oleh

Mudah Dapatkan Seks Bikin Pria Zaman Sekarang Pilih Tidak Menikah?

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah buku yang ditulis oleh sosiolog Mark Regnerus, berjudul ‘Cheap Sex: Man Transformation, Marriagge, and Monogamy, mengungkapkan bahwa ‘seks murah’ turut andil dalam angka pernikahan yang semakin menurun. Disebutkan, persentase masyarakat Amerika berusia 25-34 tahun yang menikah turun 13 poin dari tahun 2000 sampai 2014.

Seks murah adalah istilah ekonomi yang dimaksudkan untuk menggambarkan seks yang memiliki biaya sangat kecil dalam hal waktu atau investasi emosional, sehingga memberi sedikit nilai.

Pada generasi lampau, dilansir Aura, wanita umumnya membuat pria menunggu sampai menikah untuk berhubungan seks. Untuk mendapatkan istri (dan seks), pria harus bersih dan rapi dan memiliki pekerjaan yang bagus.

Namun kini, seperti ditulis Regnerus dalam bukunya itu, dengan konten porno sesuai permintaan dan kebebasan reproduksi yang lebih besar, seks merupakan komoditas yang tersedia setiap saat. Hal ini telah membuat pria memiliki sedikit motivasi untuk menikah. Mengutip prediksi demografer Steven Ruggles, satu dari setiap tiga orang berusia 20-an tidak akan pernah menikah.

Regnerus menyalahkan seks murah karena menurunnya tingkat pendidikan dan tingkat pekerjaan di kalangan pria, sedangkan wanita lebih banyak mendapatkan gelar sarjana dan memasuki angkatan kerja. Di Amerika Serikat, wanita yang memiliki gelar sarjana lebih tinggi enam persen ketimbang pria berusia 25-34 tahun di level yang sama.

Menurut Regnerus, sementara wanita mempertahankan peran mereka sebagai penjaga hubungan seksual, pria mengendalikan pasar pernikahan. Dan mengingat kemudahan akses terhadap seks, Regnerus percaya bahwa motivasi pria untuk menikah bisa sama sekali hilang.

Dalam survei yang dilakukan pada 15 ribu responden belum menikah berusia di bawah 40 tahun, ditemukan rasio dari setiap 100 wanita yang mengatakan ingin menikah, hanya 82 pria yang berpikiran sama.

Rasio ini, menjaga kekuatan hubungan tertinggi di tangan pria. Bagi banyak wanita, tampaknya pria memiliki rasa takut akan komitmen. Namun rata-rata pria tidak takut akan komitmen, demikian tulis Regnerus.

Pria berada di kursi pengemudi dalam pasar perkawinan dan diposisikan secara optimal untuk menavigasinya dengan cara yang mengutamakan kepentingan dan preferensi seksual mereka. Pada gilirannya, ini menyebabkan wanita terus melajang, memasuki pernikahan yang hancur atau pernikahan yang tidak memuaskan.

Sementara itu, sebuah studi pada 1992 menemukan bahwa 29 persen pria dan sembilan persen wanita melakukan masturbasi setidaknya seminggu sekali. Pada 2014, sebanyak 49 persen pria dan 32 persen wanita mengaku melakukan hal itu setidaknya sekali dalam enam hari. ** Baca juga: Wajah Tua dari Usia Sebenarnya, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Regnerus menyimpulkan, selama seks sangat rendah biayanya bagi pria, wanita heteroseksual akan mengalami kesulitan menemukan pasangan yang layak untuk menikah.(ilj/bbs)