1

Ada 4 Penyebab Mengapa Tubuh Lemas Saat Diet

Kabar6-Menjalani program diet bukanlah hal mudah. Hal itu salah satunya karena kebiasaan makan sehari-hari tanpa memperhatikan porsi, atau jajan di luar rumah.

Di sisi lain, banyak orang yang mengeluh tubuhnya menjadi lemas sekaligus pusing saat sedang menjalani program diet. Mengapa hal ini bisa terjadi? Melansir Beautynesia, ini empat penyebab tubuh lemas saat diet:

1. Kekurangan karbohidrat
Karbohidrat adalah asupan nutrisi yang sangat penting bagi tubuh, dan menjadi sumber energi utama dalam tubuh. Menjalani program diet memang mengharuskan Anda mengurangi konsumsi terhadap makanan yang mengandung karbohidrat.

Alhasil, banyak orang yang tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali. Padahal, jika tubuh kekurangan asupan karbohidrat, akan menyebabkan gula darah rendah sehingga tubuh menjadi lemas hingga pusing. Saat diet, Anda harus mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang tak berlebihan. Dengan begitu, tubuh akan memperoleh sumber energi.

2. Tidak makan dalam jangka waktu lama
Banyak orang menganggap, makan dengan jeda yang lama akan cepat menurunkan berat badan. Padahal, anggapan seperti ini justru salah. Tak makan terlalu lama justru membuat metabolisme melambat dan sistem tubuh tak dapat bekerja untuk membakar kalori.

Tak hanya itu, tubuh juga akan lemas dan pusing. Jadi, agar diet sukses tetaplah makan namun dalam porsi kecil dan sering. Usahakan makanan yang mengandung nutrisi seperti sayuran dan buah-buahan.

3. Kurang minum air putih
Minum air putih sangat penting bagi kesehatan karena tubuh terdiri dari 60 persen air. Jadi jika dalam menjalani program diet, kekurangan asupan air putih dalam tubuh akan menyebabkan lemas dan pusing.

Biasanya saat menjalani diet, seseorang memiliki jeda waktu makan yang lama, dan ini justru membuat mereka juga lupa untuk minum air putih. ** Baca juga: Ketahui Efek Samping Konsumsi Vitamin Secara Berlebihan

4. Kekurangan kalori
Banyak orang yang enjalani program diet rendah kalori. Padahal, kalori juga dibutuhkan tubuh agar bisa beraktivitas. Kekurangan kalori secara berlebihan akan membuat tubuh lemas dan pusing. Agar berat badan tak naik, batasi konsumsi kalori secara wajar dan rajin olahraga.

Diet bukan berarti menyiksa diri.(ilj/bbs)




Thailand Kirim Polisi yang Kegemukan ke Pusat Pelatihan untuk Turunkan Berat Badan

Kabar6-Kepolisian Thailand tengah menggalakkan sebuah metodo khusus untuk para anggotanya yang kelebihan berat badan alias gemuk agar menurunkan berat badan. Bagaimana metodenya?

Para polisi ini, melansir khaosodenglish, dikirim ke sebuah kamp penurunan berat badan yang merupakan bagian terpadu dari program nasional Belly Destruction di Thailand. Mereka yang kelebihan berat badan akan didata dan diberikan program percontohan selama dua minggu.

Setelah itu, barulah diboyong ke Pusat Pelatihan Polisi di Kota Pak Chong, untuk ikut ambil bagian dalam aktivitas fisik yang intens agar ukuran perut mereka lebih ideal.

Kantor polisi Thailand akan rutin mengirimkan dua atau tiga anggota polisi baru yang memiliki masalah dengan berat badan. Di pusat pelatihan itu mereka akan menjalani olahraga seperti lari, angkat beban, mengendarai sepeda, diet ketat, dan mengonsumsi makanan kaya protein. Semua fasilitas ini dibiayai dari pajak masyarakat.

Senior Sgt. Mayor Sornpetch Chantarak, penegak diet dalam program baru ini, mengatakan bahwa para polisi yang kelewat gemuk akan kesulitan menjalankan tugasnya melindungi masyarakat.

“Itu tidak bisa diterima jika Anda seorang perwira yang ditugasi menangkap penjahat, karena Anda harus cekatan dan pergi dengan cepat,” tegas Chantarak.

Menurut laporan media setempat, ada anggota polisi dengan berat 200 kg, berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 60 kg dalam waktu beberapa minggu menjalani pelatihan. Sementara itu, rekannya berhasil menurunkan berat badan hingga 20 kg.

