1

Arief Ogah Sebut Data Pasien Suspect Virus Corona

kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah menyebutkan sejauh ini tidak ada warganya yang positif terjangkit virus corona. Ia beralasan karena pihak yang dapat mengumumkan virus hanya juru bicara pemerintah pusat.

“Gak ada sejauh ini. Sekarang kaitan corona itu semua yang bisa ngumumin hanya satu pintu pemerintah pusat, juru bicara istana,” ujar Arief di kantornya, Jumat (13/3/2020).

“Jadi kita gak ada gak tau, mangkanya saya pikir walaupun kita tidak tau kita jangan sampai tidak berbuat apa-apa. Mangkanya lebih baik kita tingkatkan kewaspadaan,” katanya.

Meski demikian, Arief mengatakan, sebelumnya sempat ada 20 orang warga Kota Tangerang yang masuk dalam pemantauan. Kendati saat ini, kemungkinan sudah dinyatakan negatif.

**Baca juga: Terungkap, Pompa Air di Kota Tangerang Sering Mati.

Arief mengimbau dalam menghadapi wabah virus corona masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Sehingga tidak menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.

“Masyarakat gak perlu panik, tapi apa yang sudah kita sosialisasikan perlu di implementasi sama masyarakat,” tandasnya.(Oke)




Bukan Suspect Corona, Pasien di RSUD Lebak Tetap Diisolasi

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, menyampaikan, dari pemeriksaan lab dan rontgen, satu orang pasien yang mengalami gejala batuk, flu dan sesak tidak mengarah pada suspect virus Corona.

Meski penyakit yang diderita tidak mengindikasikan virus asal China tersebut, pasien tetap diisolasi di RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung.

“Karena ini tetap dalam protap yang ada di rumah sakit, kami masih pantau pasien dua hari ke depan. Mungkin dengan kondisi fisik pasien bisa berubah dan ada kekhawatiran lanjutan, maka dari itu tetap kami pantau,” terang
Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Lebak dr Firman Rahmatullah, Kamis (12/3/2020).

Firman menerangkan, kekhawatiran pasien melakukan kontak langsung dengan orang terinfeksi maupun dari negara terinfeksi memang tidak ada. Namun, pemantauan tetap dilakukan untuk mengantisipasi kekhawatiran terjadinya penularan melalui transmisi local.

“Iya dikhawatirkan ada kontak dari luar itu makanya kami tidak langsung pulangkan dan tetap dipantau karena khawatir ada gejala-gejala yang berubah tambah sakit,” ujar Firman.

**Baca juga: HPSN, Bupati Lebak Minta Masyarakat Peduli Sampah.

Setelah dua hari, dokter akan melihat perkembangan kondisi kesehatan pasien. Jika kondisinya mengindikasi ke arah suspect, pasien akan segera dirujuk ke rumah sakit yang berwenang menangani virus tersebut.

“Walaupun ini belum masuk ke kriteria suspect tapi kami sudah konfirmasi ke rumah sakit rujukan. Terkait sampel nanti akan dilakukan oleh rumah sakit rujukan,” katanya.(Nda)




Ini Hasil Pemeriksaan Pasien dengan Gejala Mirip Corona di RSUD Lebak

kabar6.com

Kabar6-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap pasien yang mengalami gejala batuk, flu, demam, sesak dan lemas. Pasien berada di ruang isolasi.

Sebelum dirujuk ke RSUD dr Adjidarmo, pasien ditangani terlebih dahulu oleh petugas puskesmas.

“Vital sign semuanya, tekanan darah 110/70 bagus. Tetapi suhu badan memang demam, pengukuran di puskesmas 39 derajat celcius dan pernapasan agak cepat,” kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Lebak dr Firman Rahmatullah, Kamis (12/3/2020).

Namun, karena puskesmas keterbatasan dalam segi pemeriksaan dan untuk menunjang diagnosa kebenaran, pihak puskesmas merujuk pasien ke RSUD untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium lengkap dan rontgen.

