1

Camilan Sehat yang Bikin Jantung Kuat

Kabar6-Diet sehat dan rutin berolahraga dipercaya mampu menekan risiko penyakit kardiovaskular seperti stroke dan serangan jantung. Nah, kunci untuk memiliki jantung yang kuat adalah dengan menjaga konsumsi makanan harian.

Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah membiasakan diri menyediakan camilan sehat. Dilansir Foxnews, berikut lima camilan sehat yang bisa dikonsumsi agar jantung tetap kuat:

1. Apel
Apel memiliki komponen yang memang bermanfaat untuk jantung. Pektin, merupakan serat yang membantu makanan larut ketika masuk ke dalam tubuh, dan menurunkan kadar kolesterol. Buah yang satu ini juga mengandung antioksidan, seperti quercetin, epicatechin, dan epigallocatechin. Hal ini dapat menghambat peradangan dan mengurangi stres oksidatif yang dapat menyebabkan aterosklerosis serta masalah kardiovaskular lainnya.

2. Popcorn
Popcorn mengandung polifenol, jenis antioksidan yang dapat meningkatkan kesehatan jantung. Penelitian di University of Scranton menunjukkan, popcorn memiliki tiga kali lebih banyak polyphenol dibandingkan kacang merah, yang merupakan sumber polifenol nabati tertinggi. Hal yang harus diingat, hindari menggunakan mentega, dan garam saat mengolahnya. Jangan lupa gunakan minyak zaitun dan bumbu-bumbu yang berasal dari rempah-rempah.

3. Anggur
Kadar polypehenol ditemukan dalam anggur merah, sedangkan resveratrol, juga ditemukan dalam buah anggur dari semua warna. Anggur yang segar menyediakan perlindungan bagi jantung, memiliki nutrisi yang kaya, termasuk vitamin C, vitamin B6, kalium, dan flavonoid. Nutrisi ini dapat membantu tekanan darah yang sehat, mengurangi kolesterol LDL, memberikan efek anti-inflamasi, dan membantu jantung memompa darah dengan baik.

4. Yoghurt
Penelitian menungkapkan, orang dengan penyakit gusi, dua kali lebih mungkin menderita masalah jantung. Nah, karena kemampuan untuk memberikan probiotik, atau ‘bakteri baik’, studi menunjukkan bahwa yoghurt dapat melindungi penyakit gusi, dan tentu jantung Anda. Peneliti dari Jepang menganalisis pola diet dari hampir 1.000 orang dewasa dan menemukan orang-orang yang mengonsumsi susu, khususnya minuman yoghurt, memiliki gusi sehat.

5. Kacang-kacangan
Studi menunjukkan, orang yang mengonsumsi kacang seperti walnut, pecans, almond, hazelnut, dan pistachio, dua sampai empat hari atau lebih per minggu, memiliki tubuh lebih ramping dan memiliki insiden lebih rendah dari penyakit jantung ketimbang orang yang kurang sering makan kacang. Hal yang harus diingat, kacang mengandung kalori yang banyak, sehingga batasi porsinya. ** Baca juga: 4 Cara Sederhana Hindari Anda dari Keracunan Makanan

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Kebiasaan Tidak Sehat Berikut Bisa Rusak Jantung

Kabar6-Jantung merupakan salah satu organ terpenting tubuh. Kelainan pada jantung dapat berisiko pada kematian. Sayangnya, beberapa kebiasaan sehari-hari tanpa disadari ternyata dapat merusak kesehatan jantung. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah lima kebiasaan yang tanpa disadari bisa memicu kerusakan pada jantung:

1. Mendengkur
Mendengkur merupakan salah satu tanda dari sleep apnea. Biasanya orang dengan sleep apnea memiliki risiko yang lebih tinggi dari masalah jantung karena mereka biasanya bernapas secara tak teratur, yang kemudian dapat menyebabkan tekanan darah meningkat.

2. Terlalu banyak menonton TV
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of American College of Cardiology pada 2011 lalu, menghabiskan terlalu banyak waktu di depan televisi bisa berbahaya untuk jantung Anda. Ini karena saat menonton televisi Anda dipastikan lebih banyak duduk dan mungkin sambil ngemil, yang dapat meningkatkan berat badan.

