Unik, Penduduk Tiongkok di Desa Zhelaizhai Bermata Hijau

Kabar6-Ada hal unik yang bisa dilihat saat berada di desa Zhelaizhai (Liqian), Gurun Gobi Provinsi Gansu, Tiongkok. Seluruh penduduk desa di sini memiliki penampilan fisik berbeda dengan orang Tiongkok asli yang khas dengan wajah orientalnya.

Apa perbedaannya? Melansir Dailymail, mereka memiliki mata berwarna hijau dan rambutnya pirang. Tidak hanya itu, kulit mereka juga kemerahan, dengan hidung mancung sama seperti seperti wajah ras Kaukasia layaknya orang-orang Eropa. Hal ini membuat para ahli sejarawan percaya bahwa penduduk asli Zhelaizhai masih keturunan langsung orang Romawi.

Ya, desa Zhelaizhai sendiri berdiri di atas kota kuno Liqian, di mana pada masa ribuan tahun lalu pernah terjadi invasi perang besar-besaran antarbenua. Pada masa 36 tahun Sebelum Masehi, prajurit Romawi berperang dengan Bangsa Hun. Diduga, penduduk desa Zhelaizhai adalah hasil keturunan prajurit romawi.

Sempat dilakukan penelitian uji sampel DNA. Hasilnya, mereka masih memiliki genetik Kaukasia seperti orang eropa. Namun tidak berarti ini sebagai pembuktian kalau mereka masih keturunan Julius Caesar, karena pengujian DNA hanya menunjukkan genetik Kaukasia dalam darah penduduk Zhelaizhai sekira 55 persen saja. ** Baca juga: 5 Pekerjaan yang Disebut Paling ‘Tak Biasa’ di Dunia

Ada kemungkinan lain kalau orang-orang Tiongkok bermata hijau dari desa Zhelaizhai ini masih keturunan suku Han, suku mayoritas di Tiongkok.(ilj/bbs)




Adakah Kaitan Antara Ikan Bakar dengan Risiko Kanker?

Kabar6-Apakah Anda termasuk salah satu penggemar ikan bakar? Namun pernahkan Anda mendengar anggapan yang menyebut ikan bakar bisa meningkatkan risiko kanker? Benarkah hal itu?

Pada dasarnya, apa pun yang diolah dengan cara dibakar memang cenderung memiliki peningkatan rasa dengan signifikan. Hanya saja khusus untuk daging-dagingan, rasanya akan jauh lebih enak. Hal ini juga berlaku pada daging ikan. Masalahnya, membakar daging baik itu daging merah, daging unggas, atau daging ikan pada api pada suhu yang tinggi tak hanya akan mengubah rasa dari daging tersebut, hal ini akan menyebabkan kandungan gizinya ikut berubah.

Contohnya, kandungan protein yang ada dalam daging-dagingan ini akan bereaksi tatkala dibakar pada suhu yang sangat tinggi. Perubahan ini sayangnya membuat daging memiliki sifat karsinogenik atau penyebab kanker.

Pakar kesehatan, melansir doktersehat, menyebut bahwa senyawa karsinogenik yang bisa ditemukan dalam daging yang dibakar adalah heterocyclic amine (HCA) dan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH). Senyawa ini seringkali terbentuk saat proses pembakaran daging yang membuat ada beberapa zat dari daging-dagingan ini meleleh dan menetes ke bara asap dan memproduksi asam dengan kandungan tersebut.

Biasanya, senyawa HCA dan PAH ini baru mulai terbentuk saat suhu pembakaran daging telah mencapai 100 derajat Celcius. Bahkan, jika suhunya semakin tinggi, semakin banyak pembentukan senyawa ini dan semakin bisa membahayakan kesehatan. Hal ini disebabkan oleh kemampuan HCA dan PAH dalam membuat kerusakan DNA pada tubuh.

Bila hal ini terjadi, dikhawatirkan akan memicu pembentukan sel-sel yang tidak normal yang bisa saja berawal dari kanker berbahaya seperti kanker usus, kanker lambung, kanker payudara, kanker prostat, atau bahkan kanker getah bening.

