oleh

Kecelakaan Kerja 5 Meninggal, Begini Respon Disnakertrans Banten

image_pdfimage_print

Kabar6-Lima orang meninggal dalam kecelakaan kerja di sejumlah wilayah di Propinsi Banten.

Kelima orang tersebut pekerja dari empat perusahaan yang berinvestasi di Banten.

Diantaranya satu orang pekerja dari PT Cemindo Gemilang, Kabupaten Lebak. Dua orang pekerja di PT Samudera Marine Indonesia, Kabupaten Serang.

Satu orang pekerja di PT Krakatau Jas Logistik dan satu pekerja kontruksi jalan milik pemerintah yang dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten Septo Kalnadi menyebutkan, kecelakaan kerja di Cilegon di salah satu kawasan industri BUMN.

“Kemudian ada crine yang jatuh di pekerjaan jalan proyek pemerintah pusat. Kemudian kejadian yang ketiga di perusahaan pelayaran perbaikan docking kapal itu crine juga satu lagi dengan kebakaran di ruang mesin,” kata Septo di Pendopo Gubernur, Senin (28/8/2023).

Para pekerja yang mengalami kecelakaan didorong untuk mendapatkan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan.

Sapto mengklaim kecelakaan kerja disebabkan karena kelalaiannya para pekerja, sebab perusahaan sudah memiliki SOP.

**Baca Juga: DLH Lebak Siapkan Rekomendasi Penutupan Pabrik Pengolahan Limbah B3 di Citeras

“Secara umum perusahaan-perusahaan di kita itu SOP-nya sudah dibuat. SOP-nya sudah dilakukan hanya kelalaiannya itu di pekerjaannya saja,”ujarnya.

Para pekerja dalam ketinggian tertentu, kata Septo harus memakai pelindung diri, namun dalam beberapa peristiwa para pekerja tidak menggunakan dengan baik.

“Misalnya pekerja di ketinggian harusnya menggunakan pelindung badan dan tali pengaman. Mungkin karena ribet lagi istirahat dibuka maka  terjadi kecelakaan,” jelasnya.

Bahkan Septo masih menemukan pekerja di proyek pemerintah belum memberikan contoh yang baik karena kedapatan masih tidak menggunakan alat pelindung diri.

Untuk itu Disnakertrans terus melakukan sosialisasi kepada para pekerja di sejumlah perusahaan dan proyek pemerintah untuk memakai alat pelindung diri guna mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

“Ada proyek-proyek pemerintah yang belum memberikan contoh yang baik untuk melakukan pengamanan terhadap pekerja-pekerja kontraktor yang mengerjakan proyek pemerintah, maka itu sosialisasinya terus dilakukan,” tandasnya.(Aep)