Jangan Lupa Tutup Kloset Sebelum Disiram untuk Hindari Penyebaran COVID-19

Kabar6-Sebuah studi mengungkapkan, pembilasan toilet bisa membawa droplet yang berpotensi mengandung COVID-19, jika digunakan oleh seseorang yang terinfeksi virus tersebut.

Dalam studi, melansir MSN, disebutkan bahwa droplet dari pembilasan toilet melayang hingga tiga kaki atau sekira 91 sentimeter. Droplet dapat bertahan di udara selama sekira satu menit dan dapat mendarat di permukaan lain di kamar mandi.

“Seseorang dapat memprediksi kecepatannya (menular) akan lebih tinggi ketika toilet sering digunakan, seperti dalam kasus toilet keluarga atau toilet umum,” jelas Ji-Xiang Wang, anggota tim peneliti studi dari Universitas Yangzhou, Tiongkok.

Dalam studi sebelumnya diketahui, SARS CoV-2 yaitu virus corona penyebab COVID-19, ditemukan bukan hanya di organ paru-paru pasiennya, tapi juga di sejumlah organ lain, di antaranya usus halus dan terbawa di feses. Temuan itu sejalan dengan gejala sebagian pasien yang mengalami diare.

Ini memunculkan kekhawatiran potensi penularan selain dari cipratan mulut dan hidung pasien. Dan ini pula yang didekati oleh studi di Medical Daily. Mereka melacak pergerakan tetesan air atau droplet setelah seseorang menekan tombol siram atau flush di toilet.

Apa yang dilakukan itu mirip dengan yang dikerjakan tim ilmuwan di Jepang, bekerjasama dengan Stasiun Televisi NHK saat simulasi seorang terinfeksi corona menutup batuknya dengan tangan.

Mereka menggunakan sebuah cairan mirip cat fluoresent atau yang berpendar oleh cahaya dalam gelap pada tangan tersebut. Hasilnya, didapati butiran material cat itu terlihat pada tangan 10 orang lain di sekitarnya, bahkan ada di wajah tiga orang.

Ji-Xiang dkk menggunakan model dinamika fluida dalam studi yang mereka lakukan di toilet. Mereka mengamati, menyiram kloset menciptakan turbulensi kecil yang mengubah aliran udara dan menghasilkan pusaran yang terus naik ke udara melalui inersia.

Studi ini menyoroti risiko pembukaan kembali pusat-pusat keramaian di berbagai negara termasuk Amerika Serikat. Rekomendasi para peneliti ini adalah tutup kloset sebelum menyiramnya. ** Baca juga: Lewat Tanggal Kedaluwarsa, Masih Amankan Produk Makanan Dikonsumsi?

“Pusaran aliran udara juga muncul di zona udara di atas kursi toilet,” demikian tulis para peneliti.(ilj/bbs)




Ini 5 Negara di Eropa yang Disebut Aman Sebagai Destinasi Wisata di Tengah Pandemi COVID-19

Kabar6-Selama pandemi COVID-19, seluruh warga dunia diharuskan tinggal di rumah, dan melakukan sebagian besar kegiatan, termasuk bekerja dan sekolah dari rumah.

Hingga setelah angka pasien COVID-19 menurun, sebagian negara mulai melonggarkan aturan lockdown mereka. Meskipun begitu, ada sejumlah protokol kesehatan yang harus ditaati.

Nah, pelonggaran lockdown ini membuat sejumlah tempat pariwisata mulai menggeliat. Melansir Indozone, berikut lima negara Eropa yang disebut sangat aman sebagai destinasi wisata di tengah pandemi COVID-19. Negara mana saja yang dimaksud?

1. Georgia
Georgia akan membuka perbatasannya mulai 1 Juli mendatang. Negara yang berada di Eropa Timur ini memiliki jumlah kasus virus Corona yang rendah, yakni sekira 260 kasus lebih rendah jika di banding negara-negara Eropa lainnya.

2 Yunani
Yunani termasuk negara Eropa yang sangat aman dikunjungi di tengah pandemi virus Corona. Negara di Eropa Tenggara ini memiliki 50 kasus virus Corona lebih rendah dibanding dengan negara-negara Eropa lainnya.

