1

Apa Saja Keuntungan & Kelemahan Diet Bebas Gula?

Kabar6-Konsumsi gula berlebih tak hanya dapat memicu obesitas, namun juga meningkatkan kolesterol dan tekanan darah, hingga risiko kanker, diabetes, dan penyakit jantung. Untuk menghindari berbagai risiko yang merugikan kesehatan tersebut, Anda dapat mulai berkomitmen untuk menjalani diet bebas gula.

Apa saja sih keuntungan dan kerugian melakukan diet bebas gula? Melansir newhealthguide, berikut uraiannya:

1. Keuntungan
Manfaat terbesar dari diet ini adalah bahwa cocok untuk seseorang yang mengalami kencing manis, kadar gula darah terganggu, alergi makanan, sedang mengalami jerawat yang parah. Diet ini akan membantu mencari tahu jumlah kalori yang Anda konsumsi setiap hari, dan juga membantu menurunkan jumlah kalori yang Anda konsumsi setiap harinya.

2. Kelemahan
Menurut kritikus, kelemahan terbesar dari diet adalah kesulitan yang dihadapi ketika mencoba untuk benar-benar mengurangi makanan berbahan dasar gula. Untuk Anda yang benar-benar ingin melakukan diet bebas gula, harus benar-benar tahu makanan yang mengandung gula atau tidak.

Untuk melakukannya secara efektif, kita perlu waktu untuk membaca dan mengerti komposisi suatu bahan makanan saat membaca label makanan dan dari setiap jenis makanan yang dibeli. ** Baca juga: Sebelum Dikonsumsi, Alpukat Sebaiknya Dicuci Terlebih Dulu?

Gula merupakan salah satu bahan bakar yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga bila melakukan diet bebas gula, Anda harus memenuhi kebutuhan tubuh dari bahan makanan yang lain.(ilj/bbs)




Saat Diet Ada 6 Nutrisi yang Tidak Boleh Diabaikan

Kabar6-Seringkali tanpa disadari, ada sejumlah asupan nutrisi yang ‘dikorbankan’ saat Anda menjalankan program diet. Hal ini disebabkan karena kebanyakan orang melakukan diet untuk tujuan yang tak semata-mata sehat, melainkan juga agar tubuh lebih ramping.

Jika hal ini dibiarkan terus menerus dalam jangka panjang, kekurangan nutrisi bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang serius seperti kesehatan tulang, otak, dan bahkan menurunkan tingkat energi. Karena itulah saat melakukan diet, melansir Bintang, menjadi penting bagi Anda untuk tetap memperhatikan asupan nutrisi.

Ya, asupan nutrisi yang tepat bisa membantu keinginan makan, mengatur metabolisme, dan membantu menjaga sistem pencernaan dalam bentuk yang tepat. Apa saja sih sejumlah nutrisi yang kerap hilang saat diet?

1. Vitamin yang larut dalam lemak & asam lemak
Mungkin Anda pernah mendengar kalimat ‘Anda perlu lemak untuk menghilangkan lemak’. Namun hal yang terlintas bisa jadi adalah semakin banyak lemak tubuh, semakin gemuk atau kelebihan berat badan.

Tapi yang dimaksud adalah vitamin larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E dan K, dan asam lemak seperti asam lemak omega-3, bekerja bersama-sama untuk meningkatkan penurunan berat badan dan menjaga pembuluh darah yang sehat.

Karena lemak ini adalah asam lemak tak jenuh tunggal, maka bermanfaat menurunkan kolesterol jahat, dan meningkatkan kolesterol baik. Masukkan minyak zaitun, kacang, salmon, makerel, dan alpukat ke menu diet agar tak kehilangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

2. Vitamin C
Vitamin C membantu tubuh menyerap zat besi, bertindak sebagai antioksidan dan membantu memfungsikan sel. Vitamin C membantu menurunkan berat badan dengan memetabolisme lemak dan kekurangan vitamin ini bisa membuat lebih sulit menurunkan berat badan dan mencapai BMI (indeks massa tubuh) yang sehat.

3. Vitamin B6
Vitamin B6 sangat baik, membantu mengubah makanan menjadi energi dan membuat Anda merasa dalam keadaan sehat. Nutrisi ini membantu dalam produksi serotonin, neurotransmitter yang baik yang mengatur suasana hati. Jika kadar serotonin rendah maka efeknya mengarah ke keinginan makan yang tidak sehat dan merasa tertekan.

