1

Beberapa Kebiasaan yang Tanpa Disadari Berdampak Negatif pada Kesehatan

Kabar6-Sehat menjadi aset yang mahal bagi setiap orang. Karena itulah saat ini tidak sedikit orang yang giat menjaga kesehatan, antara melalui asupan makan, rutin berolahraga, diet sehat, dan lain sebagainya.

Sayangnya, ada beberapa kebiasaan yang dilakukan banyak orang, namun tanpa disadari justru berdampak buruk pada kesehatan. Dikutip dari beberapa sumber, ini beberapa kebiasaan yang dimaksud:

1. Mandi pakai air hangat
Mandi dengan air hangat memang menyenangkan. Namun terlalu sering mandi dengan air hangat justru memberikan dampak buruk bagi kesehatan, terutama kulit. Suhu air yang panas dari air dapat menyebabkan kulit kering, gatal, dan iritasi.

2. Mengelupas kulit
Mengelupas kulit yang kering terutama di bibir merupakan kebiasaan buruk yang harus dihindari, karena dapat menyebabkan kulit menjadi hitam bahkan iritasi. Begitu pula kulit wajah jika terlalu sering dieksfoliasi, justru dapat mengakibatkan kekeringan atau meningkatkan produksi minyak pada kulit.

3. Sering menyentuh wajah
Ini adalah salah satu kebiasaan yang kerap kali dilakukan tanpa sadar. Tangan adalah salah satu bagian tubuh yang banyak kuman. Bakteri yang menumpuk di tangan dapat menempel pada wajah ketika Anda menyentuhnya dan dapat mengakibatkan jerawat.

4. Hanya mengoleskan sunscreen di wajah
Saat beraktivitas di luar ruangan, Anda harus mengoleskan sunscreen tak hanya pada bagian wajah, tapi juga leher dan lengan, atau kaki jika perlu. ** Baca juga: 6 Makanan yang Bantu Sehatkan Otak

Hilangkan kebiasaan buruk tadi agar Anda selalu sehat.(ilj/bbs)




8 Fakta Menarik Tentang Bersin

Kabar6-Bersin adalah keluarnya udara semi otonom yang terjadi dengan keras lewat hidung dan mulut. Selain karena flu, biasanya bersin juga disebabkan oleh alergi. Bersin adalah suatu refleks yang tidak bisa kita cegah. Nah, apa saja sih beberapa fakta menarik tentang bersin? Melansir huffingtonpost, berikut uraiannya:

1. Kecepatan bersin lebih dari 100 mile/jam
Sebenarnya mitos ini terlalu berlebihan. Kecepatan bersin normal tenyata 30-35 mile/jam

2. Saat bersin, kita bisa menyemprotkan kuman dengan jarak yang sangat jauh
Beberapa jauh radius kuman berada saat seseorang bersin? Ada yang memperkirakan sejauh lima kaki, tetapi ada pula yang mengatakan sejauh 30 kaki.

3. Sinar matahari sering membuat orang bersin
Bukan hanya bulu, merica dan sumber alergi lainnya ternyata yang dapat menyebabkan bersin. Penyebab bersin lainnya yang sudah terbukti secara ilmiah adalah sinar, atau biasa disebut photic sneeze reflex.

4. Bersin 2-3 kali adalah normal
Partikel-partikel jahat yang menyebabkan bersin sering terperangkap di saluran napas terutama di hidung dan saat bersin partikel tersebut tidak keluar seluruhnya. Terkadang diperlukan lebih dari satu kali bersin untuk mengusir iritan tersebut pergi. Inilah yang menyebabkan bersin berulang.

5. Mata tertutup secara otomatis
Bersin saat menyetir memang sangat mengkhawatirkan, karena saat bersin mata pasti tertutup. Tidak ada hal lain yang bisa kita pakai untuk mencegah mata menutup saat bersin. Mata tertutup saat bersin sudah merupakan sistem refleks yang tidak disadari yang terjadi di otak.

6. Jantung tidak berhenti saat Anda bersin
Meskipun ada mitos mengatakan jantung akan berhenti sesaat Anda bersin, mitos ini salah. Hal yang benar adalah sebelum bersin, jantung kita berdetak lebih pelan dari normal karena adanya stimulasi dari nervus vagus yang terjadi saat bersin.

