1

Usir Insomnia dengan 5 Jenis Makanan Ini

Kabar6-Gangguan sulit tidur seperti insomnia sering dialami banyak orang, terutama di daerah perkotaan. Insomnia bisa disebabkan berbagai hal, salah satunya karena gangguan psikis.

Selain olahraga, mengurangi kafein, atau membatasi pemakaian gadget, insomnia bisa diatasi dengan mengonsumsi sejumlah makanan. Melansir Pesona, ini lima jenis makanan yang dimaksud:

1. Telur rebus
Sulit tidur bisa disebabkan Anda kurang protein. Telur rebus yang kaya protein dapat membuat Anda cepat mengantuk jika disantap di waktu makan malam.

2. Susu
Susu yang tinggi kalsium bisa mengurangi stres dan menyeimbangkan saraf dalam tubuh. Minum segelas atau secangkir susu hangat sekira dua jam sebelum waktu tidur Anda bisa dicoba.

3. Pisang
Buah ini dapat meningkatkan kadar serotonin dan melatonin, hormon yang melancarkan fungsi tubuh sehingga mudah tidur. Selain itu, pisang dapat menghasilkan zat relaksan otot alami yang membantu tubuh Anda merasa santai.

4. Oatmeal
Makanan ini sangat kaya kalsium, magnesium, fosfor, dan kalium yang dikenal dapat membantu tidur nyenyak. ** Baca juga: Apa Sebab Sejumlah Makanan yang Mengandung Gula Bisa Picu Timbulnya Jerawat?

5. Almond
Memiliki kandungan magnesium yang tinggi, kandungan dalam kacang almond (sebaiknya dipanggang) mampu merileksasi otot sehingga dapat mempercepat rasa kantuk.

Namun bila insomnia tak kunjung hilang, mungkin sudah saatnya Anda berkonsultasi kepada ahlinya yaitu dokter maupun psikolog atau psikiater.(ilj/bbs)




Sebaiknya Hindari Konsumsi 6 Jenis Makanan dan Minuman Ini Agar Tidur Jadi Nyenyak

Kabar6-Stres selalu dijadikan alasan utama atau kambing hitam sebagai penyebab sulit tidur. Padahal selain itu, ada sejumlah makanan dan minuman yang juga berpengaruh terhadap gangguan tidur.

Tidak hanya pada usia dewasa, anak-anak muda zaman sekarang pun tak sedikit yang mengalami gangguan tidur. Nah, makanan dan minuman apa saja sih yang sebaiknya dihindari agar Anda tidak mengalami gangguan tidur? Melansir beberapa sumber, ini enam jenis makanan dan minuman yang dimaksud:

1. Kopi
Kafein dapat menstimulasi pergerakan saraf, sehingga membuat Anda mengalami peningkatan energi ekstra. Bila Anda ingin minum kopi, pastikan maksimal empat jam sebelum tidur.

2. Daging merah
Daging merah juga bisa membuat pencernaan bekerja lebih ekstra. Jika butuh asupan protein, sebaiknya mengganti dengan sumber protein lain yang lebih mudah dicerna, misalnya yoghurt.

3. Cokelat hitam
Cokelat hitam mengandung senyawa teobromin, feniletilamin, dan anadamin yang dapat memacu jantung berdenyut lebih kuat sehingga perlu dihindari sebelum tidur.

4. Makanan berlemak
Jenis makanan ini akan membuat pencernaan bekerja ekstra sebelum tidur. Jika Anda mengonsumsi makanan berlemak tinggi, dan memaksakan diri untuk tidur setelahnya, maka akan membuat asam lambung naik kembali ke kerongkongan.

5. Makanan manis
Cake cokelat, cookies dan makanan manis lainnya akan meningkatkan gula darah sehingga tubuh menjadi lebih berenergi.