Tentu saja pencapaian ini membuat semua pihak merasa senang. Terlebih, pihak kepolisian sangat transparan. Mereka mengunggah foto-foto peserta pelatihan ini ke Facebook agar diketahui semua warga.

Netizen pun mengomentari foto-foto ini, lalu memuji kemauan dan ketekunan para petugas polisi itu untuk memangkas perut buncit mereka. ** Baca juga: Mabuk Berat, Seorang Pria Tak Sengaja Telan Kunci Pintu Rumah

Bisa ditiru, nih.(ilj/bbs)




5 Alasan Smoothie Jadi Tidak Sehat dan Merusak Diet

Kabar6-Smoothie adalah minuman berbahan baku buah-buahan, sayuran, sirup gula/gula pasir, susu tawar cair dan es batu. Selain penambahan susu sebagai ciri khas smoothie, yoghurt, cokelat dan susu kental manis juga seringkali ditambahkan ke dalam smoothie.

Smoothie buah dan sayuran jadi salah satu pilihan sarapan yang sehat. Selain mengenyangkan, minuman ini juga kaya akan nutrisi penting yang menyehatkan. Smoothie kaya akan serat, vitamin, mineral, antioksidan, dan lain-lain yang membantu meningkatkan metabolisme dan membantu penurunan berat badan.

Sayangnya, tidak semua smoothie menyehatkan. Jika dibuat dengan cara yang tidak tepat, smoothie justru bisa merusak program penurunan berat badan. Melansir tempo.co, ada lima alasan mengapa smoothie jadi minuman tidak sehat yang bisa menggagalkan program diet Anda:

1. Jus kemasan
Jus buah kemasan biasanya mengandung tambahan gula. Kelebihan gula akan menambah ukuran lingkar pinggang. Cobalah membuat sendiri di rumah. Atau pilih alternatif seperti susu almond tanpa gula.

2. Smoothie hanya berisi buah-buahan
Jika hanya sarapan hanya berupa smoothie, maka buah-buahan saja tidak cukup. Tambahkan nutrisi penting di dalam smoothie seperti protein, serat, dan lemak.

Pilihannya antara lain alpukat, bubuk protein, biji rami, dan selai kacang. Selain memenuhi kebutuhan nutrisi, tambahan itu akan membuat Anda kenyang lebih lama.

3. Tanpa kontrol
Meski smoothie, Anda juga harus mengontrol porsinya. Mengonsumsi smoothie berlebihan hanya akan menambah lebih banyak gula dan karbohidrat. ** Baca juga: Nutrisi Ini Jadi Asupan yang Minim Dikonsumsi Kebanyakan Orang

4. Tambahan gula
Meski dibuat sendiri di rumah, manfaat kesehatan smoothie akan berkurang jika ditambahkan gula. Jadi, untuk menambah rasa, ganti gula dengan satu sendok the madu dan sedikit garam.

5. Ekstra topping di mangkuk
Sebagian orang senang menyajikan smoothie di dalam mangkuk. Cara ini akan membuat Anda tergoda menambahkan banyak topping yang belum tentu baik. Jadi, sebaiknya sajikan di dalam gelas agar topping-nya pun terbatas.

Jadi, perhatikan penambahan beberapa topping atau bahan dalam smoothie agar tidak merusak program diet Anda.(ilj/bbs)




Bagaimana Pola Makan yang Bisa Hilangkan Lemak Saat Turunkan Berat Badan?

Kabar6-Menerapkan pola makan atau diet tertentu menjadi cara lain untuk menurunkan berat badan di samping rutin berolahraga. Namun, adakah pola makan yang benar-benar bisa menghilangkan lemak untuk menurunkan berat badan?

Diketahui, untuk menghilangkan sekira setengah kilogram lemak, Anda perlu membakar sekira 3.500 kalori. Artinya, jika dalam seminggu Anda ingin menurunkan berat badan hingga sekira satu kilogram, maka Anda harus mengonsumsi 3.500-7.000 kalori lebih sedikit dari yang biasa dimakan.

Nah, agar tujuan ini dapat tercapai, ada beberapa cara aman untuk melakukannya, tetapi tentu saja bergantung pada banyak faktor gaya hidup.

