oleh

Bahaya di Balik Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Hasil Fermentasi

image_pdfimage_print

Kabar6-Makanan fermentasi adalah jenis makanan yang diolah dengan bantuan mikroorganisme seperti bakteri, ragi, dan lainnya. Makanan ini tidak hanya meningkatkan daya simpan makanan dan kaya gizi, tapi juga dapat membantu menambah bakteri baik dalam usus.

Semakin banyak bakteri baik dalam usus, maka sistem pencernaan Anda pun akan semakin lancar. Ada berbagai jenis produk hasil fermentasi di antaranya yoghurt, kimchi, tempe, tapai, brem, roti, keju, kefir, kombucha, dan lain sebagainya.

Namun tahukah Anda, melansir idntimes, beberapa makanan hasil fermentasi ternyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan, lho. Apa sajakah dampak yang dimaksud?

1. Kembung terutama bagi penderita gangguan lambung
Ada beberapa makanan dan minuman hasil fermentasi yang mengandung probiotik tinggi, dan tidak semua orang bisa aman mengonsumsinya.

Reaksi paling umum usai mengonsumsi makanan fermentasi adalah naiknya asam lambung dan membuat kembung.

2. Migrain dan sakit kepala
Makanan dan minuman fermentasi yang kaya akan probiotik seperti yoghurt, acar, asinan, dan kimchi mengandung amina biogenik yang diproduksi selama proses fermentasi.

Orang yang sensitif terhadap histamin dan tyramin bisa mengalami sakit kepala setelah mengonsumsi makanan fermentasi. Hal ini disebabkan oleh senyawa amina yang menstimulasi sistem saraf pusat. Senyawa tersebut bisa menurunkan atau menaikkan aliran darah yang bisa menimbulkan sakit kepala.

3. Intoleransi histamin
Beberapa makanan fermentasi mengandung banyak histamin. Sebagian tubuh seseorang memproduksi enzim untuk mencerna histamin dengan baik, namun ada beberapa orang yang tidak memproduksi enzim tersebut dalam jumlah banyak.

Kondisi intoleransi tersebut bisa menimbulkan gejala gatal, sakit kepala atau migrain, pilek (rinitis), mata merah, kelelahan, gatal-gatal dan gejala pencernaan termasuk diare, mual dan muntah.

4. Keracunan
Meskipun beberapa makanan dan minuman fermentasi aman untuk dikonsumsi, tidak menutup kemungkinan makan tersebut terkontaminasi bakteri yang bisa menimbulkan penyakit. Di Amerika pada 2012, ada 89 kasus salmonella disebabkan oleh tempe yang tidak dipasteurisasi.

Probiotik banyak ditemukan pada produk susu fermentasi seperti keju, yoghurt, dan mentega susu. Probiotik tersebut mampu mencegah pertumbuhan bakteri tertentu seperti Staphylococcus aureus dan Staphylococcal enterotoxins yang dapat menyebabkan racun pada makanan.

Pada beberapa kasus, probiotik gagal mensekresikan racun tersebut sehingga menyebabkan makanan tersebut bahaya untuk dikonsumsi.

5. Infeksi dari probiotik
Probiotik umumnya aman dikonsumsi oleh sebagian orang. Namun dalam kasus yang jarang terjadi, probiotik bisa mengakibatkan infeksi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

6. Perlawanan terhadap antibiotik
Bakteri probiotik bisa membawa gen yang memberikan perlawanan terhadap antibiotik. Gen ini dapat menular ke bakteri lain melalui transfer gen horizontal yang ditemukan pada saluran pencernaan.

Gen tersebut yang paling umum dibawa oleh makanan fermentasi untuk melawan eritromisin dan tetrasiklin. Keduanya digunakan untuk mengobati infeksi pernapasan dan beberapa penyakit menular seksual. ** Baca juga: 7 Makanan ‘Penggoda’ yang Selalu Bikin Diet Gagal

Jadi selain kaya manfaat, ternyata produk fermentasi juga bisa menimbulkan masalah kesehatan untuk sebagian orang yang tidak cocok mengonsumsinya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email