6. Makanan pedas
Mengonsumsi makanan pedas di malam hari akan membuat perut terasa panas, sehingga Anda jadi susah tidur. ** Baca juga: Riset Sebutkan, Orang Cerdas Lebih Suka Menyendiri

Jadi hindari dulu keenam jenis makanan dan minuman tadi menjelang malam, agar kualitas tidur Anda tetap terjaga.(ilj/bbs)




Berapa Lama Efek ‘Melek’ Kopi Dapat Kita Rasakan?

Kabar6-Saat diserang kantuk, kopi menjadi salah satu minuman yang banyak dipilih. Ya, kopi mengandung kafein yang dapat merangsang kerja sistem saraf untuk meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

Selain itu, kafein juga dapat meningkatkan pasokan energi dalam tubuh dan memperbaiki suasana hati. Inilah yang membuat orang merasa segar dan terjaga kembali setelah minum kopi.

Lantas, hingga berapa lama efek kopi bisa bertahan untuk membuat tubuh tetap segar? Efek kafein, melansir hellosehat, akan bertahan 3-5 jam sejak pertama kali masuk ke aliran darah. Periode waktu ini disebut waktu paruh, yaitu lama waktu yang dibutuhkan tubuh untuk menghilangkan sebagian zat yang dikonsumsi.

Artinya, bila Anda mengonsumsi 40 mg kafein, maka akan memiliki 20 mg sisa kafein di dalam sistemnya setelah lima jam. Nah, kafein yang tersisa ini kemudian dapat bertahan lama di tubuh Anda.

Namun, efeknya di dalam darah akan memuncak setelah 15-45 menit dikonsumsi. Karena itulah pada waktu-waktu ini sebagian orang akan merasa seperti gelisah, ingin buang air kecil, atau tiba-tiba merasa bersemangat. Gejala-gejala tersebut akan hilang ketika kafein mulai dipecah atau dimetabolisme.

Pada dasarnya tidak ada waktu pasti seberapa lama efek kopi di dalam tubuh akan bertahan. Semuanya tergantung pada dosis, jenis kopi yang diminum, usia, berat badan, dan sensitivitas terhadap kafein.

Ketika tubuh Anda sangat sensitif terhadap kafein, efeknya bisa bertahan selama berjam-jam, bahkan sampai keesokan hari. Sebaliknya, jika tubuh sudah kebal terhadap kafein yang ada dalam kopi, efeknya mungkin hampir tidak terasa.

Kafein dalam kopi memang bisa membuat hari jadi lebih bersemangat, terlebih saat harus menyelesaikan setumpuk pekerjaan. Namun bukan berarti kopi tak punya efek samping yang mengganggu tubuh dan bisa bertahan cukup lama.

Efek yang ditimbulkan kafein antara lain membuat gugup, sakit perut, diare, detak jantung yang cepat atau tidak teratur. Kemudian laju napas meningkat, insomnia, merasa gelisah, serta berkeringat

Kafein dalam kopi juga termasuk zat yang bisa memberikan efek ketergantungan jika sudah lama atau terbiasa meminumnya. Ketika Anda terbiasa minum kafein dan tiba-tiba tidak meminumya atau menghentikan kebiasaan ini, akan ada berbagai gejala yang muncul antara lain merasa lelah dan tak bersemangat, mudah marah, nyeri otot, mual atau sakit perut. Selanjutnya kurang fokus dan sakit kepala atau migrain.

Semua itu dapat teratasi ketika Anda kembali minum kopi. Jadi disarankan jangan berhenti minum kopi secara tiba-tiba agar efek ini tidak muncul dan mengganggu Anda dalam waktu lama. ** Baca juga: Benarkah Pria Lebih Cepat Sembuh dari Flu Ketimbang Wanita?

Cobalah untuk mengurangi asupan kopi yang Anda minum setiap harinya, sehingga tubuh bisa beradaptasi dengan baik.(ilj/bbs)




Minimalisir Insomnia dengan 5 Makanan Sehat

Kabar6-Tidak hanya membuat tubuh lemas bahkan mengantuk seharian, sulit tidur atau insomnia juga dapat menyebabkan gangguan psikis. Ada banyak hal yang dapat memicu insomnia, salah satunya adalah stres.