Menurut pelatih kebugaran bernama Dannah Eve Bollig, melansir Womantalk, Anda harus mempertimbangkan usia, berat badan, tinggi, dan tujuan, serta rencana yang tepat dan realistis untuk diri sendiri. Tidak ada solusi ajaib yang akan berhasil untuk semua orang karena menurunkan berat badan adalah tentang keseimbangan, bukan menghentikan semua makanan yang kurang bergizi.

Namun, secara matematis jika Anda mengurangi sekira 500-1.000 kalori per hari, kemungkinan besar Anda akan kehilangan sekira satu kilogram per minggu.

Seorang ahli diet bernama Stephanie Carter, RDN, lebih suka mendorong orang untuk mendefinisikan kembali hubungan mereka dengan makanan daripada sibuk menghitung kalori.

“Membatasi makanan yang disukai karena Anda telah melabelinya sebagai ‘makanan buruk’ hanya akan menyebabkan perilaku tidak sehat, seperti makan berlebihan. Jika Anda mendengarkan isyarat rasa lapar dan kenyang alami tubuh dengan sangat baik, justru ini lebih efektif,” ungkap Carter.

Bagi Anda penyuka diet yang lebih terstruktur, salah satu pilihan paling populer adalah diet rendah karbohidrat dan diet keto, yang bertujuan agar tubuh Anda menggunakan lemak sebagai bentuk energi dengan meminimalkan asupan karbohidrat.

Anda bisa juga mencoba metode diet puasa atau intermitten fasting, yang memiliki banyak jenis, salah satunya adalah diet puasa 16:8 di mana Anda direkomendasikan untuk makan hanya dalam waktu delapan jam. ** Baca juga: Mengapa Kita Sering Merasa Waktu Berjalan Lebih Cepat?

Namun, apa pun pola makan dan diet yang Anda lakukan untuk menurunkan berat badan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter atau ahli untuk memastikan sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda.(ilj/bbs)




5 Diet Populer yang Disebut Efektif Turunkan Berat Badan

Kabar6-Menjalankan diet dipercaya dapat menurunkan berat badan secara efektif. Dan kini semakin banyak jenis diet yang membuat orang harus memilih dengan benar agar memberi hasil yang diinginkan.

Memilih jenis diet dengan memperhatikan pilihan makanan yang baik untuk kondisi kesehatan sangat penting dilakukan, agar nantinya tidak memberikan efek buruk bagi tubuh. Melansir CNN Indonesia, berikut ini jenis diet yang disebut efektif untuk menurunkan berat badan:

1. Diet mediterania
Dalam diet ini yang perlu dihindari adalah gula, garam, daging merah, minyak olahan, dan junk food. Kunci diet mediteranian dengan mengonsumsi ikan dan seafood, sayuran, telur, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, keju feta, roti berbahan dasar gandum, greek yoghurt, cokelat hitam, serta minyak zaitun. Untuk daging ayam dan unggas bisa dimakan sesekali dan banyak minum air putih.

2. Diet vegan
Diet vegan tidak mengonsumsi daging (termasuk unggas dan ikan), telur dan produk susu. Diet ini bisa mengurangi jumlah lebih lemak jenuh, kolesterol, dan kadar gula dalam darah. Namun jika melakukan diet vegan tidak tepat, bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh hingga malnutrisi.

Risiko nutrisi yang berkurang saat menjalani diet vegan adalah vitamin B12, vitamin D, yodium, zat besi, kalsium, seng, dan asam lemak omega-3. Jika kekurangan nutrisi tubuh dapat lelah, untuk itu bisa mengganti asupan nutrisi seperti kacang, susu almond, tempe, tahu, dan nasi.

3. Diet paleo
Diet paleo atau diet manusia gua ini berdasarkan konsep pola makan alami yang dilakukan nenek moyang saat masa berburu dan meramu. Dengan mengonsumsi makanan utuh dan alami, akan memberikan manfaat bagi kesehatan termasuk menurunkan berat badan.

Diet ini menghindari gula rafinasi, produk susu, kacang-kacangan dan biji-bijian, dan tentunya segala makanan yang melewati proses pengolahan yang panjang. Mereka percaya bahwa orang jatuh sakit akibat gaya hidup modern dan makanan olahan.

4. Diet keto
Pelaku diet keto banyak mengonsumsi lemak dan protein dan mengurangi karbohidrat. Tujuan diet keto agar kondisi tubuh seseorang menggunakan lemak sebagai sumber energi utama. Lemak yang dimaksud adalah lemak baik yang berasal dari alpukat, kelapa, kacang-kacangan, telur, keju, susu, yoghurt, biji-bijian, minyak ikan, dan minyak zaitun.