Bahkan jika Anda berolahraga secara teratur namun menonton TV selama lebih dari empat jam sehari berturut-turut, risiko stroke atau serangan jantung tetap naik berlipat ganda.

3. Tidak menjaga kesehatan mulut
Kesehatan mulut yang buruk tak cuma dapat menimbulkan masalah seperti bau mulut dan radang gusi, tapi juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Hal ini karena bakteri dari gusi melewati pembuluh darah, yang mempersempit saluran dan mengurangi aliran darah. Pada akhirnya, kondisi ini kemudian akan membahayakan kesehatan jantung dan pembuluh darah.

4. Alkohol & merokok
Meskipun konsumsi red wine disebut-sebut memiliki manfaat bagi jantung, jika dikonsumsi berlebihan apapun jenis alkoholnya sebenarnya tetap tak sehat bagi tubuh. Alkohol berlebih dapat meningkatkan asupan kalori dan mengganggu pola tidur, yang pada akhirnya kemudian akan merusak jantung.

Sementara itu merokok satu batang sehari saja sudah membuat risiko masalah jantung muncul naik menjadi dua kali lipat. Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat menimbulkan masalah lain seperti kanker dan penyakit paru-paru.

5. Olahraga & makan berlebihan
Berolahraga memang baik bagi kesehatan tubuh, namun jika dilakukan secara berlebihan dan bahkan sampai memaksakan kemampuan jantung, maka yang terjadi jantung justru menjadi lemah.

Selain itu, makan berlebihan juga dapat menimbulkan masalah seperti kelebihan berat badan atau obesitas. Padahal obesitas adalah penyebab utama dari masalah jantung. Jadi cobalah untuk makan dengan porsi yang lebih teratur, serta hindari makanan berkalori tinggi untuk jantung tetap sehat. ** Baca juga: Ngemil Malam Dapat Rusak Fungsi Memori Otak?

Jauhi kelima hal yang dapat menyebabkan kerusakan pada jantung agar kondisi kesehatan Anda tetap prima.(ilj/bbs)




Gangguan Kesehatan yang Terjadi Saat Anda Tidur dengan Posisi Tengkurap

Kabar6-Setiap orang mempunyai posisi tidur yang berbeda-beda. Selain telentang atau miring ke samping kiri/kanan, sebagian orang lebih suka tidur dengan posisi tengkurap.

Namun jika posisi tengkurap dilakukan setiap hari dan telah menjadi kebiasaan selama bertahun tahun, tentu saja akan mengganggu kesehatan tubuh. Dilansir Wartakesehatan, berikut adalah beberapa gangguan yang diakibatkan posisi tidur tengkurap:

1. Sakit kepala
Tidur tengkurap cenderung menyebabkan kepala menjadi miring sebelah di permukaan bantal dan mendapat tekanan akibat bobot tubuh ikut jatuh kebagian samping. Kepala yang miring dan membenam di permukaan bantal menyebabkan aliran darah seputar kepala menjadi tersendat. Kondisi ini menyebabkan serangan sakit kepala.

2. Pegal & nyeri
Tidur tengkurap dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan seluruh saraf dan peredaran darah menjadi tidak lancar. Kondisi ini dapat menyebabkan pegal-pegal, nyeri, dan tubuh terasa lemas ketika bangun dikeesokan harinya.

3. Merusak pusat saraf
Posisi tidur tengkurap dapat mengganggu aliran darah berisi oksigen ke arah pusat saraf otak. Aliran darah menuju pusat saraf akan mengalami penyumbatan dan tersendat. Kondisi ini menyebabkan rusaknya pusat saraf bagian kepala, dan dapat berdampak buruk bagi cara berpikir seseorang yang cenderung lambat.

4. Sistem pernapasan terhambat
Posisi tidur tengkurap menyebabkan lubang hidung tidak terbuka secara bebas dan mengalami penyumbatan oleh bantal. Saluran pernapasan mendapat tekanan dan himpitan dari bobot tubuh yang tengkurap dan menimbulkan sistem pernafasan jadi terhambat dan dada terasa lebih berat dan nyeri ketika bangun keesokan harinya.