Jadi sebaiknya memang kita tidak sembarangan mengonsumsi ikan bakar. Meski rasanya enak, kita memang sebaiknya membatasi konsumsinya. Daging-daging lainnya seperti daging ayam, daging sapi dan daging kambing juga bisa menyebabkan peningkatan risiko terkena kanker. Hal ini berarti, kita juga sebaiknya tidak terlalu sering mengonsumsi olahan daging bakar seperti sate.

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa tips yang bisa kita terapkan jika ingin menikmati makanan yang dibakar namun meminimalisir terkena kanker, yaitu

1. Pakai bumbu rempah-rempah
Demi mencegah terbentuknya senyawa HCA, pakar kesehatan menyarankan kita untuk menggunakan bahan-bahan rempah untuk dijadikan bumbu bagi daging yang akan dibakar. Bahan asam seperti jeruk atau lemon bisa digunakan. Selain itu, kita juga bisa menggunakan bahan-bahan seperti daun mint, bawang putih dan bawang bombay, kunyit, dan rosemary.

2. Hindari menambahkan saus
Meski bisa membuat rasa daging menjadi lebih nikmat, keberadaan saus bisa membuat proses pembentukan senyawa HCA meningkat hingga 2-3 kali lipat. Karena alasan inilah sebaiknya kita tidak menambahan saus saat membakar daging.

3. Kombinasikan dengan sayur & buah
Jika kita mengonsumsi daging bakar, kombinasikan dengan sayuran dan buah yang tinggi kandungan antioksidan seperti bayam, apel, dan semangka. Keberadaan senyawa antioksidan ini bisa membantu mencegah paparan buruk senyawa HCA.

4. Hindari membakar terlalu lama
Potonglah daging dengan ukuran yang lebih kecil sehingga membuat daging lebih cepat matang. Hal ini bisa membuat proses pembentukan senyawa HCA bisa ditekan. ** Baca juga: Apa Itu Microsleep?

Lebih baik mencegah ketimbang mengobati.(ilj/bbs)




Sekelompok Ilmuwan Kembangkan Teknik Analisa DNA Permen Karet Berusia 10 Ribu Tahun

Kabar6-Sekelompok ilmuwan dari Stockholm University melakukan penelitian pada permen karet berusia 10 ribu tahun, dengan mengembangkan teknik analisa DNA yang terkandung di dalamnya.

Melalui analisa DNA pada permen karet tersebut, melansir iflscience, terungkap identitas sekelompok pemburu di Skandinavia yang hidup pada zaman Neolitikum. Penelitian ini sendiri menggunakan sejumlah permen karet kuno yang ditemukan di Huseby Klev, sebuah tempat yang merupakan situs berburu dan memancing populer pada zaman batu. Lokasi tersebut berada di pantai barat Swedia dan baru ditemukan pada 1990-an.

Namun sebagian besar kerangka kuno di lokasi tersebut telah menghilang sejak awal penemuan, sehingga para peneliti sulit untuk melakukan analisa DNA mengenai manusia purba yang pernah hidup di daerah tersebut. Hingga akhirnya, para peneliti menemukan permen karet yang berusia sekira 10 ribu tahun tadi.

Permen karet tersebut diprediksi berusia 9.540 hingga 9.880 tahun. Karena mengandung banyak air liur, para peneliti lalu melakukan penelitian menggunakan ekstrasi DNA. Permen karet tersebut digunakan oleh para pemburu zaman dahulu sebagai perekat perkakas dan alat-alat.

Hasilnya, terdapat dua orang sampel air liur wanita dan satu pria. Selain itu, para ilmuwan juga menemukan tanda gigi susu pada salah satu sampel permen karet tersebut. ** Baca juga: Nekat Bawa Microwave untuk Tempat Buku Gara-gara Larangan Membawa Tas ke Sekolah

Penemuan ini memberikan penjelasan bagaimana gender begitu penting dalam budaya Skandinavia. Selain itu, pekerjaan produksi alat yang dilakukan manusia zaman dulu tidak hanya dilakukan oleh kaum lelaki, melainkan juga kaum hawa.(ilj/bbs)




Dosen Asal Korea Klaim Alien Sudah Ada di Bumi Demi Kelangsungan Hidup Manusia

Kabar6-Seorang dosen asal Korea bernama Dr Young-hae Chi yang mengajar di Oxford’s Oriental Institute, Inggris, mempresentasikan bahwa hibrida alien yang lahir dari keturunan campuran akan bertahan hidup di Bumi ketika perubahan iklim merusak planet ini. .

