1

Kajari Lebak Ingatkan Pentingnya Pendidikan Antikorupsi Sejak Dini

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Lebak Sulvia Triana Hapsari mengingatkan pentingnya menanamkan pendidikan antikorupsi sejak dini kepada anak-anak.

Hal tersebut disampaikan Sulvia usai menyerahkan hadiah lomba Yel-yel Antikorupsi dalam Rangka Hakordia, Senin (13/12/2021).

“Kami ingin adik-adik siswa mendapatkan pendidikan antikorupsi dari sekarang. Menanamkan antikorupsi sejak dini kepada adik-adik sangat penting dilakukan,” kata Sulvia.

Menurut mantan Koordinator Kejati DKI Jakarta ini, dari pendidikan antikorupsi yang ditanamkan sejak dini, diharapkan para generasi muda memiliki integritas, profesional dan kejujuran.

“Saya senang melihat antusias adik-adik mengikuti lomba ini, kekompakkan, kesesuaian, semangat dan keharmonisan menjadi indikator yang kami nilai dari yel-yel yang mereka buat,” terang Sulvia.

Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Leuwidamar menjadi juara pertama dalam lomba tersebut, lalu juara kedua yakni SMP Nurul Madani Cipanas dan juara ketiga yakni SMPN 1 Cijaku.

**Baca juga: Bupati Lebak Berharap Bumdes Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Kepala Dinas Pendidikan Lebak Wawan Ruswandi mengapresiasi lomba yel-yel antikorupsi yang bisa menjadi motivasi para sekolah. Meski waktu yang diberikan sangat singkat, tapi berjalan dengan baik.

“Ini kegiatan yang luar biasa, terima kasih atas kerja samanya, dan yang jadi pemenang ini adalah sekolah-sekolah yang jauh dari wilayah kota,” kata Wawan (Nda)




WBP Rutan Klas 2B Serang Dapatkan Pendidikan Dari Mahasiswa Untirta

Kabar6.com

Kabar6 – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Serang mendapatkan pembelajaran melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yang diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk menggerakkan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya. Program-program yang diselenggarakan di PKBM dapat sangat beragam dan dapat juga tak terbatas, namun harus sesuai dengan kondisi, potensi dan kebutuhan.

Program-program tersebut antara lain Pendidikan Kesetaraan (A,B dan C), Pendidikan Keaksaraan, Pendidikan Kewarganegaraan, Kerumahtanggaan, dan lain-lainnya.

Kegiatan PKBM diselenggarakan oleh Rutan Kelas IIB Serang pada hari Senin, Selasa dan Rabu, di Musolah milik Rutan Kelas IIB Serang dengan tenaga pengajarnya mahasiswa dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang sedang melangsungkan studi Praktek Kegiatan Lapangan (PKL).

Lisa Giarti salah satu tenaga pengajar dari Untirta mengatakan jika awalnya dia merasa tidak yakin dapat memberikan materi dalam PKBM di Rutan Kelas IIB Serang, mengingat warga yang mengikuti kegiatan PKBM tersebut merupakan para tahanan.

“Pertama dapat tugas praktek PKBM dari kampus agak takut Ketika dikasih tahu tempatnya di Rutan Serang. Berjalannya waktu ternyata apa yang difikirkan sangat jauh berbeda, melihat antusias teman-teman WBP mengikuti kegiatan kami jadi bersemangat juga untuk mengajar. Dan ternyata mereka semua baik dan menyenangkan,” kata Lisa Giarti, di Rutan Kelas IIB Serang, Selasa (30/11/2021).

PKBM yang dilakukan mahasiswa dari perguruan tinggi di Banten, selain menerapkan tri dharma kampus, juga menunjukkan WBP harus tetap menerima ilmu pengetahuan ditengah perkembangan zaman.

Harapannya para WBP bisa mengaplikasikan ilmu yang di dapat usai bebas dari balik jeruji besi, dan menjalani hidup yang lebih baik lagi.

