1

Ini yang Harus Anda Lakukan Apabila Telanjur Mudik

Kabar6-Saat ini pemerintah memutuskan tidak melarang masyarakat untuk mudik. Namun, ada kebijakan khusus bagi mereka yang tetap mudik. Sesampainya di kampung halaman, mereka akan berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Sesuai protokol WHO pada laman Kawal COVID-19, ODP wajib mengisolasi diri secara sukarela dengan tidak meninggalkan rumah selama 14 hari, kecuali ke klinik atau rumah sakit untuk memeriksakan diri.

Namun, apa yang harus Anda lakukan apabila telanjur mudik? Melansir Hellosehat, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan selama melakukan isolasi diri:

1. Penggunaan kamar dan kamar mandi
Selama masa isolasi, anggota keluarga lain dilarang masuk ke dalam kamar tidur ODP. Kamar tidur untuk ODP sebaiknya memiliki ventilasi udara yang baik. Bukalah pintu dan jendela setiap hari agar kamar mendapatkan udara segar.

Kamar mandi untuk ODP sebaiknya juga terpisah bila memungkinkan. Jika hanya ada satu kamar mandi, gunakan bergantian dengan ODP mandi pertama atau terakhir. Setelah ODP selesai, kamar mandi harus dibersihkan.

2. Berkegiatan di dalam rumah
ODP yang mudik saat pandemi COVID-19 tidak boleh melakukan kegiatan bersama anggota keluarga lainnya selama masa isolasi. Bila harus berada di ruang yang sama, ODP harus menjaga jarak setidaknya satu meter.

ODP harus mengenakan masker bedah ketika sedang bersama anggota keluarga yang lain. Hindari kontak langsung dengan orang lain maupun peliharan yang ada di dalam rumah.

3. Jaga kebersihan dalam rumah
Virus penyebab COVID-19 dapat bertahan pada permukaan benda. Jadi, ODP harus rutin membersihkan benda-benda yang sering disentuh seperti ponsel, gagang pintu, meja, kursi, dan lain-lain menggunakan cairan pembersih.

ODP harus mencuci tangan dengan air dan sabun setidaknya selama 20 detik. Lakukan sebelum makan serta setelah pergi ke kamar mandi, batuk, dan melepas masker. Cuci alat makan dan pakaian yang digunakan ODP menggunakan spons terpisah.

4. Kapan harus pergi ke dokter
Jika terdapat gejala demam tinggi dan sesak napas, ODP harus segera menghubungi Dinas Kesehatan atau Puskesmas setempat. Setelah itu, ODP harus segera ke klinik rujukan terdekat untuk melakukan pemeriksaan COVID-19.

ODP harus menggunakan masker dan menghindari transportasi umum saat bepergian ke klinik rujukan. Jika harus menggunakan transportasi umum, ODP harus menjaga jarak dengan sopir dan penumpang lain.

Sebenarnya , mudik adalah aktivitas yang berisiko saat terjadi pandemi COVID-19. Pasalnya, Anda dapat tertular sekaligus menularkan virus di tengah keramaian suasana mudik. ** Baca juga: Apa Bahaya Konsumsi Vitamin C Secara Berlebihan?

Selama tak ada alasan mendesak untuk mudik, langkah terbaik yang sebaiknya dilakukan saat ini adalah tetap berada di rumah dan melakukan upaya pencegahan.(ilj/bbs)




Positif Corona, Ini Sebaran 43 Warga Tangsel Masih Dirawat

kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 43 jiwa warga asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tercatat masih menjalani perawatan medis. Perawatan intensif harus mereka lakoni karena positif terjangkit corona virus disease 2019 (Covid-19).

Angka di atas dihimpun dalam update data rekapitulasi tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel per Senin, 7 April 2020 pukul 15.00 WIB. Pasien positif corona terbanyak berdomisili di Kecamatan Pondok Aren dan Ciputat.

“Tugas kita pemerintah untuk bergotong royong dengan tenaga medis kesehatan negeri maupun swasta,” ungkap Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany kepada kabar6.com ditemui di kantornya, Rabu (8/4/2020).

Kasus warga positif corona di Kecamatan Pondok Aren yang masih dirawat ada 20 orang. Warga yang dinyatakan sudah sembuh 2 orang, dan 5 jiwa meninggal dunia.

Sementara warga asal masing-masing wilayah di Kecamatan Setu dan Serpong Utara 3 orang masih dirawat. Warga di Kecamatan Ciputat Timur 3 orang masih dirawat dan 2 jiwa meninggal dunia.

Begitu juga dengan Kecamatan Serpong. Terdapat 3 warga sekitar masih dirawat, dan 2 jiwa meninggal dunia. Warga di Kecamatan Ciputat yang masih dirawat ada 7 orang dan 2 meninggal dunia.