3. Portugal
Negara Portugal dipuji-puji dalam hal penanganan kasus virus Corona. Tak heran jika Portugal bisa dibilang aman dikunjungi di tengah pandemi COVID-19. Portugal diklaim memiliki 40 kasus virus Corona lebih rendah dibanding negara-negara Eropa lainnya.

4. Kroasia
Jarang terdengar di pemberitaan, Kroasia menjadi negara Eropa yang bisa jadi pertimbangan untuk dijadikan sebagai destinasi wisata di tengah pandemi COVID-19. Kroasia memiliki 20 kasus virus Corona lebih rendah dibanding negara Eropa lainnya yang terdampak.

5. Rumania
Negara Eropa yang satu ini bisa dijadikan opsi sebagai destinasi wisata di tengah pandemi COVID-19. Rumania memiliki 15 kasus virus Corona lebih rendah dibanding negara Eropa lainnya. ** Baca juga: Mitologi Jepang Sebut, Gempa Bumi Disebabkan Lele Raksasa

Tempat-tempat yang sangat menarik.(ilj/bbs)




Studi: Siram Feses Usai BAB Dapat ‘Kirim’ Partikel Kecil yang Mungkin Bawa Virus Corona

Kabar6-Sebuah studi pemodelan komputer baru menunjukkan bagaimana virus Corona dapat menyebar saat seseorang menyiram feses (kotoran).

Disebutkan, menyiram feses usai buang air besar (BAB), dapat mengirim partikel-partikel kecil mengandung feses yang mungkin membawa virus Corona.

Dokter telah menunjukkan bahwa virus Corona dapat hidup dan bereplikasi dalam sistem pencernaan, dan bukti virus telah ditemukan dalam kotoran manusia. Ini dianggap sebagai rute penularan yang sangat mungkin terjadi.

Saat ini, melansir DetikHealth, tim di Universitas Yangzhou, Tiongkok, telah menggunakan pemodelan komputer untuk menunjukkan bagaimana air dari toilet dapat menyembur ke udara setinggi tiga kaki atau kurang dari satu meter.

“Seseorang dapat memperkirakan bahwa kecepatannya akan semakin tinggi ketika toilet sering digunakan, seperti misalnya toilet keluarga yang digunakan bersama atau juga toilet umum,” ungkap Ji-Xiang Wang dari Yangzhou University, yang bekerja pada penelitian ini.

Studi lain juga menemukan penyebab umum muntah dan diare, dapat menyebar melalui toilet flushing atau ketika menyiram feses. Para peneliti menyarankan, sangat mungkin toilet menyebarkan virus Corona. ** Baca juga: Belanja di Pasar Tradisional, Perhatikan Aturan Kesehatan yang Disarankan

“Bukti kontaminasi SARS-CoV-2 atau COVID-19 ditunjukkan dari sampel permukaan dan udara di luar ruang isolasi, dan data awal yang menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat hidup di aerosol selama 3 jam, harus meningkatkan kekhawatiran tentang mode transmisi ini dan meminta penelitian tambahan segera,” jelas Carmen McDermott dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington dan rekannya menulis pada April di Journal of Hospital Infection.

Para peneliti mengimbau untuk tetap waspada saat memakai toilet. Perlu memastikan permukaan di toilet selalu bersih.(ilj/bbs)




Belanja di Pasar Tradisional, Perhatikan Aturan Kesehatan yang Disarankan

Kabar6-Saat ini sudah banyak orang yang mulai berbelanja ke pasar tradisional. Di sisi lain, pasar tradisional termasuk dalam kategori tempat yang rentan terjadinya penularan COVID-19.

Hal ini karena banyak orang yang datang dari segala penjuru kota, seringkali menjadikan pasar penuh sesak, kebersihan kurang terjaga, dan standar sanitasi serts higienis yang belum ketat, membuat pasar menjadi tempat yang berisiko.

