1

Terkait Adanya TPS Ilegal di Ciputat Timur, Ini Jawaban Pertamina

Kabar6.com

Kabar6-Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan menanggapi adanya penyegelan lahan milik Pertamina di Jalan Karyawan Rt 003, RW 01, Pondok Ranji, Ciputat Timur, oleh Satpol PP Kota Tangsel.

Menurutnya, lahan yang disegel oleh Satpol PP Kota Tangsel karena adanya tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal, dapat minta penjelasan ke Pertamina Pusat.

“Informasi lebih lanjut silahkan kontak ke pusat ya,” ujarnya kepada Kabar6.com melalui aplikasi pesan singkat, Jumat (10/6/2022).

Dijelaskan Eko, di Region Pemasaran tidak menangani masalah lahan tersebut, sehingga tidak dapat berkomentar lebih lanjut.

Saat ini Tim dari Kabar6.com sedang mengkonfirmasi pihak Pertamina pusat untuk meminta penjelasan lebih lanjut terkait adanya TPS Ilegal di atas salah satu lahan milik Pertamina, dan akan diinformasikan selanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan melakukan penyegelan dan pemasangan garis Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pada salah satu lahan milik PT. Pertamina di Jalan Karyawan Rt 003, RW 01, Pondok Ranji, Ciputat Timur.

Kepala Satpol PP Tangsel, Oki Rudianto menerangkan, penyegelan itu merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat, bahwa lahan milik Pertamina dijadikan tempat pembuangan sampah secara ilegal.

**Baca juga: DLH Tangsel Masih Menunggu Klarifikasi Dari Pertamina Soal Penanganan TPS Ilegal

Menurutnya, aktivitas pembuangan sampah ilegal itu sudah berlangsung cukup lama di lahan milik swasta.

“Kami akan selidiki kasus ini lebih lanjut,” ujar Oki dalam keterangannya, di tulis Kamis (9/6/2022).(eka)




DLH Tangsel Masih Menunggu Klarifikasi Dari Pertamina Soal Penanganan TPS Ilegal

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih menunggu klarifikasi dari PT. Pertamina untuk menangani persoalan adanya tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal yang berdiri di salah satu lahan milik Pertamina.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Seksi Pengelola Persampahan pada DLH Kota Tangsel, Zeky Yamani kepada Kabar6.com di kantornya, Setu, Kamis 9 Juni 2022.

“Soal penanganan sampah, kita tunggu klarifikasi dari Pertamina seperti apa,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel tidak bisa berbuat banyak untuk menangani persoalan adanya TPS ilegal di lahan milik Pertamina di Jalan Karyawan RT 003, RW 01, Pondok Ranji, Ciputat Timur.

“Kita (Pemkot Tangsel, red) gak bisa ngapa-ngapain karena bukan lahan Pemda. Harus ada izin Pertamina dulu,” jelasnya.

Ia menilai, adanya TPS ilegal di atas lahan milik PT. Pertamina itu menjadi salah satu faktor penyebab banjir yang menimpa SMA Negeri 4 Kota Tangsel.

“Sebetulnya kalau menurut dari di lapangan dan PU sendiri banyak faktor sedimentasi dari jalur itu sendiri, tapi itu (TPS ilegal, red) jadi salah satu faktornya,” tutupnya.

Saat ini tim dari Kabar6.com sedang mencoba menghubungi dan mengkonfirmasi pihak PT. Pertamina yaitu Eko Kristiawan selaku Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, namun belum ada jawaban, dan akan diinformasikan setelah adanya jawaban.

Diberitakan sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan melakukan penyegelan dan pemasangan garis Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pada salah satu lahan milik PT. Pertamina di Jalan Karyawan Rt 003, RW 01, Pondok Ranji, Ciputat Timur.

**Baca juga: DLH Tangsel Pastikan TPS Ilegal Jadi Salah Satu Faktor Penyebab Banjir di SMAN 4

Kepala Satpol PP Tangsel, Oki Rudianto menerangkan, penyegelan itu merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat, bahwa lahan milik Pertamina dijadikan tempat pembuangan sampah secara ilegal.

Menurutnya, aktivitas pembuangan sampah ilegal itu sudah berlangsung cukup lama di lahan milik swasta.

