1

Penuhi Kebutuhan Nutrisi untuk Perempuan Usia 20 hingga 40 Tahun

Kabar6-Selain menjalankan pola hidup sehat, penting juga untuk mengetahui cara mencukupi kebutuhan di setiap fase usia. Hal ini agar setiap perempuan dapat menikmati hidup sekaligus tampil awet muda di usia tua.

Bagaimana kebutuhan nutrisi untuk perempuan di berbagai jenjang usia? Melansir Herworld, berikut uraiannya:

1. Usia 20-an
Minum cukup air putih agar tubuh terhidrasi dengan baik, yang merupakan kunci melawan suhu panas tubuh dari aktifitas harian. Bawalah botol air ke mana Anda pergi, dan minumlah setidaknya dua liter air setiap hari.

Cukupi pula kandungan kalsium dan asam folat tubuh. Di usia 20-an, tubuh masih dalam kondisi membangun tulang. Seberapa banyak tubuh membutuhkan kalsium? 1.000 mg kalsium setiap hari. Dan Anda bisa mendapatkan nutrisi tersebut dari beberapa jenis makanan seperti yoghurt, susu, tahu, sarden, dan sejenisnya.

2. Usia 30-an
Pada usia ini, Anda sebaiknya tidak menerapkan pola makan seperti masa remaja. Di usia 30-an metabolisme mulai melambat, dan perempuan mulai kehilangan massa ototnya. Untuk itu, ganti asupan makanan yang berasal dari olahan karbohidrat (roti dan kue) atau minuman manis dengan asupan makanan dari makanan segar dan air.

Sempatkan juga untuk berolahraga. Massa otot wanita akan menurun sekira lima persen setiap dekade, dan penurunan itu dimulai usia 30-an. Agar massa otot terjaga, tambahkan sedikit olahraga berat seperti angkat beban ke dalam porsi olahraga rutin Anda.

Selain itu, jangan lupa mengonsumsi protein dalam jumlah yang memadai untuk membantu menghindari hilangnya massa otot.

3. Usia 40-an
Kolesterol dan tekanan darah akan naik seiring Anda mendekati fase menopause. Untuk itu, lindungi jantung dengan rutin berolahraga, dan mengonsumsi makanan sehat. Sementara untuk pola makan, sebaiknya perbanyak mengonsumsi sayuran berwarna hijau gelap dan buah-buahan segar.

Pada fase ini, penting untuk memperhatikan asupan vitamin D dalam tubuh. Hal ini karena fase simpanan vitamin D daam tubuh dan menurun, padahal tubuh perlu vitamin ini agar kalsium diserap dengan baik. Selain itu, vitamin D membantu menjaga sistem imun tetap kuat serta membantu Anda menghindari kanker payudara dan kanker usus besar.

Selain vitamin D, Anda juga perlu mencukupi kandungan antioksidan seperti vitamin A, C dan E. Kandungan itu membantu mencegah atau menunda kerusakan sel yang menyebabkan terjadinya penuaan.

Sementara makanan yang direkomendasikan pada fase ini adalah paprika merah, jeruk, wortel, ubi jalar dan kacang-kacangan. ** Baca juga: Hentikan 7 Kebiasaan Sepele yang Beri Efek Buruk Bagi Kesehatan

Yuk, mulai seleksi lagi menu harian Anda, dan sesuaikan dengan umur.(ilj/bbs)




Setop Jadi Orang yang Mudah Marah

Kabar6-Setiap orang tentu saja pernah dihinggapi rasa marah, karena berbagai penyebab. Rasa marah sendiri ternyata memiliki efek samping yang buruk dilihat dari sisi medis, psikologis, mental dan emosional.

Marah yang berlebihan tidak hanya berdampak buruk unruk kesehatan tetapi juga dapat merusak kehidupan sosial dan hubungan interpersonal. Melansir magforwomen, apa saja sih dampak buruk dari rasa marah?

1. Dapat sebabkan stres dan sedih
Orang yang sedang marah cenderung mengalami stres dan sedih dibandingkan orang lain. Stres yang dirasakan saat sedang marah dapat menyebabkan tekanan mental dan emosional.

