1

Tidak Konsumsi Karbohidrat Sama Sekali Selama Diet Berdampak Buruk pada Kualitas Kesehatan

Kabar6-Ada banyak jenis diet yang dapat dilakukan untuk Anda yang mengalami kelebihan berat badan, atau ingin memiliki berat badan yang ideal. Salah satunya adalah diet rendah karbohidrat, yang tidak mengonsumsi makanan berkarbohidrat sama sekali.

Menurut ahli diet dan nutrisi bernama Cynthia Sass, MPH, RD, diet rendah karbohidrat bisa lebih ketat daripada diet keto. Menurunkan berat badan, dikatakan Sass, tidak memerlukan batasan karbohidrat yang ekstrem.

Justru, melansir womantalk, efek samping menghilangkan makanan berkarbohidrat bisa sangat berdampak pada kualitas hidup dan kesehatan. Apa saja dampak buruk yang dimaksud?

1. Kehilangan nutrisi penting
Tidak mendapatkan asupan karbohidrat, berarti tubuh juga tidak mendapatkan vitamin, mineral, antioksidan, serat, prebiotik, dan bahkan lemak sehat. Belum ada multivitamin atau suplemen bubuk yang mampu menggantikannya.

Jika tubuh kekurangan semua nutrisi ini, Anda akan mengalami fungsi kekebalan yang menurun, gangguan kesehatan kognitif, dan peningkatan risiko penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan Alzheimer.

2. Kesehatan pencernaan jadi buruk
Asupan serat yang direkomendasikan adalah 25 gram per hari, yang hanya bisa didapat dari makanan berkarbohidrat. Di antara banyaknya manfaat serat, ada jenis serat tertentu yang berperan sebagai prebiotik dan berfungsi sebagai makanan bagi bakteri usus untuk mendukung pencernaan yang baik.

Jika kesehatan pencernaan buruk, Anda bisa mengalami penurunan kekebalan tubuh, lebih berisiko mengalami peradangan, dan bahkan menganggu kesehatan mental.

3. Menderita flu keto parah
Flu keto adalah kondisi di mana otak yang biasanya menggunakan hingga 60 persen dari semua karbohidrat yang dimakan, harus beradaptasi dengan sumber bahan bakar yang berbeda, sehingga menyebabkan sakit kepala, kabut otak, mudah tersinggung, pusing, mual, dan nyeri otot.

Hanya dengan mengurangi asupan karbohidrat ini saja, Anda sudah bisa menderita ini. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana jika Anda benar-benar menghilangkannya.

4. Efek samping sosial dan psikologis
Diet apa pun sebenarnya membuat acara makan di luar menjadi tantangan. Sass memiliki banyak klien yang lebih memillih menghindari pertemuan, menyebabkan mereka menjadi obsesif, takut akan makanan, bahkan mengalami rasa bersalah yang ekstrem dan depresi.

Nah, kebalikan dari diet, pola makan nabati yang mencakup asupan karbohidrat sehat justru dikaitkan dengan peningkatan kesehatan mental, termasuk depresi. ** Baca juga: Hindari Kebiasaan Makan yang Justru Turunkan Imun Tubuh

Jadi, dengan segala dampak buruk yang bisa dirasakan tersebut, Sass menyarankan untuk tidak ‘memotong’ atau menghilangkan sama sekali sumber karbohidrat dengan melakukan diet tadi, meski ingin menurunkan berat badan. Lebih baik pilih pola makan sehat.(ilj/bbs)




Sering Dihindari, Makan Malam Ternyata Miliki Sejumlah Manfaat

Kabar6-Banyak orang yang menghindari makan malan karena khawatir berat badan melonjak, terlebih bagi Anda yang tengah menjalankan diet ketat. Namun benarkah makan malam memang membuat tubuh menjadi gemuk?

Jawabannya adalah tergantung makanan apa yang Anda konsumsi. Bahkan, apabila makanan yang dikonsumsi di malam hari adalah hidangan yang tepat, justru akan membuat Anda mendapatkan banyak manfaat baik. Melansir livestrong, ini sejumlah manfaat makan malam?

1. Makan malam yang tepat membantu menjaga kadar gula darah Anda keesokan harinya
Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan, apa yang Anda makan saat makan malam dapat mempengaruhi tubuh dalam merespon apa yang akan dimakan untuk sarapan keesokan harinya.