Untuk sayuran yang dihindari seperti wortel dan kentang karena mengandung tinggi pati. Ada beberapa versi dari diet ketogenik, di antaranya diet ketogenik standar (SKD) yang sangat rendah karbohidrat, berprotein sedang, dan tinggi lemak.

Diet ketogenik siklis (CKD) yaitu melibatkan konsumsi karbohidrat tinggi, seperti 5 hari diet konsumsi lemak, lalu 2 hari konsumsi tinggi karbohidrat. Terakhir, diet ketogenik protein tinggi atau diet ketogenik yang berlaku secara umum, tetapi tetap harus konsumsi lebih banyak protein.

5. Diet rendah karbohidrat
Diet rendah karbohidrat cukup populer untuk membantu menurunkan berat badan. Diet rendah karbohidrat ini bukan berarti memutus karbohidrat, tapi cukup dibatasi karena keberadaannya sangat penting sebagai sumber energi utama.

Asupan energi berasal dari jus buah dan smoothie, sayuran hijau, telur, buah-buahan, ikan dan seafood, atau daging tanpa lemak. Hasil diet rendah karbohidrat efektif memangkas lemak di tubuh serta menekan nafsu makan. ** Baca juga: Meeting Online Secara Berlebihan Berdampak pada Kesehatan Mental?

Jenis diet mana yang ingin Anda jalankan?(ilj/bbs)




Selang 30 Cm yang Digunakan Sebagai Alat Bantu Diet Nyangkut di Leher Seorang Gadis

Kabar6-Seorang gadis berusia 22 tahun di Tiongkok menggunakan cara diet yang terbilang tidak wajar agar menghentikan kebiasaan makan berlebihan, demi mendapatkan berat badan yang ideal.

Gadis yang tidak disebutkan namanya itu, melansir worldofbuzz, memaksa dirinya muntah dengan cara memasukkan selang ke perut melalui mulut. Nahas, selang yang digunakan ternyata tersangkut di kerongkongannya. Kepada dokter, gadis itu berbohong dengan mengatakan bahwa dirinya tidak sengaja menelan sedotan.

Saat dilakukan X-ray, dokter menemukan benda asing di tubuhnya yang berdiameter 1,9 cm dengan panjang 30 cm yang tentu saja bukan sedotan.

Setelah itu, barulah ia mengakui bahwa telah membeli selang yang digunakan untuk menurunkan berat badan. X-ray menunjukkan, ujung tabung sudah berada dalam perut dan menekan dinding perutnya. Sementara yang lain berada di dekat kotak suaranya dengan ujung bergerigi.

Beruntung, dokter berhasil mengeluarkan selang tersebut dengan metode gastroskopi. Namun tetap ada bisul di dinding perut dan kerongkongannya. ** Baca juga: Foto ‘Selfie’ Seekor Monyet Ditemukan dalam Ponsel yang Sempat Hilang di Hutan

Diketahui, tren penurunan berat badan ini telah menjadi populer di Tiongkok, bahkan banyak gadis lainnya mendiskusikan tentang cara muntah paling efektif termasuk memasukkan tabung plastik ke kerongkongan mereka.

Namun dokter mengatakan, teknik diet ini sangat berbahaya karena berisiko mengalami kerusakan mukosa gastroesofageal dan faring. Dalam jangka panjang, pasien seperti ini juga dapat mengalami masalah saraf.(ilj/bbs)




‘Diet Patah Hati’ Ampuh Turunkan Berat Badan?

Kabar6-Sebagian orang mencari pelarian dengan mengonsumsi makanan enak sekaligus berkalori tinggi saat sedih karena putus cinta. Namun bukannya bertambah gemuk, berat badan mereka justru turun.

Benarkah ‘diet patah hati’ ampuh turunkan berat badan? Menurut studi, melansir wolipop, wanita rata-rata turun berat badan hingga dua kilogram pada bulan pertama setelah mereka diputuskan kekasih. Studi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan produk pelangsingan itu juga menunjukkan, jika wanita tetap menjomblo setahun setelah putus dari hubungan asmara jangka panjang, berat badannya akan berkurang sedikitnya 0,45 kg atau lebih.

