oleh

Unggah Lirik Lagu di Medsos, Pekerja Ini Ditahan

image_pdfimage_print

Kabar6-Apes benar nasib Huang Ming, seorang pekerja migran asal Zhenxiong, Provinsi Yunnan. Huang yang bekerja di sebuah pabrik yang terletak di Heyuan, Guangdong, ini ditahan karena lirik lagu ciptaannya.

Menurut laporan Biro Keamanan Publik, melansir newsyahoo, Huang didatangi oleh dua petugas dari kampung halamannya untuk ditahan, karena dianggap telah memicu pertengkaran dan membuat masalah dengan mengunggah lirik lagu karyanya ke media sosial WeChat. Hal yang menjadi masalah, Huang menulis lirik lagu yang mengisahkan tentang insiden pemukulan seorang warga di Zhenxiong oleh beberapa pejabat pemerintah yang terjadi pada Juli 2017 lalu.

Insiden yang menjadi inspirasi lagu Huang adalah pemukulan terhadap Long Anyou, karena dia telah mengendarai sepeda motornya melintasi marka jalan yang baru saja dicat. Long dihajar sekira 10 pekerja pemerintah yang menyebabkan tulang rusuknya patah dan dia mengalami luka-luka.

Huang lantas menjadikan insiden itu sebagai inspirasi lagu, dn mengunggahnya ke WeChat. Dikatakan Huang, ia ingin mencari penyanyi untuk membawakan lagunya. Pria itu bahkan berencana membuat video klip untuk lagu yang juga berisi rekonstruksi kejadian pemukulan itu. “Sekop dan cangkul, pejabat pemerintah mengambilnya untuk memukul Long Anyou,” demikian bunyi lirik lagu karya Huang.

Lirik lain berisi, “Long Anyou patah tulang rusuknya dan kepalanya berdarah. Pejabat seperti bandit dan pergi mengendarai mobil setelah serangan. Kami warga Zhenxiong harus bersatu agar penyebab utama serangan ini dapat ditemukan.” “Kita tidak tahan ditindas tanpa memberontak. Zhenxiong begitu penuh dengan korupsi, saya tidak tahan lagi.”

Kantor Manajemen Konten Internet memanggil 14 pemilik akun WeChat di wilayah itu dan memperingatkan mereka untuk tidak memprovokasi di dunia maya dengan alasan mengawasi pemerintah pada akhir Maret lalu.

Sementara Huang dimasukkan dalam tahanan pada 2 April lalu, dan telah dibebaskan pada Selasa (16/4/2019). “Pada sore hari tanggal 16 April, petugas yang menangkap saya bertanya apakah saya akan merilis konten seperti itu lagi. Jika saya melakukannya lagi, maka mereka mengatakan akan kembali menangkap saya,” kata Huang. ** Baca juga: Dalam Mumi Bayi Kuda Berusia 42 Ribu Tahun Ada Darah Cair

Huang sendiri mengaku bahwa dia tidak pernah menyesali perbuatan yang telah dilakukan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email