**Baca juga: Tarif Tol Serang-Rangkasbitung Segera Diberlakukan.

“Ini sangat membantu WBP untuk mendapatkan kesetaraan pendidikan nonformal. Madi WBP tidak hanya menjalani hukuman saja, tapi dapat terus melakukan kegiatan belajar mengajar untuk mengejar ketertinggalan mereka di bidang pendidikan,” kata Kasubsi Pelayanan dan Tahanan, Maulana Kahfi Fikardin, Selasa (30/11/2021).

PKL PKBM dari mahasiswa Untirta sudah selesai dan telah dilakukan perpisahan Senin malam, 29 November 2021 di tempat mereka biasa WBP mendapatkan pendidikan. Perpisahan dilakukan secara sederhana dan penuh kekeluargaan.

“Terima kasih kepada dosen serta rekan-rekan pengajar dari Untirta atas kesediaannya mengisi kegiatan PKBM disini, kami dari Rutan Kelas IIB Serang tentunya akan selalu membuka pintu bagi rekan-rekan mahasiswa/i Untirta yang ingin melaksakan PKL PKBM disini,” jelasnya.(Dhi)




Meski Covid-19, Wali Kota Arief Minta Pendidikan Tetap Berkualitas

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengajak seluruh stakeholder di dunia pendidikan untuk dapat bersama – sama menjaga kualitas pendidikan di Kota Tangerang, walaupun di tengah pandemi Covid-19.

Ajakan itu dilontarkan saat membuka kegiatan Silaturahmi menyambut Tahun Ajaran Baru 2021 – 2022 yang diselenggarakan secara daring baik melalui aplikasi zoom meeting maupun jejaring sosial youtube, yang mengusung tema “Masa Pandemi Bukan Halangan Untuk Tetap Belajar dan Berkarya”, Minggu (11/7/2021) malam.

“Terus berinovasi agar proses belajar mengajar bisa tetap berkualitas walaupun secara online. Tanpa melalaikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” ujar Arief.

“Orang tua juga bantu untuk kontrol serta edukasi putera puterinya tentang pentingnya protokol kesehatan,” tambahnya.

Arief mengingatkan, agar para orang tua murid dapat turut serta berpartisipasi dalam urusan belajar mengajar, mengingat pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab guru di sekolah.

“Apalagi saat ini belum bisa dilakukan secara tatap muka, oleh karena itu perlu sinergisitas dari orang tua,” jelas Wali Kota dalam acara yang juga diikuti oleh kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin.

Sementara itu, kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin menambahkan, kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) akan dimulai pada tanggal 12 hingga 14 Juli 2021 untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dilakukan secara daring.

**Baca juga: Hilang Harapan, Yatim Piatu Ini Mau Gak Mau Harus Bersekolah Jauh Dari Rumah

“Dengan agenda pengenalan sekolah, pengenalan guru serta program sekolah,” ujar Jamal yang juga Ketua PGRI Kota Tangerang. (Oke)




Hilang Harapan, Yatim Piatu Ini Mau Gak Mau Harus Bersekolah Jauh Dari Rumah

Kabar6.com

Kabar6- Pupus sudah harapan NAA (17), siswi yatim piatu asal Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang untuk dapat menikmati sekolah yang dekat dari rumahnya, Minggu (11/7/2021).

Kehilangan harapan itu diungkapkan sang kakak Farijal Anwar, menyusul insiden dugaan penyelewengan hak adiknya NAA dalam proses PPDB di SMAN 3 Kota Tangerang, yang hanya berjarak 400 meter dari tempat tinggal mereka.

“Adik saya sudah ilfil, setelah tau proses di SMAN 3 ini. Kita (keluarga) sudah putuskan semalem. Untuk masukan adik saya itu sekolah SMK (diwilayah Panunggangan, Kecamatan Pinang). Memang lumayan jauh sih, mau gimana lagi,” ungkap pria yang akrab disapa Jali ini, saat dihubungi kemarin.