Dr. Chi yang sangat percaya pada teori kunjungan alien dan penculikan oleh makhluk luar angkasa, mengklaim alien yang paling aneh dalam buku ‘Korea Alien Visitations and End of Humanity.’

Menurut The Oxford Student, melansir Sooperboy, Dr. Chi percaya pada hubungan antara jumlah penculikan alien dan perubahan iklim. “Satu kemungkinan adalah mereka menemukan DNA kita berharga untuk pelestarian stok. Kedua, untuk menciptakan spesies yang dapat bertahan hidup dalam kondisi iklim di masa depan. Ketiga, beberapa korban penculikan melaporkan bahwa hibrida ini memiliki kecerdasan yang sangat tinggi, sehingga mereka memproduksi hibrida ini sebagai pemecah masalah, pemimpin masa depan,” urai Dr. Chi.

Ditambahkan, Dr. Chi percaya ada empat jenis utama spesies asing yang semuanya ditandai oleh penampilan fisik berbeda. Spesies ini adalah sejenis alien yang mirip serangga, alien dengan sisik dan mata ular, alien kecil dan alien tinggi dan besar.

Spesies seperti serangga dikatakan sebagai spesies yang berkuasa, yang memerintahkan sekitar makhluk luar angkasa yang lebih rendah. Dr. Chi berpendapat tindakan alien di sini sepenuhnya ‘self-driven dan tidak altruistik’.

“Jadi, mereka datang bukan untuk kita, tetapi demi mereka, untuk bertahan hidup mereka, tetapi kelangsungan hidup mereka sebenarnya adalah kelangsungan hidup kita juga, kelangsungan hidup seluruh biosfer. Di situlah saya mengalami kemajuan dalam mengembangkan teori saya dan saya masih mencari lebih banyak bukti untuk mendukung pandangan saya,” tambahnya.

Pada 2012 lalu, Dr. Chi berbicara dalam Konferensi Anomalous Mind Management Abductee Contactee Helpline Conference (Ammach) tentang alien yang hadir di Bumi. Dr Chi mengawali pernyataannya sebagai pembicara kunci dengan menyatakan ‘mungkin peradaban manusia akan segera berakhir’.

Kemudian, Dr. Chi menguraikan mengapa alien datang ke Bumi untuk menculik orang, berdasarkan apa yang disebut ‘Teori Kolonisasi’ yang dikemukakan oleh Dr David Jacobs. “Tujuan utama penculikan adalah untuk menghasilkan hibrida-hibrida manusia alien dan yang kedua adalah tujuan utama proyek hibrida untuk menjajah Bumi.”

Pada Maret 2019, kelompok nirlaba Messaging Extraterrestrial Intelligence (METI) merenungkan kemungkinan manusia terperangkap di dalam sebuah kebun binatang intergalaksi ekstraterrestrial.

Profesor Florence Raulin-Cerceau dari Museum Nasional Sejarah Alam di Paris membahas teori tersebut pada pertemuan kelompok di Paris. “Ketika kita mencoba untuk lebih memahami alam semesta, pertanyaan apakah kita sendirian tidak dapat dihindari,” ungkapnya.

Sementara astronom Jean-Pierre Rospars yang juga menghadiri pertemuan itu mengatakan bahwa tampaknya makhluk luar angkasa memaksakan karantina galaksi karena mereka menyadari akan mengganggu budaya kita untuk mengetahui tentang mereka. ** Baca juga: Panen Uang, 4 Petinju dengan Bayaran Fantastis Sekali Bertanding

Bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)




Bingung Tentukan Ayah Biologis Bayi yang Dikandungnya Karena Dihamili Pria Kembar

Kabar6-Seorang wanita asal Brasil mengaku dihamili oleh pria kembar, sehingga kasusnya berakhir di pengadilan, lantaran bingung mana dari pria kembar itu yang merupakan ayah biologis dari janin yang dikandungnya.

Kisah wanita bernama Valeria ini keruan saja menjadi viral. Melansir Wolipop, bermula saat dia mengajukan tuntutan hukum pada salah satu dari kakak adik kembar yang sudah menghamilinya. Dia menuntut agar pria tersebut bertanggungjawab. Tuntutan diajukan setelah si pria menolak mengakui bayi di kandungan Valeria adalah anaknya.