Temuan ini menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan mengandung glikemik rendah saat makan malam hari, keesokkan paginya membuat tubuh lebih mampu mengontrol kadar gula darah setelah sarapan.

Kontrol gula darah yang optimal tidak hanya penting untuk membantu menurunkan berat badan tetapi juga menjaga kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan.

Makanan yang mengandung glikemik rendah seperti kacang-kacangan, kacang hitam, ubi jalar atau sayuran hijau favorit Anda dengan protein tanpa lemak, seperti dada ayam, daging sapi tanpa lemak atau salmon.

2. Tidak semua karbohidrat akan berubah menjadi lemak bila Anda makan saat malam hari
Olahraga adalah salah satu kegiatan dalam hidup Anda yang memiliki efek terbesar pada proses tubuh Anda dalam memetabolisme makanan.

Saat Anda berolahraga akan terjadi perubahan pada tubuh, seperti halnya makanan yang dikonsumsi akan memberi perubahan pada tubuh.

Setelah berolahraga, otot Anda akan menyerap lebih banyak karbohidrat sebagai respon pemulihan tubuh paska olahraga. Tapi kebanyakan orang yang melakukan olahraga di sore hari akan merasa takut untuk makan malam, khawatir karbohidrat yang dikonsumsi akan menjadi lemak.

Padahal bila Anda tidak makan setelah berolahraga, tubuh tidak mendapatkan nutrisi untuk memulihkan kembali tenaga yang hilang saat olahraga. Nutrisi yang Anda konsumsi setelah berolahraga akan membantu menjaga otot tubuh menjadi lebih kuat dan lebih baik.

Jadi, jangan lewatkan karbohidrat setelah Anda berolahraga saat malam hari. Hal yangg harus diketahui, karbohidrat yang dimaksud antara lain seperti ubi atau pisang untuk membantu mengisi kembali bahan bakar energi otot, agar Anda menjadi lebih siap menghadapi hari esok.

3. Makan karbohidrat di malam hari akan menghindari Anda mengalami kelaparan di malam yang lebih larut
Sebuah penelitian baru menemukan, makan karbohidrat di malam hari benar-benar dapat membantu Anda dalam mengontrol nafsu makan sepanjang hari.

Dalam sebuah studi 2011 yang diterbitkan dalam Obesity and Nutrition, Metabolism & Cardiovascular Diseases, para peneliti menempatkan sekelompok orang yang terdiri dari 63 polisi wanita dan polisi laki-laki obesitas dengan 2 tipe diet

Rencana diet pertama mereka akan makan karbohidrat lebih banyak di pagi dan siang hari, sementara rencana diet kedua konsumsi karbohidrat lebih banyak saat makan malam.

Temuan tersebut menunjukkan, peserta yang makan sebagian besar karbohidrat di jam makan malam mengalami perubahan hormonal yang mengurangi rasa lapar. Kemampuan untuk mengontrol rasa lapar merupakan strategi kunci dalam keberhasilan penurunan berat badan jangka panjang.

4. Protein sebelum tidur dapat membantu Anda membangun otot selama tidur
Sebuah mitos tentang makan sebelum tidur adalah bahwa Anda tidak mencerna makanan saat sedang tidur. Sebenarnya saat Anda sedang tidur, tubuh tidak berhenti bekerja, jantung Anda tetap memompa darah, begitu pula dengan paru-paru meski tidak seaktif saat siang hari.

Jadi apabila makanan yang dikonsumsi tepat sebelum tidur, justru akan membantu mengoptimalkan upaya membangun otot Anda. Binaragawan telah lama mengonsumsi makanan kaya protein seperti susu, keju, yoghurt dan bubuk protein sebelum tidur untuk membantu meningkatkan membangun massa otot saat tidur.

Sebuah studi 2012 yang diterbitkan dalam Medicine and Science in Sports and Exercise mengungkapkan, protein yang dikonsumsi sebelum tidur membantu pertumbuhan, perbaikan dan pemeliharaan otot sebagai pemulihan setelah Anda berolahraga. ** Baca juga: Berapa Banyak Telur yang Sebaiknya Dikonsumsi dalam Sehari?