2. Peningkatan tekanan darah
Marah dan stres diketahui sebagai faktor penyebab peningkatan tekanan darah dan juga dapat mempengaruhi metabolisme. Saat seseorang marah, mereka secara alami bereaksi seperti mengepalkan tinju atau keluar banyak keringat. Reaksi tersebut dapat merupakan tanda dari peningkatan tekanan darah.

3. Terisolasi secara sosial
Masyarakat tentu saja akan menjauhi seseorang yang diketahui memiliki rasa marah, moody dan temperamental. Sesaat Anda memiliki reputasi sebagai seorang yang pemarah, maka kemungkinan orang lain menjauh dari Anda akan semakin besar.

4. Cenderung mengalami inflamasi dan nyeri otot
Secara ilmu medis, pelepasan hormon kortisol yang terjadi saat Anda sedang marah dapat menyebabkan otot menjadi lentur dan menerima gempuran energi selama beberapa detik.

Sementara orang dengan rasa marah yang berlebihan dapat merasakan gempuran energi yang lebih banyak lagi pada ototnya karena pelepasan kortisol berulang-ulang. Kortisol juga menyebabkan efek samping lain yaitu membuat tubuh mudah menjadi nyeri.

5. Perburuk kondisi jantung
Pernahkah Anda meraskan peningkatan detak jantung secara tiba-tiba saat Anda sedang marah? Menurut para ahli, rasa marah dapat menyebabkan jantung berdetak sampai 180 kali per

menit. Pada situasi tersebut, jantung akan membutuhkan oksigen lebih banyak dan napas menjadi lebih cepat dan pendek. Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan dan kelemahan pada jantung.

6. Timbulkan kecanduan dan kebiasaan buruk lainnya
Studi yang sudah lama dilakukan menunjukan, orang yang selalu merasakan kemarahan di dalam hidupnya lebih mudah jatuh ke dalam kecanduan obat-obatan, merokok, alkohol dan lain sebagainya.

Orang dengan rasa marah akan mencari pelampiasan dari kemarahannya untuk memuaskan perasaanya. ** Baca juga: Jaga Posisi Duduk Saat WFH Agar Tetap Sehat

7. Turunkan imunitas tubuh
Orang dengan tubuh yang sehat tentu berhubungan juga dengan perasaannya yang selalu senang. Kondisi kejiwaan yang baik tentu akan berpengaruh terhadap kadar imunitas tubuhnya. Dan rasa marah merupakan salah satu energi negatif yang dapat merusak sistem imunitas tubuh.

Kendalikan amarah Anda agar tubuh tetap sehat.(ilj/bbs)




Kenali Makanan dan Minuman yang Bisa Pengaruhi Kinerja Obat Saat Dikonsumsi

Kabar6-Umumnya saat minum obat, Anda disarankan mengonsumsinya setelah makan. Setiap obat memang memiliki dosis serta cara mengonsumsi yang tepat agar manfaatnya maksimal.

Namun beberapa makanan dan minuman ini, melansir Womantalk, justru tidak baik dikonsumsi bersamaan dengan obat, karena bisa memengaruhi kinerja di dalam tubuh. Apa sajakah makanan dan minuman yang dimaksud?

1. Jeruk Bali
Buah ini mengubah cara sel-sel di usus menyerap dan memindahkan obat ke seluruh tubuh Anda. Obat yang sebaiknya tidak diminum berbarengan dengan jeruk bali bahkan jumlahnya hingga lebih dari 50 jenis, seperti fexofenadine untuk alergi dan obat penurun kolesterol seperti atorvastatin.

2. Susu
Susu dan produk olahannya dapat mempersulit tubuh untuk memproses antibiotik tertentu, yang disebabkan oleh kalsium susu dan bersamaan dengan protein kasein. Jadi, jika Anda mengonsumsi antibiotik, pastikan mencari tahu tentang makanan atau minuman yang harus Anda hindari.

3. Cokelat
Khususnya cokelat hitam yang dapat melemahkan efek obat untuk menenangkan atau membuat tidur. Cokelat juga dapat meningkatkan kekuatan beberapa obat stimulan, seperti methylphenidate, dan jika Anda menggunakan obat untuk mengobati depresi, makanan ini dapat membuat tekanan darah Anda sangat tinggi.

4. Alkohol
Minum obat dengan alkohol membuat beberapa obat tertentu kurang efektif atau bahkan tidak berkhasiat sama sekali, seperti obat tekanan darah dan jantung. Namun juga sebaliknya, alkohol dapat membuat kinerja obat lebih kuat dari yang seharusnya dan menyebabkan efek samping berbahaya.