“Kemudian kemarin malam dilakukan pengambilan darah pasien dan rontgen. Bisa kami sampaikan bahwa hasil pemeriksaan tidak mengindikasi dan tidak ada ke arah yang selama ini dikhawatirkan masyarakat,” ungkap Firman.

“Hasil lab nya normal dan hasil foto rongten thorax juga normal. Sampai saat kami rapat dengan RSUD pukul 09.00 WIB, bisa saya nyatakan pasien tidak termasuk dalam kriteria Corona,” jelasnya.

**Baca juga: Pasien Diisolasi RSUD Adjidarmo Warga Lebak yang Bekerja di Jakarta.

Tidak mengarahnya pasien ke dalam kategori ke arah suspect Corona sambung Firman, juga ditunjang dengan kriteria lain.

“Pasien tidak pernah berpergian ke luar negeri yang menjadi negara terinfeksi maupun kontak dengan warga negara asing. Pasien punya bos, tetapi bos nya tidak habis bepergian ke luar negeri. Jadi, dari kriteria yang ada dalam kecurigaan ke arah virus Corona, pasien ini tidak memenuhi kriteria tersebut,” paparnya.(Nda)




RSUD Lebak Isolasi Pasien dengan Gejala Mirip Virus Corona

kabar6.com

Kabar6-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Adjidarmo Kabupaten Lebak mengisolasi satu orang pasien yang mengalami penyakit dengan gejala mirip virus Corona (Covid-19).

Pasien tersebut disolasi di ruang yang sebelumnya memang telah disediakan tempat pelayanan kesehatan pelat merah tersebut dalam mengantisipasi virus yang disebut berasal dari China tersebut.

“Pasien mengalami keluhan panas, batuk, pilek dan menurut pengakuan pasien sedikit sesak, pusing dan mual,” kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Lebak, Firman Rahmatullah didampingi Humas RSUD Adjidarmo Budi Kuswandi kepada wartawan, di Rangkasbitung, Kamis (12/3/2020).

Firman mengatakan, pasien tersebut bekerja di Jakarta. Pulang ke kampung halaman lantaran mengalami gejala panas, batuk dan flu.

**Baca juga: Kumpulkan HRD Perusahaan, Pemkab Lebak Soroti soal Tenaga Kerja.

“Pasien kerja di Jakarta, karena dua hari batuk dan pilek yang bersangkutan pulang. Sampai di kampung, pasien dibawa ke puskesmas, karena keterbatasan dalam pemeriksaan dan untuk menunjang diagnosa kebenaran maka pasien dirujuk ke RSUD,” terang Firman.(Nda)




RSDP Serang: Pasien yang Diduga Suspect Corona Berangsur Membaik

kabar6.com

Kabar6-Seorang pasien yang sempat diduga suspect virus corona masih menjalani masa observasi di RSDP Serang, Banten. Suhu tubuh pasien itu belum stabil dan terkadang masih batuk-batuk.

Tim medis tetap terus mendalami infeksi paru yang diderita pasien tersebut. “Kondisi pasiennya makin membaik, tadi pagi saya sudah ke ruangan untuk ngecek,” ungkap Humas RSDP Serang, Khaerul Anam, Kamis (5/3/2020).

“Mualnya sudah enggak ada, muntah enggak ada, sesaknya berkurang. Cuman batuk masih ada walau frekuensinya sudah berkurang. Suhu tubuhnya masih belum stabil, masih naik turun. Masih di rawat di ruang isolasi,” kata Khaerul.

Ia jelaskan, pasien masih berada di ruangan isolasi RSDP Serang sejak Selasa kemarin. Hingga kini belum dirujuk ke RSPI Sulianti Suroso, Jakarta, untuk penanganan lebih lanjut.