7. Lebih baik bersin daripada menahannya
Terkadang saat akan bersin, ada rasa menggelitik yang menandakan Anda akan bersin. Dan ada tipe rasa menyesakkan saat bersin sudah setengah keluar. Saat berada di rumah ibadah atau dalam bioskop, terkadang Anda mencoba untuk menghentikan bersin yang akan terjadi. Sebaiknya Anda jangan melakukannya karena dapat menyebabkan cedera, misalnya pembuluh darah pecah, gendang telinga pecah atau permasalahan di diafragma, meskipun hal ini jarang terjadi.

8. Kita dapat menenangkan keinginan untuk bersin
Jika sebelum Anda bersin, muncul rasa hidung yang tergelitik, ada beberapa trik untuk menenangkanya. Cobalah untuk menggosok hidung, menekan bibir atas Anda di bawah hidung atau memaksa untuk menarik napas dalam-dalam. ** Baca juga: 5 Sayuran yang Bantu Kulit Jadi Indah

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Orang yang Kurang Istirahat Mudah Terserang Flu

Kabar6-Siapa saja dapat terserang flu, disebabkan oleh virus rhinovirus, yang mudah berpindah melalui udara atau sentuhan tangan yang terpapar. Beberapa gejala flu antara lain hidung berair, tenggorokan sakit, demam ringan, sakit kepala hingga bersin-bersin.

Namun tahukah Anda, tanpa disadari ada beberapa kebiasaan yang menyebabkan seseorang mudah terserang flu. Salah satunya kurang istirahat. Melansir Sindonews, mereka yang kurang istirahat atau tidak cukup tidur, memiliki kekebalan tubuh yang menurun.

Sedangkan, sistem kekebalan tubuh yang kuat mampu melawan berbagai macam virus, termasuk di antaranya virus penyebab flu. Diketahui, idealnya usia dewasa tidur malam adalah tujuh jam.

Tidak hanya kurang istirahat, kebiasaan tidak mencuci tangan bisa menjadi penyebab flu. Karena itulah, cuci tangan dengan sabun atau gel pencuci tangan yang mengandung alkohol selama 20 detik sampai tangan benar-benar bersih. Kebiasaan ini merupakan cara paling efektif mencegah flu.

Mencukupi kebutuhan cairan tubuh juga sangat penting. Tidak hanya mencegah dehidrasi, juga untuk mencegah penyakit flu. Ini disebabkan karena dehidrasi membuat sistem imun tubuh lemah sehingga virus mudah menyerang.

Selain itu, pastikan juga tangan dalam kondisi bersih saat menyentuh wajah, karena tangan mengandung banyak kuman sehingga virus bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung dan mulut saat tangan menyentuh wajah. ** Baca juga: Apa Saja Fakta & Mitos Seputar Menstruasi?

Daya tahan tubuh yang lemah menjadi penyebab utama seseorang mudah terserang flu. Untuk mengatasinya, tingkatkan kekebalan tubuh dengan rutin berolahraga.(ilj/bbs)




6 Antibiotik Alami Tanpa Efek Samping yang Berbahaya

Kabar6-Antibiotik dapat membasmi dan membantu mengatasi gejala infeksi kuman namun tidak efektif untuk infeksi virus. Agar mampu mengobati infeksi, Antibiotik perlu dikonsumsi dengan benar dan sesuai anjuran dokter. Namun antibiotik tidak bisa mengobati segala penyakit. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai indikasi justru berisiko menyebabkan kekebalan bakteri yang berbahaya.

Menurut NHS (National Health Service), satu1 dari 10 orang yang minum antibiotik mengalami gangguan pencernaan setelah meminumnya. Sedangkan sekira satu dari 15 orang mengalami alergi setelah minum antibiotik. Karena itulah sebagian orang mencoba mencari alternatif beralih ke antibiotik alami. Melansir dokter.id, berikut adalah beberapa bahan makanan yang dapat menjadi antibiotik alami:

1. Bawang putih
Kebudayaan di berbagai belahan dunia telah lama mengenal bawang putih akan kemampuannya mencegah dan mengobati penyakit. Penelitian telah menemukan bahwa bawang putih dapat menjadi pengobatan yang efektif terhadap berbagai bentuk bakteri, termasuk Salmonella dan Escherichia coli (E. coli). Bawang putih bahkan telah dipertimbangkan untuk digunakan melawan tuberkulosis yang resistan terhadap beberapa obat.

