oleh

Wanita di Desa Mavi Dove Dilarang Melahirkan

image_pdfimage_print

Kabar6-Ada sejumlah peraturan tak biasa yang harus ditaati penduduk desa Mavi Dove, Ghana. Salah satunya adalah wanita tidak diperbolehkan melahirkan di desa yang dihuni sekira 5.000 orang itu.

Rupanya, melansir lifewithivy, penduduk desa Mavi Dove berpegang teguh pada kepercayaan lama. Mereka yakin, melahirkan di desa itu akan membuat dewa marah. Jadi, para wanita yang hamil dibawa ke desa tetangga untuk melahirkan. Penduduk desa Mafi Dove sendiri memiliki kepercayaan turun-temurun sejak zaman dulu. Pertama, penduduk tidak boleh memelihara hewan. Jadi tidak akan menemukan hewan berkeliaran di sana, kecuali burung yang kebetulan singgah. Penduduk diperbolehkan membawa hewan untuk disembelih di hari yang sama.

Desa Mafi Dove juga tidak memiliki pemakaman umum. Jadi, orang yang meninggal bakal dikubur di pemakaman milik desa tetangga. Hal yang menarik, hampir tidak ada penduduk yang lahir di desa tersebut, karena melahirkan dianggap sebagai hal yang tabu.

Biasanya, wanita hamil dikirim keluar desa satu hingga dua bulan sebelum melahirkan. Namun dalam beberapa kasus, wanita hamil harus dibawa keluar desa saat kontraksi. Hal ini menyebabkan bayi dalam kandungan mengalami komplikasi.

Peraturan unik di Desa Mafi Dove dikaitkan dengan leluhur, yakni seorang pemburu bernama Togbe Gbewofia Akiti. Menurut tetua desa, saat Togbe menginjakkan kaki di wilayah itu, terdengar suara dari langit yang memberi isyarat tempat itu sangat sakral.

Jika ingin ditinggali, penduduk harus menaati tiga aturan, tidak ada hewan peliharaan, tidak ada kuburan, dan tidak ada persalinan.

“Di mana ada kejahatan, maka tidak akan ada perkembangan. Karena aturan ini, tidak pernah ada pertumpahan darah, kejahatan, dan sebagainya. Anda diperbolehkan membawa hewan dan menyembelihnya. Wanita boleh menstruasi, tapi tidak boleh melahirkan. Kami menjunjung tinggi aturan itu,” urai tetua Desa Mafi Dove.

Mencegah kelahiran adalah hal yang tidak mungkin. Tetua desa mengaku ada beberapa bayi yang lahir di sana. Namun, mereka menjadikan kasus tersebut sebagai pengecualian. Selanjutnya, mereka melakukan ritual bersih desa untuk menenangkan dewa.

Diketahui, dalam beberapa tahun terakhir ini semakin banyak wanita yang melanggar aturan persalinan. Mereka nekat melahirkan di sana karena tidak mau anak-anak diasingkan oleh masyarakat. ** Baca juga: Dokter Temukan 500 Lubang pada Kornea Mata Akibat Cahaya Ponsel Terlalu Terang

Namun tetua desa menentang keras hal ini. Solusinya, penduduk membangun klinik bersalin di luar desa untuk memudahkan persalinan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email