Karena itulah dibuat aturan agar bagaimana masyarakat tidak terdampak COVID-19 dari faktor kesehatan maupun perekonomian. Para pedagang, melansir Sindonews, disarankan untuk selalu menggunakan masker atau face shield serta sarung tangan selama beraktivitas di pasar. Hindari juga menyentuh area wajah dan dianjurkan agar sering mencuci tangan memakai sabun.

Pedagang yang diperbolehkan melakukan aktivitas jual beli di pasar adalah mereka yang memiliki suhu tubuh di bawah 37,3 derajat Celcius. Pemeriksaan suhu tubuh bagi para pedagang wajib dilakukan sebelum pasar dibuka. Selain itu, sesuai panduan WHO, orang dengan gangguan pernapasan seperti batuk, flu dianjurkan tidak masuk ke pasar.

Para pedagang wajib menjaga kebersihan masing-masing kios atau lapak dan sarana umum seperti toilet, tempat parkir dan tempat pembuangan sampah.

Hal yang tak kalah penting, pengunjung pasar juga dibatasi hingga 30 persen dari jumlah pengunjung sebelum pandemi COVID-19. Pengelola pasar harus mengawasi pergerakan pengunjung di pintu masuk dan pintu keluar pasar, guna mencegah terjadinya kerumunan pembeli.

Penjual juga harus membatasi jarak dengan pembeli, minimal satu setengah meter. Tiap kios paling tidak dikunjungi lima orang saja. ** Baca juga: WHO Imbau, Olahraga Tanpa Masker dengan Cara Jaga Jarak 1 Meter

Sementara itu pengelola pasar harus selalu menjaga kebersihan dengan menyemprot disinfektan secara berkala, setiap dua hari sekali. Termasuk wajib menyediakan tempat cuci tangan, sabun, atau minimal hand sanitizer di area pasar, dan toko swalayan.

Jadi, pengunjung yang akan masuk ke pasar diwajibkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Para pedagang pun wajib mengoptimalkan ruang berjualan di tempat terbuka, atau di tempat parkir, dengan physical distancing, jarak antarpedagang sekira satu setengah sampai dengan dua meter.(ilj/bbs)




Alasan Terminal I dan 2F Bandara Soekarno-Hatta Ditutup

kabar6.com

Kabar6– Bandara Internasional Soekarno-Hatta di tengah pandemi COVID-19 melayani seluruh penerbangan di Terminal 2D dan 2E serta Terminal 3. Untuk sementara waktu, Terminal 1 (1A, 1B, 1C) dan Terminal 2F tidak dioperasikan.

President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan keputusan ini didasari 3 pertimbangan.

Pertama adalah penyesuaian pola operasional di tengah pandemi guna membuat Soekarno-Hatta beraktivitas secara efektif. Terdapat 4 kategori pola operasional yang ditetapkan PT Angkasa Pura II yaitu Normal Operation, Slow Down Operation dan Minimum Operation Level I dan Minumum Operation Level II.

Adapun di Soekarno-Hatta telah ditetapkan pola operasional Minimum Operation Level I, menyesuaikan dengan lalu lintas penerbangan yang ada.

Saat ini, kata Awaluddin, keseluruhan kapasitas terminal di Soekarno-Hatta Terminal 1, 2 dan 3 dapat menampung hingga sekitar 45 juta penumpang per tahun. “Kemudian, kami melakukan penyesuaian pola operasional agar Soekarno-Hatta dapat beroperasi secara efektif. Penyesuaian pola operasional dilakukan dengan menutup Terminal 1 dan Terminal 2F. Sementara itu Terminal 2D dan 2E serta Terminal 3 kami nilai yang paling mampu mengakomodir flow penumpang dengan dinamisnya prosedur keberangkatan dan kedatangan di tengah pandemi,” ujar Muhammad Awaluddin, Kamis 18/6/2020.

Penutupan Terminal 1 dan Terminal 2F juga didasari pertimbangan Kedua yakni efektifitas operasional. Seluruh penerbangan kini dioperasikan Terminal 2D & 2E serta Terminal 3. Dengan demikian, Bandara Soekarno-Hatta saat ini beroperasi secara efektif dan efisien, tetap siaga 24 jam.