2. Madu
Madu telah lama digunakan sebagai salep, bahkan sejak jamannya Aristoteles, untuk menyembukan luka dan mencegah serta mengobati infeksi. Ini pun sesuai dengan penelitian pada 2016 yang menunjukan madu dapat membantu menyembuhkan luka.

Madu memiliki sifat antibakteri karena adanya kandungan hydrogen peroksida di dalamnya. Selain itu, madu juga memberikan lapisan pelindung untuk mempertahankan lingkungan yang lembap, sehingga membantu menyembuhkan luka.

3. Jahe
Komunitas ilmiah mengakui jahe sebagai antibiotik alami. Ini juga sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan tahun 2017 yang menemukan bahwa jahe memiliki kemampuan melawan banyak bakteri. Selain itu, jahe juga diteliti mengenai kemampuannya melawan mabuk laut dan juga menurunkan kadar gula darah.

4. Bunga Echinacea
Echinacea adalah tanaman berbunga yang banyak tumbuh di Eropa dan Amerika Utara. Hasil penggalian arkeologi menunjukkan bahwa penduduk asli Amerika mungkin telah menggunakan echinacea selama lebih dari 400 tahun untuk mengobati infeksi dan luka dan sebagai obat segala penyakit. Sepanjang sejarah orang-orang Indian menggunakan echinacea untuk mengobati demam scarlet, sifilis, malaria, keracunan darah, dan difteri.

Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam the Journal of Biomedicine and Biotechnology, ekstrak Echinacea purpurea dapat membunuh berbagai jenis bakteri, termasuk Streptococcus pyogenes (S. pyogenes). Bakteri ini yang menyababkan strep throat yaitu infeksi pada tenggorokan yang membuat tenggorakan terasa sakit dan gatal. Selain itu juga menyebabkan penyakit toxic shock syndrome dan necrotizing fasciitis.

5. Goldenseal
Goldenseal (Hydrastis canadensis) merupakan tanaman kecil dengan batang berbulu tunggal. Tanaman ini tumbuh liar di tanah teduh di utara Amerika Serikat. Golden seal biasanya dikonsumsi dalam bentuk teh dan kapsul untuk mengobati masalah pernafasan dan pencernaan serta untuk melawan bakteri yang menyebabkan diare dan infeksi saluran kemih.

Ternyata berdasarkan hasil penelitian baru ekstrak goldenseal untuk mencegah bakteri MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus) adalah salah satu tipe bakteri Staphylococcus yang ditemukan pada kulit dan hidung yang kebal terhadap antibiotik.

Setiap tahunnya lebih dari 90 ribu warga Amerika Serikat berpotensi terinfeksi bakteri ini. Jumlah kematian akibat infeksi bakteri MRSA lebih banyak dibandingkan dengan angka kematian akibat AIDS.

Kemampuan goldenseal menjadi antibiotik alami karena adanya kandungan berberin. Namun bahan ini tidak aman untuk bayi dan wanita hamil atau menyusui.

6. Cengkeh
Berdasarkan penelitian ternyata ekstrak air cengkeh efektif untuk berbagai jenis bakteri termasuk bakteri E. Coli yang dapat menyebabkan infeksi. ** Baca juga: Benarkah Secangkir Cokelat Hangat Cegah Penurunan Daya Ingat?

Mudah dan murah, bukan? (ilj/bbs)




Baju yang Baru Dibeli Jangan Langsung Dipakai

Kabar6-Banyak orang langsung memakai baju yang baru dibelinya tanpa mencucinya terlebih dahulu. Padahal kebiasaan ini tidak disarankan, karena bisa memicu beragam risiko bagi kesehatan.

Menurut Donald Belsito, seorang profesor dermatologi di Columbia University Medical Center, melansir Go Dok, mengenakan pakaian yang dibeli dari toko dapat menyebabkan iritasi kulit, kudis, kutu, atau bahkan infeksi jamur.

Hal ini karena besar kemungkinan pakaian baru tersebut telah dicoba oleh pengunjung toko lainnya dan meninggalkan bakteri atau jamur yang ada di tubuhnya. Selain itu, penyimpanan pakaian baru sebelum masuk ke gerai perbelanjaan juga dapat meningkatkan peluang infeksi kutu.