Menurutnya, keluarga menyadari bahwa pilihan sekolah untuk NAA nanti, berjarak cukup jauh dari kediaman mereka. Yaitu, sekitar 10 kilometer, yang mana bila ditempuh dengan menggunakan sepeda motor, akan memakan waktu kurang lebih 25 menit.

“Iya memang jauh. Kalau disana harus naik motor. Tapi disana nanti ada deket dengan (saudara),” kata Jali, seraya menyayangkan carut marut proses PPDB di SMAN 3 Kota Tangerang.

Atas ketidaknyamanan ini pihak keluarga mengaku sudah mengikhlaskannya. Namun, ia berharap agar hal memilukan itu tak dirasakan oleh siswa lainnya, terutama bagi mereka yang memang berhak mendapatkan.

“Saya ungkap di media seperti ini supaya ada kejelasan. Biar cukup kita saja yang ngalamin ini. Semoga orang lain nanti kedepannya gak jadi kaya kita,” ucapnya.

Terpisah, Amir, selaku Ketua RT dilingkungan tinggal keluarga NAA juga cukup kaget, mendengar pendaftaran PPDB siswi yatim piatu tersebut tidak diterima.

Ia juga sedikit mengeluhkan, karena berkaitan dengan sekolah yang ada diwilayahnya.

**Baca juga:

Siswa Yatim Piatu di Kota Tangerang Terancam Tak Bisa Nikmati Sekolah Gratis

Nama Siswa Hilang saat Pengumuman PPDB, Andika Periksa Dindik Banten

Ada Yatim Piatu Terancam Tak Bisa Bersekolah Negeri, Ketua DPRD Angkat Bicara! 

“Iya kaget itu saya juga. Dia memang anak yatim piatu. Gak tau bingung juga disini memang. Kalau SMP Negeri memang jauh disini gak ada. Nah, giliran ada SMA Negeri yang deket dibelakang sini, tapi ya gitu susah masuknya,” pungkasnya. (oke/ges)




PPDB Online Pemprov Banten Bermasalah, Calon Siswa di Tangsel Mengeluh

Kabar6.com

Kabar6-Proses Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online yang digelar Dinas Pendidikan Provinsi Banten untuk pelajar tingkat SMU di Kota Tangerang Selatan bermasalah.

Pasalnya, sampai Senin (21/6/2021) pukul 13.00 WIB situs web PPDB online tidak bisa diakses. Situs PPDB Provinsi Banten hanya bisa diakses sampai lokasi zonasi online saja. Sedangkan selanjutnya situs error.

Berlian Dini, salah satu calon siswa yang hendak mendaftar di Tangsel mengatakan situs sudah erorr sejak Senin pukul 03.00 WIB dini hari. Sejak itu situs error terus sampai sekarang. “Situsnya error melulu. sudah pakai browser mozilla, google crome, dan opera semuanya gak bisa. Gimana nih mau daftar sekolah,” ujarnya.

Sementara, Irsa Pitri, orang tua calon siswa mengatakan seharusnya hal itu tidak perlu terjadi, kalau DinDik Banten mau belajar dari PPDB tahun sebelumhya. “Masak setiap tahun persoalannya sama. Error melulu. Gimana nih Dindik Banten tanggung jawabnya,” ujar Irsa.

**Baca juga:

Server PPDB SMA Down, JARSUS Minta Dindik Banten Berbenah

Kominfo Kota Tangerang Pastikan Website PPDB Aman

PPDB 2021 bagi SD dan SMP Siap Dilaksanakan

Irsa menambahkan, ada kecurigaan ini hanya akal-akalan pihak Dindik Banten saja agar pihak Dindik Banten bisa menggunakan jalur uang saat masuk sekaloh.

Kepala Dinas Pendidikan Banten, Tarbani belum bisa dikonfirmasi terkait mandeknya website PPDB onlie tersebut. Telepon genggamnya tidak aktif saat dihubungi.(BL)




Sinar Mas Land Berikan Bantuan Pendidikan kepada 785 Pelajar dan Pendidik

Kabar6.com

Kabar6 – Salah satu amanat konstitusi kita mendorong upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya itu tentu bukan hanya kewajiban pemerintah tetapi perlu gotong royong berbagai pihak, termasuk perusahaan.