Untuk mempercepat pemulihan dari sesi olahraga Anda, makan semangkuk greek yoghurt sebelum tidur malam. Hal yang harus diingat, pilih makanan yang tepat. Hindari junk food yang mengandung kalori tinggi dan rendah gizi.(ilj/bbs)




Agar Selalu Sehat, Kurangi Konsumsi Gula Secara Bertahap

Kabar6-Banyak orang yang tidak bisa lepas dari gula, entah itu pada makanan atau minuman. Asosiasi Jantung AS menyarankan konsumsi gula untuk wanita tidak lebih dari 25 gram per hari dan pria maksimal 37,5 gram per hari.

Namun di satu sisi, melepaskan ketergantungan pada gula, atau bahkan menghentikannya sama sekali tentu saja bukan perkara mudah. Lantas bagaimana solusinya? Melansir Aura, ini sejumlah cara untuk mengurangi konsumsi gula secara bertahap:

1. Kenali nama lain gula
Perhatikan kemasan produk, gula sering dicantumkan dengan nama lain. Seperti sirop jagung tinggi fruktosa, molasses, sukrosa (atau kata lain dengan akhiran –osa), madu, dan sirop maple. Yoghurt dan sereal mungkin saja mengandung tiga atau empat tipe pemanis.

2. Tambahkan rasa alami
Gunakan biji vanili atau ekstrak vanili, rempah, atau parutan kulit lemon atau jeruk sebagai pemanis makanan alami. Pesan kopi latte, beri tambahan rasa kayu manis atau ekstrak vanili. Beli oatmeal, bubuhkan kayu manis, jahe, dan pala. Kayu manis membantu mengatur level gula dan mengontrol selera makan.

3. Kombinasi lemak tak jenuh, protein, dan serat
Karbohidrat yang padat gula meningkatkan gula darah dengan cepat, dan menurunkannya dengan cepat, membuat kita lapar dan menginginkan gula lagi.

Padukan juga protein, lemak tak jenuh, dan serat ke makanan, yang akan memperlambat pelepasan gula darah di dalam tubuh dan mengenyangkan lebih lama. Fokus ke lemak tak jenuh seperti alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

4. Mengurangi sedikit demi sedikit
Terbiasa dengan dua sachet gula ke dalam kopi, tuangkan satu saja selama seminggu, kemudian setengah pada minggu berikutnya, dan akhirnya cukup tambahkan sedikit susu.

Untuk yoghurt, campur separuh yoghurt manis dan tawar, dan akhirnya Anda terbiasa dengan manisnya buah segar sebagai tambahan untuk yoghurt tawar. ** Baca juga: Jangan Jadikan Tempat Tidur Sebagai ‘Kantor’ Anda

5. Atur waktu konsumsi camilan manis
Hindari gula misalnya dalam makanan berkarbohidrat atau aneka saus. Tetapkan waktu untuk menikmati camilan seperti cake, misalnya hanya setelah makan malam di akhir pekan atau di acara khusus.

Dengan disiplin dan pola makan sehat, Anda akan terbiasa mengurangi konsumsi gula.(ilj/bbs)




Sering Lupa Makan, Ini yang Terjadi pada Tubuh

Kabar6-Kesibukan serta aktivitas harian yang padat sering membuat Anda lupa makan atau melewatkan jam makan. Entah itu sarapan, makan siang atau makan malam. Untuk beberapa lama, mungkin Anda belum merasa efek berarti saat melewatkan waktu makan.

Namun faktanya, melansir Self, melewatkan jam makan dapat mengganggu kesehatan tubuh dan pikiran Anda. Ini alasannya?

1. Tubuh lemas dan susah fokus
“Energi utama otak berasal dari glukosa, yang didapatkan dari mengonsumsi makanan, terutama yang kaya kandungan karbohidrat,” jelasr Rachele Pojednic, Ph.D, profesor asisten di Simmons College dan profesor di Harvard Extention School.

Karbohidrat kompleks, seperti yang terkandung dalam buah-buhan, sayuran, dan gandum utuh, adalah sumber glukosa paling bergizi, karena kesemuanya membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna daripada karbohidrat olahan.

Tanpa asupan karbohidrat yang teratur, level gula darah akan menurun, membuat Anda merasa lemas, mudah terganggu, dan sulit berkonsentrasi.

2. Alami gejala psikologis
Saat jarang makan, timbul perasaan yang membuat Anda merasa harus menyantap sesuatu, dan itu menguasai pikiranmu. Hormon seperti ghrelin yang memicu nafsu makan, dan leptin yang menekan nafsu makan, akan berubah untuk menunjukkan kalau Anda lapar. Saat tidak menuntaskan perasaan tersebut, Anda akan merasakan tubuh bergetar dan berkeringat.