4. Kalsium
Menurut penelitian, mengonsumsi kalsium dalam jumlah yang disarankan per hari dapat membantu menurunkan berat badan atau mempertahankan rencana penurunan berat badan. Para peneliti percaya bahwa mineral ini membantu sel-sel memenuhi potensi maksimal, yang berarti metabolisme berlangsung dengan baik. Artinya, tubuh dapat mencerna makanan dan menyerap nutrisi lebih baik, otot-otot dapat bekerja lebih keras saat berolahraga.

5. Magnesium
Magnesium adalah mineral lain yang mungkin terlewatkan dari rencana diet. Nutrisi ini membantu menurunkan berat badan dengan dua cara, salah satunya mencegah kembung dan menjaga pencernaan, juga memungkinkan Anda untuk membangun otot. Nah, otot membantu membakar lemak, bahkan ketika tidak berolahraga. Semakin banyak magnesium di tubuh semakin baik.

6. Seng
Seng membantu meningkatkan rasa kenyang dan pengeluaran energi yang bermanfaat ketika mencoba menurunkan berat badan. ** Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Anda Menahan BAB Terlalu Lama?

Diet bukan berarti harus mengurangi asupan nutrisi untuk tubuh, ya.(ilj/bbs)




Ternyata Ada Makanan Sehat yang Bisa Rusak Diet, Lho

Kabar6-Makanan sehat umumnya mencakup berbagai nutrisi dalam jumlah yang memadai, termasuk vitamin dan mineral. Sayuran hijau menempati urutan pertama dalam jenis makanan sehat karena kandungan nutrisi yang lengkap.

Konsumsi makanan sehat, tidak harus membatasi satu atau beberapa jenis makanan saja. Mengonsumsi berbagai jenis makanan, justru dapat memberikan nutrisi berbeda-beda sehingga mampu melengkapi gizi yang dibutuhkan tubuh.

Namun tahukan Anda, ternyata ada makanan sehat yang bisa merusak diet, lho. Melansir WebMd, ini dia beberapa makanan yang dimaksud:

1. Salad caesar
Salad Caesar adalah hidangan dari selada dan roti panggang dipotong kecil, dan ditambahkan keju parmesan, jus lemon, minyak zaitun, telur, saus worcestershire, bawang putih, dan lada hitam. Semangkuk salad caesar mengandung sekira 300-400 kalori dan 30 gram lemak.

2. Smoothies
Minuman yang Anda kira sebagai minuman sehat karena terbuat dari buah, smoothies, ternyata mengandung sekira 80 gram gula, 350 kalori atau lebih, sedikit protein, dan seringkali sama sekali tidak mengandung buah segar.

Sebagian besar penjual smoothies mungkin hanya menggunakan perasa buah daripada buah segar. Selain itu, sorbet, es krim, dan pemanis yang terdapat di dalamnya juga membuat minuman ini menjadi semakin tidak sehat.

3. Muffin
Meskipun tidak mengandung kalori sebanyak donut, muffin tetaplah sebuah kue kecil yang terbuat dari tepung terigu dan gula. Satu buah muffin mengandung sekira 500 kalori dan 11 sendok teh gula.

4. Yoghurt rendah lemak
Yoghurt merupakan salah satu jenis makanan yang mengandung banyak protein dan kalsium, akan tetapi banyak yoghurt juga mengandung banyak gula. Beberapa jenis yogurt dapat mengandung 30 gram atau lebih fruktosa, sukrosa, atau pemanis lainnya.

5. Makanan yang ditambahkan dengan Omega 3
Beberapa jenis makanan seperti yoghurt, susu, telur, sereal, dan sebagainya menambahkan kandungan omega 3 di dalamnya sebagai satu lagi manfaat positif bagi kesehatan para konsumen. Namun omega 3 ini mungkin bukanlah omega 3 yang bermanfaat bagi kesehatan jantung Anda seperti EPA dan DHA.

6. Es teh
Antioksidan dalam es teh tidak membuat minuman ini menjadi makanan sehat, terutama bila Anda menambahkan gula ke minuman tersebut. Sekira 600 ml es teh manis mengandung lebih dari 200 kalori dan 59 gram gula.

