oleh

MAHAPEKA UIN SMHB Banten Pertanyakan Komitmen Capres -Cawapres dalam Isu Perubahan Iklim

image_pdfimage_print

Kabar6-Isu lingkungan menjadi salah satu fokus masyarakat Indonesia di tengah laju perubahan iklim. Dengan semakain terlihatnya dampak perubahan iklim yang terjadi, maka persoalan lingkungan harus menjadi agenda pokok bagi Capres dan Cawapres yang akan terpilih pada pemilu 2024 nanti.

Karenanya, sebelum Pemilihan Umum 2024, penting juga bagi masyarakat mencermati para kandidat capres-cawapres yang peduli terhadap lingkungan dan perubahan iklim, yang dampaknya sudah nyata kita rasakan.

Musyawarah Anggota ( Musang ) Mahasiswa Pencinta Kelestarian Alam ( MAHAPEKA ) UIN SMHB Banten, yang merupakan forum tertinggi dalam organisasi tersebut yang di gelar mulai tanggal 4 s/d 6 Januari 2024 mengangkat isu pokok terkait perubahan iklim (Climate Change). Salah satu pokok bahasan dalam musyawarah tersebut, MAHAPEKA UIN SMHB Banten menyoroti terkait visi misi Capres Cawapres pada pemilu 2024.

Bahkan para Aktivis lingkungan hidup ini, mengkritisi para capres – cawapres terkait tidak adanya bahasan yang menyangkut perubahan iklim dalam visi mereka masing-masing. Visi Misi mereka, tidak membicarakan kepentingan jangka panjang pada aspek keselamatan lingkungan hidup, padahal hal ini sudah nampak di depan mata terkait dampak yang terjadi ujar Bagas yang merupakan salah seorang pimpinan Sidang Musyawarah Anggota.

Bagas menambahkan, para capres lebih membicarakan perihal ekonomi yang ekstratif, dan sangat tergantung pada energi fosil, dan belum adanya sikap tegas untuk mencegah deforestasi dalam mempertahankan sisa hutan yang negara kita miliki.

**Baca Juga: Pemberkasan Sertifikat 210 Bidang Lahan Aset Pemkot Tangsel Dikebut

Mengutip Chair Monash, Climate Change Communication Research, Hub-Indonesia node, mengungkapkan bahwa fokus arah kandidat di pilpres terhadap perubahan iklim dan pelestarian lingkungan sangat kecil. Dengan menggunakan empat kata kunci yakni lingkungan, iklim, ekologi dan energi, dokumen visi misi ketiga pasangan tersebut hanya memuat 1% kata yang terafiliasi dengan kebijakan perubahan iklim dan lingkungan.

Pasangan Ganjar Mahfud paling banyak mencantumkan empat kata tersebut, yakni sebanyak 47 kata atau sekitar 1.09%, diikuti oleh pasangan Anies Muhaimin sebanyak 44 kata ( 0,6%) dan Pasangan Prabowo Gibran sebanyak 44 kata ( 0,58%).

Mengingat peliknya permasalahan lingkungan, maka dibutuhkan langkah progresif untuk memastikan isu kelestarian lingkungan, harus menjadi agenda pokok bagi siapapun presiden terpilih kelak. Salah satu cara agar Climate Change menjadi program prioritas, adalah melalui jalur politik yang kuat dan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang tepat. Di momen politik inilah saatnya seluruh aktivis lingkungan harus siap dan berkomitmen untuk menbangun komunikasi politik dengan capres-cawapres yang siap menjadikan isu perubahan iklim akan menjadi prioritas program kerjanya nanti.(Red)

Print Friendly, PDF & Email