1

Begini Maksud Jaga Jarak Sosial dan Isolasi Mandiri

Kabar6-Salah satu langkah untuk meminimalkan risiko penularan COVID-19 atau virus corona adalah dengan meliburkan sekolah dan melarang kegiatan yang menyebabkan kerumunan banyak orang seperti senam massal, car free day, termasuk kegiatan posyandu.

Selain itu, bekerja pun disarankan untuk tidak menggunakan kendaraan umum yang padat. Kondisi ini disebut sebagai menjaga jarak sosial. Ini artinya, Anda harus menunda berkumpul bareng teman-teman di mal, rekreasi ke tempat wisata, atau arisan keluarga di rumah. Bukan hal yang gampang memang, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial.

Sementara itu, apabila Anda memiliki risiko seperti baru bepergian dari daerah di mana banyak kasus COVID-19, merasakan gejala seperti demam dan batuk – pilek, atau pernah kontak dengan pasien COVID-19, disarankan untuk melakukan isolasi/karantina mandiri.

Hal yang paling ditekankan saat karantina mandiri, melansir Femina, Anda harus tinggal di rumah, tidak pergi bekerja, sekolah, atau tempat umum. Serta menghindari penggunaan kendaraan umum dan taksi. Disarankan untuk tinggal di ruangan dengan jendela yang dapat dibuka. Anda tidak boleh menerima tamu, kerabat, atau barang kiriman secara langsung.

Jaga jarak setidak dua meter. Apabila Anda meminta kerabat atau teman untuk membelikan barang keperluan, makanan, atau obat, atau membelinya secara daring (online), minta mereka meletakkannya pada jarak tertentu.

Jika Anda tinggal dengan orang lain sebisa mungkin hindari kontak dengan mereka. Anda yang ‘berbagi’ dapur, hindari menggunakannya bersama. Makanlah dalam ruangan Anda. Bersihkan semua perlengkapan yang Anda gunakan.

Bila ada orang yang rentan seperti berusia di atas 60 tahun dan memiliki penyakit bawaan, wanita hamil, baiknya mereka diungsikan. Anda tidak boleh berbagi handuk, toiletries, dan peralatan rumah tangga lain, termasuk berbagi kamar tidur.

Sangat disarankan untuk menggunakan kamar mandi terpisah. Tapi jika tidak memungkinkan, orang yang sedang diisolasi baiknya menggunakan kamar mandi paling belakangan, dan membersihkan kamar mandi secara keseluruhan setelah digunakan.

Segala sampah harus dimasukkan dalam kantong plastik ganda. Jika dinyatakan positif COVID-19, minta arahan dari dinas kesehatan apa yang harus dilakukan dengan sampah tersebut.

Baju, selimut yang telah digunakan tidak dibawa ke laundry. Cuci dan keringkan dengan mesin cuci dan atur suhu panas. Atau jika khawatir, simpan dalam plastik hingga Anda dinyatakan negatif.

Pisahkan alat makan. Cuci menggunakan sabun dan air hangat. Jangan lupa bersihkan bagian rumah yang sering disentuh seperti pegangan pintu dan jendela, tombol lift, dan saklar listrik.

Jika Anda tinggal dengan orang yang sedang dikarantina mandiri, sering-seringlah mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, terutama setelah kontak dengan mereka. ** Baca juga: Jenis Makanan Kaleng Ini Bisa Penuhi Nutrisi Harian Anda

Selalu jaga kebersihan, ya.(ilj/bbs)




Apa Kriteria Hand Sanitizer yang Efektif Cegah Penularan COVID-19?

Kabar6-Mencuci tangan dengan air dan sabun setidaknya selama 20 detik menjadi cara terbaik untuk mencegah penularan COVID-19 (virus corona). Namun saat di perjalanan yang tidak mungkin menggunakan sabun dan air, Anda pun dapat membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer.

Hal yang perlu diketahui, tidak semua jenis hand sanitizer mampu mencegah penularan COVID-19. Jenis hand sanitizer tertentu mungkin dapat membunuh bakteri, tapi belum tentu dengan virus ataupun kuman lainnya. Agar Anda tidak salah pilih, sebaiknya kenali dulu hand sanitizer seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan.