3. Cenderung ingin makan berlebihan
“Saat merasa sangat lapar, seseorang cenderung memilih makanan kaya karbohidrat dan makanan manis karena keduanya akan meningkakan gula darah,” terang Lauren Harris-Pincus, M.S., R.D.N., pemilik situs Nutrition Starring You.

Namun, menyantap bannyak karbohidrat tanpa diiringi asupan nutrisi lain seperti lemak dan protein dapat menyebabkan lonjakan gula darah, kemudian menurun drastis. Ini hanya akan membuat Anda merasa kenyang sementara waktu.

Lebih dari itu, saat menunggu waktu sampai merasa sangat lapar untuk makan, Anda cenderung makan berlebihan. Ini terjadi karena ingin memenuhi kekurangan kalori akibat melewatkan jam makan dan tidak makan seharian. Makan berlebihan kemudian dapat menyebabkan rasa mual, konstipati, perut kembung, dan kelelahan.

4. Risiko efek buruk yang bertahan lama
Jika melewatkan jam makan dan tidak makan menjadi kebiasaan, tubuh akan kekurangan protein yang sangat penting untuk perkembangan otot, kesehatan tulang, sistem imun, dan lainnya.

Saat kekurangan protein dalam jangka waktu panjang, Anda akan kesulitan untuk berolahraga, bahkan menambah lebih banyak otot. Sebaliknya, Anda akan sering merasa lelah.

Karena itu, usahakan jangan melewatkan jam makan dan makan secara teratur. Masing-masing orang memiliki waktu makan yang berbeda. Namun idealnya, Anda perlu menyantap sesuatu setiap 3-4 jam sekali.

“Makan secara teratur sepanjang hari dapat mencegah penurunan energi, membantumu tetap terjaga dan berkonsentrasi. Selain itu, membantu mencegah makan berlebihan,” urai Brigitte Zeitlin, M.P.H., R.D., C.D.N., pendiri BZ Nutrition. ** Baca juga: Bahaya di Balik Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Hasil Fermentasi

Jadi, jangan sampai melewatkan jam makan, karena hal ini akan membuat Anda sangat lapar dan ingin menyantap lebih banyak makanan, sehingga berakibat buruk pada kesehatan.(ilj/bbs)




7 Makanan ‘Penggoda’ yang Selalu Bikin Diet Gagal

Kabar6-Asupan makanan harian secara langsung mempengaruhi berat badan, terutama bagi Anda yang sedang menjalankan program diet. Karena itulah, Anda harus menghindari makanan yang berkontribusi terhadap kelebihan berat badan.

Ada tujuh makanan ‘penggoda, melansir magforwomen, yang selalu bikin diet gagal. Apa sajakah itu?

1. Nasi putih
Merupakan karbohidrat sederhana, sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang sangat tajam dan juga mengandung kalori tinggi. Saat diet, sebaiknya kurangi kalori yang masuk dan banyak bakar kalori. Anda bisa mengganti nasi putih dengan nasi merah.

2. Pasta
Pasta mungkin rendah kalori, tapi tinggi karbohidrat. Asupan pasta bisa meningkatkan asupan karbohidrat Anda. Hal ini akan mencegah penurunan berat badan.

Sebaiknya konsumsi pasta gandum karena kaya serat, dan kandungan karbohidratnya lebih rendah. Hindari pasta biasa jika Anda memang sedang berdiet.

3. Buah kering
Buah kering kaya akan mineral dan vitamin, tapi mengonsumsinya setiap hari tidak baik. Buah kering sangat tinggi kalori dan gula, sehingga bisa mengacaukan program diet Anda.

Konsumsi buah segar lebih disarankan. Buah-buahan seperti persik, berry dan plum bisa dikonsumsi sebagai makanan ringan sepanjang hari.

4. Alkohol
Alkohol tidak memiliki nilai gizi dan tinggi kalori. Sementara diet, semua jenis minuman beralkohol harus benar-benar dihindari. Hal ini dapat mempengaruhi penurunan berat badana.

5. Mayonais
Makan salad adalah hal yang baik, tapi sayangnya saat konsumsi salad banyak orang yang menambahkan mayonais. Padahal, mayonais penuh dengan lemak dan kalori. Jadi semakin banyak mayonais yang Anda konsumsi, semakin banyak lemak dan kalori yang masuk ke tubuh.