Muhammad Awaluddin menuturkan penutupan Terminal 1 dan 2F bersifat sementara (temporer) dan sewaktu-waktu dapat dibuka kembali sesuai dengan perkembangan kondisi terkait pandemi COVID-19.

“Seluruh bandara PT Angkasa Pura II termasuk Soekarno-Hatta menerapkan konsep Agile Operation, Resilience Operation dan Lean Operation, sehingga dapat beroperasi mengikuti dinamisnya prosedur yang ditetapkan oleh regulator serta perkembangan dan dinamika operasi kebandarudaraan yang ada,” jelas Muhammad Awaluddin.

Kemudian,pertimbangan Ketiga penutupan Terminal 1 dan 2F dilakukan dalam rangka percepatan program revitalisasi gedung terminal yang saat ini masih berlangsung di Terminal 1C dan Terminal 2F.

Revitalisasi Terminal 1C dan Terminal 2F bagian dari revitalisasi keseluruhan gedung Terminal 1 dan Terminal 2, di mana ini adalah yang pertama kali dilakukan sejak Bandara Soekarno-Hatta beroperasi perdana pada tahun 1985.

**Baca juga: Anjlok, PAD Kota Tangerang Diklaim Rp150 Juta Per Hari.

Setelah revitalisasi, kapasitas Terminal 1 dan Terminal 2 meningkat dari saat ini masing-masing hanya 9 juta pergerakan penumpang per tahun menjadi masing-masing 18 juta pergerakan penumpang per tahun.

“PT Angkasa Pura II melakukan evaluasi penggunaan belanja modal [Capex Disbursement] pada tahun ini. Capex antara lain hanya digunakan untuk proyek multiyears dan dinilai sangat penting. Revitalisasi Terminal 1C dan 2F ini termasuk ke dalam proyek prioritas, begitu juga dengan perumusan perencanaan/desain Terminal 4 di Bandara Soekarno-Hatta,” jelas Awaluddin. GFM




Langkah Aman Olahraga di Tempat Umum Selama New Normal

Kabar6-Untuk menjaga kesehatan selama pandemi COVID-19, selain mengonsumsi makanan bergizi dan mentaati sejumlah protokol kesehatan, Anda juga disarankan untuk rutin berolahraga.

Nah, selama new normal ini, sudah banyak masyarakat yang berolahraga di sekitar kompleks atau sejumlah tempat-tempat umum. Lantas, apa yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko penularan COVID-19, terutama bagi masyarakat aktif berolahraga? Melansir Femina, berikut panduan latihan fisik di tempat umum selama masa new normal:

1. Tetap beraktivitas fisik di rumah
Sebisa mungkin, Anda disarankan untuk tetap melakukan latihan fisik atau olahraga di rumah saja.

2. Pastikan sehat dan fit
Pastikan kondisi Anda sehat dan fit saat hendak melakukan latihan fisik atau olahraga di tempat umum, dan pilih tempat olahraga yang berada di zona hijau COVID-19.

3. Tetap jaga jarak
Anda yang melakukan olahraga bersepeda secara berombongan, pastikan jarak antara di depan dan yang belakang minimal 20 meter. Sedangkan yang melakukan lari atau jogging jaga jarak hingga dua meter, sekalipun berolahraga dengan anggota keluarga.

4. Jangan saling pinjam peralatan
Gunakan perlengkapan olahraga sendiri seperti botol minum dan barang bawaan pribadi seperti handuk atau pakaian.

5. Jangan sentuh wajah
Hindari menyentuh permukaan sarana atau peralatan umum dan area wajah terutama mata, hidung, dan mulut selama latihan fisik.

6. Tetap gunakan masker
Anda direkomendasikan untuk melakukan latihan fisik dengan intensitas ringan sampai sedang, dengan tetap menggunakan masker.

Selain itu, ada stratifiksasi atau pengelompokan risiko latihan fisik di lingkungan terhadap penularan COVID-19. Apa sajakah itu?

