oleh

Waspadai 5 Penyakit yang Sering Berjangkit di Sekolah

image_pdfimage_print

Kabar6-Seringkali dalam satu kelas, banyak anak yang mengalami flu atau batuk, bahkan kepala yang penuh kutu. “Ketika anak-anak berada dalam kontak dekat mereka akan saling menginfeksi,” kata Kathryn Edwards, profesor pediatri di Vanderbilt University, Nashville.

Meskipun memberi vaksin pada anak dapat mencegah penyakit berat seperti cacar air dan campak, ada beberapa penyakit umum yang dapat menyerang anak. Melansir Medcom, ini lima penyakit yang sering berjangkit di sekolah:

1. Pilek
Penyakit ini memiliki gejala yang akrab seperti hidung meler, bersin, batuk. Pilek adalah penyakit paling umum pada anak. Penyebarannya akibat kuman yang dikeluarkan anak yang sedang bersin. Atau saat anak menyeka hidung kemudian memegang pensil atau mainan.

Anda bisa meredakan ketidaknyamanan anak. Minum banyak cairan bening agar tetap terhidrasi, meringankan hidung tersumbat dengan tetes hidung garam atau gunakan pelembap udara.

Obat flu tidak aman untuk anak di bawah enam tahun, sehingga lebih baik berkonsultasilah dengan dokter sebelum memberikannya kepada anak.

2. Influenza
Flu adalah penyakit pernapasan yang melemahkan dan membuatnya harus beristirahat di rumah selama beberapa hari hingga seminggu. Gejala-gejalanya antara lain menggigil, demam, sangat lelah, sakit tubuh, dan mungkin hidung tersumbat atau batuk.

Virus flu sangat menular dan dapat ditularkan baik melalui udara maupun dengan sentuhan. Seorang anak dapat menular selama sehari penuh sebelum ia menunjukkan tanda-tanda penyakit.

3. Penyakit mata yang menular
Radang selaput yang melapisi kelopak mata ini atau konjungtivitis menyebabkan gatal, kemerahan, nyeri mata, dan penglihatan kabur. Biasanya, kerak akan muncul di sekitar kelopak mata dan bulu mata anak. Cairan putih, kuning atau hijau di salah satu atau kedua mata saat bangun.

Pada beberapa kasus, bagian putih mata dapat berubah menjadi merah atau merah muda. Anak juga dapat terinfeksi jika dia tidak berhenti menggosok matanya atau mengeluh bahwa mata mereka terbakar.

Sebagian mata merah akibat alergi atau iritasi, tapi penyebab utamanya adalah virus dan bakteri yang sangat menular. Konjungtivitis cenderung memuncak selama musim dingin atau musim hujan. Ingatkan anak untuk lebih sering mencuci tangan dan menghindari menggosok mata.

4. Radang tenggorokan strep
Ciri khas strep adalah sakit tenggorokan yang parah, terutama saat menelan. Penyebabnya bakteri streptococcus yang biasanya tidak memicu hidung tersumbat, bersin, atau batuk.

Anak Anda mungkin memiliki bintik-bintik putih atau kekuningan pada amandelnya atau pembengkakan kelenjar getah bening di lehernya, dan demam yang tiba-tiba melonjak di atas 38 derajat Celsius.

Selain melalui bersin dan batuk, bakteri ini dapat hidup dalam waktu singkat di permukaan seperti gagang pintu dan gagang keran. Ajari anak untuk menjauhi teman yang sedang sakit atau mengeluh sakit tenggorokan.

5. Kutu rambut
Anak yang sering menggaruk kepala atau mengatakan ada yang menggelitik di kepalanya, perhatian kulit kepalanya. Mungkin ada kutu di sana. Disebutkan, 22 juta anak di penitipan anak, pra sekolah dan sekolah dasar dihinggapi hewan kecil ini setiap tahun.

Telur kutu juga dapat menempel pada batang rambut. Kutu lebih aktif di malam hari sehingga anak kesulitan tidur atau lebih mudah tersinggung di pagi hari.

Kutu tidak bisa melompat atau terbang, tapi parasit berpindah saat anak-anak dalam kontak yang dekat seperti berkumpul bersama di karpet atau mengerjakan PR. ** Baca juga: Jinten, Rempah-rempah yang Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Kutu dapat melekat pada hampir semua barang. Beri tahu anak Anda agar tidak mencoba syal, topi, atau jaket temannya. Jika ada temannya yang berkutu periksa kepala anak. Kepang dan kuncir kuda dapat meminimalkan kontak yang tidak disengaja.

Jaga kebersihan lingkungan dan konsumsi makanan bergizi agar anak tetap sehat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email