7. Popcorn microwave
Setiap satu bungkus popcorn instan mengandung sekira 9 gram lemak. ** Baca juga: Perhatikan Beberapa Jenis Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersamaan

8. Keripik pisang
Meskipun tidak tampak berminyak, 100 gram keripik pisang mengandung sekira 145 kalori, 9 gram lemak, dan 8 gram lemak jenuh, yang berarti hampir sama dengan sebuah burger.

Memilih makanan yang tepat akan membuat diet Anda sukses.(ilj/bbs)




Diet Rendah Karbohidrat & Rendah Kalori, Mana yang Lebih Baik?

Kabar6-Diet yang paling banyak dipilih oleh para wanita yng diyakini cepat menurunkan berat badan adalah diet rendah karbohidrat dan diet rendah kalori. Sebenarnya, mana sih yang efektif menurunkan berat badan, diet rendah karbohidrat atau diet rendah kalori?

Dasar diet rendah karbohidrat, melansir Sheknows, adalah mengendalikan kadar gula darah. Hal ini dikarenakan karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah Anda yang memicu pelepasan insulin, yang akan membuat metabolisme atau pemecahan lemak menjadi lebih sulit. Dengan mengurangi jumlah karbohidrat yang dikonsumsi, kadar gula darah pun menjadi lebih rendah, sehingga insulin yang dihasilkan juga lebih sedikit, yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya penurunan berat badan. Selain itu, karena karbohidrat tidak ada, maka tubuh pun akan membakar lemak sebagai sumber energi pengganti.

Namun para ahli tetap saja tidak menyetujui adanya hubungan antara penurunan berat badan pada diet rendah karbohidrat dengan kadar gula darah atau kadar insulin. Orang-orang yang melakukan diet rendah karbohidrat biasanya dengan ketat menghindari atau bahkan sama sekali tidak mengonsumsi berbagai jenis makanan tertentu seperti roti, beras, sayuran yang mengandung banyak karbohidrat seperti kentang dan wortel, serta buah-buahan.

Akibatnya, orang yang melakukan diet rendah karbohidrat biasanya mengonsumsi banyak protein dan lemak serta rendah serat, yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan Anda bila dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak protein juga akan berdampak buruk pada fungsi ginjal Anda yang harus bekerja lebih keras untuk memetabolisme lebih banyak protein. Mengkonsumsi terlalu banyak protein juga dapat meningkatkan pelepasan kalsium dari dalam tulang, yang dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang, terutama pada wanita.

Karena penurunan berat badan dapat terjadi dalam waktu singkat, maka diet rendah karbohidrat ini pun menjadi cukup terkenal di kalangan wanita. Tergantung dari berapa banyak berat badan yang ingin diturunkan, Anda dapat mengalami penurunan 5-10 kg hanya dalam waktu dua minggu pertama.

Meskipun demikian, penurunan berat badan yang cukup cepat ini hanya berlangsung dalam waktu singkat. Hal ini dikarenakan penurunan konsumsi karbohidrat membuat tubuh Anda kehilangan cukup banyak cairan pada dua minggu pertama, di mana penurunan berat badan ini akan mulai melambat setelah dua minggu pertama berlalu.

Selain itu, karena penurunan berat badan awal hanya terjadi akibat keluarnya cairan, maka sangatlah mudah bagi Anda untuk kembali mengalami peningkatan berat badan.
Karena banyaknya makanan yang harus dihindari, maka diet rendah karbohidrat bukanlah diet yang dapat dilakukan dalam waktu lama. Sebagian besar orang yang melakukan diet ini hanya dapat bertahan satu tahun.

Jadi yang seharusnya dilakukan adalah dengan menjaga keseimbangan antara berapa banyak karbohidrat dan berapa banyak kalori yang Anda konsumsi setiap harinya. Hal yang harus diingat untuk menurunkan berat badan adalah dengan menghitung dan membatasi jumlah kalori yang Anda konsumsi setiap hari. Selain itu, tingkatkan pembakaran kalori melalui olahraga secara teratur. Bila telah melakukan kedua hal ini, maka Anda pun dapat menjaga berat badan Anda untuk waktu yang cukup lama.