**Baca juga: Update Corona, 42 Pasien Warga Tangsel Dinyatakan Sembuh.

Sedangkan warga asal Kecamatan Pamulang yang masih dirawat akibat positif corona ada 4 orang. Airin bilang, seluruh warga pasien menjalani perawatan intensif di rumah sakit rujukan yang lokasinya tersebar di daerah Banten serta Jakarta.

“Untuk menyembuhkan orang yang sakit semaksimal mungkin sehingga bisa tertolong. Kita juga mendorong bagi masyarakat ODP dan PDP yang sehat, tentunya juga kita pantau kita jaga mau isolasi mandiri di rumahnya masing-masing,” jelas Airin.(yud)




Physical Distancing, 14.838 Warga Pandeglang Dapat Bantuan Sembako

Kabar6.com

Kabar6- Sebanyak 14.838 masyarakat prasejahtera di Kabupaten Pandeglang yang terdampak COVID-19 mendapatkan bantuan sembako.

Bupati Pandeglang Irna Narulita berharap bantuan ini bisa meringankan masyarakat prasejahtera pada saat masa physical distancing. “Bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari – sehari, semoga kondisi ini segera berakhir, untuk itu mari kita bersama melawan covid 19,” ujarnya, Selasa (7/4/2020)

Masih kata Irna, masyarakat selalu mematuhi protokol komunikasi dan protokol kesehatan untuk memutus penyebaran Covid 19 di Kabupaten Pandeglang.

“Jika memang harus keluar mencari nafkah, diharapkan memakai masker dan selalu jaga jarak saat beraktivitas. Masker bisa dari kain, dan rencananya kami akan membuat masker yang akan dibagikan bagi masyarakat kurang mampu,” ungkapnya.

**baca juga: Jelang Ramadan, Polres Pandeglang Imbau Warga Tak Mudik.

Sementara Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang Nuriyah mengatakan masyarakat pra sejahtera di Pandeglang yang mendapatkan bantuan kurang lebih 14.838 orang. Masyarakat yang pra sejahtera yang mendapat bantuan ini, diungkapkan Nuriyah seperti tukang ojek, supir dan pedagang apem.

“Sekarang pembagian di Kecamatan Cimanuk sebanyak 211orang, dengan item beras 10Kg, Telor Kecap, makanan kaleng, teh, dan gula. Karena dampak Covid-19 aktivitas mereka terhambat, oleh sebab itu ini harus menjadi perhatian pemerintah,” imbuhnya. (Aep)




ASN Kota Serang Berstatus PDP Meninggal Di Jakarta

kabar6.com

Kabar6- Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Serang meninggal dunia dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD Pasar Minggu, Jakarta. ASN itu berinisial SBS (58) dan bekerja di Perpusda Kota Serang.

Kabar duka itu diterima Pemkot Serang pada Senin, 06 April 2020 kemarin.

“Kita menunggu konfirmasinya, meninggalnya ASN Pemkot (Serang) ini apakah karena penyakitnya atau memang terpapar covid. Hasil laboratorium (pemeriksaan swab) sama hasil PCR nya belum disampaikan ke kami,” kata Kadis Kominfo Kota Serang, Hari Pamungkas, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Selasa (07/04/2020).

Sebelum mendapatkan perawatan di RSUD Pasar Minggu, SBS sempat melakukan rapat di gedung Perpusda Kota Serang. Sehingga, seluruh pegawai di instansi tersebut, di wajibkan melakukan rapid test dan seluruh ruangan dilakukan penyemprotan disinfektan.

“Almarhum sempat rapat di Pemkot, dikantornya, di perpustakaan. Makanya hari ini pegawai perpustakaan kami rapid test, sudah dilakukan penyemprotan,” terangnya.

Rapat tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Perpusda Kota Serang, Wahyu Nurjamil. Dimana, almarhum sempat melakukan rapat sebelum tanggal 19 Maret 2020. Kemudian, tanggal 19 Maret 2020, almarhum SBS mengajukan ijin tidak masuk kerja karena sakit dan mendapatkan perawatan di RSUD Pasar Minggu. SBS memiliki riwayat pengakit paru-paru dan lambung.