Lantas bagaimana solusinya? Melansir Pesona, ada lima jenis makanan yang apabila rutin dikonsumsi dapat membantu meminimalisir insomnia. Ini dia jenis makanan yang dimaksud:

1. Telur rebus
Sulit tidur bisa disebabkan Anda kurang protein. Telur rebus yang kaya protein dapat membuat Anda cepat mengantuk jika disantap saat makan malam.

2. Susu
Susu yang tinggi kalsium bisa mengurangi stres dan menyeimbangkan saraf dalam tubuh. Minum segelas atau secangkir susu hangat sekira dua jam sebelum waktu tidur.

3. Pisang
Buah yang satu ini dapat meningkatkan kadar serotonin dan melatonin, hormon yang melancarkan fungsi tubuh sehingga mudah tidur. Selain itu, buah ini dapat menghasilkan zat rileksasi otot alami yang membantu tubuh Anda merasa santai.

4. Oatmeal
Dengan menyantap semangkuk oatmeal hangat, Anda bisa lebih rileks. Makanan ini sangat kaya kalsium, magnesium, fosfor, dan kalium yang dikenal bisa melancarkan tidur Anda.

5. Almond
Memiliki kandungan magnesium yang tinggi, kandungan di dalam kacang almond (lebih bagus jika dipanggang) mampu merileksasi otot sehingga dapat mempercepat rasa kantuk Anda. ** Baca juga: Udara Dingin dengan Suhu Tertentu Bantu Turunkan Berat Badan

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Sulit Tidur Malam Hari, Lakukan 4 Cara Mudah Ini

Kabar6-Sulit tidur yang sering dialami dalam jangka panjang akan membuat Anda merasa mengantuk, lelah, dan mudah tersinggung. Hal lain, Anda akan sulit berkonsentrasi atau fokus, sehingga banyak pekerjaan yang tertunda.

Padahal bangun dan tidur pada waktu yang sama setiap hari menjadi hal penting. Lantas, bagaimana solusinya? Melansir Womanitely, ada empat cara mudah yang bisa dilakukan agar Anda tidak lagi mengalami sulit tidur:

1. Menulis jurnal
Berpikir dan menulis tentang hal-hal yang menyenangkan dapat membantu Anda tertidur lebih cepat, nyenyak dan bangun lebih bahagia di pagi hari.

Atau Anda dapat mengambil secarik kertas dan mulai menulis beberapa cerita kecil bahagia dan menarik. Hal ini akan membantu mengatasi insomnia Anda.

Menulis jurnal dapat membantu mengurangi tingkat stres menyingkirkan pikiran negatif, menemukan solusi yang lebih baik untuk masalah Anda, dan dapat membantu melihat hal-hal yang paling positif dalam hidup Anda.

2. Meditasi
Meditasi juga dikenal mencegah dan melawan gangguan tidur. Cara ini akan menenangkan pikiran, tubuh dan diharapkan membantu Anda tertidur dengan lebih mudah dan tidur nyenyak sepanjang malam. Berdoa sebelum tidur juga merupakan pilihan yang baik untuk dipertimbangkan.

3. Baca buku
Membaca di tempat tidur adalah cara yang populer dan efektif untuk tertidur lebih cepat. Jika Anda tidak suka membaca buku, bacalah buku apa pun yang Anda temukan di rumah. Dan 20 menit membaca akan membuat Anda merasa bosan, mengantuk dan akhirnya tertidur tanpa menyadarinya.

Jika Anda seorang pecinta buku, hindari membaca buku-buku yang menarik dan favorit Anda, karena Anda mungkin akan membaca buku tersebut sepanjang malam. Pilih buku inspirasional atau ilmu yang Anda tidak ingin membaca sebelumnya.

4. Bermain dengan hewan peliharaan
Cara ini akan membantu Anda lebih rileks, menyingkirkan pikiran negatif, memerangi stres dan tidur lebih baik. Jika Anda memiliki hewan peliharaan, pertimbangkan bermain dengan binatang peliharaan beberapa menit sebelum tidur.