“Kami akan selidiki kasus ini lebih lanjut,” ujar Oki dalam keterangannya, di tulis Kamis (9/6/2022).(eka)




Lahan Milik Pertamina Disegel Satpol PP Tangsel, Diduga Sebabkan SMAN 4 Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan melakukan penyegelan dan pemasangan garis Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pada salah satu lahan milik PT. Pertamina di Jalan Karyawan Rt 003, RW 01, Pondok Ranji, Ciputat Timur.

Kepala Satpol PP Tangsel, Oki Rudianto menerangkan, penyegelan itu merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat, bahwa lahan milik Pertamina dijadikan tempat pembuangan sampah secara ilegal.

Menurutnya, aktivitas pembuangan sampah ilegal itu sudah berlangsung cukup lama di lahan milik swasta.

“Kami akan selidiki kasus ini lebih lanjut,” ujar Oki dalam keterangannya, ditulis Kamis (9/6/2022).

Oki menuturkan, setelah disegel selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel untuk memastikan seluruh sampah dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) Cipeucang, Serpong.

“Kita akan koordinasi ke Dinas Lingkungan Hidup untuk menindaklanjuti persoalan sampah di sini agar dapat dibuang di Cipeucang,” jelas Oki.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Tangsel, Robby Cahyadi mengatakan, untuk penanganan sementara, Pemkot akan menormalisasi aliran air ke Danau Situ Rawa Badak.

“Sementara itu untuk penanganan supaya ini tidak tergenang di SMA-nya penanganan sementara yang kami lakukan akan menormalisasi aliran kalinya,” ujar Robby kepada wartawan, Selasa (7/6/2022).

Ia menuturkan, lahan pembuangan yang menjadi sumber tersumbatnya saluran air merupakan lahan milik Pertamina.

**Baca juga: Lagi Proses Kasasi, Terdakwa Kasus 378 di Tangerang Kabur

Saat ini, pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak Pertamina tersebut untuk melakukan penanganan lanjut.

“Tanahnya sementara ini punya Pertamina. Mereka sendiri pada saat ini untuk informasi awal mereka (akan) pagar supaya tidak ada lagi penimbunan liar oleh oknum-oknum tertentu,” tutupnya.(eka)




Truk Tangki Pertamina Tabrak Rumah dan Mobil di Banjarsari Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Sebuah truk tangki Pertamina menabrak rumah di Jalan Raya Saketi-Malingping, tepatnya di Desa Kerta, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Sabtu (1/1/2022) pagi.

Informasi diperoleh, truk bernopol D 9518 YB yang mengangkut BBM tersebut dikemudikan Iyar Hartaji warga Desa Koranji, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang.

Kapolsek Banjarsari Iptu Aedi mengatakan, truk bermuatan 16 ton Bio Solar dan Pertalite itu melaju dari arah Saketi menuju Malingping.

“Kendaraan ini tujuannya ke SPBU 316 Cisiih Panggarangan,” kata Aedi.

Namun saat melintas di lokasi tersebut, truk hilang kendali. Sayang, sopir yang gagal mengendalikan mengakibatkan kendaraan oleng ke kanan hingga menabrak rumah Bashuni.

**Baca juga: Jalan Protokol Ditutup, Pengendara di Lebak Lewat ‘Jalan Tikus’.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun akibat kecelakaan itu, dua orang dilaporkan mengalami luka-luka.

“Truk hilang kendali kemudian menabrak rumah warga di lokasi tersebut,” katanya.(Nda)




Awasi Distribusi Elpiji 3 Kg, DPRD Lebak Minta Pertamina Terbuka

Kabar6.com

Kabar6-Pengawasan terhadap Elpiji 3 kg, terutama pada saat waktu-waktu tertentu di mana tingkat konsumsi meningkat, sangat penting dilakukan.

Hal tersebut untuk memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan serta harga Si Melon, terutama selama bulan Ramadan.

Sayangnya menurut anggota Komisi DPRD Lebak Abdul Rohman, pengawasan terhadap distribusi Elpiji menjadi sulit dilakukan karena tidak ada laporan berapa kuota yang diberikan Pertamina maupun penambahan jika terjadi kekurangan.