Dalam rangka hal tersebut, Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) di bidang pendidikan dengan menyalurkan bantuan kepada 785 para pelajar dan pendidik sebesar Rp700.000 per orang. Total bantuan dana pendidikan untuk tahun ini mencapai Rp550 juta.

Tujuan bantuan pendidikan itu memberikan apresiasi bagi para pelajar berprestasi maupun tidak mampu, penghargaan untuk para pendidik yang memiliki dedikasi nyata bagi perkembangan pendidikan, dan membantu putra/putri karyawan yang berprofesi sebagai office boy (OB), messenger, petugas keamanan, dan supir.

Dengan demikian, bantuan di masa pandemi itu diharapkan dapat memperkuat semangat para pelajar dan pendidik dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. Para pelajar yang menerima bantuan itu beragam mulai dari SD/MI, SMP/MTs sampai SMA/MA. Kalangan pendidik pun mencakup pengawas, kepala sekolah, dan guru.

**Baca juga: Pemusnahan Barang Bukti, Kajari Tangsel: Ganja dan Sinte Dibakar

Bantuan pendidikan ini menjadi bagian dari rangkaian acara Festival Pendidikan SML yang ke-7 sekaligus mengapresiasi Hari Pendidikan Nasional yang jatuh setiap 2 Mei. Festival Pendidikan Sinar Mas Land pada tahun ini mengangkat tema Mewujudkan lingkungan sekolah yang berkualitas melalui kreativitas yang inovatif dalam merdeka belajar.

“Semoga bantuan pendidikan ini bermanfaat bagi para pelajar maupun pendidik yang menerimanya. Program tahunan Sinar Mas Land ini menjadi wujud nyata dukungan perusahaan kepada dunia pendidikan Indonesia dan sebagai upaya perusahaan dalam merealisasikan pembangunan berkelanjutan, khususnya mengurangi ketimpangan dan mengatasi kemiskinan serta mengangkat kesejahteraan masyarakat lebih baik,” ujar Kepala CSR BSD Sinar Mas Land, Maria Chatarina Octaviana SP.

Bantuan itu akan diberikan secara bertahap mulai 27 Mei sampai dengan 17 Juni 2021. Selain bantuan berupa dana, Sinar Mas Land sebelumnya memberikan edukasi dan pelatihan kepada para pelajar dan pendidik dalam rangkaian acara Festival Pendidikan SML ke-7 itu.(red)




Diduga Teroris Ditangkap di Tangsel, Pilar: Pengaruh Faktor Pendidikan dan Pengangguran

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Pilar Saga Ichsan angkat bicara terkait adanya penangkapan eks Sekretaris Umum (Sekum) FPI Munarman di Modern Hills RT 01/13, Kelurahan Pondok Cabe Udik, Pamulang, Kota Tangerang Selatan oleh Densus 88.

Pilar mengapresiasi kinerja kepolisian yang mampu menjaring teroris secara cepat. Menurutnya, penangkapan itu sudah sesuai kajian terbaik dari pihak kepolisian.

Pilar menerangkan, krisis ideologi saat ini banyak terjadi disekitar masyarakat. Maka dari itu, Pilar mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel telah menyiapkan dua langkah dalam menangani terorisme.

“Makanya pendidikan itu penting agar masyarakat sekitar tidak terpapar paham radikalisme. Apalagi, Kondisi saat ini kan krisis ideologi dan lain sebagainya banyak terjadi. Jadi kalau memang terbukti, ditindaklah secara hukum yang berlaku,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (28/4/2021).

Pilar menjelaskan, menurut data yang ada adanya terorisme terjadi karena angka pengangguran dan rendahnya pendidikan di masyarakat.

**Baca juga: Ini Nomor Posko Pengaduan THR Lebaran 2021 di Tangsel

Menurutunya, jikalau pendidikan bagus dan angka pengangguran rendah, dirinya merasa di Tangsel atau warga Tangsel tidak terlibat terorisme.