6. Dessert beku
Saat diet, hindari konsumsi dessert beku, karena akan mempengaruhi program diet Anda. Es krim, souffle dan mousse juga harus dihindari saat melakukan diet. Semua makanan ini mengandung kalori tinggi, yang akan mempengaruhi berat badan Anda.

7. Donat
Donat tinggi karbohidrat dan rendah kalori. Tapi, hindari jenis camilan ini jika Anda sedang diet. Konsumsi roti gandum jauh lebih baik karena mengandung serat tinggi. ** Baca juga: Punya Sindrom Perut Sensitif, Jauhi 5 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga asupan makanan adalah cara yang tepat untuk menurunkan badan, termasuk rutin berolahraga.(ilj/bbs)




Konsumsi Roti Tawar Putih Saat Diet Tidak Masalah?

Kabar6-Kenaikan berat badan sering dihubungkan dengan konsumsi makanan sumber karbohidrat. Tidak hanya nasi, sumber karbohidrat lainnya yang juga dihindari saat diet adalah roti tawar.

Karbohidrat memang telanjur dicap sebagai sumber makanan yang sangat jahat. Padahal, melansir Kompas, hal itu tak sepenuhnya benar. “Itu sebetulnya belum terbukti. Sebab ‘kalori masuk’ dan ‘kalori keluar’inilah yang akan menentukan apakah seseorang bisa menaikkan atau menurunkan berat badan,” terang Graeme Tomlinson, pelatih gizi dan penulis Graeme Tomlinson.

Pria yang juga dikenal dengan nama ‘The Fitness Chef’ itu belum lama mengunggah sebuah ilustrasi di akun Instagramnya, memperlihatkan selembar roti tawar yang kerap disalahkan sebagai sumber kenaikan berat badan.

Dalam unggahan tersebut, Tomlinson meletakkan gambar selembar roti tawar polos dan menuliskan kalorinya. Kalori roti tawar putih maupun gandum diperkirakan memiliki kandungan 95 kalori. Pada bagian kanan roti polos, ia meletakkan foto roti yang telah diberi topping. Lonjakan kalorinya cukup mengejutkan. Kalori selembar roti dengan mentaga, misalnya, bisa mencapai sekira 169 kalori.

Sementara kalori selembar roti dengan selai stroberi atau kacang, diestimasikan mencapai sekira 244 kalori. Jika selai stroberi dan kacang disatukan bisa mencapai 407 kalori. Sedangkan jika roti diberi topping selembar daging, bisa mencapai lebih dari 500 kalori tergantung jenis daging dan besarnya.

Dari iluatrasi tersebut, kita memahami bahwa bukan rotinya yang membuat kita gemuk, melainkan kalori ‘topping’ ataus apa yang kita taruh di atasnya. Gabungan itulah yang menyebabkan surplus kalori atau kalori berlebih. Topping seperti keju atau selai kacang bisa membuat kalori roti tersebut naik berkali-kali lipat.

Seorang ahli gizi teregistrasi sekaligus creator BetterThanDieting.com dan penulis Read It Before You Eat It bernama Bonnie Taub-Dix sepakat dengan hal tersebut.

Ditambahkan Taub-Dix, bukan berarti kita harus sama sekali menjauhi karbohidrat, karena karbohidrat kompleks yang kaya akan serat seperti gandum utuh, justru bisa membuat kita cepat kenyang, sehingga terhindar dari makan berlebih dan pada akhirnya dapat membantu menurunkan berat badan.

Taub-Dix merekomendasikan agar konsumsi karbohidrat dibarengi dengan makronutrien lain, yakni lemak dan protein, sehingga makanan yang kita konsumsi tidak hanya bergizi tetapi juga nikmat. Misalnya roti gandum yang dipadukan dengan dada ayam panggang serta sayur-sayuran.

“Itu adalah kombinasi yang tidak hanya memuaskan untuk tubuh, tetapi juga mulut dan pikiran,” ungkapnya.

Memangkas terlalu banyak konsumsi karbohidrat, termasuk roti, justru bisa menyebabkan seseorang kelaparan yang pada akhirnya memicu perilaku makan lebih dan sembarangan.

Jika target Anda adalah menurunkan berat badan, Tomlinson menyarankan untuk fokus pada makanan keseluruhan, termasuk jenis topping yang kita pilih.