Pengadilan di Goias, Brazil, lantas memerintahkan melakukan tes DNA pada pria kembar bernama Fernando yang awalnya diyakini Valeria sebagai ayah dari anaknya. Dari hasil tes DNA, ada kecocokkan 99,9 persen antara Fernando dengan anak yang dikandung Valeria.

Namun Fernando tetap menolak mengakui bahwa dirinya adalah ayah dari bayi perempuan tersebut. Dia malah menuding kembarannya, Fabricio, adalah pria yang menghamili Valeria.

Hingga akhirnya, pengadilan juga memerintahkan Fabricio melakukan tes DNA. Hasil tes DNA lagi-lagi menunjukkan ada kecocokkan 99,9 persen antara Fabricio dengan anak yang dikandung Valeria. Hal ini terjadi karena memang Fabricio dan Fernando yang anak kembar memiliki kode genetik yang sama.

Sidang tuntutan tanggung jawab atas anaknya yang diajukan Valeria sejak 2017 itu baru sampai pada tahap keputusan pada Maret 2019. Pada akhirnya sidang yang dipimpin hakim Filipe Luis Peruca memerintahkan kakak adik kembar itu harus sama-sama bertanggungjawab menafkahi anak perempuan tersebut.

Menurut hakim, hal itu karena Fabricio dan Fernando bersikeras saling menuding dan tak mengakui siapa di antara mereka yang menghamili Valeria. “Salah satu dari si kembar, melakukan ketidakjujuran, menolak mengakui bahwa dirinya adalah sang ayah. Perilaku itu tentu tidak bisa ditoleransi oleh hukum,” jelas hakim. ** Baca juga: Unggah Lirik Lagu di Medsos, Pekerja Ini Ditahan

Sementara itu menurut Brazil’s Justice Department, sebenarnya kemungkinan untuk mengetahui siapa dari si kembar yang benar-benar ayah dari anak tersebut bisa diketahui jika Fernando dan Fabricio mau melakukan tes genetik lagi yang disebut Twin Test, dengan biaya mencapai US$15.500.(ilj/bbs)




Penggabungan DNA, Seorang Bayi di Yunani ‘Lahir’ dari 3 Orangtua

Kabar6-Setelah empat kali gagal melakukan bayi tabung, seorang wanita berusia 32 tahun di Yunani akhirnya berhasil mempunyai buah hati. Hal yang mencengangkan, anak tersebut ‘dilahirkan’ dari tiga orangtua.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Para dokter fertilitas di Yunani dan Spanyol, melansir DetikHealth, melakukan sebuah metode pertama kalinya untuk mengatasi infertilitas wanita yang tidak diungkap identitasnya tadi. Wanita itu memiliki penyakit mitokondria (kompartemen dalam sel yang mengubah makanan menjadi energi) yang mematikan dan dapat diturunkan dari ibu ke bayi.

Bayi tersebut lahir dengan berat 2,9 kg, melalui prosedur bayi tabung menggunakan telur dari ibu, sperma ayah dan telur lainnya dari wanita donor. Akibat cacat pada mitokondria, menggabungkan DNA sang ibu dengan mitokondria dari si donor dapat mencegah penyakit itu. Para dokter yang terlibat berharap inovasi dan sejarah ini dapat membantu pasangan tak subur di seluruh dunia.

Namun di sisi lain, merebak kontroversi dari para ahli lainnya, karena menimbulkan banyak pertanyaan etis dan beranggapan seharusnya tidak dilakukan. “Saya khawatir belum ada bukti bagi pasien untuk diambil material genetiknya dari telur miliknya dan dipindah ke telur sang donor,” kata Tim Child, dari University of Oxford dan direktur The Fertility Partnership.

Ditambahkan, “Risiko teknik ini belum sepenuhnya diketahui, walau memang setidaknya bisa diterima apabila digunakan untuk mengobati penyakit mitokondria, tapi tidak dalam keadaan ini (untuk hamil). Pasien masih bisa tetap hamil walau menggunakan prosedur bayi tabung yang standar sekalipun.” ** Baca juga: Tampil Beda, Ada Toilet Akuarium di Jepang

Bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)




Tubuh Tidak Memproduksi Vitamin D, Tinggi Badan Wanita Ini Berkurang 20 Cm

Kabar6-Kondisi aneh sekaligus membingungkan dialami seorang wanita asal Kanada. Wanita berusia 58 tahun yang tidak diungkap identitasnya itu mengalami penurunan tinggi badan hingga 20 cm.