Hand sanitizer memang efektif untuk mencegah penyebaran COVID-19, tapi hanya bila Anda menggunakannya dengan tepat. Salah satu faktor yang menentukan tepat atau tidaknya suatu produk hand sanitizer adalah bahan aktif di dalamnya.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC), melansir Hellosehat, menyarankan penggunaan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol. Pasalnya, alkohol merupakan kandungan penting yang akan membunuh berbagai kuman pada tangan Anda. Diketahui, virus tersusun dari rantai kode genetik yang tersimpan dalam sejenis ‘kulit’ bernama kapsid. Sementara itu, beberapa virus pada hewan seperti coronavirus biasanya memiliki selubung tambahan yang terbuat dari lemak, fosfor, protein, dan glukosa.

Alkohol pada hand sanitizer, terutama dari jenis etanol atau isopropil alkohol, dapat menguraikan dan menghancurkan ikatan selubung tersebut. Virus akhirnya tidak bisa bertahan ataupun memperbanyak diri, dan lama-kelamaan akan mati.

Ini sebabnya banyak rumah sakit menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol untuk mencegah penularan COVID-19. Alkohol mampu membunuh bakteri, virus, dan parasit dengan efektif, termasuk kuman-kuman di rumah sakit.

Meski demikian, penggunaan hand sanitizer tetap tidak dapat menggantikan manfaat cuci tangan menggunakan air dan sabun. Jadi, pastikan Anda hanya menggunakan hand sanitizer ketika air dan sabun benar-benar tidak tersedia.

Selain hand sanitizer berbahan alkohol, Anda mungkin juga pernah menemukan hand sanitizer tanpa alkohol, tisu basah, atau produk-produk pembersih sejenisnya. Apakah produk-produk seperti ini juga bisa digunakan untuk mencegah COVID-19?

Alkohol menimbulkan efek samping berupa kulit kering. Orang-orang yang memiliki kulit kering dan sensitif tentu rentan terkena efek samping ini. Produsen produk pembersih pun menyiasatinya dengan mengurangi kadar alkohol atau menggantinya sama sekali.

Pembersih tanpa alkohol biasanya mengandung bahan pengganti berupa benzalkonium klorida. Benzalkonium klorida memang dapat membersihkan tangan Anda dari kuman, tapi CDC menyatakan bahwa senyawa ini tidak bekerja pada semua jenis kuman.

Hand sanitizer mengandung benzalkonium klorida mungkin hanya akan menghambat pertumbuhan kuman pada tangan, tapi tidak membunuhnya. Efeknya berbeda dengan cuci tangan yang akan membunuh kuman sekaligus menghilangkannya bersama air.

Hal yang sama juga berlaku pada tisu basah, apalagi mengingat kebanyakan tisu basah dirancang untuk bayi sehingga tidak mengandung alkohol. Bahan aktif pada tisu basah mungkin dapat membunuh bakteri, tapi tidak dengan virus.

Jadi, penggunaan hand sanitizer tanpa alkohol dan tisu basah dinilai kurang efektif untuk mencegah penularan COVID-19. Namun, keduanya bisa menjadi alternatif apabila air bersih, sabun, dan hand sanitizer dengan alkohol tidak tersedia.

Hand sanitizer memang bisa dibuat sendiri, tapi Anda perlu mengukur bahan-bahannya dengan sangat teliti. Jika salah mengukur, kandungan alkohol pada hand sanitizer akan turun menjadi kurang dari 60 persen sehingga efektivitasnya pun berkurang.

Jenis hand sanitizer buatan sendiri mungkin efektif untuk mencegah penyakit pada situasi biasa. Namun, ketika penyakit infeksi seperti COVID-19 merebak, produk hand sanitizer yang paling sesuai untuk mencegah penularan tetaplah yang mengandung 60 persen alkohol atau lebih.

COVID-19 menular lewat percikan cairan tubuh yang mengandung partikel virus. Biasanya, virus memasuki tubuh saat seseorang menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang kotor. ** Baca juga: Ikuti 5 Langkah untuk Tingkatkan Imun Tubuh

Penggunaan hand sanitizer dapat mengurangi risiko seseorang terinfeksi COVID-19. Agar manfaatnya lebih optimal, pastikan Anda memilih hand sanitizer dengan kandungan yang tepat serta menggunakannya dengan cermat.(ilj/bbs)




Virus Corona, Penduduk AS Coba Pakai Vodka Sebagai Pengganti Hand Sanitizer

Kabar6-Merebaknya virus Corona di Amerika Serikat, membuat beberapa pengguna Twitter menyarankan untuk menggunakan Vodka sebagai alternatif pengganti hand sanitizer.