**Baca juga: Konflik RT di Serang, Suami Tega Tusuk Istri 11 Kali.

Meski bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkot Serang, almarhum ber’KTP dan tinggal di wilayah Jakarta. Sehingga mendapatkan perawatan di RSUD Pasar Minggu, Jakarta

“Setiap hari (almarhum) pulang pergi Serang-Jakarta. Beliau tinggal di Jakarta. Sudah tidak masuk kerja sejak tanggal 19 Maret. Tapi saya belum dapat informasi pasti penyebab kematiannya,” kata Kepala Perpusta Kota Serang, Wahyu Nurjamil. (Dhi)




Relawan Kesehatan di Lebak Buka Donasi APD untuk Tenaga Medis

kabar6.com

Kabar6-Prihatin dengan kondisi penanggulangan Covid-19, Relawan Respek Peduli Lebak membuka donasi APD. Donasi APD mulai dibuka seiring dengan meningkatnya jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terkait Covid-19.

“Bukan hanya tenaga kesehatan yang bertugas di PKM, mereka yang bertugas di rumah sakit juga sulit mendapat APD yang standar, contoh saja masker bedah susah mereka dapat,” kata Delima Humairo Koesnady, Selasa (7/4/2020).

Karena sulitnya mendapat masker medis, tenaga kesehatan pun rela menggunakan masker kain yang lebih disarankan dipakai oleh masyarakat yang tidak sakit. Sejauh ini, meski baru sedikit, bantuan seperti jas hujan dan masker sudah mulai mengalir.

“Dari Jakarta, Tangerang dan Bogor alhamdulillah sudah mengirim. Ya, memakai jas hujan sebagai pengganti hazmat. Harga jas hujan tipi saja di sini sudah Rp15 ribu,” ungkap Delima.

Donasi APD sambung Delima akan terus dilakukan hingga kebutuhan APD tenaga medis tercukupi.

“Karena APD ini sangat prioritas dibutuhkan oleh tenaga kesehatan, jangan sampai ada tenaga kesehatan kita yang gugur karena ini,” ucap Delima berharap.

**Baca juga: Pandemi Corona, 1000 Mustahik di Lebak Dapat Bantuan 5 Kg Beras.

Respek Peduli Lebak juga membuka donasi bantuan untuk masyarakat miskin dan yang terdampak Covid-19 dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.

“Beras dan mi instan yang berhasil dikumpulkan kami salurkan ke warga tidak mampu,” katanya.(Nda)




Khusus PDP Corona, Ini Fasilitas RS Aria Sentra Medika di Pamulang

Kabar6.com

Kabar6-Rumah Sakit Aria Sentra Medika di Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, ditunjuk untuk menangani warga sekitar yang suspect corona virus disease 2019 (Covid). Hanya khusus bagi pasien dalam pengawasan (PDP).

“PDP kita tanggung dengan Jamkesda. Ada 40 kamar, ICU cuma 4 alat fentilator,” ungkap Walikota Airin Rachmi Diany di Balaikota Tangerang Selatan, Selasa (7/4/2020).

Sementara itu terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Medis Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Imbar Umar Ghazali menyatakan, di gedung RS Aria Sentra Medika terdapat fasilitas tekanan negatif dua lantai.

“Sudah dipasang tadi, tinggal coba. Labnya ada, ini kan rumah sakit dulunya, sudah dikalibrasi,” jelasnya. Rumah sakit tersebut juga bakal bisa dipakai untuk VCR, rapid test dan swap.

**Baca juga: Masuk Zona Merah Covid-19, Tangsel Kaji Pengajuan PSBB.

Kapasitas jika normal bisa menampung 50 pasien tapi kalau tambah bed menjadi 70. Kapan dioperasikan?.

“Katanya Jumat, alatnya sudah kecuali alat VCR sama rapid test,” ujar Imbar.(yud)




Alasan Warga Pamulang Tolak RSIA Arya Medika Tempat Perawatan Pasien Corona

Kabar6.com

Kabar6-Warga Kedaung, Kecamatan Pamulang menolak keputusan Pemkot Tangerang Selatan yang menunjuk Rumah Sakit Ibu Anak (RSIA) Arya Medika sebagai tempat perawatan pasien dalam pengawasan (PDP) Corona atau Covid-19.

“Karena warga dah resah. Tidak ada jaminan keselamatan,” ujar Ketua RW 015 Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, Ade firmansyah kepada kabar6.com, Senin (6/4/2020).

Ade mengatakan jika memang program pemerintah menunjuk RS Arya Medika untuk rujukan ODP Covid-19 semestinya bisa menjamin fasilitas kesehatan bagi warga. “Karena tidak ada fasilitas kesehatan untuk warga Kedaung.”

**Baca juga: Polisi Salurkan 1100 Paket Sembako untuk Warga Pondok Aren.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menanggapi sikap warga ini bukan suatu penolakan. Menurut Airin, ini hanya ketidakpahaman warga saja. ” Jadi kita berpikir positif saja. Mereka tidak bermaksud menghalangi,” terang Airin.