Bila masih merasa sulit tidur, hindari menonton TV, memeriksa email dan media sosial sebelum tidur, karena ini akan membuat Anda semakin terjaga. Selain itu, hindari konflik dengan anggota keluarga Anda. ** Baca juga: Singkirkan Keinginan ‘Ngemil’ dengan Gerakan Tangan Ini

Jika memungkinkan, matikan telepon sebelum tidur malam.(ilj/bbs)




Hindari 6 Kalimat Ini Saat Seseorang Alami Gangguan Tidur

Kabar6-Gangguan tidur berupa insomnia yang berkepanjangan disebut juga sebagai insomnia kronis. Di mana seseorang mengalami kesulitan memulai tidur atau tetap tertidur atau terbangun lebih awal daripada waktu yang diinginkan, walaupun memiliki waktu tidur cukup yang terjadi dalam waktu lama.

Akibatnya, seseorang akan mudah marah, mengantuk di siang hari, sulit berkonsentrasi, bahkan mengalami nyeri kepala. Insomnia kronis biasanya diatasi dengan terapi kombinasi antara perubahan gaya hidup dan terapi perilaku kognitif.

Selain itu, melansir dokter.id, disarankan untuk menghindari enam kalimat berikut saat orang terdekat Anda mengalami gangguan tidur. Apa sajakah itu?

1. “Tenang saja”
Menurut ahli, kalimat ini justru akan membuat orang yang mengalami insomnia semakin khawatir karena mereka tidak dapat tidur, bukan karena sedang mengkhawatirkan sesuatu atau karena tidak berusaha untuk tidak memikirkan sesuatu. Tetapi karena mereka memang tidak dapat menghilangkan pikiran tersebut atau karena mereka memang tidak dapat tidur.

2. “Kurang tidur akan membunuhmu!”
Meskipun kurang tidur memang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, memberitahukan kepada orang yang mengalami insomnia mengenai berbagai efek buruk ini dapat membuat mereka semakin khawatir, yang justru dapat membuat semakin sulit tidur.

3. “Aku terlalu sibuk untuk mengurus masalah insomniamu!”
Meskipun sibuk, bukan berarti Anda boleh mengabaikan pasangan yang mengalami insomnia. Bantu dan dukunglah pasangan untuk mengurangi rasa cemasnya dan bukan menambahkan rasa khawatirnya dengan pernyataan negatif seperti “Aku terlalu sibuk untuk mengurus masalah tidurmu!”

4. “Apa yang harus kamu khawatirkan?”
Setiap orang tentu memiliki masalah sendiri, yang tentu tidak mungkin Anda ketahui seluruhnya. Oleh karena itu, jangan mengatakan bahwa kekhawatiran mereka tidaklah beralasan atau tidaklah penting, karena hal ini justru dapat membuat mereka semakin frustasi dan semakin sulit tidur.

5. “Konsumsilah pil tidur!”
Seperti halnya semua obat-obatan, mengonsumsi obat atau pil tidur dalam jangka waktu lama tentu akan berdampak negatif bagi kesehatan. Jadi, segera hubungi dokter untuk mengatasi masalah tidur dan jangan mengonsumsi obat tidur tanpa persetujuan dokter Anda.

6. “Aku juga sulit tidur semalam”
Anda mungkin berniat baik dan berusaha menunjukkan simpati, dengan mengatakan bahwa Anda juga sulit tidur semalam. Tetapi, insomnia bukan hanya sekadar kesulitan tidur biasa.

Insomnia merupakan suatu gangguan kesehatan yang dapat membahayakan kesehatan penderitanya dan memerlukan penanganan segera. ** Baca juga: Bagaimana Agar Manfaat Lemak Jadi Lebih Maksimal untuk Tubuh?