Vodka yang dimaksud, melansir newshub, berasal dari pabrik penyulingan Vodka Tito yang berbasis di Austin, Texas, Amerka Serikat. Para pengguna Twitter pun me-mention perusahaan tadi. Namun, tim media sosial Tito merespons dengan pesan konsisten, ‘hal itu tidak benar’.

Melalui akun Twitter @TitosVodka, perusahaan itu menulis, “Menurut CDC (Pusat Pengendalian Penyakit Menular AS), pembersih tangan harus mengandung setidaknya 60 persen alkohol. Sementara kadar alkohol Vodka Tito adalah 40 persen, dan karena itu tidak memenuhi rekomendasi CDC saat ini. Silakan lihat keterangan terlampir untuk informasi lebih lanjut.”

Beberapa orang senang produsen Vodka Tito sangat berterus terang untuk menunjukkan vodkanya tidak memiliki kemampuan melawan virus korona.

Seorang netizen @MarionBurr5 menuliskan cuitan, “Terima kasih untuk pengumuman publik ini. Sebelum saya menuju ke toko minuman keras saya harus tahu yang mana minuman dewasa lebih dari 60 persen alkoholnya kalau-kalau saya kehabisan cairan pembersih tangan.”

Sementara itu juru bicara Vodka Tito mengatakan, perusahaan vodka itu ingin meluruskan ‘segera setelah kami melihat artikel yang salah dan unggahan di media sosial’.

Diakui, isu itu ‘akan baik untuk bisnis’ jika orang yang ingin membeli cairan pembersih tangan atau hand sanatizer beralih ke Vodka Tito. ** Baca juga: Pasangan Asal London Ini Keliling Eropa dengan ‘Rumah Berjalan’ Agar Bisa Hemat

Tetapi dia menambahkan ‘akan memalukan untuk membuang barang-barang bagus, terutama jika tidak meluruskannya (karena tidak mememunhi syarat CDC).” (ilj/bbs)




Para Siswa SD di Taiwan Bikin Robot dari Lego untuk Lawan Virus Corona

Kabar6-Ada cara unik yang dilakukan para siswa sekolah dasar di kota Kaohsiung, Taiwan selatan, untuk memerangi virus corona. Mereka menciptakan robot desinfektan otomatis yang dibuat dari Lego.

Anak-anak berusia 6-12 tahun ini dapat menggunakan robot desinfektan alkohol buatan sendiri itu setiap saat. Robot tersebut, melansir straitstimes, dirakit oleh beberapa siswa sebaya mereka di bawah bimbingan pelatih robotik. “Cuci tangan itu super,” demikan teriak rekaman suara setelah sepasang tangan berada di depan sensor ultrasonik robot itu.

Lalu, robot mengeluarkan alkohol desinfektan dari botol semprot dan memasukkannya kembali dengan mekanisme motor dan roda gigi. Di sebelah robot, ada layar yang menunjukkan berbagai situasi yang memerlukan cuci tangan.

Disebutkan, setahun setelah bencana nuklir Fukushima di Jepang pada 2011, para guru di Sekolah Dasar Linyuan meminta siswa untuk belajar mengenai prinsip dasar robotika. Sekolah ini terletak di area industri, didominasi oleh sektor petrokimia.

Guru-guru di sekolah tersebut menginginkan agar para siswa dapat memecahkan masalah di kota asalnya di masa depan, seperti kebakaran, polusi udara, dan ledakan gas.

Sejak saat itu, sekolah tersebut mewakili Taiwan dalam berbagai kompetisi internasional di luar negeri dan mendapatkan beberapa penghargaan dengan klub robotnya. ** Baca juga: Sebuah Mobil Langka Ditemukan Setelah 60 Tahun Tertimbun dalam Tumpukan Sampah

Diketahui, Taiwan dalam kondisi siaga tinggi untuk mencegah infeksi virus corona lebih lanjut.(ilj/bbs)




Kasus PDP 2 di Serang Dinyatakan Negatif Covid-19

Kabar6.com

Kabar6- Pasien Dalam Pengawasan (PDP)-02 yang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit dr Dradjat Prawiranegara (RSDP) Serang dinyatakan negatif covid-19. Hal ini menambah jajaran kabar menggembirakan usai PDP-01 juga dinyatakan negatif, usai diperiksa oleh laboratorium Kemenkes.