Namun perlu diingat agar Anda tidak mengonsumsi terlalu sedikit kalori, karena membatasi konsumsi kalori secara berlebihan dapat memicu Anda untuk makan secara berlebihan, memperlambat metabolisme tubuh, dan menyebabkan terjadinya defisiensi (kekurangan) berbagai nutrisi penting (efek jangka panjang). ** Baca juga: 5 Waktu yang Sebaiknya Dihindari Saat Gunakan Gadget

Para ahli juga menyarankan agar para wanita mengkonsumsi karbohidrat tertentu atau yang biasa dikenal dengan karbohidrat ‘baik’ (bukannya sama sekali tidak mengonsumsi karbohidrat), yaitu karbohidrat kompleks yang mengandung indeks glikemik rendah hingga sedang seperti roti gandum, sereal, dan kacang-kacangan.(ilj/bbs)




Jangan Salah Pilih, 4 Mitos Diet yang Tidak Tepat

Kabar6-Siapa sih yang tidak ingin memiliki tubuh yang ideal dan sehat? Sayangnya, banyak orang menjalankan menempuh program diet yang salah dan berisiko bagi tubuh. Salah satunya adalah mitos tentang diet. yang buruk tetap menyehatkan dengan olahraga teratur. Melansir insider, ini empat mitos diet yang tidak tepat:

1. Karbohidrat buruk untuk diet
Karbohidrat sering dianggap sebagai momok bagi orang yang sedang menjalani program diet. Padahal, hal itu tidaklah sepenuhnya benar. Menghindari karbohidrat sepenuhnya dari program diet dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, meningkatkan risiko masalah hati, dan rendahnya tingkat energi.

Semua jenis karbohidrat diciptakan dengan fungsi yang sama. Misalnya, ketika Anda menganggap gula bukanlah sebuah kebutuhan dalam program diet, karbohidrat yang berasal dari kentang manis, roti gandum utuh, buah-buahan, dan sayuran tetap diperlukan agar nutrisi di dalam tubuh tetap seimbang.

2. Makan lebih sedikit kurangi berat badan
Hal yang harus diingat, ‘kalori adalah energi’. Ketika asupan makanan tidak mencukupi, tubuh Anda akan ‘panik’ dan mengakibatkan rasa lapar yang berlebihan. Penyesuaian metabolisme ini berperan penting untuk mencegah tubuh menyerap lemak lebih banyak ketika tidak mendapat asupan makanan yang cukup.

Dibandingkan harus mengurangi porsi makanan yang berlebihan untuk mempercepat program diet, sebaiknya Anda mencari makanan sehat dengan kalori yang seimbang. “Mengurangi kalori di dalam tubuh hanya akan menurunkan metabolisme tubuh. Lama-kelamaan, hal itu akan menyebabkan berat badan yang tidak diinginkan meningkat,” jelas Ben Greenfield Fitness.

3. Makanan ‘Fat-Free’ menjadi kewajiban
Makanan rendah lemak dan bebas lemak selalu menjadi pilihan saat sedang menjalani program diet. Sayangnya, label itu tidaklah sesuai dengan fakta. Makanan ‘sehat’ itu mengandung gula dan bahan tambahan yang mematikan.

Disebutkan, semakin kita banyak mengonsumsi makanan yang berlabel ‘rendah lemak’ dan ‘bebas lemak’ hal tersebut dapat mengganggu kesehatan. Secara logika, hal ini memang benar.

Sedangkan, tidak sedikit dari kita yang menganggap mengonsumsi makanan rendah atau bebas lemak dalam porsi kecil tapi berkala lebih baik dibanding mengonsumsi sepiring penuh produk atau makanan berlabel ‘full-fat’.

4. Diet cairan adalah cara termudah untuk kurangi berat badan
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa diet cairan dapat membantu Anda mengurangi berat badan dengan cepat. Namun itu tidaklah benar. Ketika Anda memutuskan untuk menjalani diet ini, kalori yang ada di dalam tubuh berkurang secara drastis dan memperlambat metabolisme tubuh.

Dibanding menyehatkan, diet ini malah mengurangi zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh seperti vitamin, mineral, dan makronutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Jika zat-zat tersebut tidak terpenuhi, dapat menimbulkan risiko dalam jangka panjang. Kolaborasi antara diet makanan padat dan cair menjadi metode terbaik agar asupan kalori dan zat gizi dalam tubuh tetap seimbang. ** Baca juga: Dehidrasi Bisa Disebabkan Karena Kurang Tidur, Ini Penjelasannya

Jangan sampai salah menjalankan diet ya.(ilj/bbs)




5 Fakta yang Buktikan Konsumsi Daging Kambing Itu Sehat

Kabar6-Selama ini tidak sedikit orang yang merasa khawatir saat akan mengonsumsi daging kambing, karena dipercaya dapat mengganggu kesehatan, salah satunya bisa menyebabkan darah tinggi.

