oleh

Apa Saja Fakta & Mitos Seputar Menstruasi?

image_pdfimage_print

Kabar6-Setiap bulan normalnya para wanita akan mengalami datang bulan atau menstruasi, yang mulai terjadi saat Anda mengalami pubertas (menarche) dan akan berhenti ketika menopause, kecuali Anda hamil.

Nah hingga kini pun terdapat beberapa mitos tentang menstruasi yang banyak beredar dalam masyarakat. Melansir meetdoctor, ini dia fakta dan mitos tentang menstruasi:

1. Tanggal menstruasi selalu sama setiap bulan
Penting untuk memahami bahwa siklus menstruasi seorang wanita tidak akan sama dengan wanita lainnya. Siklus menstruasi adalah seluruh waktu dari satu periode ke periode berikutnya.

Meskipun disirkulasikan secara luas bahwa siklus menstruasi wanita adalah 28 hari lamanya, itu hanya angka rerata. Ada beberapa yang siklus haidnya panjang, dari 29 hingga 35 hari, dan yang lainnya bisa lebih pendek. Situasi, fluktuasi berat badan, emosi, dan obat-obatan semua dapat mempengaruhi siklus. Bisa dibilang periode datang bulan setiap wanita adalah unik bagi masing-masing individu.

2. Saki atau nyeri haid setiap bulan selalu dengan kondisi yang sama & berulang
Rasa sakit yang dialami saat menstruasi adalah nyata. Bukan hanya sakit kepala saja, beberapa dari kita ada yang harus bolos bekerja karena kram perut, dan hanya bisa meringkuk di tempat tidur.

Kondisi ini bahkan memiliki nama medis yaitu dysmentarrhea. Sekira 20 persen wanita mengalami dismenore yang cukup parah sehingga mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari. Kehilangan konsentrasi, merasa cemas, dan rasa sakit yang tidak menyenangkan tersebut bisa berbeda satu sama lain.

3. Menjadi mellow & emosional saat PMS
Ada perubahan fisik yang terjadi ketika PMS. Pada hari-hari menjelang periode awal wanita, tingkat estrogennya menurun, sementara tingkat progesteronnya meningkat tajam.

Estrogen terkait dengan serotonin, ‘hormon bahagia’, dan progesteron terkait dengan bagian otak yang menyebabkan rasa takut, kecemasan, dan depresi. Perubahan suasana hati yang disebabkan oleh hormon pasti terjadi.

4. Hormon mendefinisikan wanita
Berbicara tentang hormon, wanita telah dituduh sebagai ‘makhluk hormonal’ untuk waktu yang lama. Pria bahkan telah menciptakan penyakit yang mereka sebut (histeria) untuk menjelaskan perilaku wanita. Padahal, sebenarnya, bahkan pria pun memiliki hormon.

Lihat saja penelitian tentang kontrasepsi pria, yang dihentikan karena peserta tidak dapat menangani efek samping dari jerawat, nyeri injeksi, dan gangguan emosi, yang juga merupakan efek samping yang terkadang dialami wanita ketika sedang mengontrol kelahiran.

5. Darah menstruasi yang keluar adalah darah kotor
Darah menstruasi adalah cara tubuh membuang racun. Anggap saja sebagai sekresi pada vagina yang berevolusi, ada sedikit darah, jaringan uterus, lapisan lendir, dan bakteri. Jenis darah yang keluar sangat berbeda dengan darah yang mengalir di pembuluh darah. Darah mens memiliki lebih sedikit sel darah. ** Baca juga: Beberapa Kebiasaan yang Jadi Pemicu Stres

Cari tahu kebenaran mitos yang beredar, agar Anda pun tidak salah mengartikan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email