“Paparan bahan kimia saat proses pembuatan pakaian juga dapat mendatangkan malapetaka bagi kulit Anda,” kata Belsito.

Ahli dermatologi Lindsey Bordone dari Columbia University Medical Center, mengatakan bahwa mencuci baju baru sebelum mengenakannya, meski dipesan secara online, juga sangat penting. “Ketika pakaian dikirim, maka penjual juga tidak menjamin bahwa pakaian tersebut bebas bahan kimia serta jamur selama proses pengerjaan,” katanya. ** Baca juga: Makanan yang Dapat Bantu Kesehatan Paru-paru

Jadi cuci dulu baju baru Anda sebelum dipakai, ya.(ilj/bbs)




4 Benda di Rumah yang Bisa Tularkan Penyakit

Kabar6-Meskipun terlihat bersih, terkadang kita tidak menyadari bahwa beberapa benda di rumah ternyata dapat menjadi perantara untuk menularkan penyakit. Hal itu karena benda-benda tadi dipegang atau disentuh nyaris setiap saat, karena memang berhubungan langsung dengan aktivitas harian Anda.

Apa saja sih beberapa benda dalam rumah yang dmaksud? Melansir Boldsky, berikut uraiannya:

1. Barang elektronik
Keybord, mouse, atau telepon yang sering digunakan bersama tak jarang akan menularkan penyakit satu sama lain. Jadi cobalah untuk membersihkan permukaan dengan lap yang telah dibasahi setidaknya seminggu sekali.

2. Gagang pintu
Benda ini sudah pasti disentuh oleh seluruh anggota keluarga, sehingga bisa menjadi gudang kuman. Solusinya, bersihkan gagang pintu dengan disinfektan setiap 3-4 hari sekali. Hal ini juga berlaku dengan pegangan kulkas.

3. Remote TV
Remote TV adalah alat yang dipakai bergantian oleh anggota keluarga. Bersihkan remote secara menyuruh, termasuk pada tombol remote, gunakan cotton but atau tusuk gigi untuk menghilangkan kotoran yang terselip di antaranya.

4. Tempat garam & merica
Seluruh anggota keluarga akan menyentuh tempat bumbu yang selalu tersedia di meja makan. Solusinya, bersihkan bagian atas tutup garam dan merica agar kuman tak tersebar. ** Baca juga: Adakah Manfaat yang Bisa Didapat dari MSG?

Jaga selalu kebersihan dalam rumah agar keluarga tetap sehat.(ilj/bbs)




Apa Penyebab Miss V Berbau Tak Sedap?

Kabar6-Pada sebagian wanita, terkadang Miss V mengeluarkan bau yang kurang sedap. Meskipun tidak bisa dihindari, kondisi seperti itu merupakan hal yang normal. Lantas, apa yang menyebabkan miss V berbau tak sebab? Dikutip dari beberapa sumber, berikut uraiannya:

1. Terserang infeksi
Seorang ob-gyn di Los Angeles, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa Miss V berbau mungkin akibat Anda mengalami masalah infeksi ragi atau masalah infeksi bakteri atau vaginosis.

“Biasanya kondisi ini berhubungan dengan keputihan, dengan atau tanpa iritasi vagina,” katanya. Ini terjadi ketika keseimbangan pada Miss V rusak dan bakteri ‘jahat’ mengambil alih.

2. Penyakit menular seksual atau STD
Penyakit menular seksual memang terbukti membuat Miss V mengeluarkan bau yang aneh. Penyakit seperti gonore, trikomoniasis, dan klamidia bisa membuatnya Miss V bau dan keputihan yang berubah warna.

3. Menggunakan tampon dalam waktu yang lama
Kalau Anda memakai tampon dan lupa menggantinya dalam waktu yang cukup lama, jangan kaget apabila Miss V berbau tak sedap. Keluarkan tampon dan pergilah ke dokter.

4. Mudah berkeringat
Keringat dari tubuh Anda yang terkumpul di area Miss V dapat mengeluarkan bau tak sedap. Apabila berkeringat lebih dari biasanya dan tidak mengganti pakaian bisa menghasilkan aroma musky. Disarankan untuk menggunakan air hangat untuk mencuci bagian luar Miss V dan di celah-celah serta lipatan. Pastikan untuk selalu memakai pakaian yang terbuat dari katun.