“Kalau pendidikan bagus dan angka pengangguran rendah saya rasa di Tangsel atau warga Tangsel tidak terlibat terorisme,” tutupnya.(eka)




KPU Kota Tangerang Bakal Berikan Pendidikan Pemilih ke Guru & Siswa

Kabar6.com

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang berencana akan memberikan pendidikan pemilih kepada seluruh guru dan siswa tingkat SMP se-Kota Tangerang.

Program tersebut akan digelar melalui Rumah Pintar Pemilu (RPP) KPU Kota Tangerang. Mereka pun sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Tangerang untuk menyukseskan pergelaran program tersebut.

“Insya Allah bulan ini kita akan launching,” ujar Ketua KPU Kota Tangerang, Ahmad Syailendra, Minggu (11/4/2021).

Syailendra mengatakan, program itu akan dilangsungkan secara online. Sebab demikian, saat ini pandemi Covid-19 membuat semua orang harus menghindari kerumunan.

“Kita nanti akan zoom, kita sudah koordinasi dengan Kominfo. Mereka memfasilitasi zoom-nya, jadi peserta bisa lebih dari 100 orang peserta,” katanya.

Sasaran dalam launching pendidikan pemilih itu, kata Syailendra, pertama untuk guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Kedua yaitu siswa SMP yang sudah kelas sembilan.

**Baca juga: Pemkot Tangerang Jalin Komunikasi Intensif Dengan Kemenag Terkait Pembangunan Asrama Haji

Kendati demikian, karena siswa tersebut dinilai menjadi proyeksi untuk pemilu 2024 mendatang sudah memiliki kartu tanda penduduk alias sudah berusia 17 tahun. Serta sudah memiliki hak pilih.

“Jadi kita berikan pemahaman pendidikan pemilih sejak dini,” tandasnya. (Oke)




Galaunya Tatap Muka

Kabar6.com

Kabar6-Sudah genap setahun pandemi Covid-19 yang melanda belahan dunia termasuk Indonesia.Dalam bidang pendidikan salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah Belajar Dari Rumah (BDR) dengan metode daring (dalam jaringan) .

Kini kebijakan pemerintah diperkenankannya sekolah melakukan pembelajaran Luring di wilayah zona kuning atau hijau terutama dengan protokol kesehatan yang ketat.

Model pembelajaran Luring ini disarankan oleh Mendikbud untuk memenuhi penyederhanaan kurikulum selama masa darurat pandemi adalah shift model (siswa akan diajar secara bergiliran).

Dalam pembelajaran luring secara bergiliran (shift model) atau kegiatan pembelajaran dibagi menjadi dua shift. Dibeberapa daerah ada yang dilakukan guru bertugas seharian siswa bergantian pagi dan siang dan ada yang dilakukan secara tatap muka dan daring.

Walaupun terasa begitu berat beban guru namun karena tuntutan profesionalisasi tanggung jawab ini harus ditunaikan dengan penuh tenaga dan semangat serta tanggung jawab.

Selain beratnya beban yang dirasakan guru, salah satu permasalahan yang dirasakan lambatnya penyelesaian pemenuhan ketercapaian target kurikulum. Materi yang biasanya 1 x pertemuan menjadi 2x pertemuan.

Sementara itu disisi peserta didik ada sebagian yang merasa bosan saat guru membahas lagi materi pada Tatap Muka sama dengan materi yang telah disampaikan pada pertemuan daring sebelumnya. Padahal tujuan guru agar peserta didik lebih memahami materi pembelajaran.

Dalam belajardaring yang lalu mereka tidak fokus, dan karena kurangnya pengawasan dari guru dan orangtua mereka sering membuka Ponsel untuk chatingan, main game atau kegiatan lainnya yang tidak ada kaitannya dalam pembelajaran.kelemahan ini akan sedikit dapat diperbaiki dengan tatap muka.