Usai dinyatakan negatif covid-19, kasus PDP-2 diperbolehkan pulang hari ini usai masuk ke rumah sakit milik Pemkab Serang pada Minggu, 08 Maret 2020 lalu.

“Kasus PDP-2 di RSDP hasil laboratorium nya sudah ada dan hasilnya negatif (covid-19),” kata Humas RSDP Serang, Khaerul Anam, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Jumat (13/03/2020).

Hal ini tentu kabar yang menggembirakan, usai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengabarkan ada empat warganya yang dinyatakan positif covid-19. Hal itu di katakan langsung oleh Gubernur Wahidin Halim, melalui akun media sosial (medsos) miliknya yang kemudian Diskominfo Banten menyebar rilis.

Kini, kasus PDP-2 sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit dan di wajibkan memeriksakan dirinya lima hari kemudian ke rumah sakit milik Pemkab Serang tersebut.

“Pasien langsung boleh pulang dan kontrol lima hari (kemudian) dari dokter spesialis jantung,” terangnya.

**Baca juga: 4 Warga Banten Positif Corona, DPRD : Pemprov Harus Lebih Sigap.

Saat masuk ke RSDP Serang, pasien PDP-2 mengalami batuk, pilek, flu dan sesak nafas. Kini yang tersisa hanya tekanan darahnya saja yang belum normal. Dua di masukkan ke dalam kategori PDP karena berdasarkan riwayat dan pemeriksaan, pernah melakukan rapat dalam satu ruangan dengan seorang WNA yang kemudian di nuatakan positif covid-19. Maka sesuai prosedur, pasien harus dilakukan pemeriksaan intensif dan dirawat di ruangan isolasi.

“Gejala awal seperti flu dan tensi rendah. Tetapi karena ada kontak dengan WNA dari negara yang terjangkit maka statusnya pasien PDP,” jelasnya. (Dhi)




Cinta Bersemi di Tengah Wabah Corona

Kabar6-Di balik musibah, ada anugerah yang didapatkan seseorang. Tampaknya ungkapan itu pas untuk menggambarkan kisah unik yang terjadi di Jepang. Seorang wanita yang tidak disebutkan namanya menemukan jodoh di tengah heboh wabah virus corona yang melanda Negeri Matahari Terbit ini.

Bagaimana kisahnya? Lewat media sosial, melansir Asiaone, akun bernama @shihon029 menceritakan kisah pertemuannya dengan seorang pria di sebuah toko obat-obatan usai membeli tisu toilet. Diketahui, penyebaran virus corona menyebabkan panic-buying di Jepang. Wanita tadi membeli satu pak terakhir tisu toilet. Sementara pria yang pria yang tidak diungkap identitasnya tadi tidak kebagian tisu toilet.

Wanita itu pun lantas menawarkan dua rol tisu toilet yang baru dibelinya pada pria tersebut. Bahkan, ia tak keberatan memberikan lebih dari dua rol sesuai kebutuhan pria tadi.

Dalam ceritanya di Twitter, @shihon029 menggambarkan pria yang ditemui itu secara fisik adalah tipenya. @shihon029 lantas menjelaskan bahwa dia tinggal sendirian sehingga tidak membutuhkan terlalu banyak tisu toilet. Rupanya, pria itu pun tinggal seorang diri. Nah, berawal dari situ, cinta pun bersemi.

Keduanya lalu bertukar nomor kontak. Pria itu kemudian menghubungi @shihon029 melalui aplikasi Line, berniat ingin membalas kebaikan dengan mentraktirnya makan malam.

“Saya ingin dengan sepatutnya memperlihatkan rasa terima kasih saya. Maukah kamu pergi makan malam dengan saya?” demikian tulis si pria. ** Baca juga: Polisi Berhentikan Seekor Anjing yang Kemudikan Mobil Listrik

Cinta memang tidak mengenal tempat.(ilj/bbs)




Potong Rambut Ala Tiongkok untuk Hindari Virus Corona

Kabar6-Sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan betapa wabah virus Corona di Tiongkok sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka, termasuk cara para hair stylist memotong rambut pelanggan mereka.