**Baca juga: Polisi Kota Serang Patroli Stok Masker dan Antiseptik.

Manajemen rumah sakit pun belum bisa memastikan apakah pasien negatif atau positif Covid-19. RSDP Serang mengaku baru mendapatkan satu pasien dengan gejala flu, batuk, sesak nafas dan demam.

“Belum dirujuk, kita masih informasikan terus ke Sulianti Suroso. Kalau menurut mereka rujuk ya rujuk, kalau enggak ya dirawat disini. Sejauh ini pasien baru satu orang ini,” jelas Khaerul.(Dhi)




Kondisi Pasien Terduga Corona di RSDP Serang Membaik

Kabar6.com

Kabar6-Juru bicara RSDP Serang, drg Khaerul Anam mengatakan kondisi pasien terduga Corona yang sempat dievakuasi dari dalam IGD RSDP Serang membaik. Namun hingga saat ini masih dirawat di ruangan isolasi. “Kondisinya membaik,” ujarnya, Rabu (04/03/2020).

Untuk hasil observasi, kata Anam, tim dokter masih fokus pada infeksi paru. Dia menyebutkan pasien sudah bisa duduk, tidak batuk-batuk dan sesaknya sudah berkurang.

Anam mengatakan manajemen RSDP Serang masih berkonsultasi dengan RSPI dr Sulianti Suroso, terkait penanganan pasien tersebut. Hingga kini, belum ada tim RSPI yang datang ke Serang, begitupun sebaliknya, belum ada tim medis dari RSDP Serang ke RSPI. Konsultasi masih dilakukan menggunakan telephone.

“(RSPI) enggak ada yang ke Serang, semua ditangani tim medis RSDP terus konsultasi ke RSPI, konsultasi lewat telephone, WA gitu,” terangnya.

Sore ini, Anam melanjutkan, kesehatan pasien akan diperiksa kembali oleh tim medis yang khusus menangani penyakit inveksius, menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Sebelum pasien itu dinyatakan negatif coVid-19 dan sehat, maka akan terus berada di dalam ruang perawatan isolasi.

**Baca juga: Perkuat Sinergitas, Pimpinan DPRD Banten Kunjungi BPK Perwakilan Banten.

RSDP Serang memiliki satu ruangan khusus isolasi, berisikan empat kamar yang di gunakan untuk penanganan penyakit ikveksius seperti Mers, Sars, flu burung hingga virus Corona.

“Kita masih komunikasi terus selama dia masih di isolasi. Keputusannya nanti di RSPI, apakah dirujuk kesana atau tetap dirumah sakit kita. Selama masih belum di nyatakan bebas ya masih di isolasi,” jelasnya. (Dhi)




Dinkes Tangsel Siapkan Alur Penjemputan Pasien Corona

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan berencana untuk memfasilitasi masyarakatnya jika ada yang terindikasi virus Covid-19 atau yang dikenal dengan virus Corona dengan lakukan penjemputan.

“Penjemputan itu akan dilakukan jika orang atau masyarakat tersebut telah mengalami atau mengarah dalam gejala virus Corona,” ujar Kepala Dinkes Kota Tangsel Deden Deni saat dikonfirmasi oleh Kabar6.com, Selasa 3/3/2020.

Deden menegaskan, fasilitas penjemputan akan disiapkan dan mekanismenya bisa dari rumah ke rumah sakit. Menurut Deden, fasilitas yang dibutuhkan kendaraan ambulans khusus. “Iya untuk itu kan harus menggunakan ambulan khusus. Nggak bisa digabungkan atau dengan ambulan yang saat ini ada,” terangnya.

Lanjutnya, saat ini di Kota Tangerang Selatan dipastikan belum ada pasien yang tertular, namun Deden juga mengatakan, ada juga beberapa warga Tangsel yang sedang dalam pemantauan.

“Ada beberapa memang yang kita pantau, tapi data nanti kami susulkan,” paparnya.**Baca juga: Kapolsek: Pelaku Pembunuhan di Serpong Utara Salah Sasaran.