Temuan ini mengungkapkan, meskipun ‘lari’ ke makanan enak untuk sembuhkan patah hati, secara keseluruhan nafsu makan mereka sebenarnya berkurang hingga berakibat berat badan pun turun. Kecenderungan ini pun dikenal dengan sebutan ‘diet patah hati’.

Hampir setengah dari responden yang mengikuti penelitian, yaitu 46 persen, berat badannya turun setelah patah hati, yang disebabkan berkurangnya nafsu makan. Sedangkan 47 persen lainnya memang sengaja ingin mengurangi berat badan agar terlihat lebih menarik, karena kini mereka single sehingga bisa mencari kekasih baru.

Penelitian juga menunjukkan, turun berat badan setelah putus cinta sudah sangat umum terjadi pada wanita dengan 77 persen responden mengaku, tubuhnya terlihat lebih ramping ketika mereka single ketimbang saat masih pacaran. Sebanyak 68 responden juga setuju kalau bobot tubuh mereka turun setelah perceraian atau putus cinta.

Pihak yang memutuskan hubungan menjadi faktor utama penyebab kecenderungan wanita turun berat badan. Dalam hasil studi disebutkan, wanita turun berat badan lebih banyak jika mereka ada di pihak yang diputuskan.

Wanita yang memutuskan hubungan lebih dulu, berat badannya hanya turun 1,3 kg di bulan pertama usai putus dan tiga kilogram setelah satu tahun menjomblo. Sedangkan pada wanita yang diputuskan kekasihnya, angka turun berat badan bisa dua kali lipat lebih banyak.

Sebaliknya, 75 persen responden mengaku berat badannya naik ketika menjalin hubungan asmara yang serius. Semakin lama masa pacaran, berat badan pun cenderung akan semakin bertambah. Sebanyak 34 persen wanita mengatakan, berat badannya mulai naik tiga bulan setelah mendapatkan kekasih baru.

Disebutkan, dicampakkan pria bisa sangat menyakitkan, tapi untuk kebanyakan orang inilah titik balik mereka untuk melakukan perubahan gaya hidup.

Semua hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan kalau menjadi single adalah ‘cara yang tepat’ untuk turunkan berat badan. ** Baca juga: Siapa Sangka, Jaga Berat Badan Ternyata Dimulai dari Kamar Mandi

Bagaimana dengan Anda? (ilj/bbs)




Jangan Langsung Percaya, Ada 5 Mitos Diet yang Ternyata Hoaks

Kabar6-Banyak jenis diet yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan. Di sisi lain, masih banyak pula mitos tentang diet yang beredar dan dipercaya banyak orang.

Disebutkan, sekira 68 persen mitos diet muncul di media sosial. Tak sekadar mitos, informasi seputar nutrisi makanan atau pola makan seseorang juga banyak dijelaskan di media sosial.

Namun menurut Senior Director Worldwide Nutrition Education & Training bernama Susan Bowerman, melansir Okezone, banyak orang yang masih sulit membedakan mitos diet yang beredar di media sosial. Berikut lima mitos diet yang sebaiknya tidak Anda percaya:

1. Diet ketogenik lebih sehat untuk menurunkan berat badan
Jika seseorang menjalani diet ketogenik atau diet keto, dituntut untuk makan lebih sedikit karbohidrat, sumber protein sedang, namun mengandalkan makanan tinggi lemak.

Nah, mitos diet keto disebut-sebut lebih sehat daripada diet lainnya. Faktanya, meskipun Anda menjalani diet, jangan lupakan untuk tetap mengonsumsi karbohidrat, protein juga lemak yang tetap dibutuhkan dalam porsi wajar atau secukupnya.

2. Cleansing diet minum jus saja
Selama ini orang percaya, minum jus sama sehatnya dengan makan buah atau sayuran yang tak diolah lebih dulu. Bahkan minum jus diandalkan sebagai metode cleansing diet.

Faktanya, sayur atau buah pada dasarnya tidak mengandung protein, sehingga Anda tidak dapat mempertahankan massa otot tubuh.

3. Makan karbo bikin berat badan bertambah
Saat diet, bukan berarti Anda meninggalkan makanan yang mengandung karbohidrat. Hal ini karena karbohidrat juga tidak bisa disalahkan atas penambahan berat badan. Dalam sehari, tubuh tetap membutuhkan 40 persen asupan karbohidrat sehat seperti sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Juga barengi dengan mengonsumsi asupan kalsium, zat besi, serat dan vitamin B untuk tubuh.

