1

Sejumlah Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Sahur

Kabar6-Sahur adalah makan pada dini hari, disunahkan menjelang fajar sebelum subuh, bagi kaum muslim yang akan menjalankan ibadah puasa, biasanya sekira pukul 03.00 WIB.

Sebagian orang sahur dengan menu lengkap, sementara lainnya makan tidak sebanyak seperti saat buka puasa. Agar tetap sehat selama puasa Ramadan, melansir beberapa sumber, ada sejumlah jenis makanan atau minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi saat sahur. Apa sajakah itu

1. Kafein seperti teh dan kopi
Alasannya karena kafein bersifat diuretik dan laksatif, sehingga meningkatkan frekuensi ke toilet untuk buang air kecil ataupun buang air besar (BAB). Sifat tersebut bisa menstimulasi kerja usus besar dan mempercepat proses pembuangan sisa pencernaan dalam tubuh.

Kafein juga memicu naiknya asam lambung, sehingga Anda rentan mengalami nyeri ulu hati, sakit perut, dan gejala fisik lain. ** Baca juga: Tidak Hanya Menjalankan Ibadah, Ada 6 Manfaat Berpuasa

2. Makanan asin karena berpotensi menyebabkan hipertensi
Makanan asin juga bisa menstimulasi rasa haus, sehingga meningkatkan risiko dehidrasi saat puasa. Makanan asin yang dimaksud seperti acar, kacang yang diasinkan, kuaci, dan makanan kaleng. Hindari terlalu banyak konsumsi makanan pedas dan berlemak tinggi saat sahur.

3. Karbohidrat sederhana, cepat dicerna tubuh dan membuat Anda mudah lapar
Makanan sumber karbohidrat sederhana antara lain gula pasir, permen, kue, soft drink, serta susu dan produk olahannya. Anda bisa saja mengonsumsi makanan sumber karbohidrat sederhana saat sahur, asalkan diimbangi dengan konsumsi makanan sumber karbohidrat kompleks.

Memilih jenis makanan yang tepat saat sahur membuat Anda tetap sehat selama berpuasa.(ilj/bbs)




Minum Teh Saat Sahur Justru Bikin Cepat Haus

Kabar6-Sebagian orang memilih minum teh saat sahur dengan alasan agar tubuh jadi lebih segar selama menjalankan ibadah puasa. Namun tahukah Anda, ternyata minum teh saat sahur dapat menimbulkan rasa haus lebih cepat, lho.

Mengapa demikian? Hal itu, melansir Aura, karena teh mempunyai efek diuretik, yaitu mengeluarkan cairan berlebihan dan cepat dari tubuh. Apabila cairan kita hilang secara cepat dari tubuh dan banyak hilangnya, ini akan menimbulkan rasa haus yang cepat.

Jika memang ingin minum teh saat sahur, Anda dianjurkan konsumsi dengan batasan yang wajar agar mendapatkan manfaatnya dan membuat tidak cepat haus. ** Baca juga: Tetap Jaga Kesehatan Selama Bulan Puasa Agar Terhindar dari 7 Hal Ini

Jadi bila Anda ingin mendapatkan manfaat teh, cukup satu sampai dua cangkir pada saat setelah berbuka puasa. Tetapi menjelang imsak, karena mengingat ada efek diuretiknya sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah banyak apalagi sudah direndam lama.(ilj/bbs)




Kenali Minuman yang Bisa Sebabkan Dehidrasi dan Hidrasi

Kabar6-Anda tentu sering mendengar kata dehidrasi dan hidrasi. Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan, sehingga keseimbangan zat gula dan garam menjadi terganggu, akibatnya tubuh tidak dapat berfungsi secara normal. Kandungan air di dalam tubuh manusia yang sehat adalah lebih dari 60 persen total berat badan.

Sementara hidrasi disebut sebagai pemenuhan kebutuhan cairan tubuh. Nah, terdapat beberapa jenis minuman yang bisa menghidrasi tubuh, atau sebaliknya malah akan membuat tubuh dehidrasi. Melansir Care2, berikut jenis minuman yang dimaksud:

Minuman yang dapat menghidrasi tubuh:
1. Air putih
Manfaat air sebagai hidrasi yang baik sudah tentu tidak perlu diragukan

2. Teh herbal
Daun dari tanaman seperti mint memberikan aroma yang menyenangkan saat dimasukkan ke air. Cara yang satu ini merupakan alternatif untuk seseorang yang kurang suka minum air putih. Namun ada beberapa tanaman yang justru memiliki sifat diuretik seperti dandelion.

3. Jus sayur dan buah
Jus yang berasal dari buah-buahan dan sayuran merupakan salah satu cairan dari alam yang dapat membantu mengatasi dehidrasi. Sebaiknya konsumsi jus tanpa gula karena sudah mengandung gula alami.

Minuman yang membuat dehidrasi:
1. Kopi, teh, dan kakao
Minuman seperti kopi, teh hitam atau cokelat mengandung purin yang tinggi, merupakan racun yang harus dihilangkan dalam tubuh, melalui urine atau keringat. Purin perlu diencerkan dalam jumlah besar cairan agar dapat dikeluarkan, sehingga akan menyebabkan frekuensi buang air kecil yang sering dan membuat tubuh lebih dehidrasi.