5. Sebabkan gangguan jantung
Tidur tengkurap yang dilakukan selama bertahun tahun dapat menyebabkan jaringan dada terutama jaringan jantung terus menerus bekerja keras untuk memompa darah yang berisi oksigen untuk disebarkan ke seluruh tubuh. ** Baca juga: Bagaimana Pandangan Sains Terhadap Kerokan?

Namun ketika jantung tidak lancar memompa darah, maka fungsi jantung akan terganggu. Ritme jantung menjadi tidak beraturan dan terkadang dada terasa sakit ketika sedang menarik napas panjang.(ilj/bbs)




Makanan Lezat yang Bantu Hindari Stroke & Penyakit Jantung

Kabar6-Nyaris sebagian besar orang beranggapan bahwa hanya makanan sehat seperti sayur dan buah saja yang mampu mencegah datangnya penyakit jantung atau stroke. Padahal, makanan lezat pun dapat membantu mencegah datangnya kedua penyakit tersebut.

Makanan yang dimaksud adalah keju. Dikutip dari doktersehat, berdasarkan European Journal of Nutrition, para peneliti yang berasal dari Soochow University, Tiongkok, melakukan sebuah penelitian untuk mengevaluasi 15 penelitian lain yang telah dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa.

Beberapa penelitian tersebut dilakukan untuk mengecek kondisi kesehatan lebih dari 200 ribu orang setelah melakukan program diet tertentu. Hasilnya, mereka yang secara rutin mengkonsumsi keju dengan jumlah sekira seukuran kotak korek api setiap hari, mampu menurunkan risiko terkena penyakit jantung koroner hingga 14 persen dan stroke hingga 10 persen.

Disebutkan dalam penelitian, mereka yang mengonsumsi keju sekira 40 gram dalam sehari akan memiliki risiko yang rendah untuk terkena penyakit jantung dan stroke. Kandungan dalam keju diketahui ternyata bisa meningkatkan kadar kolesterol baik dan menekan kadar kolesterol jahat.

Meskipun keju memiliki kadar lemak jenuh, kandungan kalsium dalam keju membuat berbagai nutrisi sehat dari berbagai macam makanan bisa diserap dengan baik oleh tubuh. Tak hanya itu, kandungan asam pada keju juga mampu mencegah penyumbatan pada pembuluh darah arteri. ** Baca juga: Apa Saja Makanan yang Disarankan & Dihindari Saat Musim Penghujan?

Penelitian serupa juga dilakukan Ian Givens dari Reading University, Inggris, dengan hasil yang sama. Kandungan kalsium pada keju dan produk susu lainnya, dikatakan Givens, berperan besar dalam menurunkan jumlah lemak jahat di dalam tubuh. Hal ini pun akan berimbas pada menurunnya risiko terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.(ilj/bbs)




Diet Gula Miliki 5 Manfaat Bagi Tubuh

Kabar6-Gula merupakan karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi, mengoperasikan dan memelihara sejumlah fungsi organ dalam tubuh. Meskipun demikian, asupan gula yang berlebih bisa merusak kesehatan, seperti memicu hipertensi, diabetes hingga kerusakan jantung.

Nah, apa yang akan terjadi ketika Anda melakukan diet gula? Dikutip dari berbagai sumber, berikut lima manfaat diet gula bagi tubuh:

1. Kulit jadi lebih awet muda
Penelitian menunjukkan, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan molekul efek berantai yang disebut glycation, menyebabkan kulit kehilangan elastisitas. Penelitian juga menyimpulkan, terlalu banyak mengonsumsi makanan manis memicu tanda-tanda awal penuaan seperti keriput.

2. Bantu kurangi penumpukan lemak di perut
Diet gula akan membantu Anda memperbaiki kondisi jumlah lemak dalam tubuh. Mengurangi makanan tinggi gula bisa mengurangi terakumulasinya lemak di sekitar organ vital seperti hati, pankreas dan usus besar.

Secara khusus, diet gula membantu menghapus atau mengurangi penumpukan lemak di perut. Dengan demikian Anda akan memiliki risiko lebih rendah menderita masalah kesehatan akibat tumpukan lemak.