5. Gunakan kondom atau pelumas yang salah
Beberapa wanita lebih sensitif daripada yang lain mengenai masalah kondom atau pelumas. Jika Anda memakai sesuatu yang tidak cocok dengan tubuh atau terbuat dari bahan tertentu, mungkin akan mencium sesuatu yang aneh dari Miss V usai bercinta. ** Baca juga: Orang yang Merasa Hidupnya Lebih Muda dari Usianya Miliki Memori Lebih Kuat

Jaga selalu kesehatan area intim Anda, Ladies.(ilj/bbs)




Makanan Atau Minuman yang Dapat Dikonsumsi Saat Keracunan

kabar6.com

Kabar6-Makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan Anda mengalami keracunam. Biasanya bakteri atau parasit patogen yang mentransfer melalui makanan yang tidak sehat ke dalam sistem tubuh kita. Makanan mungkin telah terkontaminasi karena disajikan atau pengolahan yang tidak higienis, atau karena bahan makanan yang telah rusak.

Beberapa patogen umum yang menyebabkan kondisi ini, seperti dilansir meetdoctor, adalah Salmonella dan E.coli. Komplikasi yang disebabkan oleh kondisi keracunan ini dapat menyebabkan hal fatal, memicu hilangnya nafsu makan, dan tubuh menjadi lemah.

Beberapa tanda-tanda keracunan makanan yaitu diare, sakit perut, muntah-muntah hebat, sakit kepala, demam, dan lemas. Nah, apa saja makanan yabg sebaiknya dikonsumsi saat Anda mengalami keracunan?

1. Sayuran rebus
Mengganti pola makan dengan mengonsumsi makanan sehat seperti sayur-sayuran. Dengan cara ini, tubuh dapat memperoleh kembali nutrisi. Anda hanya perlu merebus beberapa sayuran dan menambahkan bumbu yang diperlukan, serta memakai minyak zaitun untuk memberi rasa pada makanan. Selain direbus, sayuran juga disajikan dengan cara dipanggang.

2. Minum air putih & air kelapa hijau
Salah satu gejala utama keracunan makanan adalah dehidrasi yang biasanya diawali dengan muntah-muntah. Penting untuk menenangkan perut dengan mengonsumsi es buah yang dingin, dan jus buah segar misalnya untuk membantu juga mencegah sisa rasa busuk yang berkembang di mulut. Rasa busuk ini yang membuat Anda kesulitan untuk makan dan minum apa pun.

Minuman manis seperti air kelapa hijau, garam dan larutan gula dengan jus lemon dapat mengatasi dehidrasi. Minum jus buah, dan mencoba untuk menghindari soda dan minuman seperti kopi yang mungkin menyebabkan dehidrasi lebih lanjut.

3. Buah-buahan
Makanlah dalam porsi kecil buah-buahan seperti pisang, apel, pir, atau pepaya.

4. Sup ayam
Juga dianjurkan untuk memasukkan makanan ringan seperti roti panggang, semangkuk bubur atau sup ayam. Sup ayam kaya akan gizi dan memiliki sifat obat. ** Baca juga: 3 Pantangan Sebelum Olahraga Lari

5. Yoghurt
Yoghurt juga baik untuk kesehatan, dan ringan untuk dikonsumsi, terutama mereka yang menderita gangguan perut. ** Baca juga: Europixpro Door, Produk Anak Negeri Berkualitas Dunia

Utamakan kebersihan saat menyajikan makanan, pastikan tanggal kedaluwarsa yang tertera dalam kemasan makanan, dan hindari makan sembarangan.(ilj/bbs)




Sering Gunakan Hand Sanitizer Berikan Beberapa Efek Merugikan untuk Kulit

kabar6.com

Kabar6-Hand Sanitizer adalah cairan pembersih tangan yang tidak memerlukan air untuk membilasnya. Komposisi produk ini terdiri dari alkohol dan triklosan yang berfungsi sebagai antiseptik untuk membunuh virus dan bakteri.