Ketidakpahaman warga ini, kata Airin, diperparah oleh berita hoaks soal Corona yang bertebaran..”Sehingga masyarakat tidak dapat membedakan antara informasi benar atau hoaks,” jelasnya.(yud)




Pemkab Pandeglang Pesan Masyarakat Jangan Kucilkan ODP

Kabar6.com

Kabar6- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang mulai geram terhadap perilaku masyarakat yang kurang baik terhadap orang dalam pemantauan (ODP) virus Covid-19. Sejumlah laporan soal adanya ODP yang kerap dikucilkan di tempat tinggalnya meski belum tentu positif.

“Status ODP itu hanya untuk mengantisipasi saja, supaya warga yang dari luar negeri dan luar daerah bisa mengisolasi diri selama 14 hari secara mandiri di rumah masing-masing,” kata Bupati Pandeglang, Irna Narulita, Senin (6/4/2020).

Irna meminta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pandeglang agar senantiasa menjaga lisan dan perbuatan yang tercela. Seperti mengucilkan atau mengatai tidak baik terhadap warga yang berstatus ODP Covid-19.

Menurutnya, masyarakat harus memahami terlebih dahulu istilah dalam penanganan Covid 19. Sehingga masyarakat tidak akan mengucilkan warga yang berstatus ODP.

Sebab, terang Irna, seseorang yang dinyatakan kategori ODP itu bukan karena memiliki gejala positif virus corona. Akan tetapi status itu diberikan bagi orang yang sempat berpergian ke negara lain dan luar daerah yang merupakan zona merah pandemi Covid-19.

**Baca juga: Pandemi Corona, Pandeglang Akan Cek Kesehatan Pemudik.

Maka dari itulah, tegas Irna, masyarakat harus bijak menyikapinya. Jika itu terjadi akan jadi masalah baru, dan akan menjadi beban bagi mereka yang berstatus ODP.

“Ibu beharap masyarakat harus bijak dengan ODP jangan sampai dikucilkan. Apalagi sampai ada pengusiran dan prilaku lainnya yang tidak baik, jangan sampai itu terjadi. Untuk itu hal ini harus kita hindari bersama, jangan sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak baik kepada mereka yang membuat mereka menjadi tersinggung dan membebani,” tegasnya.(aep)




Pemkab Lebak Hentikan Pengadaan Barang dan Jasa

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak resmi menghentikan proses pengadaan barang dan jasa tahun anggaran 2020. Penghentian pengadaan barang dan jasa tersebut baik yang melalui tender, seleksi dan non tender.

“Penghentian pengadaan barang dan jasa ini menindaklanjuti Instruksi Mendagri terkait pencegahan penyebaran dan percepatan penanganan Covid-19,” kata Kabag Administrasi Pembangunan Pemkab Lebak Ajis Suhendi, Sabtu (4/4/2020).

Terkait hal ini, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya sudah menyurati para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan Kabag Pengadaan Barang dan Jasa.

“Untuk kegiatan pengadaan barang dan jasa yang sudah diumumkan agar dihentikan dan dibatalkan prosesnya. Kemudian menyampaikan kepada peserta atau pemenang lelang bahwa proses tidak bisa dilanjutkan,” terang Ajis.

**Baca juga: Mendagri Instruksikan Percepatan Refocusing Anggaran, Pemkab Lebak: Masih Disusun.

Akan tetapi, proses pengadaan barang dan saja tetap dilanjutkan bagi kegiatan yang telah menyelesaikan prosesnya.

“Yang sudah tanda tangan kontrak ya dilanjutkan,” kata Ajis.(Nda)




PDP Corona, Satu Keluarga di Green Savana Isolasi Mandiri

Kabar6.com

Kabar6-Istri dan kedua anak korban meninggal diduga terjangkit virus corona atau covid-19 di Green Savana CitraRaya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang diwajibkan untuk menjalani isolasi mandiri dirumahnya.

Merujuk pada hasil pemeriksaan tim medis, ketiganya akan diisolasi mandiri selama 14 hari kedepan.

“Meski hasilnya negatif, ketiga orang dekat korban harus mengisolasi diri selama 14 hari kedepan,” ungkap Camat Panongan Rudi Lesmana, kepada Kabar6.com, saat meninjau langsung kerumah korban, Sabtu (4/4/2020).

Dijelaskan Rudi, selama masa isolasi istri dan kedua anak korban akan disuplai bahan makanan dan minuman dari pemerintah kecamatan Panongan.

**Baca juga: Petugas Puskesmas Panongan Pakai APD Periksa Satu Keluarga.

Ativitas ketiganya akan terus dipantau oleh petugas dari kecamatan Panongan.

“Saya imbau mereka untuk tidak beraktivitas diluar rumah. Kalau makanan nanti akan kami suplai,” katanya.(Tim K6)