2. Susu
Susu adalah makanan, bukan minuman dan pada beberapa orang yang memiliki masalah pencernaan saat minum susu.

3. Minuman bersoda
Minuman ringan sering mengandung kafein yang tinggi, bersifat diuretik, yang membuat tubuh kehilangan air. Minuman bersoda biasanya mengandung gula tinggi. Tubuh memiliki waktu untuk metabolisme gula.

Untuk memperbaiki reaksi ini, tubuh harus memberikan air dari cairan ekstraselular, sehingga seseorang yang merasa haus setelah minum soda akan semakin haus.

4. Minuman beralkohol
Alkohol bersifat diuretik, mengurangi cairan dari jaringan tubuh sehingga membutuhkan banyak cairan. ** Baca juga: Mengapa Terjadi Dehidrasi Saat Olahraga?

Cermat memilih minuman saat dibutuhkan akan membuat cairan tubuh tetap terjaga dan seimbang.(ilj/bbs)




Benarkah Kopi & Teh Bikin Anda Alami Dehidrasi?

Kabar6-Kebutuhan tubuh akan cairan setiap harinya, dipenuhi dengan konsumsi air putih yang cukup. Dan kebutuhan ini tergantung pada beberapa hal seperti tingkat aktivitas, suhu lingkungan dan lain-lain. Selain itu, yang mempengaruhi kebutuhan minum air putih setiap harinya adalah minuman yang dikonsumsi.

Lantas, bolehkah mengonsumsi kopi atau teh sebagai pengganti minum air putih? Ternyata, melansir mayoclinic, kopi dan teh tidak bisa dijadikan sebagai pengganti air putih karena kedua jenis minuman tadi mengandung kafein yang bersifat diuretik. Kafein adalah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan bersifat diuretik ringan. Sebenarnya, teh atau kopi juga terdiri dari air yang dapat menghidrasi tubuh. Namun kandungan kafein dalam kedua minuman tersebut dapat membuat tubuh semakin kekurangan cairan.

Untuk mengonsumsi kopi, tergantung kepada jumlah kafein yang terkandung dalam teh atau kopi. Berdasarkan Food Standards Agency, saran harian untuk menikmati kafein sebenarnya adalah 200 miligram. Takaran tersebut biasanya setara dengan satu sampai dua cangkir kopi (tergantung kandungan kafein setiap macam kopi). Dan menurut mayoclinic, konsumsi kafein tidak lebih dari 500 mg tidak memicu dehidrasi. ** Baca juga: Bisakah Lemak pada Makanan Dikurangi Saat Memasak?

Teh dan kopi instan biasanya mengandung kafein jauh lebih rendah ketimbang kopi yang diseduh. Jadi untuk Anda yang ingin tetap menikmati teh dan kopi, ada baiknya memperhatikan jumlah kafein yang terkandung dalam teh dan kopi tersebut, dan jangan lupa perbanyak air putih untuk mencegah terjadinya dehidrasi.(ilj/bbs)




Berlebihan Minum Air Kelapa Tidak Dianjurkan?

Kabar6-Meskipun air kelapa dipercaya memiliki manfaat kesehatan yang baik untuk rambut, kulit, dan lain sebagainya, mengonsumsinya secara berlebihan memiliki berbagai efek samping buruk, lho.

Karena itulah Anda disarankan untuk membatasi diri saat mengonsumsi air kelapa alias jangan terlalu sering. Melansir lifealth, beberapa beberapa efek buruk apabila Anda terlalu berlebihan minum air kelapa:

1. Tingkatkan kalori
Orang-orang sering menyarankan untuk meminum air kelapa dalam kondisi panas, untuk meningkatkan energi pada tubuh. Faktanya, air kelapa justru dapat meningkatkan jumlah kalori pada tubuh. Sekira 0,3 liter air kelapa mengandung 60 kalori. Jadi minum air kelapa secara berlebihan sangat tidak dianjurkan.

2. Bersifat diuretik
Kelapa memiliki sifat diuretik yang dapat membuat Anda merasa ingin buang air kecil terus menerus. Meskipun air kelapa membantu menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik, kelebihan meminum air kelapa dapat menyebabkan Anda mengalami dehidrasi juga, karena akan lebih sering ke toilet.

3. Tingkatkan kadar gula darah
Air kelapa dianggap sebagai minuman yang manis dan memiliki banyak karbohidrat juga kalori di dalamnya. Bagi orang-orang yang sudah memiliki kadar gula darah yang tinggi harus menghindari meminum air kelapa. Minum air kelapa, dapat meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh sehingga hal tersebut akan berdampak negatif bagi tubuh. ** Baca juga: Turunkan Berat Badan dengan 8 Buah Rendah Kalori

Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik untuk kesehatan.(ilj/bbs)




Pada 5 Kondisi Ini Anda Disarankan Konsumsi Makanan Asin Lebih Banyak

Kabar6-Rekomendasi asupan garam untuk tiap orang adalah 2300 mg per hari, atau tidak lebih dari empat sendok teh. Karena itulah Anda disarankan untuk lebih berhati-hati, karena jika dikonsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan, antara lain penurunan fungsi otak, gangguan fungsi ginjal, meningkatkan tekanan darah, dan lain sebagainya.