5. Kopi
Minum kopi sebelum atau sesudah minum obat dapat melemahkan obat antipsikotik, seperti lithium dan clozapine, aspirin, epinefrin yang digunakan untuk mengobati reaksi alergi serius, serta albuterol untuk masalah pernapasan.

Minuman ini juga dapat mempersulit tubuh untuk menyerap khasiat obat yang Anda minum. ** Baca juga: Ada 4 Penyebab Mengapa Tubuh Lemas Saat Diet

Jadi, perhatikan lagi makanan atau minuman Anda sebelum mengonsumsi obat.(ilj/bbs)




Tidak Selalu Buruk, Jadi ‘Kaum Rebahan’ Ternyata Baik untuk Fisik dan Mental

Kabar6-Selama pandemi COVID-19 ini Anda disarankan untuk berada di rumah saja, kecuali ada keperluan mendesak atau tidak bisa dilakukan di rumah. Karena itulah, tidak bisa dipungkiri jika kebanyakan orang menjadi ‘kaum rebahan’.

Meski identik dengan bermalas-malasan, tidak produktif dan berkonotasi negatif, kaum rebahan ternyata justru memiliki sejumlah manfaat baik untuk fisik maupun mental, lho.

Menjadi kaum rebahan, melansir CNN Indonesia, bisa terhindar dari ‘burnout’ atau stres karena menumpuknya pekerjaan yang harus segera diselesaikan dalam waktu cepat, yang membuat kepala seperti akan ‘meledak’. Kondisi seperti ini perlu waktu untuk menarik diri dari semua tekanan dengan rasa bosan dan malas, yang seharusnya digunakan sebagai cara untuk kembali mendapatkan kendali atas tubuh dan waktu yang dimiliki.

Manfaat kedua adalah menurunkan tekanan darah. Di saat menumpuknya pekerjaan, sempatkan untuk tidur siang selama 45 menit agar tubuh lebih sehat dan membantu menurunkan tekanan darah karena penat dari pekerjaan. Jadi, tubuh lebih sehat dan siap untuk tantangan berikutnya.

Selanjutnya, meningkatkan kecerdasan emosional. Menyempatkan waktu untuk menonton, itu bermanfaat bagi kecerdasan emosional. Misalnya, menonton drama membuat partisipan bisa mengetahui dan mendeteksi emosi serta pikiran orang lain, daripada menonton film dokumenter atau sama sekali tidak menonton.

Manfaat lainnya, minim kesepian dan lebih percaya diri. Saat menonton film atau drama, Anda akan menyukai tokoh atau karakternya. Anda merasa kenal atau dekat dengan tokoh tersebut.

Dan hal ini ternyata membawa manfaat seperti bisa bebas dari rasa kesepian dan merasa lebih percaya diri. ** Baca juga: Pilih Camilan yang Tepat Sesuai Kondisi Kesehatan

Menariknya, otak tetap sadar membedakan hubungan itu nyata atau sekadar khayalan.(ilj/bbs)




Hindari Tidur Siang Lebih dari Sejam, Ini Alasannya

Kabar6-Tidur siang disebut sebagai salah satu kebiasaan sehat, dan dianggap sebagai kebiasaan yang umum dilakukan orang-orang di berbagai belahan dunia. Namun benarkah anggapan tersebut?

Studi yang dipresentasikan dalam konferensi digital European Society of Cardiology Congress 2020, melansir Republika, menunjukkan hal yang cenderung berlawanan. Menurut studi terbaru ini, tidur siang dapat membawa dampak yang kurang baik bagi kesehatan bila dilakukan terlalu lama. Tidur siang terlalu lama yang dimaksud dalam studi ini adalah tidur siang lebih dari 60 menit.

Setelah menganalisis 20 studi yang melibatkan lebih dari 313 ribu partisipan, tim peneliti menemukan bahwa tidur siang terlalu lama berkaitan dengan risiko kematian akibat semua penyebab yang 30 persen lebih tinggi.

Diungkapkan dalam studi ini, tidur siang terlalu lama berkaitan dengan risiko penyakit kardiovaskular 34 persen lebih tinggi. Meskipun demikian, bukan berarti tidur siang akan selalu memberi dampak yang buruk, lho.