1. Risiko rendah
Berolahraga di rumah, dilakukan sendiri atau dengan anggota keluarga, dan menggunakan peralatan olahraga miliki sendiri. ** Baca juga: Benarkah Buang Angin Bisa Bakar Kalori?

2. Risiko sedang
Berolaraga di tempat umum, sendiri atau dengan anggota keluarga tidak lebih dari lima orang, serta menggunakan peralatan olahraga miliki sendiri.

3. Risiko tinggi
Berolahraga di tempat umum, berkelompok atau bersama orang lain yang bukan anggota keluarga, menggunakan peralatan secara bergantian.

Selamat berolahraga.(ilj/bbs)




New Normal, Begini Alur Pelayanan Publik di Kecamatan Legok

Kabar6.com

Kabar6 – Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang bersiap menuju  new normal dengan menyediakan pelayanan publik standar protokol kesehatan Covid-19.

“Kecamatan Legok siap menuju new normal, alur pelayanan sesuai protokol kesehatan,” kata Camat Legok H Bambang Misbahudin,Selasa (16/6/2020).

Bambang mengatakan, pelayanan publik standar protokol kesehatan seperti masuk ruang sterelisasi, cuci tangan menggunakan sabun di air yang mengalir, mengecekan suhu badan, memakai masker dan jaga jarak.

Diakui Bambang, pelayanan publik di Kecanatan Legok perhari bisa mencapai 200 pelayanan, meliputi 40 perekaman e KTP, sisanya pelayanan umum, SKTM, Kartu Keluarga, Kartu Indonesia Anak, dispensasi nikah dan lainnya.

**Baca juga: Diduga Cemari Lingkungan, Konveksi di Kirana Solear Ditutup.

“Sambil menunggu antrian masyarakat bisa berteduh di bawah pohon yang ada di depan kantor pelayanan seperti piknik,menikmati taman yang di tata rapih,” katanya.

Diakui oleh Kasi Pelayanan Kecamatan Legok Masitoh bahwa pelayanan publik di Kecamatan Legok saat ini yang datang sangat banyak dikarenakan masyarakat penerima BLT dan pengurusan KTP yang belum perekaman elektronik. (Vee)




Pemkab Lebak Siapkan Tempat Karantina Pasien Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak, menyebut, tempat karantina bagi pasien positif Covid-19 maupun orang tanpa gejala (OTG) masih dikomunikasikan.

Rencana disiapkannya tempat karantina disampaikan Gugus Tugas setelah kasus positif Covid-19 mengalami lonjakan signifikan.

“Karena bukan milik Pemerintah Kabupaten Lebak, tentu saja persoalan izinnya yang ini masih dikomunikasikan. Jadi masih dimohonkan apakah memungkinan kita pakai,” kata Humas Penanganan Covid-19 Lebak, Doddy Irawan, Selasa (16/6/2020).

Meski tidak menyebut lokasinya, namun kata Doddy, ada lebih dari 2 tempat yang kesemuanya dipastikan representatif menjadi tempat karantina.

“Representatif kan sudah mencakup semua ya. Aksesnya mudah, lalu kondisi tempatnya dan lain-lain yang memang menunjang sebagai tempat karantina Covid-19,” terang Kepala Dinas Kominfo Lebak ini.

**Baca juga: Kasus Positif Corona di Lebak Melonjak, Gugus Tugas: Karena Tracking Agresif.

Doddy menjelaskan, tempat karantina disiapkan untuk mengatasi jika daya tampung rumah sakit sudah over capacity pasien Covid-19.

“Kalau sejauh ini kan masih memungkinan. Tetapi prinsipnya, tempat karantina ini bicara mengenai aspek penyelamatan kemanusian, semua kita persiapkan agar benar-benar bisa berfungsi seperti yang kita harapkan,” katanya.(Nda)




9 Mal di Kota Tangerang Kembali Dibuka dengan Protokol Kesehatan

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang berencana membuka kembali 9 mal yang mengajukan ijin beroperasi kembali setelah beberapa bulan tutup karena pandemi Corona. ” 9 mal yang mengajukan sudah diverifikasi, dan jadwalnya 15 Juni ini kembali beroperasi,” ujar Sekda Kota Tangerang Herman Suwarman, Senin 15 Juni 2020.