Kita bisa memakai timbangan makanan atau alat lain mengukur porsi makan yang dianjurkan dalam sehari. Kemudian bandingkan dengan porsi yang biasa dimakan. Anda mungkin akan terkejut dengan perbedaan kalori yang begitu besar.

“Jadi, kita boleh saja makan makanan yang kita sukai, tapi kita perlu memahami ukiran porsi yang bisa kita makan sehingga tidak berakhir dengan makan berlebih,” kata Tomlinson.

Ditekankan pula pentingnya menerapkan pola makan sehat yang bisa dinikmati, sehingga kita bisa menerapkannya dalam jangka panjang. ** Baca juga: Makan Malam Kurang Kenyang, Pilih Camilan yang Tepat Agar Berat Badan Stabil

“Kamu bisa mencoba menurunkan berat badan dengan melakukan perubahan kecil, namun kelak memiliki dampak yang besar. Itu adalah kunci menerapkan pola hidup sehat yang tahan lama,” tambah Tomlinson.(ilj/bbs)




Tubuh Fit dengan Jalankan 3 Pilar Pola Hidup Sehat

Kabar6-Tidak sedikit orang yang beranggapan, menjaga tubuh tetap sehat dapat dilakukan dengan berolahraga saja. Padahal, selain olahraga, Anda juga harus menjaga asupan makanan dan beristirahat yang cukup.

Mengapa ketiga hal tersebut (olahraga, menjaga asupan makanan, dan istirahat) penting dilakukan dalam sebuah pola hidup sehat? Melansir beberapa sumber, olahraga merupakan aktivitas fisik yang sangat bermanfaat untuk menjaga kebugaran tubuh. Dengan rutin berolahraga, seseorang sudah melakukan satu usaha membentuk pola hidup sehat.

Tidak hanya bermanfaat untuk menjaga tubuh agar tetap ideal, juga dapat membuat tubuh menjadi aktif. Manfaatnya adalah nutrisi dan oksigen yang terserap ke dalam tubuh dapat tersalurkan secara baik ke seluruh organ tubuh. Selain itu, rutin berolahraga juga akan memperkuat otot serta menjaga kepadatan tulang.

Pilar kedua, konsumsi makanan yang bernutrisi dan seimbang sebagai sumber energi tubuh. Membentuk pola hidup sehat tentu juga tak terlepas dari konsumsi makanan yang bergizi, dan memiliki nilai nutrisi baik bagi tubuh. Hal ini karena makanan adalah sumber energi utama tubuh.

Sedangkan porsi makanan yang dianjurkan adalah dengan membagi porsi piring menjadi tiga bagian. Setengah porsi diisi dengan sayur-sayuran dan sedikit buah. Setengah porsi lainnya diisi dengan sumber karbohidrat dan protein. Tidak lupa untuk minum air mineral minimal dua liter. Jika aktivitas tinggi, jumlah air minum juga perlu ditambah.

Kemudian, satu hal yang sering dilupakan orang adalah menjaga porsi istirahat cukup. Banyak yang tidak menganggap atau mengetahui bahwa istirahat merupakan salah satu pilar dalam pola hidup sehat.

Untuk mendapatkan istirahat yang cukup, setidaknya seseorang memiliki waktu tidur 6-7 jam setiap hari. Mungkin yang membuat tubuh Anda tidak fit, padahal sudah menerapkan pola makan sehat dan rutin berolahraga adalah kurangnya waktu istirahat.

Peran tidur dalam menjaga pola hidup sehat sangat penting. Ya, tidur akan membantu tubuh mendetoksifikasi racun tubuh, menjaga kestabilan hormon, dan mencegah penyakit diabetes dan kegemukan.

Ketiga pilar pola hidup sehat adalah kesatuan yang harus dijaga agar tubuh tetap sehat dan kuat dalam beraktivitas. Jika ada salah satu ditinggalkan, maka kesehatan tubuh yang optimal sulit didapatkan. ** Baca juga: 5 Pola Diet Salah dan Tidak Pengaruhi Penurunan Berat Badan

Yuk, mulai jalankan tiga pilar pola hidup sehat tadi.(ilj/bbs)




5 Pola Diet Salah dan Tidak Pengaruhi Penurunan Berat Badan

Kabar6-Diet sering diartikan sebagai cara menurunkan berat badan, dan sebagian besar orang menginginkan hasil yang instan.