3. Lebih berenergi
Asupan gula dari karbohidrat memang penting untk meningkatkan energi tubuh, Namun saat Anda menambah asupan gula yang bersumber dari makanan non karbohidrat, hal ini justru akan membuat energi hilang, bahkan Anda lebih cepat lelah

4. Kurangi risiko obesitas & diabetes
Jika Anda secara teratur mengonsumsi makanan manis, itu artinya secara sengaja menambah ratusan kalori. Tubuh hanya dapat menyerap jumlah kalori secara terbatas, sehingga sisanya akan dikonversi menjadi lemak. Nah, jika terjadi penumpukan lemak risiko terkena diabetes pun meningkat.

5. Bantu menjaga jantung lebih sehat
Jika Anda mengonsumsi lebih banyak gula dalam makanan sehari-hari, maka semakin berada pada risiko tinggi kematian akibat masalah kardiovaskular. ** Baca juga: Gampang Marah Bikin Umur Pendek

Jaga konsumsi makanan dan minuman manis sehari-hari agar tidak terlalu berlebihan.(ilj/bbs)




Orang Bertubuh Kurus pun Rentan Alami 3 Hal Ini

Kabar6-Siapa bilang orang bertubuh kurus bebas penyakit? Ternyata berbagai macam penyakit pun bisa mengintai mereka yang bertubuh kurus. Salah satunya adalah osteoporosis. Pasalnya, orang bertubuh kurus membutuhkan lemak untuk memproduksi esterogen.

Diketahui, estrogen dibutuhkan baik oleh wanita atau pria. Melansir How Stuff Works, estrogen bekerja untuk kesehatan tulang, sehingga jika kekurangan estrogen, tulang akan menjadi rapuh. Nah, apa saja hal lainnya yang mengintai orang bertubuh kurus?

1. Masalah reproduksi
Siklus menstruasi pada wanita terlalu kurus akan menjadi tidak teratur dan bahkan berhenti. Akibatnya, kondisi ini bisa mempengaruhi kehamilan seperti sulit hamil hingga sulit mempertahankan kehamilan.

Kondisi ini disebabkan ketidakteraturan menstruasi yang mempengaruhi lapisan rahim. Sebuah penelitian menunjukkan, wanita dengan badan kurus, 72 persen lebih berisiko mengalami keguguran di trimester pertama.

2. Anemia
Anemia mudah menyerang mereka yang bertubuh kurus. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12 dan folat.

3. Diabetes & penyakit jantung
Tak hanya pada orang bertubuh gemuk, diabetes juga bisa dialami mereka yang kekurangan berat badan. Kondisi ini dipicu oleh daya tahan tubuh yang kurang.

Sementara, penelitian pada 2011 menunjukkan, faktor keturunan juga bisa mempengaruhi kondisi ini, di mana meski tubuh terlihat kurus, lemak dapat tersimpan di sekitar jantung. Tentunya kondisi ini bisa membahayakan kesehatan lantaran berisiko mengalami diabetes dan serangan jantung. ** Baca juga: Gejala Dehidrasi yang Sering Tidak Disadari

Jadi bertubuh sangat kurus pun tidak baik untuk kesehatan, lho.(ilj/bbs)




Makan Terburu-buru Sebabkan Beberapa Penyakit

Kabar6-Sebuah penelitian yang dilakukan tim ilmuwan dari Universitas Hiroshima, Jepang, menunjukkan apa saja risiko jika makan tergesa-gesa. Riset tersebut memaparkan makan dengan cepat dapat meningkatkan risiko obesitas atau mengembangkan sindrom metabolik.

Semakin cepat seseorang makan, makin besar kemungkinan dia makan berlebihan. Makan dengan cepat juga dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah secara tiba-tiba dan menimbulkan resistensi insulin.

Dalam riset ini, dilansir tempo.co, para peneliti melibatkan 642 pria dan 441 wanita dengan usia rata-rata berusia 51,2 tahun. Tak satu pun dari mereka memiliki sindrom metabolik pada awal penelitian tahun 2008. Peserta dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan kecepatan makan yang biasa mereka lakukan yaitu lambat, normal, atau cepat.

Hasilnya, selama lima tahun riset para peneliti menemukan mereka yang makan cepat lebih mungkin (11,6 persen) mengalami sindrom metabolik daripada mereka yang makan dengan kecepatan normal (6,5 persen) dan yang makan lambat (2,3 persen).

Sindrom metabolik mengacu pada sekelompok masalah kesehatan atau kondisi yang dapat memicu diabetes, obesitas, atau penyakit jantung.