Padahal faktanya, daging kambing adalah jenis makanan yang sehat dan bermanfaat jika dikonsumsi dalam porsi wajar. Melansir Femalesia, ini dia fakta tentang daging kambing:

1. Tidak semua daging merah berbahaya
Daging kambing adalah daging merah yang paling sehat. Faktanya, daging kambing tanpa lemak kaya akan nutrisi dan harus menjadi konsumsi anak-anak yang sedang tumbuh dan orang-orang yang baru pulih dari penyakit untuk menambah energi. Sup kambing juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap beberapa penyakit.

2. Bantu kurangi risiko kanker
Daging kambing adalah salah satu daging merah yang lebih banyak mengandung lemak tak jenuh. Asam linoleat terkonjugasi (CLA) yang dikandungnya juga membantu mengurangi risiko peradangan di pembuluh darah yang membantu fungsi sistem peredaran darah manusia lebih baik.

CLA dan vitamin hadir dalam daging kambing, seperti tiamin atau B12, riboflavin, niacin, dan pantotenat, sama halnya dengan mineral, seperti selenium dan klorin untuk mengurangi kemungkinan kanker pada manusia.

3. Kandungan dalam daging kambing menyehatkan
Banyak orang takut makan daging sapi karena takut terserang kolestrol. Studi yang dilakukan pada 2012 mengungkapkan, daging kambing memiliki sekira 40 persen lebih sedikit lemak jenuh dibanding ayam. Artinya, daging kambing relatif tinggi kandungan kalsiumnya, hampir 28 persen lebih sedikit lemak keseluruhan, 113 persen lebih banyak zat besi, dan sekira 10 persen lebih banyak protein daripada ayam.

4. Bakar kelebihan lemak
Memilih daging kambing tanpa lemak sebagai menu diet adalah pilihan yang tepat. Vitamin B yang ada di daging kambing membantu untuk membakar kelebihan lemak. Dengan kandungan zat besi dan vitamin B12 yang tinggi dapat meningkatkan produksi hemoglobin yang selanjutnya membantu meningkatkan metabolisme tubuh.

5. Lebih bersih & aman
“Sebagian besar daging ayam yang Anda lihat di pasar berasal dari burung yang tumbuh dalam operasi komersial besar seperti pabrik, di mana anak ayam disembelih, lalu daging mereka diproses dan dikemas,” ujar Rizwan Thakur, pendiri Chevon Agrotech.

Daging kambing saat ini tidak cukup dikomersialkan seperti ayam karena itu lebih bersih dari ayam yang dibudidayakan di pabrik. Ini juga memastikan bahwa daging yang Anda makan memiliki nilai gizi lebih banyak, sehingga lebih aman dan bersih daripada daging lain. Anda juga dapat yakin bahwa sebagian besar daging yang dikonsumsi tidak akan berasal dari kambing yang diberi makan antibiotik, seperti ayam. ** Baca juga: Makanan Sehat yang Sering Dikonsumsi dengan Cara Tidak Tepat

Jadi jangan takut mengonsumsi makanan yang berasal dari olahan daging kambing, asalkan dalam porsi yang wajar.(ilj/bbs)




6 Menu Sarapan yang Sebaiknya Ada Saat Anda Sedang Diet

Kabar6-Sarapan menjadi hal penting sebelum memulai aktivitas sepanjang hari hingga petang. Melewatkan sarapan selain akan membuat Anda kekurangan tenaga, bahkan makanan pertama yang masuk ke tubuh dapat menentukan sukses tidaknya proses penurunan berat badan.

Saat berdiet, hal yang harus diperhatikan adalah menu sarapan. Ada makanan tertentu yang ketika dimasukkan dalam menu rutin sarapan, dapat memberikan Anda tidak hanya manfaat kesehatan tetapi juga membantu mempertahankan atau menurunkan berat. Melansir Boldsky, ini dia tujuh menu sarapan yang dimaksud:

1. Ubi
Merupakan salah satu makanan yang berguna untuk menurunkan berat badan, sebab memiliki kandungan serat tinggi. Selain serat, ubi juga rendah kalori dan mengandung air sehingga dapat bekerjasama menurunkan berat badan.