Hal ini tentu membuat penampilannya berubah dengan drastis. Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Melansir archyworldys, usai menjalani tes DNA, diketahui bahwa dalam tubuh wanita ini terdapat kelainan gen yang membuat darahnya tidak mampu mengangkut vitamin D. Kelainan ini berasal dari keturunan orangtuanya. Diketahui, kedua orangtua wanita tadi ternyata adalah saudara sepupu.

Selain membuat tubuhnya memendek, wanita itu juga mengeluhkan sensasi tidak nyaman dan pegal-pegal di punggung, leher, bahu, serta pinggul sejak kecil. Bahkan, ia mengalami skoliosis atau kelengkungan tulang belakang. Meskipun sudah mengonsumsi obat antiperadangan dan menjalankan fisioterapi, kondisi skoliosis yang dideritanya tidak kunjung membaik. Bahkan, tulangnya juga cenderung semakin rapuh sehingga sering terkena patah tulang.

Pakar kesehatan dr. Julien Marcadier dari University of Calgary, Kanada, melakukan penelitian pada kondisi wanita tersebut. Pada penelitian yang kemudian dipublikasikan dalam jurnal berjudul ‘New England Journal of Medicine’ ini, dihasilkan fakta mengejutkan bahwa meskipun tubuhnya tidak memiliki vitamin D, wanita itu tetap memiliki kadar kalsium yang normal. ** Baca juga: India Punya Cara Unik untuk Atasi Pengemudi yang Gemar Ngebut

Bahkan, ia tidak memiliki osteoporosis meskipun menderita osteopenia.(ilj/bbs)




Ayam Ini Hasilkan Telur dengan Kandungan Obat Antikanker

Kabar6-Para ilmuwan di University of Edinburgh menyambungkan gen manusia ke dalam DNA ayam. Nah, telur dari hasil ayam yang ‘dimodifikasi’ oleh para peneliti di Inggris itu mengandung sesuatu yang istimewa di bagian putihnya.

Ya, hewan tersebut mulai menghasilkan telur dengan protein yang biasa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, terutama kanker. Menurut peneliti, melansir Nationalgeographic, proses menghasilkan ‘obat’ dengan cara tersebut jauh lebih murah dibanding produksi protein yang dilakukan selama ini. “Produksi dari ayam lebih murah sepuluh hingga 100 kali lipat dibandingkan proses yang dilakukan pabrik,” kata Lissa Herron, salah satu peneliti yang terlibat dalam studi tersebut.

Protein yang ditemukan pada telur ayam hasil modifikasi genetika ini mirip dengan yang dihasilkan tubuh manusia secara alami–yaitu IFNalpha2a dan macrophage-CSF. Protein tersebut memainkan peran penting pada sistem kekebalan tubuh kita.

Obat-obatan yang mengandung IFNalpha2a dan macrophage-CSF kerap digunakan para dokter untuk merawat pasien kanker dan beberapa penyakit lain. Namun, memproduksi obat-obatan tersebut di laboratorium cukup sulit dan membutuhkan banyak biaya.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal BMC Biotechnology, para peneliti Edinburgh menyisipkan gen penghasil protein pada manusia tersebut, ke bagian DNA ayam yang bertanggung jawab memproduksi putih telur.

Hasilnya, ada tiga telur yang mengandung protein ‘antikanker’ tadi. Menurut peneliti, proses modifikasi ini tidak mempengaruhi ayam sama sekali. “Tidak berdampak pada kesehatan ayam, mereka hidup dan menetaskan telur seperti ayam normal lainnya,” jelas Herron. ** Baca juga: Mengapa Orang Korea Gemar Operasi Plastik?