Kemudian Deden juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak gelisah atau panik dalam menghadapi kabar virus Corona ini, dan jangan sampai paranoid.

“Kadang gini juga ketika info ini menyebar, karena memang juga (masyarakat) tidak paham, misalkan ada yang pulang dari luar negeri, ketika dia sakit, mereka berasumsi kalau itu sakitnya Corona. Jadi nih ada semacam paranoid,” tutupnya.

Diketahui, saat ini di Kota Tangerang Selatan sedang terjadi ‘panic buying’ atau melakukan belanja dengan banyak karena kabar dari virus Corona yang telah masuk ke Indonesia.

Terlebih Kota Depok sendiri berbatasan langsung dengan Kota Tangerang Selatan.(eka)




Pasien Suspect Corona Dirawat, RSDP Serang : Gejalanya Flu dan Demam

Kabar6.com

Kabar6- RSDP Serang mengaku belum mengetahui secara pasti, penyakit yang di derita oleh pasien yang dirawat ke rumah sakit milik Pemkab Serang itu.

Dirut RSDP Serang, Rahmat Setiadi, mengatakan pasien tersebut saat ini masih di observasi oleh tim medis dan berada di ruangan isolasi RSDP.”Keluhannya seperti flu biasa, pilek, sesak nafas, demam nya, jadi kita tetap pakai (protap) karena ada inveksius jadi pakai protap inveksius tersebut,” kata dalam konferensi persnya ke awak media, Selasa (03/03/2020).

Pasien itu juga belum memiliki rekam medis di RSDP Serang, sehingga dibutuhkan pemeriksaan mendalam dan intensif. Rahmat enggan berspekulasi penyakit jenis apa yang di alami oleh sang pasien.

“Pasien itu masih baru, kita masih melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan kan melalui beberapa tahap, jadi kita tidak bisa langsung mengatakan ini sakit paru, kita enggak bisa mengatakan,” jelasnya.

Dia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik dengan beredarnya video yang menunjukkan proses evakuasi seorang pasien dari IGD ke ruangan isolasi menggunakan mobil ambulance. Pihak rumah sakit menganjurkan warga melakukan pola hidup sehat, seperti sering mencuci tangan, makan makanan yang sehat dan rajin berolahraga. Sehingga kondisi tubuh tetap dalam segar bugar.

**Baca juga: Heboh Video Pasien dan Tim Medis Berpakaian Lengkap Khusus Corona.

Pemeriksaan secara intensif terus dilakukan oleh tim medis di RSDP sembari berkoordinasi dengan Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) dr. Sulianti Saroso, untuk pemeriksaan lebih lanjut. Namun, penanganan awalnya dilakukan di RSDP Serang. Sehingga pihak rumah sakit belum bisa memastikan jenis penyakit yang di derita pasien.

“(Dugaan sementara) belum bisa kita pastikan, pemeriksaan virus harus di rumah sakit rujukan, di Suroso, dan ini yang kita lakukan tetap sebagai protap inveksius. Jadi apapun hasilnya, kita lihat dari pemeriksaan dari rumah sakit rujukan Sulianti Suroso. Secepatnya akan kita rujuk,” terangnya.(dhi)




Satu Pasien Terduga Suspect Corona Dibawa ke RSDP Serang

Kabar6.com

Kabar6-Seorang pasien yang diduga suspect virus corona dibawa masuk ke ruang instalasi gawat darurat di Rumah Sakit dr Dradjat Prawiranegara (RSDP) Serang. Kegiatan medis yang bersamaan dengan kumandan suara adzan Dzuhur tadi itu sempat terekam kamera hingga viral di media sosial.

“Pasien itu keluar IGD dan kita bawa ke ruang isolasi di bagian belakang (rumah sakit), ruangan juga kita semprot. Ada satu ruangan, empat kamar,” kata Humas RSDP, dr Anam, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Selasa (03/03/2020).