“Pertamina tidak pernah menyampaikan kepada kami berapa kuota per bulan atau per tahun, dan jika ada penambahan berapa tabung yang ditambah, itu kami tidak pernah mendapat tembusan. Ini yang jadi sulit untuk diawasi,” kata Abdul Rohman kepada Kabar6.com, Jumat (9/4/2021).

Termasuk, kata dia, berapa jumlah agen dan pangkalan di Lebak. Tidak adanya data dari Pertamina, membuat DPRD pun sulit melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap agen maupun pangkalan.

“Informasinya sudah ada 12 agen, tapi ini kan harus dievaluasi juga bagaimana mereka melaksanakan pendistribusian dan harga. Karena tidak menutup kemungkinan banyak hal yang berkaitan dengan kewajiban pendistribusian justru dimonopoli. Kami minta Pertamina terbuka menyampaikan data-data itu juga ke kami sebagai bahan kami melakukan pengawasan,” terang pria yang akrab disapa Komenk ini.

**Baca juga: PKS Lebak Ingatkan Pemerintah Jaga Pasokan Elpiji 3 Kg Selama Ramadan

Sebenarnya sambung dia, kelangkaan bisa diantisipasi jika sudah benar-benar dihitung berapa kebutuhan maupun peningkatan konsumsi Elpiji 3 kg, contohnya saat bulan Ramadan.

“Kalaupun ini akan terjadi kelangkaan, Pertamina harusnya menyampaikan kepada publik apa penyebabnya,” katanya.(Nda)




Bangun Taman Pendidikan, Pertamina: Tempatnya Belajar Anak-anak

Kabar6-Vice President Corporate Social Responsibility and Small & Medium Enterprise Partnership Program (CSR and SMEPP) Pertamina, Arya Dwi Paramita menerangkan, Taman Kota 1 ini nantinya akan diberikan fasilitas Taman Pendidikan Ramah Anak.

Arya menjelaskan, Taman Pendidikan ini di konsep familiar dengan anak-anak. Nantinya taman ini memiliki fasilitas untuk anak-anak sekolah agar bisa bermain dan mendapatkan beberapa informasi terkait bahan bakar ramah lingkungan.

“Di dalamnya nanti adek-adek bisa mendapatkan informasi tentang bagaimana bahan bakar ramah lingkungan itu, jadi mereka di edukasi tentang Pertamax, Pertamax Turbo dan sebagainya,” ujarnya kepada Kabar6.com di Taman Kota 1, Lengkong Gudang Timur, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Selanjutnya, Arya menjelaskan, pihaknya juga memberikan fasilitas literasi buku pertamina yang bisa di download oleh anak-anak. Baca Juga : Pertamina Berikan CSR Berupa Taman Pendidikan ke Kota Tangsel

“Pendidikan itu adalah adek-adek bisa mendownload literasi buku, dari PAUD samoai dengan SMA. Jadi adek-adek bisa mendownload di fasilitas yang Keeping tadi,

Bantuan ini, dijelaskan Arya, merupakan bagian program tanggung jawab sosial dan lingkungan dari Pertamina. “Untuk anggaran CSR nya bervariasi. Nanti akan disampaikan melalui rilis,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berikan dan resmikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) berupa Taman Pendidikan di Taman Kota 1, Lengkong Gudang Timur, Serpong.

Pemberian CSR itu dihadiri langsung oleh Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok beserta jajaran dan Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany beserta jajaran.

Dalam sambutannya, Ahok menerangkan, Pertamina memiliki beberapa program. Dalam rangka peresmian taman pendidikan tersebut, kata Ahok lagi, sebagai bentuk aplikasi terhadap ‘Program Langit Biru’, salah satu gagasan Pertamina, dalam menjaga lingkungan.

“Pertamina tentu sangat berterima kasih untuk kolaborasi seperti ini. Karena, kami memang ingin ada edukasi kepada masyarakat khususnya Program Langit Biru. Kami juga sebetulnya sedang mendorong dan mengarahkan di tiap tiap kota atau desa itu, harus tersedia LPG non subsidi (berwarna Pink, red),” ujarnya, Senin (5/4/2021).(eka)




Hargai Airin, Ahok: Pak Benyamin Bisa 20 Tahun Pimpin Tangsel

Kabar6-Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meluangkan waktunya untuk bertandang ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Ia hadiri peresmian Taman Edukasi, hasil CSR perusahaan plat merah yang dipimpinnya.

