terjadi selama 30 hari lamanya.

Hal yang harus diingat, berbuka dengan makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan bisa menyebabkan gula darah yang merosot drastis. Itulah mengapa sebaiknya pilih menu berbuka yang manisnya alami seperti jus buah, es buah tanpa pemanis tambahan, kurma, dan mengonsumsi buah-buahan langsung.

Mengonsumsi tiga buah kurma saat berbuka sudah cukup memenuhi kadar gula yang dibutuhkan. Kurma mengandung serat, protein, kalium, magnesium, copper, mangan, besi dan vitamin B6 yang penting untuk tubuh.

Jika dibandingkan dengan teh manis, kadar kebutuhannya masih belum cukup apalagi bila gula yang digunakan gula cair. Sebaiknya biasakan ganti gula yang biasa Anda gunakan dengan madu. ** Baca juga: Apa yang Dapat Dilakukan untuk Cegah Dehidrasi Saat Puasa?

Konsumsi makanan dan minuman manis secukupnya alias tidak berlebihan.(ilj/bbs)




Sahur Sehat Agar Tubuh Tetap Fit di Masa Pandemi COVID-19

Kabar6-Hal yang penting selama menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi COVID-19 ini adalah menjaga daya tahan tubuh. Dan hal ini bisa dilakukan sejak waktu sahur.

Alasannya, sahur ternyata jauh lebih penting daripada berbuka puasa. Tubuh Anda harus dibekali nutrisi yang cukup hingga saat berbuka. Melansir Pesona, berikut cara sahur sehat agar tubuh tetap fit selama pandemi COVID-19:

1. Mulailah sahur dengan minum segelas air putih
Selama puasa, tubuh akan banyak kehilangan cairan. Daya tahan tubuh juga akan lebih baik jika tubuh tetap terhidrasi.

2. Buah-buahan adalah menu yang baik untuk sahur dan juga untuk berbuka
Buah-buahan mengandung elektrolit yang memberi kesegaran pada tubuh dalam beraktivitas.

3. Konsumsi makanan yang mengandung zat besi
Selama puasa, zat besi dalam tubuh akan menurun karena berkurangnya jumlah sel darah merah dalam tubuh. Akibatnya, tubuh akan lebih lemas, mengantuk karena pasokan oksigen yang dibawa sel darah merah tidak maksimal.

Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi saat sahur akan mengontrol kadar hemoglobin dalam tubuh, salah satunya dengan mengonsumsi jus tanpa gula. Buncis, tempe, dan tahu juga kaya zat besi, demikian pula daging sapi, ayam, dan ikan.

4. Pilihlah karbohidrat kompleks, seperti nasi merah ketimbang nasi putih, atau roti gandum
Nasi merah atau gandum lebih disarankan dibanding roti putih, karena akan membuat gula darah stabil seharian.

5. Bijaklah mengonsumsi makanan yang manis dari gula pasir
Makanan yang manis akan membuat Anda cepat lapar. Makanan yang mengandung banyak gula akan membuat tubuh berekasi melepaskan insulin dengan cepat. Tubuh akan meminta asupan energi baru, karena itu Anda akan cepat merasa lapar. Pilihlah manis alami, seperti gula aren atau madu.

6. Tambahkan lauk yang kaya protein nabati dan hewani
Contohnya adalah tempe, tahu, kacang-kacangan dan daging atau ikan. Agar tidak bosan, Anda bisa berimprovisasi dengan menu sahur untuk menggugah selera. Misalnya, roti gandum dengan telur rebus dan daging asap, pasta dengan keju, brokoli rebus, dan ikan tuna. Coba juga kentang panggang dengan brokoli, keju, dan daging asap, serta sup hangat.

7. Hindari menggoreng menu sahur
Makanan yang digoreng menyebabkan ikatan oksigen berkurang sampai 20 persen. Hal ini bisa menimbulkan rasa kantuk sepanjang hari.

8. Sempurnakan sarapan sahur dengan mengonsumsi makanan yang juga mengandung magnesium dan potasium
Anda bisa temukan mineral ini pada pisang, jeruk, dan kacang almond (badam).