2. Bayam
Kaya zat besi dan potasium sehingga dianggap terbaik untuk kebugaran dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bayam juga rendah kalori dan memiliki gizi tinggi. Untuk lebih meningkatkan penyerapan zat besi dari bayam, konsumsilah makanan yang kaya vitamin C seperti tomat dan jeruk.

3. Semangka
Semangka terdiri atas 90 persen air, rendah kalori, kaya vitamin C dan A serta magnesium. Semangka akan memberikan rasa segar ketika dikonsumsi untuk sarapan dan membuat Anda merasa kenyang untuk waktu tertentu. Semangka juga tidak mengandung lemak atau kolesterol dan membantu Anda menghemat banyak kalori.

4. Telur
Telur adalah salah satu makanan terbaik untuk menurunkan berat badan. Telur tinggi protein dan lemak sehat yang membuat Anda kenyang lebih cepat dengan jumlah kalori terbatas.

Karena padat nutrisi, telur memberikan tubuh semua nutrisi yang diperlukan (13 vitamin dan mineral penting). Studi telah menemukan bahwa telur dapat membantu mencegah makan berlebihan saat sarapan dibandingkan dengan konsumsi bagel. Telur meningkatkan penurunan berat badan dengan menekan nafsu makan.

5. Alpukat
Mengandung lemak sehat dan tinggi asam oleat tak jenuh tunggal. Ini adalah lemak yang sama yang ditemukan dalam minyak zaitun. Alpukat juga mengandung banyak air dan serat.

Penelitian telah menunjukkan bahwa kandungan lemak buah ini mampu meningkatkan beta karoten dan penyerapan karotenoid. Alpukat juga mengandung potasium dan menjadikannya sebagai salah satu sumber lemak sehat terbaik yang harus dimasukkan dalam diet penurunan berat badan.

6. Oatmeal
Makan oatmeal untuk sarapan telah terbukti memiliki hasil penurunan berat badan yang baik. Oatmeal dikemas dengan serat (11,6 g per 100 g saji) dan dapat membuat Anda merasa kenyang untuk waktu lama. Oat mengandung beta-glukan yang meningkatkan rasa kenyang, sehingga mencegah Anda makan berlebih. ** Baca juga: Makanan yang Dikonsumsi Bisa Tunjukkan Kondisi Kesehatan Anda

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Kentang Punya Peran Penting Saat Diet

Kabar6-Kentang merupakan salah satu sumber kalori dan karbohidrat. Meskipun demikian, kentang bukanlah penyebab dari bertambahnya lemak dalam tubuh. Sebaliknya, dengan mengonsumsi kentang secara teratur dapat menurunkan berat badan.

Mengapa demikian? Melansir Healthy, kadar gula dalam kentang sangatlah rendah, lebih rendah dari kadar gula nasi. Para peneliti University of California melakukan sebuah penelitian terhadap 86 orang yang mengalami masalah obesitas. Dalam penelitian, mereka disuruh untuk diet dengan kentang selama kurang lebih 12 minggu dengan mengonsumsi 5-7 porsi kentang dalam setiap minggunya, dan selama 12 minggu itu pula mereka diukur tingat indeks glikemik.

Kentang yang mereka konsumsi sendiri adalah sebuah kentang sedang dengan kandungan kalori 110 per buah. Hasilnya, ditemukan penurunan berat badan yang cukup cukup tinggi pada mereka yang obesitas. Menurunkan berat badan tidak hanya berkaitan dengan mengurangi jenis makanan tertentu atau bahkan berhenti makan makanan tertentu. Tapi juga mengurangi asupan kalori yang masuk ke tubuh. Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa kentang bisa menambah penimbunan lemak dan menyebabkan kegemukan jika diproses dengan cara yang benar. ** Baca juga: Fakta Unik Tentang Payudara

Cara pengolahannya, kukuslah kentang atau beli olahan kentang yang sudah jadi, seperti kripik atau bubur. Disarankan untuk mengolahnya menjadi bubur saja, karena akan menghindarkan dari minyak yang merupakan sumber lemak.(ilj/bbs)




Sarapan & Makan Malam Jadi Kunci Miliki Tubuh Langsing

Kabar6-Sebuah studi menunjukkan perubahan sederhana pada waktu sarapan dan makan malam, dapat membantu Anda mengurangi lemak dalam tubuh. Studi yang dimuat dalam Journal of Nutritional Sciences itu mencoba menyelidiki dampak perubahan waktu makan terhadap asupan makanan, komposisi tubuh, dan penanda risiko darah untuk diabetes serta penyakit jantung. Penelitian ini dipimpin oleh Jonathan Johnston dari Universitas Surrey, Inggris.