“Saya hadir kesini sekaligus untuk menghargai Ibu Airin yang akan melepas tugas jabatan,” ungkapnya di Serpong, Senin (5/4/2021).

Ahok mengatakan, masa 10 tahun tidak mudah menjalani menjadi kepala daerah. Apalagi memimpin daerah perkotaan dengan segala dinamikanya.

Ia melihat kondisi di Kota Tangsel mengalami kemajuan luar biasa di bawah kepemimpinan Airin. “Kita juga bersyukur wakilnya Pak Benyamin nanti melanjutkan,” terangnya.

Ahok meyakini konsep membangun daerah perkotaan di Tangsel dapat berjalan dengan baik. Tentunya jika dilakukan kalau berkesinambungan sesuai harapan semua pihak.

**Baca juga: Kerugian Kilang Minyak Balongan Terbakar, Ahok: Tanya Direksi.

“Pak Benyamin nanti bisa 20 tahun mimpin Tangsel nih,” ujar Ahok.

Menurutnya,pertamina sangat berterima kasih untuk kolaborasi seperti ini. Tentu yang paling diinginkan ada edukasi kepada masyarakat khususnya program langit biru.(yud)

 

 




Selama 2 Bulan, Harga Pertalite di Kota Tangsel Diskon Rp 1.200 per Liter

Kabar6.com

Kabar6-PT Pertamina (Persero) memberikan program Langit Biru yaitu promo harga produk Pertalite diskon Rp 1.200 per liter sehingga harganya sama dengan produk Premium hanya di SPBU Kota Tangerang Selatan.

Unit Manager Communication Relations dan CSR MOR III Eko Kristiawan menerangkan, harga Pertalite yang awalnya Rp7.650 per liternya kini hanya Rp6.450 per liter.

Eko menjelaskan, promo ini hanya berlaku di 38 SPBU di wilayah Kota Tangerang Selatan untuk konsumen kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga, angkutan umum kota (angkot) serta taksi plat kuning selama 2 bulan.

“Promo ini 2 bulan. Selain kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga, Pertamina juga menyasar angkot dan taksi plat kuning  yang merupakan transportasi publik,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh Kabar6.com, Senin (14/9/2020).

Eko mengatakan, sehingga hal itu diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan beralih ke bahan bakar berkualitas.

“Selain itu dengan harga khusus, kami mengajak pengendara ini mendapatkan customer experience bahwa dengan BBM berkualitas mesin kendaraannya lebih awet dan bertenaga,” terangnya.

Eko menambahkan, meski menggelar promo, Pertamina tetap menyediakan Premium di wilayah Tangerang Selatan, yakni di SPBU yang berada di Pondok Cabe, Cirendeu, Rawa Buntu, dan Pondok Jagung. Selain itu Ciputat, Pamulang dan Sawah Lama.

Eko mengatakan, program edukasi dan promosi ini merupakan bentuk dukungan kepada Pemerintah sesuai Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, yang perlu menjadi perhatian seluruh pihak.

Upaya mengurangi pencemaran udara, dapat dilakukan melalui pengendalian emisi gas buang kendaraan bermotor. Salah satunya dengan penggunaan BBM yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan.

“Hal ini juga sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Melalui berbagai promo ini, kami berharap masyarakat ikut berperan aktif menggunakan BBM yang lebih berkualitas dan bersama-sama kita membirukan langit di Tangerang Selatan,” kata Eko.

Eko memaparkan, sehabis promo 2 bulan ini, dirinya memastikan akan ada promo lanjutannya sehingga mampu menjalankan cita-cita pemerintah.

**Baca juga: RS Swasta di Tangsel Komitmen Tambah Fasilitas Kamar Pasien Corona.

Dengan dijalankannya program Langit Biru, Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany menyambut positif program tersebut sebagai upaya pengurangan polusi udara.