Kesimpulan tim peneliti, makan cepat dikaitkan dengan beberapa faktor seperti kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, dan kadar glukosa darah yang tidak stabil. ** Baca juga: Kebiasaan Sering Gunakan Hand Sanitizer Berakibat Buruk pada Kondisi Kulit Tangan

Ketika seseorang mengunyah lebih lama dan menelan makanan dengan benar, ada waktu untuk memproses perasaan kenyang yang memberi sinyal berhenti makan lebih awal dan mencegah makan berlebihan.(ilj/bbs)




Kebiasaan Masa Muda yang Harus Diperhatikan Sebagai ‘Bekal’ Kesehatan Saat Tua

Kabar6-Mungkin saja sebagian besar orang saat masih muda cenderung tidak begitu memperhatikan makanan yang dikonsumsi, termasuk memikirkan dampak jangka panjang yang akan terjadi. Padahal kesehatan di masa tua ditentukan oleh kebiasaan yang dilakukan saat masih muda.

Apa saja kebiasaan masa muda yang sebaiknya diperhatikan sebagai ‘bekal’ kesehatan saat tua nanti? Dilansir Boldsky, berikut tujuh hal yang dimaksud:

1. Abaikan serat
Memperhatikan asupan serat dalam tubuh saat masih muda atau berada di usia 20-an adalah yang terpenting. Karena jika tidak, akan menimbulkan penyakit komplikasi di masa mendatang.

2. Kebiasaan makan di luar
Ini adalah salah satu kebiasaan yang dapat berakibat buruk di masa tua, karena remaja cenderung lebih menyukai makan di luar bersama teman-teman. Dan makanan yang dikonsumsi biasanya junk food sehingga bisa menimbulkan kecanduan saat dewasa.

3. Abaikan kesehatan jantung
Remaja umumnya berpikir bahwa penyakit jantung hanya terjadi setelah usia 60 atau 70 tahun, dan menganggap itu adalah masalah kesehatan. Faktanya, masalah jantung dapat terjadi di semua usia sehingga menjaga kesehatan jantung sejak dini itu sangat penting.

4. Asupan asam folat
Saat masih muda, seseorang cenderung tidak memikirkan bagaimana cara melindungi sistem reproduksi mereka, bahkan setelah menikah pun ada beberapa orang yang tidak mengkhawatirkan itu. Padahal asupan asam folat sangat penting bahkan sebelum hamil.

5. Konsumsi sayuran hijau
Zat besi adalah salah satu mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh dengan jumlah cukup. Kekurangan zat besi dapat mengacu pada anemia. Untuk menjaga kesehatan darah untuk waktu yang lama maka perlu kebiasaan mengkonsumsi sayuran hijau sejak dini adalah yang terbaik.

6. Kesehatan tulang
Menjaga kesehatan tulang sejak dini dapat menghindarkan seseorang dari osteoporosis di masa tua, sehingga dianjurkan untuk banyak mengonsumsi kalsium dan protein yang bisa didapat dari susu dan telur.

7. Sistem pernapasan
Selain makan makanan yang baik, menjaga sistem pernapasan juga sangat penting dilakukan sejak dini dengan cara tidak merokok. ** Baca juga: Pemakaian Arang Picu Kanker Paru-paru?

Yuk, mulai terapkan pola hidup sehat agar tubuh tetap fit saat tua nanti.(ilj/bbs)




Gangguan atau Penyakit yang Dialami Tiap Orang Tergantung dari Golongan Darahnya

Kabar6-Golongan darah ternyata tidak hanya mempengaruhi jenis diet yang perlu dilakukan, tetapi lebih dari itu juga kesehatan Anda secara keseluruhan. Dengan kata lain, kondisi kesehatan tergantung pada golongan darah.

Anda mungkin lebih rentan terhadap suatu penyakit tertentu dibandingkan dengan orang lain yang memiliki golongan darah berbeda. Dilansir Prevention, berikut adalah beberapa gangguan atau penyakit yang dialami tiap orang, tergantung pada golongan darahnya:

1. Gangguan daya ingat
Memiliki golongan darah AB dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan fungsi kognitif. Hal ini berarti orang lanjut usia yang bergolongan darah AB memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan daya ingat, yaitu kesulitan dalam mempelajari atau mengingat daftar benda, dibandingkan dengan lansia yang memiliki golongan darah lain. Hingga saat ini para ahli masih belum mengetahui apa penyebab hal ini.