4. Intermitten fasting efektif turunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan
Puasa intermiten adalah istilah umum untuk berbagai jadwal waktu makan selama periode waktu tertentu. Penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua ornag bisa menurunkan berat badan dengan cara puasa.

Misalnya pada orang dengan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga diabetes harus menghindari intermitten fasting. Karena dengan berpuasa intermiten, dapat menyebabkan kadar glukosa darah meningkat dan menyebabkan kelainan risiko elektrolit.

5. Diet harus makan rendah lemak
Keberadaan lemak sangat penting bagi tubuh kita untuk tetap sehat, karena membantu membangun membran sel dan hormon, serta membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak.

Nah, banyak diet rendah lemak yang hanya menggantikan kalori lemak dengan karbohidrat dan gula. Bahkan berdasarkan penelitian, dalam jangka panjang diet rendah lemak ini tidak membuat diet Anda berkualitas. ** Baca juga: Kenali 5 Tanda Hormon Anda Sedang Tidak Seimbang

Jadi jangan percaya sejumlah mitos tentang diet, sebelum diketahui kebenarannya.(ilj/bbs)




Hati-hati, Diet Ekstrem Ini Tidak Disarankan untuk Dicoba

Kabar6-Ada banyak metode diet yang dilakukan, terutama oleh kaum hawa, agar memiliki tubuh ideal. Bahkan, sebagian orang tidak segan-segan melakukan diet ekstrem yang nyatanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

Kesalahan dalam memilih diet, bisa memengaruhi fisik maupun mental. Melansir Kompas, ini beberapa metode diet ekstrem dan berbahaya yang tidak disarankan untuk dicoba:

1. Diet cacing pita
Diet cacing pita telah dimulai pada awal abad ke-20. Anda harus mengonsumsi tablet yang mengandung telur cacing pita, yang akan menetas dalam sistem pencernaan. Selanjutnya, cacing pita pun melahap makanan dan nutrisi yang Anda butuhkan.

Anda mungkin kehilangan berat badan karena kekurangan gizi yang ditandai dengan mual, diare, kelelahan, dan sakit perut. Bukan hanya itu, parasit ini juga bisa menyebabkan infeksi dengan bergerak melalui pembuluh darah hingga masuk ke mata, otak, atau sumsum tulang belakang. Hal ini bisa menyebabkan sakit kepala, kejang, kelumpuhan, bahkan kematian.

2. Diet kapas
Pelaku diet mencelupkan kapas ke jus atau smoothie lalu memakannya. Hal ini dimaksudkan agar perut terasa kenyang dan mencegah rasa lapar. Padahal tak hanya mengandung bahan kimia seperti pemutih, bola kapas juga berisiko menyumbat saluran pencernaan.

3. Diet sup kol
Anda hanya bisa mengonsumsi sup kol, dikombinasikan dengan makanan yang sangat terbatas. Meski mungkin dapat membantu menurunkan berat badan, Anda kehilangan nutrisi lain seperti lemak sehat dan karbohidrat. Hal ini bisa berpengaruh pada metabolisme tubuh dan kemungkinan berat badan akan kembali dengan cepat saat diet dihentikan.

4. Diet makanan bayi
Dilakukan dengan mengonsumsi 14 toples makanan bayi dan diikuti dengan satu kali makan biasa per hari. Mengingat makanan bayi sangat rendah kalori, maka mungkin akan mudah untuk membantu menurunkan berat badan.

Namun diet ini tak memiliki cukup serat yang penting bagi sistem pencernaan orang dewasa agar tetap berfungsi. Ditambah lagi, orang dewasa juga membutuhkan makanan padat yang kaya nutrisi untuk kesehatan pencernaan maupun sistem kekebalan tubuhnya. Hal ini bisa menyebabkan kekurangan nutrisi dan meningkatkan risiko binge eating.

5. Diet putri tidur
Penurunan berat badan ini mengklaim, lebih banyak tidur membuat seseorang jarang makan dan meningkatkan metabolisme yang mendorong pembakaran kalori. Bahkan dibutuhkan obat tidur agar bisa tertidur berjam-jam di siang hari.

Padahal ini bukan hanya membuat Anda kekurangan nutrisi, penggunaan obat tidur bisa memberi efek buruk pada tubuh.

6. Diet serba cair
Diet serba cair dilakukan hanya dengan mengonsumsi berbagai cairan seperti air putih, sirop maple, jus lemon, teh herbal, dan lainnya sebanyak 6-12 gelas selama 10 hari. Diet yang dilakukan oleh Beyonce ini diklaim dapat menurunkan berat badan dengan cepat.