“Melalui program ini, kami juga mengapresiasi peran Pertamina yang tetap menjaga kemampuan masyarakat dengan melakukan promo Pertalite dengan harga diskon setara harga Premium, khusus untuk pengguna kendaraan tertentu seperti roda dua, roda tiga, angkutan umum, dan taksi. Tentu ini sesuai dengan saran pemerintah untuk menjaga kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.(eka)




Pertamina Diminta Tindak Agen dan Pangkalan Nakal di Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Anggota DPRD Kabupaten Lebak dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdul Rohman, meminta, Pertamina menindak agen maupun pangkalan elpiji yang menyalurkan Elpiji 3 Kg tidak sesuai dengan ketentuannya.

“Pertamina harus tegas terhadap agen atau pun pangkalan yang nakal seperti menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah atau menjual ke pengecer,” kata Abdul Rohman, Kamis (2/7/2020).

Abdul Rohman mendukung Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak yang telah mengeluarkan edaran mengenai larangan penjualan Elpiji 3 Kg kepada pengecer.

Selain harus menjual langsung kepada konsumen alias masyarakat tidak mampu sesuai dengan log book yang diatur Pertamina, pangkalan juga wajib memasang papan HET sesuai dengan kecamatan masing-masing.

**Baca juga: Balai Latihan Kerja Serang Bantu Ratusan APD untuk Lebak.

Namun, edaran larangan tersebut harus dibarengi juga dengan pengawasan yang maksimal dan sanksi yang serius dari Pertamina.

“Ini harus dilakukan untuk mengatasi mahalnya harga Elpiji 3 Kg yang sering kali dikeluhkan masyarakat. Nah, pengawasan dan tindakannya juga harus serius dilakukan oleh pihak terkait,” katanya.(Nda)




Corona, Pertamina Waspadai Munculnya Pengecer Dadakan Tabung Gas LPG

Kabar6.com

Kabar6-PT Pertamina (Persero) mewaspadai bermunculannya spekulan dadakan yang mencoba mencari nafkah dari dampak pemecatan dan ketersediaan lapangan kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi Corona atau Covid-19.

Sales Brand Meneger Region III PT Pertamina (Persero), Widhi Tri Hidayat mengatakan, saat ini sudah mulai muncul pengecer tabung gas LPG dadakan. “Ini terjadi menyusul lapangan kerja yang banyak dirumahkan, sementara masyarakat butuh makan dan memenuhi kebutuhan hidup. Sehingga memunculkan pedagang dadakan tabung gas LPG,” ujarnya Senin 27/4/2020.

Widhi mengatakan munculnya pengecer dadakan ini dipicu oleh panic buying terhadap kebutuhan tabung gas LPG berukuran tiga kilogram. “Sisi lain akibat panik buying menjadi momen bagi pengecer dadakan untuk mencari untung dengan memanfaatkan pandemi covid-19 seperti sekarang,” kata dia.

Meski hanya bermodalkan 5 sampai 10 tabung gas LPG ujuran 3 kilogram, menurut Widhi, pengecer dadakan tadi sudah bisa mencari untung untuk kemudian kembali dijualkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Tadi saya mendapatkan info dilapangan sudah mulai muncul pengecer dadakan. Dengan hasil Rp 2 ribu sampai Rp 3 ribu pertabung, kalau 10 tabung bisa dapat Rp 30 ribu perhari,” katanya.

Ini artinya, sambung Widhi, menjadi kesempatan untuk memunculkan spekulan-spekulan yang terus tumbuh.

**Baca juga: 50 Persen Belanja Modal dan Barjas Banten Akan Dipangkas.

Untuk itu, Pertamina telah melakukab antisipasi agar tidak merambah sampai terjadinya kekacauan pendistribusian tabung gas LPG 3 kilogram di lapangan akibat faktor kelangkaan.

“Karena bahaya, spekulan ini kan jalur distribusi kesekian. Harganya juga sudah tidak bisa kontrol,” katanya.

Pertamina telah membuka call center untuk menerima pengaduan dari masyarakat, terkait kondisi dan kelangkaan dipasaran agar bisa disampaikan kepada pihak Pertamina di 135 multy service.(Den)