2. Kanker lambung
Anda yang bergolongan darah AB berisiko menderita kanker lambung lebih tinggi 26 persen dibandingkan bila Anda memiliki golongan darah B atau O. Jika golongan darah Anda adalah A, maka risiko untuk menderita kanker lambung lebih tinggi 20 persen dibandingkan golongan darah B atau O. Hal ini mungkin dikarenakan oleh infeksi bakteri H. pylori.

Meskipun sekira 2/3 orang di dunia menderita infeksi H. pylori, para ahli menemukan bahwa daya tahan tubuh orang dengan golongan darah AB dan A bereaksi lebih tinggi pada bakteri ini, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung.

3. Ulkus lambung
Bakteri yang sama meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung pada orang dengan golongan darah A atau AB, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya ulkus lambung pada orang yang bergolongan darah O.

4. Gangguan jantung
Jika memiliki golongan darah O, maka Anda adalah orang yang cukup beruntung dalam hal gangguan jantung. Orang dengan golongan darah O memiliki riiko lebih rendah untuk menderita gangguan jantung, yaitu 23 persen lebih rendah dibandingkan dengan golongan darah lainnya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh the Harvard School of Public Health, para ahli menemukan bahwa orang dengan golongan darah AB dan B memiliki risiko tertinggi terhadap gangguan jantung. Hal ini mungkin dikarenakan orang dengan golongan darah tertentu mengalami proses radang yang lebih tinggi di dalam tubuhnya.

5. Kanker pankreas
Keuntungan lainnya menjadi orang dengan golongan darah O adalah Anda memiliki risiko lebih rendah, 37 persen lebih rendah, terhadap kanker pankreas dibandingkan dengan orang bergolongan darah lain. Hal ini juga diduga berhubungan dengan infeksi bakteri H. pylori. ** Baca juga: Jangan Khawatir, 5 Camilan Ini Miliki Sedikit Kandungan Kalori

Pencegahan terpenting adalah dengan menerapkan pola hidup sehat.(ilj/bbs)




Risiko yang Akan Terjadi Jika Anda Gemar Ngemil Tengah Malam

Kabar6-Setiap orang tentu pernah mengalami lapar saat tengah malam. Namun jika hal itu dilakukan secara terus menerus tentu saja tidak baik untuk kesehatan. Menurut studi, makan malam hari dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes karena mengganggu jam biologis tubuh.

Periset di National Otonom University of Mexico, diansir Sindonews, melihat kadar lemak yang disebut trigliserida dalam darah tikus. Camilan tengah malam yang dilakukan selama penelitian dengan memberi makan tikus lemak pada awal masa istirahat mereka, maka tingkat lemak darah mereka melonjak lebih drastis daripada saat diberi makan pada awal fase aktif mereka.

Ketika mereka melepaskan bagian otak tikus yang mengendalikan siklus 24 jam, tidak ada lagi perubahan tingkat lemak.

“Fakta bahwa kita bisa mengabaikan jam biologis kita penting untuk bertahan hidup, kita bisa memutuskan untuk tidur di siang hari saat kita sangat lelah atau kita kabur dari bahaya di malam hari,” kata Ruud Buijs, penulis studi yang diterbitkan di jurnal tersebut.

“Namun, sering melakukan ini dengan kerja shift, jet lag, atau begadang larut malam akan membahayakan kesehatan kita dalam jangka panjang terutama saat kita makan pada saat kita harus tidur. Kadar lemak darah tinggi dikaitkan dengan penyakit jantung dan diabetes,” tambahnya. ** Baca juga: 3 Efek Merugikan Jamu Jika Dikonsumsi Berlebihan

Penyakit ini terkait dengan gaya hidup, di mana manusia mengabaikan sinyal jam biologis dan makan di siang dan malam hari. Studi ini menunjukkan mengapa gaya hidup seperti itu tidak selaras dengan siklus 24 jam kita dapat menyebabkan tingkat lemak tinggi dan dengan demikian berisiko tinggi mengalami masalah jantung.(ilj/bbs)