Tetapi tak hanya membuat kekurangan nutrisi, selama beberapa hari melakukan diet serba cair akan membuat Anda juga menjadi lapar, lemas, dan mudah kesal. Itu karena diet ini sangatlah rendah kalori, sehingga sel-sel tubuh tak mendapat cukup energi yang bisa berbahaya bagi kesehatan.

7. Diet jahit lidah
Diet ini dilakukan dengan menjahit patch plastik pada lidah agar menciptakan ketidaknyamanan saat makan. Alhasil, nafsu makan pun bisa dikontrol sehingga lebih mudah untuk menurunkan berat badan karena hanya dapat mengonsumsi cairan.

Namun metode ini terasa menyakitkan, bahkan mungkin membuat lidah bengkak dan sulit bicara. Padahal tujuan diet adalah untuk menyehatkan tubuh bukan menyakitinya. ** Baca juga: Beberapa Kondisi Kesehatan yang Bisa Picu Depresi Saat Berusia 40-an

Diet yang aman adalah di bawah pengawasn dokter dan ahli gizi, karena selain berat badan turun, kesehatan tetap terjaga. Anda dapat berkonsultasi pada dokter atau ahli gizi untuk menentukan menu diet yang tepat sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Ingat, kesalahan dalam memilih diet dapat berdampak buruk pada kesehatan. Karena itu, hindari diet ekstrem.(ilj/bbs)




Diet Selalu Gagal Karena 5 Kesalahan yang Sering Tak Disadari

Kabar6-Program diet yang diharapkan dapat membantu berat badan turun secara bertahap, terkadang tidak sesuai dengan kenyataan. Alhasil, usaha yang dilakukan terasa terasa sia-sia karena berat badan tak juga bergeming, bahkan justru naik.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata, melansir womantalk, beberapa kesalahan dalam diet akan membuat berat badan Anda gagal turun. Bukan hanya itu, ada risiko masalah kesehatan lain juga yang mengikutinya. Ini kesalahan yang dimaksud:

1. Mengurangi jumlah asupan gizi
Diet seimbang terdiri karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Namun beberapa jenis diet justru dilakukan dengan membatasi asupan gizi tertentu.

Misalnya mengurangi karbohidrat, dan meningkatkan asupan gizi lainnya seperti protein dan lemak secara berlebih. Padahal kebiasaan seperti itu bisa merusak ginjal dan meningkatkan kadar kolesterol.

2. Tidak makan garam
Konsumsi garam yang tinggi memang bisa menyebabkan darah tinggi, tapi diet tanpa garam atau makan tanpa menambahkan garam sedikit pun juga membahayakan.

Tubuh tetap membutuhkan asupan garam terutama untuk produksi hormon tiroid, memelihara keseimbangan cairan tubuh, menjaga aktivitas sel saraf, kontraksi serta rileksasi otot, dan meningkatkan fungsi otak.

3. Tidak memerhatikan komposisi makanan
Makanan atau minuman ‘berlabel’ sehat seperti jus dan susu sekalipun jika Anda perhatikan, memiliki kandungan yang kurang sehat seperti margarin (trans fat), sukrosa (pemanis), atau bahan tambahan lainnya. Jadi pilihan terbaik adalah memilih makanan alami.

4. Minum obat pelangsing tanpa pengawasan ahlinya
Kebiasaan ini mengandung risiko kesehatan sekaligus memiliki sejumlah dampak kesehatan. Dari yang sekadar turun berat badan tapi kekurangan cairan tubuh, diare, hingga kerusakan organ. Disarankan berkonsultasi dengan ahlinya jika sudah berurusan dengan obat-obatan.

5. Memuntahkan kembali makanan
Selain punya dampak kesehatan, memuntahkan kembali makanan secara paksa juga merupakan gangguan psikologis yang membahayakan.

Jadi, diet yang aman dan sehat adalah diet yang menerapkan gizi seimbang. Artinya memperbaiki gaya hidup kita yang salah satunya dilakukan dengan mengubah pola makan dan preferensinya. ** Baca juga: Studi Buktikan, Putus Persahabatan Lebih Sakit Ketimbang Putus dengan Pacar

Misalnya, mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral setiap hari dengan porsi dan jadwal yang sesuai.(ilj/bbs)