Meskipun demikian, ternyata ada lima kondisi yang mengharuskan Anda untuk mengonsumsi makanan asin lebih banyak. Dikutip dari Okezone dan Boldsky, ini dia lima kondisi yang dimaksud:

1. Sebelum lari marathon
Melakukan latihan dengan intensitas tinggi memerlukan dorongan natrium yang baik, karena jika diabaikan, Anda bisa mengalami hiponatremia, yaitu setetes sodium dalam darah yang bisa mengakibatkan pusing dan lemas. Karena itulah disarankan mengonsumsi lebih banyak makanan bercitarasa asin untuk mencegahnya.

2. Cuaca panas
Saat cuaca panas, Anda tentu akan mengalami keringat berlebihan. Kondisi ini akan mengakibatkan penurunan kadar sodium dalam tubuh. Keringat berlebihan juga bisa menyebabkan hiponatremia. Saat itulah Anda diperbolehkan konsumsi cukup garam alias bahan lain yang mengandung natrium untuk pencegahan.

3. Sakit ginjal
Penderita ginjal disarankan untuk konsumsi makanan asin dalam jumlah cukup. Karena saat mengalami penyakit tersebut, tubuh akan sulit mempertahankan sodium. Hal itu dilakukan agar tubuh tidak lemas.

4. Usai mengonsumsi obat diuretik
Diuretik dapat menyebabkan ketidakseimbangan mineral dalam tubuh, sehingga meningkatkan urine. Karena itulah Anda rentan kehilangan sodium tinggi di waktu tersebut. Jadi disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan asin agar tidak membahayakan tubuh.

5. Orang yang lebih tua
Orang tua yang berusia 80 tahun ke atas bisa mengalami dorongan otak dengan menaikkan asupan garamnya. Sebuah studi menunjukkan, orang dewasa yang lebih tua dan mengonsumsi sodium dalam jumlah sedang, aktivitas otak akan lebih baik jika dibandingkan dengan mereka yang diet rendah sodium.

6. Terkena bartter syndromes
Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan ginjal untuk mengolah garam yang Anda konsumsi. Beberapa gejalanya termasuk muntah sampai rasa haus yang berlebihan. Karena itulah Anda dapat mengonsumsi makanan serba asin untuk mendapatkan cukup natrium. ** Baca juga: Kebiasaan Malas-malasan Bisa Bikin Otak Menyusut

Di luar kelima kondisi ini, Anda tetap harus menjaga asupan garam agar tidak berlebihan.(ilj/bbs)




Sering Konsumsi Air Perasan Jeruk Lemon Juga Tidak Baik, Lho

Kabar6-Buah lemon menjadi salah satu varian jeruk yang banyak dinikmati, dan juga digunakan dalam sejumlah perawatan kecantikan alami. Memiliki rasa yang asam, namun amat menyegarkan. Sari lemon sering dijadikan sebagai campuran dalam berbagai masakan.

Namun di sisi lain, terlalu sering mengonsumsi minuman dari perasan lemon justru tidak baik dan menimbulkan efek negatif bagi kesehatan. Dikutip dari Wartakesehatan, berikut adalah efek buruk jika terlalu sering mengonsumsi air perasan jeruk lemon:

1. Pengikisan gigi
Lemon mengandung zat asam yang cukup tinggi, sehingga akan berdampak bagi gigi yaitu akan mudah menipis karena terjadinya pengikisan pada email gigi. Hasilnya akan membuat gigi menjadi mudah merasa ngilu. Disarankan untuk mengonsumsi air lemon menggunakan sedotan agar tidak terkena lapisan email gigi.

2. Sering buang air kecil
Minum air lemon akan membuat orang menjadi sering buang air kecil karena bersifat diuretik. Dalam jumlah sedikit tentunya hal ini tidak akan mengganggu. Namun jika terlalu sering, tentu akan sangat mengganggu dan membuang natrium yang sebetulnya dibutuhkan oleh tubuh.

3. Infeksi ginjal
Kulit buah lemon mengandung zat yang bernama oksalat. Biasanya saat proses pemerasan buah lemon, oksalat ini juga masuk dan terminum, sehingga sangat berisiko untuk menumpuk dan terkonsentrasi dalam tubuh.

Oksalat yang sudah terkristal di dalam tubuh sangat berbahaya bagi ginjal, sebab akan memicu munculnya infeksi dan juga batu ginjal. Termasuk akan membuat kalsium sulit diserap oleh tubuh. ** Baca juga: Selain Bentuk Tubuh Jadi Ideal, Turunkan Berat Badan Miliki Manfaat Menakjubkan

Sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik.(ilj/bbs)