Padahal pengertian diet sebenarnya adalah pola makan dengan cara dan sumber makanan yang telah diatur. Kegunaan diet sendiri untuk menjaga kesehatan tubuh, sehingga memiliki berat badan yang terkontrol.

Ada banyak cara diet sehat yang dapat dilakukan, namun seringkali orang salah menggunakan aturan diet itu sendiri. Melansir beberapa sumber, berikut lima pola diet yang salah, sehingga tidak berpengaruh pada kesehatan maupun menurunkan berat badan:

1. Kurangi asupan kalori terlalu banyak
Diet sering membuat seseorang memangkas porsi makannya secara sembarangan. Hal ini tentu akan berpengaruh pada kalori yang masuk ke tubuh. Padahal setiap manusia memiliki kebutuhan kalori yang berbeda-beda sesuai dengan usia, berat badan, tinggi badan dan aktivitas harian.

Memangkas kalori terlalu banyak dan membiarkan tubuh mengonsumsi sedikit makanan merupakan kesalahan besar karena hal ini akan membuat tubuh kelaparan dan berpengaruh buruk pada gizi harian.

2. Hindari konsumsi karbohidrat
Konsumsi karbohidrat untuk pola diet yang baik sebenarnya cukup dikurangi bukan dihentikan. Makanan pengganti karboohidrat yang baik untuk tubuh bisa dengan roti gandum, oatmeal, dan beras merah yang bergizi dan tinggi serat. Cara diet seperti ini dinilai baik agar kebutuhan karbohidrat tetap tercukupi.

3. Diet tanpa berolahraga
Olahraga dapat dilakukan setidaknya tiga kali seminggu dengan waktu berkisar 30-60 menit. Dalam tiga bulan pertama, Anda bisa melakukan olahraga kardio untuk fokus membakar lemak.

Tujuannya tak lain untuk menambah massa otot dan meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga menurunkan berat badan dapat lebih optimal.

4. Menghindari terlalu banyak makanan
Ketika diet, seseorang cenderung menghindari banyak makanan karena takut gemuk. Makanan yang dihindari biasanya makanan manis dan maknan cepat saji. Namun, cara ini sebenarnya kurang baik karena secara tidak sadar tubuh akan membuat dorongan semakin kuat jika sengaja menghindari makanan-makanan tersebut.

Cara yang baik dan menyenangkan bisa dilakukan dengan mengontrol asupan makanan-makanan tersebut. Kombinasikan makanan dengan sayur dan buah, serta kurangi frekuensi memakannya agar tidak terlalu sering dengan porsi banyak.

5. Makan tidak tepat waktu
Sengaja menunda jam makan bukanlah hal baik untuk program diet. Memangkas jam makan justru akan membuat tubuh merasa sangat lapar dan mudah terserang penyakit karena pencernaan yang kosong.

Pada saat die,t biasanya seseorang melewatkan waktu sarapan dan jam makan malam, padahal kedua waktu ini sama-sama penting dan dapat berpengaruh pada efek diet yang dilakukan.

Bahkan saat berdiet sebenarnya disarankan untuk tetap memakan camilan dengan porsi yang tidak terlalu banyak di sela jam makan. Camilan yang bisa dipilih di antaranya buah, yoghurt, kacang-kacangan, atau beberapa keping biskuit rendah kalori. ** Baca juga: Cara Efektif Bersihkan Layar Ponsel Agar Terhindar dari Bakteri dan Virus

Jadi, untuk menghindari kesalahan pola diet, sebaiknya Anda melakukan konsultasi ke dokter agar asupan gizi dalam tubuh tetap terjaga.

Bila perlu lakukan diet dengan bimbingan instruktur olahraga yang berkompeten agar aman.(ilj/bbs)




Sejumlah Hal di Rumah yang Bisa Bikin Anda Merasa Lelah

Kabar6-Saat sedang beraktivitas, tidak jarang kita merasa sangat lelah. Kondisi tersebut merupakan hal yang biasa terjadi, terlebih apabila Anda termasuk orang dengan aktivitas sangat padat.

Namun apa jadinya apabila Anda selalu merasa lelah? Bisa jadi, melansir goodhousekeeping, penyebabnya berasal dari benda-benda atau sejumlah hal yang ada di rumah. Benarkah demikian? Berikut beberapa benda dan sejumlah hal yang dmaksud:

1. Kekacauan di rumah
Sebuah penelitian dari Princeton University Neuroscience Institute mengungkapkan, kekacauan dan lingkungan yang tidak teratur dapat menghabiskan lebih banyak energi mental untuk stres, yang bisa meningkatkan rasa lelah.