Tidur siang yang dilakukan dengan durasi lebih singkat, kurang dari 30-45 menit, dapat memperbaiki kesehatan jantung. “Pada orang-orang yang kurang tidur di malam hari,” jelas peneliti Dr Zhe Pan dari Guangzhou Medical University.

Terlepas dari itu, Pan menilai, belum diketahui secara jelas bagaimana tidur siang memengaruhi tubuh. Beberapa studi terdahulu mengungkapkan, tidur siang yang lama dapat memicu inflamasi yang kemudian dapat memberi dampak buruk bagi harapan hidup dan kesehatan jantung.

Beberapa studi lain juga menemukan adanya hubungan antara tidur siang yang lama dengan risiko tekanan darah tinggi, diabetes, dan kesehatan yang lebih buruk secara umum.

Di sisi lain, Pan tidak merekomendasikan orang dewasa yang tak terbiasa tidur siang untuk mulai melakukan tidur siang yang singkat. “Tak ada bukti meyakinkan untuk (menganjurkan orang lain) memulai (kebiasaan tidur siang),” kata Pan.

American Sleep Association (ASA) juga merekomendasikan tidur siang selama 15-30 menit saja. Tidur siang dengan durasi yang singkat seperti ini dapat memberikan penambahan energi di siang hari.

“Tetapi (tidur siang) tidak dimaksudkan untuk menggantikan tidur malam,” terang ASA. ** Baca juga: Wanita Berdada Besar Lebih Malas Berolahraga?

Ditambahkan, ASA juga merekomendasikan orang dewasa untuk tidur siang di jam yang sama setiap harinya, dan tidur siang sebaiknya tidak dilakukan lebih dari 30 menit menurut ASA.(ilj/bbs)




Ini Alasan Makan di Rumah Lebih Sehat Ketimbang di Luar

Kabar6-Banyak orang yang dengan alasan praktis, lebih memilih makan di luar rumah seperti di restoran, warung makan, dan sejenisnya, ketimbang harus repot memasak di rumah. Terlebih Anda bisa memilih menu favorit sesuka hati.

Memang, memasak di rumah membuat Anda sedikit repot, mulai dari belanja ke pasar atau supermarket, hingga membersihkan peralatan dapur. Namun di satu sisi, kebersihan dan kualitas makanan yang dimasak sendiri tentu lebih terjamin.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Hypertension, melansir realsimple, menemukan bahwa kecenderungan makan di luar terkait erat dengan prehipertensi, suatu kondisi yang ditandai dengan kenaikan tekanan darah, dan mengarah kepada hipertensi. Penelitian ini dilakukan pada sebanyak 501 mahasiswa salah satu universitas di Singapura.

Setelah meneliti tekanan darah, IMT (Indeks Massa Tubuh), dan gaya hidup para partisipan, para peneliti menemukan bahwa 27 persen dari partisipan mengalami prehipertensi, dan 38 persen dari partisipan biasa makan di luar sekitar 12 kali dalam seminggu. Hal lain, mereka yang mengalami prehipertensi juga memiliki ciri-ciri nilai IMT yang lebih tinggi, terbiasa merokok, dan kurang aktivitas fisik.

Peneliti juga menemukan fakta lain, hanya makan di luar satu kali dalam seminggu dapat meningkatkan risiko terserang prehipertensi sebanyak enam persen. ** Baca juga: Berjalan Mundur Jadi Cara Unik untuk Bantu Tingkatkan Kesehatan

Makan di luar rumah sesekali memang diperbolehkan. Namun yang terpenting, mari ubah kebiasaan makan di luar dengan makan sehat di rumah. Tidak perlu ribet, cukup makanan sederhana namun mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh.(ilj/bbs)




Doyan Makan Pedas Bikin Panjang Umur?

Kabar6-Banyak orang yang gemar mengonsumsi makanan pedas, bahkan sudah menjadi ‘makanan wajib’ tiap hari. Nah tahukah Anda, ternyata makanan pedas bisa bikin panjang umur dan tubuh makin sehat, lho.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh BMJ, melansir Fimela, mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengonsumsi makanan dengan cabai dengan porsi cukup, ternyata bisa hidup lebih lama dan punya kekebalan tubuh lebih kuat terhadap penyakit daripada mereka yang tak suka pedas.