Selain 9 pusat perbelanjaan itu, kata Herman, kota Tangerang juga menerbitkan Peraturan Wali Kota dan surat edaran pembukaan kembali rumah makan dan restoran di dalam mal maupun yang mandiri.”Tentunya dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19,” kata Herman.

Pengelola mal dan rumah makan wajib menerapkan pyshical distancing, mengurangi kapasitas pengunjung, wajib menggunakan masker, menyiapkan tempat cuci tangan atau hand sanitazer hingga pengecekan suhu tubuh ke pengunjung.

Salah satu pusat perbelanjaan yang telah diverifikasi dan diijinkan beroperasi, menurut Herman, adalah IKEA Alam Sutera. “Selain menerapkan protokol kesehatan, IKEA juga menerapkan pembatasan pengunjung dengan sistem keluar masuk menggunakan kartu,” kata Herman.

**Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Siapkan Layanan Kesehatan di Tengah Pandemi COVID-19.

Menurut Herman, IKEA menyiapkan 500 kartu masuk dalam membatasi pengunjung. “Jadi pengunjung tidak akan diperbolehkan masuk selama kartu yang disiapkan telah habis, pengunjung bisa masuk jika ada yang keluar. Jadi jumlah pengunjung yang masuk bisa dimonitor berdasarkan kartu itu,” kata Herman.

Menurut dia, cara ini bisa diterapkan di pengelola pusat perbelanjaan lainnya. GFM




Bandara Soekarno-Hatta Siapkan Layanan Kesehatan di Tengah Pandemi COVID-19

Kabar6.com

Kabar6 – Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyiapkan layanan ritel di segmen kesehatan guna mendukung penumpang pesawat di tengah pandemi COVID-19.

President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan tujuan utama layanan ini adalah membantu penumpang pesawat agar selalu dapat mengedepankan aspek kesehatan.

“Pada prinsipnya kami ingin agar alat pelindung diri seperti masker, hand sanitizer, face shield, sampai dengan obat kumur antiseptik dapat dengan mudah didapat di bandara-bandara PT Angkasa Pura II,” ujarnya Selasa 16/6/2020.

Layanan pertama yang tengah disiapkan adalah vending machine untuk memasarkan APD seperti masker, face shield, antiseptik mulut dan sarung tangan.

Lalu, layanan kedua adalah digital wayfinding (mesin peta digital di terminal penumpang) yang difungsikan sebagai media e-commerce untuk pemesanan APD dan obat-obatan.

“Sebanyak 21 digital wayfinding akan ditingkatkan kemampuannya dari saat ini berfungsi menunjukkan area-area di terminal menjadi juga bisa digunakan untuk pemesanan APD atau obat-obatan, untuk kemudian diantar ke pemesan. Saat ini pembicaraan masih berlangsung dengan penyedia fasilitas kesehatan/farmasi untuk bersama-sama menyediakan layanan ini,” jelas Muhammad Awaluddin.

Sementara itu layanan ketiga adalah health center yang merupakan tempat bagi calon penumpang pesawat dapat melakukan rapid test atau PCR test, serta layanan medical check up dan menyediakan produk kesehatan/farmasi/APD.

“Health center hasil dari kolaborasi PT Angkasa Pura II, maskapai dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan untuk menekan risiko penyebaran COVID-19 melalui tes yang dilakukan kepada penumpang pesawat,” jelas Muhammad Awaluddin.

Ketiga layanan ini akan diluncurkan dalam waktu dekat di Soekarno-Hatta,  kemudian menyusul di bandara lainnya.

**Baca juga: Ini 22 RW Masuk Zona Merah di Kota Tangerang.

Sementara itu di Soekarno-Hatta dan bandara-bandara perseroan lainnya, tenant ritel dan F&B sudah mulai kembali membuka layanan.

Tenant komersial harus memenuhi ketentuan, antara lain penyemprotan disinfektan secara berkala di area tenant, kewajiban penggunaan masker bagi karyawan tenant, serta memonitor kesehatan karyawan tenant. (GFM)