oleh

Polresta Tangerang Bilang Tersangka Bentrokan Pasar Kutabumi Bakal Bertambah

image_pdfimage_print

Kabar6-Penyidikan video ormas menghubungi seseorang yang disebut bernama Tony dilakukan polisi. Percakapan itu terjadi usai bentrokan antara preman dengan pedagang di Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, pada Minggu, 24 September 2023 kemarin.

“Tentunya harus ada pemeriksaan saksi-saksi lainnya untuk kembali menetapkan tersangka,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Komisaris Arief Nazarudin Yusuf saat dihubungi kabar6.com, Sabtu (29/9/2023).

Ia berjanji segera panggil saksi-saksi agar kasus bentrokan di Pasar Kutabumi menjadi terang benderang. Arief tak menampik jika jumlah tersangka akan bertambah setelah dilakukan penyidikan.

“Sudah masuk tahap penyidikan, dan sudah 10 orang saksi yang kami periksa,” terangnya.

Rekaman video memperlihatkan seorang pria berpostur tinggi besar diduga pentolan ormas itu menolak diintruksi ulang oleh seorang pria yang menjadi lawan bicaranya. “Sekarang gini aja, pak Tony punya pendirian gimana baiknya,” jelas pria itu.

Menurutnya, Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja selaku perusahaan pelat merah di Kabupaten Tangerang juga punya pendirian. Pria itu minta ketegasan Tony apakah tugas hari itu sudah selesai atau belum.

Bahkan nama Kapolsek Pasar Kemis, Ajun Komisaris Irvan Abdul Gofar juga disebut-sebut dalam percakapan telepon di depan Pasar Kutabumi usai bentrokan.

“Untuk pak kapolsek tanggungjawab juga enggak?. Enggak tanya lagi aja pak kapolsek tanggung jawab enggak kalau nanti ada sedikit,” tegasnya.

**Baca Juga: Usai Bentrok di Pasar Kutabumi Pentolan Ormas Telepon Tony, Begini Percakapannya

Diketahui, bentrokan di Pasar Kutabumi disinyalir lantaran para pedagang menolak revitalisasi yang direncanakan Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja. Perusahaan plat merah lokal itu menggandeng PT Sarana Niaga Nusantara sebagai pihak ketiga revitalisasi.

Pedagang berdalil harga kios terbaru di Pasar Kemis nantinya mencekik kantong. Ketentuan itu tidak sepadan dengan kondisi perekonomian yang Melesu.

Akibat diserang ratusan preman sedikitnya 10 orang pedagang mengalami luka-luka. Satu orang di antaranya gegar otak akibat dihantam palu godam dan kini masih dirawat di Rumah Sakit Hermina.(Rez)

Print Friendly, PDF & Email