2. Dinding biru
Penelitian yang dilakukan oleh Travelodge menemukan, dinding berwarna biru bisa membantu menurunkan detak jantung, mengurangi tekanan darah, dan membuat Anda merasa mengantuk. Warna biru bagus jika digunakan untuk dinding kamar, namun tidak untuk dinding ruangan lain.

3. TV dan tablet
Keduanya memancarkan gelombang biru yang mampu menekan produksi melatonin, yaitu senyawa kimia yang membuat Anda merasa lelah dan mengantuk, dari otak sehingga Anda akan sulit tidur. Nah, sulit tidur akan membuat Anda kurang tidur dan menjadi lelah pada keesokan harinya.

4. Junk food
Makanan yang mengandung banyak karbohidrat dan gula seringkali akan menimbulkan lonjakan gula darah yang tajam, lalu turun secara drastis pula, yang membuat Anda merasa sering lelah.

5. Ponsel
Selain karena ponsel memiliki kekuatan yang bisa membuat ketagihan, penelitian dari National Sleep Foundation juga menunjukkan, sebanyak 20 persen dari orang yang berusia 19-29 tahun sering terbangun karena ponsel.

Telepon, SMS, atau notifikasi lain akan membuat Anda bangun di malam hari, sehingga jam tidur berkurang dan tidur pun tidak berkualitas. Keesokan harinya, pasti Anda merasa lelah.

6. Tirai
Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang sering mendapatkan pencahayaan alami tidurnya akan rata-rata 46 menit lebih panjang dibanding yang tidak.

Jadi, jika tirai di rumah atau di kantor terlalu gelap sehingga Anda kurang mendapatkan cahaya alami, tidur pun menjadi kurang berkualitas. ** Baca juga: Mungkinkah COVID-19 Menular Lewat Makanan Setelah Terjadi Lonjakan Kasus di Pasar?

Cermati lagi benda atau hal apa di dalam rumah yang sebenarnya membuat Anda lekas lelah.(ilj/bbs)




Kenyang Sekaligus Sehat dengan 5 Makanan Pengganti Nasi

Kabar6-Banyak orang yang menjalani diet tanpa karbohidrat, tapi tidak menyadari efek sampingnya bagi kesehatan. Ya, kurangnya karbohidrat dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas, pusing dan mudah lelah.

Padahal, fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi, membatasi asupan kalori dan mengurangi risiko penyakit. Jika memang ingin menghindari nasi, melansir Popbela, Anda bisa mengganti nasi dengan lima makanan pengganti. Apa sajakah itu?

1. Oatmeal
Salah satu jenis gandum ini dapat membantu mengurangi lemak dan kolesterol. Oatmeal bisa dikombinasikan dengan berbagai macam makanan dan buah seperti pisang atau susu. Oatmeal juga bisa membuat kenyang lebih lama.

2. Jagung
Makanan ini merupakan sumber vitamin dan kaya mineral serta antioksidan. Tak hanya bikin kenyang, mengonsumsi jagung dapat melindungi jantung, mencegah anemina dan mengurangi risiko wasir.

3. Kentang
Tidak hanya mengandung karbohidrat, kentang juga mengandung pati, vitamin E, vitamin K, vitamin B, vitamin C, zat besi, magnesium dan seng. Rutin mengonsumsi kentang bisa meningkatkan fungsi otak, menutrisi kulit, dan menurunkan tekanan darah.

4. Ubi Jalar
Jika ingin mengganti nasi dengan karbohidrat yang lebih mengenyangkan, ubi jalar jadi pilihan tepat. Dibandingkan nasi, ubi jalar memiliki rendah lemak dan kalori. Mengonsumsi ubi jalar dapat melancarkan pencernan dan meningkatkan stamina.

5. Quinoa
Quinoa mengandung kadar nutrisi tinggi seperti protein nabati, asam amino, asam omega 3 serta serat. Selain itu, quinoa memiliki zat phytonutrients yang berfungsi sebagai anti inflamasi dan mencegah penyakit masuk ke dalam tubuh. ** Baca juga: Hati-hati, Bekerja dalam Kantor Selama 8 Jam Rawan Terinfeksi COVID-19

Selamat mencoba.(ilj/bbs)