Magnesium membantu tubuh memproduksi energi untuk beraktivitas sepanjang hari. ** Baca juga: Kurangi Porsi 8 Jenis Makanan Ini Saat Sahur Agar Tidak Cepat Lapar

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Sahur, Jangan Lupa Konsumsi Minuman Ini Agar Tidak Mudah Haus

Kabar6-Bagi sebagian orang, tantangan puasa biasanya akan lebih sering merasa haus ketimbang lapar, yang disebabkan karena cairan atau kadar air dalam tubuh berkurang.

Nah, agar tidak merasa lemas dan menjadi kurang bersemangat sepanjang hari, Anda disarankan jangan sampai salah memilih apa yang dikonsumsi ketika sahur. Selain mengonsumsi makanan yang tepat, memilih minuman pun sangat penting untuk menjaga kebugaran tubuh selama berpuasa.

Agar tubuh lebih sehat dan puasa bisa tahan seharian, melansir Fimela, Anda disarankan untuk lebih memilih mengonsumsi teh manis dengan perasan lemon saat sahur. Selain nikmat, minuman ini juga sangat menyegarkan. Anda akan menjadi lebih segar dan tidak gampang lemas seharian.

Teh manis dengan perasan lemon ini bisa membuat Anda menjadi lebih segar dan menahan haus dan lapar lebih lama saat siang hari, karena sifat manis tersebut bisa menaikkan kadar gula darah dalam tubuh.

Sedangkan perasan lemon yang sedikit kecut atau masam ini bisa membuat tubuh semakin fresh. ** Baca juga: Petik Keuntungan dari Puasa di Rumah Saja

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Apa Alasan Sebaiknya Makan Kurma Terlebih Dulu Saat Buka Puasa?

Kabar6-Salah satu buah yang paling dicari selama bulan Ramadan adalah kurma. Ya, tentu saja karena kurma menjadi hidangan sunnah untuk berbuka puasa. Mengapa makan kurma disarankan terlebih dulu saat berbuka puasa?

Mengonsumsi kurma, melansir organicfacts, merupakan cara pengaturan yang sangat teliti karena puasa itu mengosongkan perut dari makanan sehingga liver (hati) tidak mendapatkan suplai makanan dari perut, dan tidak dapat mengirimnya ke seluruh sel-sel tubuh. Padahal, rasa manis merupakan sesuatu yang sangat cepat meresap dan paling disukai liver (hati), apalagi kalau dalam kondisi basah.

Setelah itu, liver pun memproses dan melumatnya serta mengirim zat yang dihasilkannya ke seluruh anggota tubuh dan otak. Ketika puasa Ramadan yang berlangsung berjam-jam di siang hari, tubuh dapat mengalami masalah kesehatan ringan seperti sakit kepala, gula darah rendah, dan kelesuan.

Untuk menghindari masalah seperti itu, kita harus dengan cermat memperhatikan pola makan, terlebih saat buka puasa. Diketahui, kurma merupakan sumber serat, gula, magnesium, kalium, dan karbohidrat yang sangat baik yang akan membantu tubuh menjaga kesehatan.

Karbohidrat yang ditemukan dalam kurma juga membuat buah lebih lambat mencerna makanan, jauh lebih baik ketimbang makanan yang digoreng atau berlemak, yang mencerna dengan cepat dan membuat orang lapar lebih cepat.

Selain rasanya yang nikmat dan mengandung hal baik bagi tubuh, kurma juga memiliki banyak manfaat. Di antaranya membantu menenangkan mabuk dengan cepat, membantu pergerakan usus yang sehat dan mengontrol diare, dan menyembuhkan disoder usus.

Kurma juga bermanfaat untuk meningkatkan energi untuk pasien anemia dan meningkatkan stamina seksual, meningkatkan kesehatan sistem saraf, memperkuat tulang, mengurangi reaksi alergi, serta membantu menurunkan berat badan. ** Baca juga: Dalam Kondisi ‘Darurat’, Ini Jenis Makanan yang Bisa Dijadikan Stok Saat Sahur

Jadi, jangan lupa berbuka puasa dengan kurma dalam jumlah ganjil, ya.(ilj/bbs)