oleh

Bagaimana Pandangan Sains Terhadap Kerokan?

image_pdfimage_print

Kabar6-Kerokan merupakan metode pengobatan tradisional yang populer di berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia. Dikenal sebagai pengobatan alternatif untuk mengatasi gejala masuk angin.

Namun dari pandangan sains, kerokan termasuk terapi yang dermabrasive (merusak kulit) untuk menyembuhkan gejala masuk angin, seperti mual, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, dan pusing. Gejala masuk angin ini biasanya timbul saat tubuh terganggu oleh udara dingin yang menyempitkan pembuluh darah dan membatasi asupan oksigen di kulit.

Umumnya kerokan diaplikasikan di bagian punggung yang dipercaya memiliki 365 titik akupuntur. Apabila dilakukan dengan tekanan yang tepat di titik-titik tersebut, kerokan mempengaruhi sistem saraf yang akan memerintahkan otak untuk memproduksi hormon endorfin sebagai reaksi tubuh untuk menahan rasa sakit dengan memberikan sensasi relaksasi.

Faktanya, dilansir National Geographic, gejala masuk angin bisa juga disebabkan karena infeksi virus yang mengganggu sistem pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah sehingga timbul demam dan nyeri otot, diikuti dengan bersin dan batuk. Dalam dunia medis, gejala ini dikenal dengan sindrom influenza. Tidak ada satu pun obat yang bisa melenyapkan virus ini.

Dijelaskan, virus akan hilang dengan sendirinya dalam 5-7 hari sejalan dengan meningkatnya daya tahan tubuh. Penderita hanya perlu istirahat dengan baik, minum banyak air putih dan mengonsumsi makanan yang bergizi karena demam menghilangkan banyak energi dan cairan dalam tubuh. Kerokan akan membantu penderita untuk bisa istirahat dengan baik.

Meskipun dianggap tidak berbahaya, kerokan membuat si penderita sangat kesakitan. Kerokan bisa menyebabkan komplikasi dan reaksi alergi pada kulit yang digosok terutama untuk kulit sensitif. Terlebih jika uang koin atau alat lain yang digunakan untuk menggosok kulit tidak disterilkan terlebih dulu. Kondisi ini bisa menjadi media penularan penyakit seperti Hepatitis C. ** Baca juga: Langkah Sederhana Kurangi Asupan Makanan Tinggi Karbohidrat

Pengobatan tradisional yang memiliki dampak psikososial dan psikoterapis membuat orang menjadi kecanduan akan kerokan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email