Studi ini, melansir tempo.co, dilakukan dengan membagi peserta menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diminta menunda waktu sarapan pagi selama 90 menit dari biasanya dan mempercepat makan malam 90 menit dari biasanya. Kelompok kedua diminta menyantap makanan seperti biasa. Peserta tidak diminta mengikuti diet ketat atau bisa makan dengan bebas, asalkan berada dalam rentang waktu yang ditentukan itu. Hal ini membantu para peneliti menilai apakah jenis diet seperti ini mudah diikuti dalam kehidupan sehari-hari atau tidak.

Para peneliti menemukan, mereka yang mengubah waktu makan kehilangan rata-rata dua kali lebih banyak lemak tubuh dibanding mereka yang makan seperti biasa. “Pengurangan lemak tubuh mengurangi peluang untuk mengembangkan obesitas dan penyakit terkait, sehingga sangat penting dalam meningkatkan keseluruhan kesehatan,” kata Jonathan Johnston.

Meski tidak membatasi jumlah makanan yang dikonsumsi, para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengubah waktu makan akan mengkonsumsi lebih sedikit makanan itu. Hasil ini didukung oleh tanggapan kuesioner bahwa 57 persen dari peserta mencatat pengurangan asupan makanan, baik karena nafsu makan berkurang, penurunan kesempatan makan, maupun pengurangan camilan, terutama di malam hari.

Penelitian ini, dikatakan Johnston, telah memberikan wawasan tentang bagaimana perubahan kecil pada waktu makan dapat memberikan manfaat bagi tubuh. “Kami perlu memastikan apakah mereka fleksibel dan kondusif untuk kehidupan nyata,” jelas Johnston. ** Baca juga: Kesehatan Pria Bisa Diprediksi dari Rambut di Wajah?

Pihaknya akan menggunakan temuan awal ini untuk merancang penelitian lebih besar dan komprehensif. Terutama tentang pemberian makanan yang dibatasi pada waktu-waktu tertentu.(ilj/bbs)




4 Hal yang Sebabkan Metabolisme Turun

Kabar6-Metabolisme tubuh menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan Anda dalam menurunkan berat badan. Metabolisme merupakan proses alami tubuh dalam mengubah makanan menjadi energi. Nah, energi tersebut nantinya akan digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Ketika metabolisme berjalan dengan lancar, maka proses penurunan berat badan akan berjalan lancar juga, begitu pula sebaliknya. Karena itulah faktor penting dalam penurunan berat badan adalah memperbaiki metabolisme di dalam tubuh.

Apa saja sih beberapa faktor yang menyebabkan metabolisme tubuh menurun? Melansir doktersehat berikut uraiannya:

1. Perubahan hormon
Perubahan hormon bisa mempengaruhi jalannya metabolisme. Adanya perubahan hormon memperlambat penggunaan energi dalam tubuh sehingga tubuh mudah lelah. Selain itu, penyakit hormonal seperti tiroid terlalu aktif atau kurang aktif juga bisa mempengaruhi metabolisme.

2. Susah tidur
Normalnya, seseorang membutuhkan waktu untuk tidur sedikitnya 5-8 jam sehari. Jika kurang tidur, maka dapat menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan, salah satunya adalah menurunnya proses metabolisme dalam tubuh.

Hal ini karena ketika sulit tidur dan makan di malam hari, maka tubuh akan lebih susah untuk membentuk kalori menjadi energi, sehingga Anda akan mudah terserang penyakit diabetes dan obesitas.

3. Pola diet yang salah
Berhati-hatilah dalam memilih dan menerapkan pola diet, sebab pola diet yang salah akan berdampak buruk pada proses metabolisme. Hal ini dikarenakan tubuh tidak cukup menerima asupan makana sehingga akan sulit untuk membentuk energi. Ditambah lagi dengan aktivitas olahraga yang memakan energi cukup banyak.

4. Makanan berlemak tinggi
Makanan yang mengandung lemak tinggi sebaiknya dihindari, khususnya bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan. Hal ini karena makanan tinggi lemak dapat mengubah metabolisme tubuh sehingga membuat Anda menjadi semakin gemuk. ** Baca juga: Kurangi Stres & Turunkan Berat Badan dengan Konsumsi 4 Makanan Sehat

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)