Masih dalam video yang sama, ada seorang ibu-ibu menggandeng anaknya akan masuk ke IGD. Namun dilarang oleh petugas medis lainnya. Sehingga sang Ibu dan anak tidak jadi masuk dan menjauhi IGD.

Pihak RSDP Serang belum bisa memastikan penyakit apa yang di derita oleh pasien tersebut. Namun manajemen rumah sakit pemerintah yang menjadi rujukan penanganan virus Corona itu mengatakan pasien tersebut sudah dibawa ke ruang isolasi.

Menurut Anam, pakaian yang digunakan dalam video tersebut merupakan standar penanganan penyakit jenis virus. Tujuannya agar petugas medis tidak tertular dari penyakit yang di derita pasien.

**Baca juga: Setwan DPRD Banten Siapkan Pendampingan Reses.

Pihak rumah sakit mengaku masih terus melakukan observasi kepada pasien untuk memastikan penyakit yang di derita oleh pasien tersebut. RSDP Serang berjanji akan memberikan informasi lebih lanjut jika sudah diketahui hasil uji laboratorium.

“Protokol penyakit bervirus memang seperti itu. Belum bisa dipastikan pasien sakit apa. Nanti kita informasi lebih lanjut,” jelasnya.(Dhi)




RSUD Pandeglang Siapkan Ruang Isolasi Pasien Corona

Kabar6.com

Kabar6- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang menyiapkan ruang isolasi khusus bagi pasien yang diduga terjangkit virus corona. Ruang isolasi itu disiapkan di posisi yang tidak banyak diakses oleh pasien maupun keluarga pasien.

Direktur Umum RSUD Berkah Pandeglang, Kodiat Juarsa menuturkan, dalam beberapa hari terakhir, kemunculan virus corona telah menjadi perhatian tenaga medis di RSUD Berkah Pandeglang.

“Terkait dengan corona, kami di internal RSUD Berkah telah melakukan rapat kecil terbatas khususnya dengan dokter spesialis paru untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya, Rabu (29/1/2020).

Kodiat menerangkan, langkah menyiapkan ruang isolasi itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus asal negeri tirai bambu itu.

“Kami telah menyiapkan salah satu ruangan atau ruangan antisipasi jika memang ada yang terduga terkait dengan virus corona. Ruang isolasi prinsipnya tidak dilewati banyak akses,” jelasnya.

Meski begitu, Kodiat menjelaskan tidak ada tenaga medis khusus yang disiagakan. RSUD Berkah Pandeglang hanya menyiagakan tenaga medis yang dilengkapi alat pengaman diri (APD).

“Tidak ada tenaga medis atau petugas khusus yang disiapkan. Secara umum standar saja, dibiasakan dengan alat pelindung dirinya,” imbuhnya.

Kodiat mengungkapkan, sejauh ini pihaknya belum menerima adanya pasien yang diduga suspect virus corona. Hanya dia menyarankan agar masyarakat segera membawa ke fasilitas kesehatan terdekat jika didapati adanya gejala-gejala terserang virus asal Wuhan Cina itu, seperti demam tinggi, lemas, batuk, dan sesak nafas.

“Sampai saat ini kami belum menerima kasus yang terduga suspect corona. Yang paling penting jika dicurigai terjangkit, ya segera dibawa ke fasilitas kesehatan dan kami akan tempatkan di ruang khusus,” tambah Kodiat.

**Baca juga: Dirayu Ayam Goreng, Warga Baros Cabuli Keponakannya.

Dirinya melanjutkan, salah satu yang yang perlu diantisipasi adalah mereka yang melakukan perjalanan ke Cina dalam dua Minggu terakhir lantaran khawatir membawa novel coronavirus.

“Yang paling penting deteksi identifikasi apakah dalam dau Minggu terakhir melakukan perjalanan dari Cina ke Indonesia. Tapi kami berharap di Pandeglang tidak ada yang terjangkit,”katanya. (Aep)