Bukan hanya itu, mengonsumsi makanan pedas juga punya banyak manfaat lain, seperti misalnya menurunkan risiko kanker dan mencegah serangan jantung, menurunkan tekanan darah, menjaga kadar gula darah, melancarkan peredaran darah dan bahkan membantu menurunkan berat badan.

Senyawa capsaicin dalam cabai benar-benar memegang peran penting dalam menjaga kesehatan. Hal lain, makanan pedas sudah jadi obat tradisional orang zaman dulu, sekaligus sebagai cara menjaga kesehatan. ** Baca juga: Jangan Abaikan 5 Tanda Awal Anda Alami Depresi

Meskipun begitu, Anda juga tidak disarankan mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan, karena tidak baik untuk kesehatan.(ilj/bbs)




Rasa Takut yang Berlebihan Punya Efek Buruk Bagi Kesehatan

Kabar6-Harus diakui, pandemi COVID-19 ini membuat banyak orang merasa sangat khawatir, bahkan ketakutan yang begitu kuat. Tidak heran apabila hal sederhana seperti belanja bahan makanan di toko, terasa seperti sesuatu yang berisiko mengancam jiwa.

Tidak sedikit orang yang mengira mereka mengalami gejala COVID-19, padahal sebenarnya tidak. Aya Anan yang saat ini bekerja di American International School, Jeddah, melansir Kompas, menjelaskan bagaimana efek pikiran pada tubuh dalam kondisi ketakutan.

“Menurut saya, cara terbaik untuk melihat hubungan antara kesehatan mental dan fisik adalah sebagai ekosistem. Daripada fokus pada satu elemen saja, kita harus merawatnya secara keseluruhan karena semua elemen yang berbeda saling mengikat satu sama lain. Perubahan kecil dapat menyebabkan efek yang dapat berdampak pada lingkungan secara keseluruhan,” urai Aya.

Dalam psikologi, dikatakan Aya, stres dapat didefinisikan sebagai perasaan ketegangan dan tekanan emosional. Ini memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, bertindak, dan berhubungan dengan orang lain, dan itu menghasilkan segudang efek negatif pada kesehatan.

“Kebanyakan orang merasakan peningkatan detak jantung, sementara beberapa lainnya merasakan sesak di perut. Penelitian telah menunjukkan, pencernaan terhambat pada saat-saat stres, yang dapat mempengaruhi kesehatan sistem pencernaan,” jelasnya.

Adrenalin yang dilepaskan selama respons stres dapat menyebabkan rasa sakit, kelelahan, dan nyeri otot. Stres juga dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan tekanan darah.

Ditambahkan Aya, menerima emosi kita dan menyadari bahwa ketakutan dan kecemasan adalah respons normal adalah langkah sehat dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan. Biarkan diri duduk sejenak dengan apa yang Anda rasakan, dan menilai reaksi mana yang menguntungkan dan mana yang dapat menghalangi langkah Anda.

Ketakutan dan kecemasan, menurut Aya, adalah mekanisme bertahan hidup yang tidak selalu negatif. Kedua rasa itu hanya menimbulkan masalah jika mereka mengendalikan hidup atau menghalangi kita untuk mencapai tujuan. ** Baca juga: Minum Susu Mudahkan Anda Masuk ke Siklus Tidur

Cara terbaik untuk melepaskan diri dari respons rasa takut adalah dengan memerangi rasa takut itu dengan fakta. Lalu, kita pun bisa berusaha membedakan antara hal-hal yang dapat kita kontrol atau ubah, dan yang tidak bisa kita kontrol.(ilj/bbs)




Kurangi Konsumsi Gula Berikan 3 Efek Positif Bagi Tubuh

Kabar6-Agar terasa lebih enak, gula seringkali ditambahkan ke makanan atau minuman. Sayangnya, konsumsi gula berlebihan juga memiliki berbagai dampak negatif bagi kesehatan, lho. Mengurangi konsumsi gula dapat mencegah penurunan daya ingat dan mengurangi risiko terjadinya berbagai penyakit kronik.