Meskipun studi ini memberikan hasil yang menjanjikan, tapi ilmuwan masih membutuhkan sepuluh hingga 20 tahun lagi sebelum badan pengawas menyetujui penggunaan obat-obatan yang dikembangkan dari ayam modifikasi genetika untuk dikonsumsi manusia.(ilj/bbs)




Terbukti Berselingkuh Gara-gara Bayi Kembar

Kabar6-Seorang wanita di Xiamen, Tiongkok, ketahuan berselingkuh gara-gara bayi kembar. Bagaimana bisa? Rupanya perselingkuhan itu terungkap lewat hasil tes DNA yang dilakukan pada bayi kembar pasangan yang tidak disbutkan identitasnya itu.

Sebenarnya sejak awal, melansir thesun, sang suami sudah merasa curiga mengapa bayi kembar itu tidak mirip dengannya. Satu anaknya memiliki mata, mulut dan hidung yang sama sekali berbeda dengan dirinya sebagai ayah. Namun pria itu tidak pernah berpikiran ada kemungkinan ia bukanlah ayah dari bayi kembar tersebut. Hingga akhirnya tes DNA pun dilakukan, sebagai salah satu aturan rutin dari proses hukum kota setempat agar bisa mendaftarkan anak.

Betapa terkejutnya pria tadi setelah mendapatkan hasil tes DNA si kembar yang ternyata memang bukan anaknya. Hingga akhirnya ia pun mengetahui bahwa sang istri telah berselingkuh. Awalnya, sang istri mencoba menuduh suaminya telah merusak hasil tes DNA tersebut. Namun tak lama wanita itu pun mengakui perbuatannya, berselingkuh sekaligus melakukan hubungan intim satu malam (one night stand) bersama pria lain.

Keruan saja sang suami tidak bersedia merawat sekaligus mengurus bayi yang bukan merupakan anak kandungnya. “Pastinya saya tetap menginginkan anak kandung saya sendiri, tapi saya tidak ingin membesarkan anak orang lain,” katanya.

Sementara itu dari sisi medis, kejadian di mana ada bayi kembar dari dua ayah yang berbeda ini merupakan kasus yang langka dari ‘heteropaternal superfecundation’, ketika dua atau lebih telur yang dilepaskan dalam siklus yang sama dibuahi oleh sperma dari ayah yang berbeda. ** Baca juga: Wanita di Desa Mavi Dove Dilarang Melahirkan

Kemungkinan pihak wanita berhubungan seksual dengan dua pria berbeda dalam rentang waktu yang sama.(ilj/bbs)




Terbukti Tidak Bersalah, Dapat Kompensasi Uang Ratusan Miliar Setelah Dipenjara Selama 39 Tahun

Kabar6-Setelah mendekam selama 39 tahun dalam penjara, Craig Coley diberi pengampunan oleh pemerintah kota Simi Valley, California, Amerika Serikat. Bukti DNA dan penyelidikan ulang yang begitu menguras waktu membuktikan dia tidak bersalah.

Pria yang ditahan sejak 1978 karena kasus pembunuhan terhadap kekasih dan putranya itu, melansir Dailynews, juga diberi kompensasi senilai sekira Rp294,3 miliar. “Inisiatif Departemen Kepolisian Simi Vallet untuk membuka kembali kasus ini, mengarah pada penemuan bukti DNA,” demikian pernyataan pemerintah kota. “Pada akhirnya terbukti bahwa Coley secara faktual tidak bersalah, dan mendapat pengampunan dari gubernur.”

Pemerintah kota akan membayar sekira US$4,9 juta dari jumlah tersebut, sementara sisanya dibayarkan oleh asuransi dan sumber lainnya. Coley yang kini berusia 71 tahun diketahui memiliki alibi pada saat pebunuhan terjadi. Penyelidik kemudian membuktikannya melalui seorang saksi mata yang mengetahui keberadaan Coley saat itu. Untuk membayar semua tagihan biaya hukum, orangtuanya bahkan tidak mampu melunasi kredit rumah. Mereka meninggal dunia ketika sang putra masih di penjara.

“Sekarang dia bisa menikmati sisa hidupnya, yang kami harap menjadi lebih baik ke depannya,” kata Ron Kaye, pengacara Coley. ** Baca juga: Potongan Pajak untuk Karyawan yang Berangkat ke Kantor Naik Sepeda

Diketahui, Coley adalah seorang veteran Perang Vietnam. Dia ditahan untuk diinterogasi pada hari peristiwa pembunuhan dan akhirnya didakwa. Sebelumnya, pria itu tidak memiliki catatan kriminal.(ilj/bbs)