Dengan tidak mengucapkan sejumlah kalimat tadi, setidaknya Anda ikut membantu orang terdekat mengatasi insomnia yang mereka alami.(ilj/bbs)




Efek Buruk Stres yang Sebaiknya Anda Ketahui

Kabar6-Stres adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau suatu perubahan. Stres juga dapat terjadi karena situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup, marah, atau bersemangat.

Kondisi psikis yang satu ini merupakan hal yang sangat normal untuk dirasakan, namun bukan berarti Anda bisa membiarkan stres terus menerus menguasai diri. Jika hal tersebut terjadi, timbul beberapa efek buruk stres yang akan Anda rasakan dan dampaknya cukup mengerikan.

Apa saja sih efek buruk stres yang seringkali terjadi pada banyak orang? Melansir Popbela, berikut uraiannya:

1. Hilangkan kemampuan untuk mengendalikan emosi
Emosi yang dimaksud tak hanya amarah, tetapi rasa sedih dan bahagia yang dapat muncul secara berlebihan sehingga tanpa disadari dapat mengganggu kejiwaan juga.

2. Insomnia
Saat seseorang mengalami stres, maka jam tidur yang dimiliki pun menjadi tidak berkualitas. Hal tersebut merupakan salah satu efek buruk stres yang kerap kali menyerang banyak orang, umumnya seseorang yang sudah bekerja atau menikah.

3. Nafsu makan menjadi tak terkendali
Efek buruk stres yang dapat dialami berkaitan dengan nafsu makan yang menjadi tak memiliki kendali. Dapat menjadi sulit makan atau malah menambah nafsu makan.

Keduanya berdampak negatif untuk kesehatan tubuh, karena segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik.

4. Sistem kekebalan tubuh menurun
Jika nafsu makan dan jam tidur cukup berantakan, maka efek buruk stres yang menyebabkan keduanya bisa berdampak pada sistem kekebalan tubuh yang menjadi menurun.

Kondisi tersebut dapat membuat tubuh seseorang menjadi mudah terserang berbagai penyakit, termasuk salah satunya adalah berkembangnya sel kanker.

5. Merusak kulit dan rambut
Efek buruk stres lainnya adalah dapat merusak jaringan kulit sehingga mempercepat proses penuaan serta dampak buruk lainnya bagi rambut, yaitu dapat membuat rambut menjadi rontok.

6. Gangguan jiwa
Efek buruk stres yang paling dihindari oleh semua orang adalah ketika stres sudah berubah menjadi depresi hingga mengganggu area kejiwaan atau yang biasa disebut juga sebagai gangguan jiwa.

Akibat paling fatal jika seseorang mengalami gangguan jiwa adalah hilangnya pikiran rasional yang dapat menyebabkan keinginan bunuh diri.

Meskipun stres sering dianggap normal dan tidak berbahaya, beberapa efek buruk stres ternyata berdampak cukup besar pada diri seseorang, bahkan dapat mengancam jiwa. ** Baca juga: Pakar Sebutkan 5 Fakta Lain Penyebab Depresi

Jadi, untuk menghindari beberapa hal tersebut, Anda harus belajar untuk mengontrol stres serta menjaga kesehatan jiwa dengan baik.

Karena itulah, penting sekali untuk belajar mengendalikan rasa stres dengan melakukan kegiatan yang mampu menenangkan pikiran.(ilj/bbs)




4 Cara Bayar ‘Utang’ Kurang Tidur

Kabar6-Kurang tidur dapat berdampak serius pada kesehatan Anda secara keseluruhan. Nah, kapan Anda dikatakan memiliki ‘utang tidur’?

Bila Anda merasa sangat mengantuk untuk bangun atau bila terus merasa mengantuk sepanjang hari, kondisi tersebut menandakan Anda memiliki utang tidur.

Kurang tidur dalam waktu yang singkat biasanya dapat diatasi dengan memastikan Anda cukup tidur selama beberapa hari. Namun, bila utang tidur Anda telah menumpuk selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, maka Anda mungkin akan mengalami dampak tidak menguntungkan dari kebiasaan buruk tersebut.