Gula alami dalam buah-buahan memiliki dampak yang lebih baik bagi kesehatan, dibandingkan gula yang ada dalam makanan atau gula pasir. Melansir healthyeating.sfgate, ada tiga efek positif bagi tubuh apabila Anda kurangi konsumsi gula:

1. Jaga kesehatan gigi
The American Dental Association memperingatkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak gula dapat meningkatkan risiko terbentuknya lubang pada gigi. Setiap kali gula bertemu dengan bakteri di dalam mulut, maka akan terbentuk suatu asam yang dapat menyerang gigi selama 20 menit atau lebih.

Hal ini terjadi saat gula menempel pada gigi dan gusi. Minuman bersoda yang terasa manis merupakan penyebab utama gigi berlubang karena minuman ini mengandung banyak gula, yaitu setara dengan 11 sendok teh gula pasir pada setiap porsinya.

Mengurangi konsumsi minuman dan makanan manis dapat mengurangi nyeri gigi dan semakin melebarnya lubang pada gigi anda, serta membantu menjaga kesehatan gigi.

2. Jaga berat badan
Mengonsumsi gula dapat menyebabkan peningkatan berat badan karena gula mengandung banyak kalori tetapi tidak mengandung nutrisi penting. Mengonsumsi terlalu banyak kalori kosong dapat menyebabkan peningkatan berat badan.

Menurut the American Heart Association (AHA), enam sendok teh gula mengandung 100 kalori. Mengonsumsi 50 kalori lebih banyak setiap harinya dapat menyebabkan peningkatan berat badan hingga 2,5 kg dalam 1 tahun.

3. Jaga kesehatan jantung
Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat meningkatkan kadar trigliserida anda. Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak di dalam darah yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.

Menurut sebuah penelitian pada 2009, pria memiliki risiko yang lebih tinggi daripada wanita untuk mengalami dampak buruk dari gula dalam bentuk trigliserida.

Beberapa penelitian lainnya menduga, konsumsi gula juga dapat meningkatkan tekanan darah, walaupun menurut AHA masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

Peningkatan berat badan akibat mengonsumsi banyak gula telah terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya tekanan darah tinggi dan meningkatnya risiko penyakit jantung, serta diabetes. ** Baca juga: Tidur Terlalu Lama atau Sebentar Bisa Bikin Orang Alami Mimpi Buruk

AHA menganjurkan agar wanita sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari enam sendok teh gula setiap harinya, dan pria tidak lebih dari sembilan sendok teh gula tiap hari.(ilj/bbs)




Ubah Cara Berpikir Anda Tentang Berat Badan

Kabar6-Berat badan menjadi salah satu masalah yang selalu mendapat perhatian besar, terutama oleh kaum wanita. Ya, nyaris sebagian wanita sangat khawatir saat berat badannya bertambah, meski hanya sedikit.

Hal yang menyedihkan, tidak sedikit orang dalam masyarakat yang menganggap bahwa memiliki tubuh kurus entah bagaimana lebih unggul dari orang yang mempunyai tubuh gemuk.

Di sisi lain, banyak orang yang melakukan diet tanpa menyadari bahwa apa yang mereka laukan itu kurang tepat, sehingga berat badan tak kunjung stabil.

Lantas, bagaimana cara tepat mengatur berat badan? Melansir Varriety, bukan hanya tentang diet yang kurang tepat, tetapi Anda juga sebaiknya mengubah cara berpikir tentang berat badan. Berikut penjelasannya:

1. Fokus pada mengapa Anda makan, bukan apa yang dimakan
Metode ini sangat membantu apabila Anda suka makan berlebihan atau makan emosional, yang sering dirasakan oleh kebanyakan orang.

2. Berlatih makan dengan hati-hati
Makan dengan memusatkan fokus pada makanan yang sehat untuk tubuh, dan bukan untuk tujuan mengubah badan kita. Program makan yang perlu diperhatikan dengan mengacu pada tekanan darah dan kolesterol dalam perbaikan tubuh dan harga diri, itu jauh lebih sehat untuk kita dari diet dan lebih ramah.

3. Jadilah bagian dari perubahan
Berhentilah dan hindari mengomentari berat badan teman, keluarga atau kenalan yang Anda temui. Dengan tidak fokus pada penampilan orang lain, Anda akan membantu menghilangkan stigma berat badan dan juga akan otomatis berhenti menilai diri sendiri. ** Baca juga: Hidup Sehat, Hentikan 7 Kebiasaan yang Berlebihan

Bukan sekadar tentang berat badan, diet juga untuk kesehatan Anda.(ilj/bbs)