Meskipun praktis, produk ini sebenarnya kurang efektif untuk membersihkan tangan. Ya, penggunaan hand sanitizer yang dilakukan terlalu sering justru dapat merugikan kulit tangan. Dikutip dari beberapa sumber, berikut adalah efek merugikan yang dimaksud:

1. Sebabkan kulit tangan kering
Hand sanitizer terbuat dari beberapa jenis alkohol, yakni isopropyl, ethanol, dan juga n-propanol. Ketiga jenis alkohol ini diketahui dapat memicu iritasi dan mengangkat minyak alami pada kulit sehingga jika digunakan dalam jangka panjang akan mengakibatkan kulit tangan semakin kering.

2. Picu penuaan dini kulit tangan
Kandungan alkohol dalam hand sanitizer dapat membuat sel kulit menjadi kering dan dehidrasi. Tampilan garis halus dan keriput pada kulit pun akan semakin jelas. Dalam beberapa kasus, kulit dapat menjadi pecah-pecah dan terkelupas.

3. Berpotensi rusak sistem hormon
Banyak hand sanitizer yang diformulasikan dengan menggunakan triclosan, yakni kandungan yang berfungsi sebagai obat antijamur dan antibakteri. Sayangnya, kandungan ini juga bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Triclosan dapat terserap dengan mudah pada kulit dan masuk ke dalam aliran darah, sehingga bisa menyebabkan beberapa penyakit seperti alergi, kelainan hormon, bahkan hingga kanker.

4. Rusak skin barrier
Penggunaan hand sanitizer secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada skin barrier, yaitu lapisan asam tipis yang terbuat secara alami dari campuran keringat dan sebum (minyak kulit) yang melindungi kulit dari bakteri, menjaga kelembapan, dan mencegah dehidrasi pada kulit.

Kandungan alkohol pada hand sanitizer dapat menghilangkan protein dan lipid di skin barrier, serta menyebabkan iritasi, dan kekeringan pada kulit. Untuk mengatasi masalah ini, jangan lupa untuk menyeimbangkan penggunaan hand sanitizer dengan pelembap atau hand cream.
** Baca juga: Batasi Jenis Makanan & Minuman yang Picu Penuaan Dini

5. Kurangi kemampuan sistem imun tubuh
Lingkungan yang terlalu bersih justru dapat memperlemah sistem imun, khususnya pada anak kecil, karena tidak ada yang perlu dilawan, sehingga sistem imun kita menjadi tidak ‘terlatih’ dan menjadi semakin lemah. Selain imun jadi melemah, seseorang juga bisa menjadi sangat sensitif terhadap inflamasi dan menjadi mudah terserang penyakit yang cukup parah. ** Baca juga: Europixpro Door, Produk Anak Negeri Berkualitas Dunia

Jadi, menggunakan hand sanitizer memang tidak dilarang, namun Anda harus tetap memperhatikan frekuensinya. Jangan terlalu sering menggunakannya.(ilj/bbs)




Hati-hati, Botol Air Minum Bisa Jadi Sumber Penyakit

Kabar6-Agar terhindar dari dehidrasi selama beraktivitas di luar ruangan, sebagian orang menggunakan botol minum sebagai wadah air putih. Namun tahukah Anda, meskipun botol air yang kita pakai hanya untuk mengisi air putih, bukan berarti bisa terhindar dari sumber penyakit, lho.

Botol air yang kita gunakan memiliki bahan yang bermacam-macam antara lain dari plastik, stainless steel atau kaca. Seperti dilansir timesofindia, botol memiliki lingkungan yang lembap dan menjadi tempat sempurna untuk tumbuhnya bakteri, seperti E.Coli bisa membuat kita terkena masalah pencernaan atau keracunan makanan. ** Baca juga: Bagaimana Cara Sederhana Tinggalkan Kebiasaan Makan Tak Sehat?

Botol plastik yang kurang dijaga kebersihannya juga bisa menyebabkan penyakit seperti diare atau muntah. Bahkan, jamur pun bisa muncul dari botol air minum kita. Tak hanya botol, tetapi tutup yang digunakan juga harus dibersihkan dengan baik. ** Baca juga: Europixpro Door, Produk Anak Negeri Berkualitas Dunia

Gunakan sikat khusus atau sikat gigi untuk membersihkannya. Selain itu, cuci dengan air hangat dan sabun pencuci piring. Keringkan botol dalam posisi terbalik dan lap dengan tisu kering.(ilj/bbs)