Lantas, bagaimana cara menebus waktu tidur Anda yang kurang? Melansir About, berikut beberapa cara yang dapat membantu Anda membayar utang tidur:

1. Cobalah perpanjang waktu tidur Anda
Hal ini dapat dicapai dengan tidur lebih pagi atau bangun lebih siang. Hal yang terbaik adalah bila Anda menambahkan waktu tidur secara bertahap hingga memiliki waktu tidur yang cukup.

Matikan alarm, tetapi jangan tidur terlalu lama karena hal ini juga akan membuat Anda sulit tidur di malam hari. Jadi, misalkan Anda hanya membutuhkan waktu sekira delapan jam untuk merasa puas tidur, tetapi Anda malah tidur selama 10 jam, maka kelebihan dua jam ini mau tidak mau akan Anda tebus malam hari.

Artinya, Anda harus tidur lebih malam dua jam untuk memakai kelebihan waktu tidur tadi. Jadi, sebisa mungkin aturlah waktu tidur Anda dan nikmatilah sinar matahari pagi untuk mendapatkan manfaat tambahan lainnya.

2. Tidur siang
Cara lain untuk menebus waktu tidur Anda yang kurang adalah dengan tidur siang. Ya, tidur siang singkat dapat membuat Anda kembali segar, tetapi bila banyak utang tidur yang perlu dibayar, maka Anda mungkin membutuhkan waktu tidur siang yang lebih lama.

3. Tidur lebih lama di akhir pekan
Banyak orang menggunakan teknik yang satu ini untuk menebus waktu tidurnya yang kurang pada hari kerja. Hal ini memang lebih baik daripada tidak sama sekali. Tetapi, hal ini berarti Anda akan mengulang siklus yang sama di minggu depan, yang tentu saja tidak baik bagi kesehatan.

4. Batasi konsumsi kafein
Karena kafein dapat menghambat adenosin, suatu zat kimia yang akan membuat seseorang merasa mengantuk, maka setiap kali Anda baru saja mengonsumsi kopi, teh, atau minuman bersoda, mungkin akan merasa lebih segar.

Tetapi, efek ini biasanya hanya berlangsung singkat. Karena kafein tidak dapat benar-benar mengatasi waktu tidur Anda yang kurang, maka jangan konsumsi kafein secara berlebihan.

Namun bagi Anda yang terus saja merasa tidur tidak pernah cukup, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan seorang dokter ahli. Hal ini karena ada beberapa gangguan kesehatan yang dapat mempengaruhi kualitas tidur Anda seperti insomnia dan gangguan tidur apnea. ** Baca juga: Pria Pilih ‘Melarikan Diri’ ke Kamar Mandi Saat Hadapi Pasangan yang Sedang Marah

Jadi, bila Anda tetap merasa tidur tidak menyegarkan atau memuaskan walaupun telah berusaha semaksimal mungkin, segera periksakan diri Anda pada dokter.(ilj/bbs)




Tidur Nyenyak pada Malam Hari dengan Metode ‘4-7-8’

Kabar6-Tidur menjadi salah satu kebutuhan penting manusia, agar dapat mengembalikan fungsi tubuh kembali normal, dan melakukan perbaikan di semua bagian. Hal ini karena untuk beraktivitas diperlukan energi yang cukup.

Nah, bagaimana bila Anda sering mengalami gangguan tidur seperti insomnia? Melansir Kompas, ada cara mudah yang bisa diterapkan agar Anda bisa tidur nyenyak, yaitu melakukan metode 4-7-8. Metode ini diciptakan oleh Andrew Weil, seorang dokter medis lulusan Harvard. Andrew terinspirasi dari praktik meditasi yoga yang dilakukan oleh para yogi di India.

Metode 4-7-8 bisa membuat Anda tertidur lelap dalam waktu 60 detik saja. Bagaimana caranya? Pertama-tama, temukanlah posisi tidur yang nyaman.