Menyikapi kondisi ini guru harus melakukan suatu inovasi pembelajaran. Inovasi ialah suatu perubahan yang baru yang menuju ke arah perbaikan atau ke arah yang berbeda dari yang sebelumnya, dan dilakukan dengan sengaja dan berencana.

Salah satu cara yang dapat dipakai agar mendapatkan hasil optimal seperti yang diinginkan adalah memberi tekanan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih salah satu model pembelajaran yang tepat.

Karena pemilihan model pembelajaran yang tepat pada hakikatnya merupakan salah satu upaya dalam mengoptimalkan hasil belajar peserta didik.

**Baca juga: Generasi yang Ditelan Pandemi

Pelaksaanaan shift model selain berdampak lambatnya pemenuhan penyelesaian target kurikulum berdampak bosannya peserta didik dan sering main ponsel dalam pembelajaran.

Alternatif yang dapat dilakukan guru membuat inovasi model pembelajaran sekreatif mungkin.Dalam kondisi ini selain memberdayakan ponsel yang sering digunakan untuk bermain dijadikan untuk media pembelajaran.(*/Oke)

 

Oleh : Purnomohari Kuncoro, S.Pd
Buru SDN Larangan 11




Generasi yang Ditelan Pandemi

Kabar6.com

Kabar6-Generasi milenial adalah generasi yang dikatakan dekat dengan digital. Mereka setiap harinya bermain dengan gawai. Semua dijalankan dengan media sosial. Bersilaturahmi melalui WhatsApp, Instagram, Facebook, telegram dan lain-lain.

Diminati oleh generasi milenial pada awalnya. Harga tidak harus bertemu mereka tidak harus melakukan perjalanan ke sekolah yang menurut mereka menghabiskan waktu. Seiring berjalannya waktu mereka pun jenuh, mereka pun bosan, ketika tidak mengerti mereka bingung harus kemana? Jawaban yang sering teedengar adalah ”tanya mbah Google aja”.

PJJ harusnya menjadi tempat yang tepat bagi orangtua menanamkan karakter yang baik. Seharusnya selama setahun mereka dapat ajarkan kebaikan untuk buah hatinya. Namun banyak kejadian orangtua tak sabar menemani belajar. Seperti tertuang dalam sebuah Hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya “Rumah adalah Sekolah Pertama bagi Anak-anak”.

Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan sampai saat ini, sungguhlah sangat jauh dari kondisi ideal. Gerakan terbatas semua merasakan dampak yang disebabkan pandemi. Siswa kehilangan massa masnya terkungkung dalam jaringan aplikasi yang berkepanjangan. Entah sampai kapan?

Orang tua ,guru bahkan siswa kini bingung menghadapi ujian sekolah. Apakah mereka mampu melaksanakan itu . Karena selama setahun mereka berkutat dengan PJJ? Mereka sadar bahwa belajar haruslah total tidak setengah-setengah.

Di masa pandemi ini ada beberapa kalangan melakukan pembelajaran daring totalitas tak terlaksana dengan baik. Karena itulah mereka berpikir apakah ujian sekolah yang diadakan pada kali ini akan dapat dilalui dengan nilai yang memuaskan.

Siswa hanya bagai robot yang dimasukkan chip setelah itu fapat diperintah. Mereka menjadi kaku,tak bersosialisasi. Banyak guru kecewa hasil try out siswanya, sebelum mereka akan melaksanakan ujian yang sesungguhnya.

**Baca juga: Benarkah Netizen Indonesia tidak Sopan?

Apakah lulusan tahun ini akan menjadi generasi gemilang? Atau generasi tanpa bintang? Semoga ketika para siswa berlanjut di kelas berikutnya dapat menerima pelajaran di atasnya. Juga yang lulus SMA dapat melanjutkan berkarya tidak hilang kreatifitasnya,tidak hilang karakter bangsanya karena telah ditelan pandemi, Aamiin.(*/Oke)

 

Oleh Purnomo Hadi Kuncoro, S.Pd
Guru SDN larangan 11 kota Tangerang