Lalu, mulai tarik napas dari hidung selama empat (4) detik, tahan selama tujuh (7) detik, setelah itu baru buang napas secara perlahan dalam hitungan delapan (8) detik. Lakukan langkah-langkah berikut secara berulang kali hingga tertidur.

Selain untuk mendapatkan tidur yang nyenyak, para yogi melakukan metode ini untuk mencapai keadaan rileksasi total yang dapat menangkal stres hingga kecemasan.

Dengan sengaja memperlambat pernapasan, dapat membuat ritme jantung jadi melambat dan tubuh menjadi lebih rileks. ** Baca juga: Berapa Lama Durasi Tidur yang Efektif?

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Sifat Optimis & Pesimis Pengaruhi Pola Tidur

Kabar6-Salah satu masalah yang sering dialami seseorang adalah kurang tidur. Padahal, pola tidur teratur dan durasi tidur yang cukup merupakan hal penting bagi kesehatan tubuh.

Sebuah penelitian, melansir Klikdokter, menduga terdapat hal lain yang dapat berkaitan dengan kualitas tidur, yaitu sifat optimis. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Medicine tersebut menemukan, orang yang optimis cenderung memiliki kualitas tidur lebih baik. Hasil yang didapat tersebut merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya, yang menyimpulkan bahwa orang dengan sifat optimis mempunyai kesehatan jantung dan pembuluh darah yang lebih baik.

Penelitian tersebut dilakukan pada 3.548 orang dengan usia 32-51 tahun, yang merupakan bagian dari penelitian Coronary Artery Risk Development in Young Adults (CARDIA).

Untuk mengukur optimisme, para peneliti meminta para peserta penelitian untuk menyatakan persetujuan mereka terhadap 10 pernyataan dengan skala Likert yang mencakup lima poin, dari ‘sangat setuju’ hingga ‘sangat tidak setuju’.

Pernyataan termasuk yang bersifat positif, seperti ‘saya selalu optimis tentang masa depan saya’, dan yang bersifat negatif seperti ‘saya hampir tidak mengharapkan hal-hal berjalan sesuai keinginan saya’.

Hasil survei dapat menunjukkan rentang nilai antara 3-30, dengan semakin tinggi nilai yang didapat, semakin tinggi pula optimisme dari individu tersebut.

Sebagai bagian dari penelitian CARDIA, para peserta diminta untuk melaporkan kualitas tidur mereka sebanyak dua kali dengan jeda lima tahun, dengan menyebutkan berapa jam biasanya mereka tidur dan melaporkan adanya gejala insomnia.

Mereka juga diminta untuk menggunakan suatu alat untuk mengukur secara objektif berapa lama mereka terdengar tidur dan apakah mereka gelisah sepanjang malam.

Hasilnya, partisipan yang mempunyai nilai optimis lebih tinggi akan lebih mungkin untuk tidur sepanjang 6-9 jam setiap malamnya, dan memiliki kemungkinan 74 persen lebih kecil untuk mengalami insomnia.

Penelitian ini menjelaskan bagaimana optimisme dapat membantu tidur. Orang yang optimis akan lebih mungkin terlibat dalam mengatasi masalah yang terfokus secara aktif dan menafsirkan hal-hal yang mengganggu dengan cara yang lebih positif. Hal inilah yang kemudian menurunkan kecemasan saat tidur.

Kualitas dan jumlah waktu untuk tidur yang cukup merupakan hal penting bagi setiap orang. Penelitian yang ada menyimpulkan bahwa sifat optimis akan dapat membantu tidur menjadi lebih baik. ** Baca juga: Jarang Disadari, Tanda Stres yang Jika Dibiarkan Membahayakan Kesehatan

Jadi, penting bagi Anda untuk memiliki sifat optimis dan menghindari pesimis agar pola tidur Anda menjadi lebih baik. Dengan pola tidur yang berkualitas dan durasi tidur yang cukup, Anda bisa terhindar dari penyakit-penyakit yang bisa timbul dari kurang tidur.(ilj/bbs)