Bagaimana bisa? Tak hanya memakai masker, melansir Dailymail, para hair stylist di sana juga menggunakan cara unik saat memotong rambut hair stylist. Dalam rekaman video tampak gunting, alat cukur, hingga sikat untuk keramas dipasang dengan tongkat, untuk menjaga jarak antara pelanggan dan hair stylist.

“Alat-alat ini tidak bekerja dengan baik seperti kamu memegangnya dengan tangan, tapi ini untuk keselamatan (kita dan pelanggan),” kata Wu Junlong, pemilik barbershop di Provinsi Henan, Tiongkok.

Seorang hair stylist dalam video yang diunggah di Douyin menambahkan, “Meskipun (perintah) tidak keluar sudah selesai, kami masih butuh beberapa jarak untuk tetap aman.”

Kebanyakan orang yang rambutnya dipotong dengan cara ini adalah pria, dan biasanya hair stylist akan memegang tongkat alat cukur di satu tangan, dan tongkat sisir di tangannya yang lain. Cara serupa juga berlaku untuk blow dry rambut bahkan keramas.

Para pekerja salon dalam video tadi terlihat canggung. Mereka juga perlu banyak tenaga dan kekuatan tangan untuk melakukannya. Karena itulah, banyak netizen yang salut dengan keahlian serta usaha hair stylist.

“Kamu butuh tangan yang kuat untuk jadi pemotong rambut sekarang. Jarak membuat hati lebih menyanyangi,” demikian tulis salah seorang netizen. ** Baca juga: Ada 6 Foto Alien yang Diklaim Asli

Memang butuh skill tingkat dewa.(ilj/bbs)




RSDP Serang Rawat Dua Pasien Dalam Perawatan Corona

Kabar6.com

Kabar6-Rumah Sakit dr Dradjat Prawiranegara (RSDP) Serang mengkonfirmasi merawat dua Pasien Dalam Perawatan (PDP). PDP-1 merupakan pasien lama yang videonya sempat viral, namun video itu disebut hoax oleh Polda Banten.

Sampel spesimen bagian tubuh mereka sudah diambil kemudian dibawa ke Litbang Kemenkes, Jakarta, untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium mereka.

“RSDP Serang ada dua dalam pengawasan, yang dibawa ke Jakarta itu sample spesimen yang akan dilakukan pemeriksaan di Litbangkes Kemenkes Jakarta, bukan pasiennya,” kata Humas RSDP Serang, drg Khaerul Anam, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Senin (09/03/2020).

Dua PDP di tangani oleh tiga dokter spesialis, yakni dokter spesialis paru, jantung dan penyakit dalam. Kondisi kesehatan mereka dikontrol selama 24 jam oleh tim medis rumah sakit milik Pemkab Serang itu.

“Dikontrol oleh tiga doktor, dokter spesialis paru, penyakit dalam sama jantung. Sekarang yang dilakukan menangangi keluhannya. Dua termasuk satu iya (pasien lama) satu nya baru,” jelasnya.

Kasus PDP-2 bertambah pada Minggu 08 Maret 2020, sekitar pukul 01.00 wib ke ruang IGD RSDP Serang. Pasien mengalami keluhan batuk, pilek, demam dan sesak nafas. Anam menjelaskan bahwa penanganan pasien PDP-2 itu sesuai standar penyakit inveksius, yakni tim medis menggunakan masker dan Alat Pelindung Diri (APD).

**Baca juga: Polres Serang Kota Sita Ekstasi dan Ribuan Obat Keras.

Usai menangani pasien, ruangan IGD pun disemprot menggunakan disinfektan untuk menetralisir dari berbagai macam virus yang kemungkinan bisa menyebar. Jika sudah disemprotkan disinfektan, harapannya ruangan IGD kembali steril.

“Informasi yang saya terima (pasienK ke IGD dulu, protokolnya, setelah diperiksa dibawa ke ruang isolasi. Keluhannya demam, batuk, pilek sama sesak nafas. Suhu tubuh mereka di atas normal,” terangnya. (Dhi)




6 Mitos Tentang COVID-19 yang Sebaiknya Anda Ketahui

Kabar6-Mewabahnya virus corona (COVID-19) mau tidak mau membuat kita harus waspada dan memproteksi diri. Karena itulah, ada banyak hal yang harus kita pahami untuk mencegah penularannya.

Salah satu langkah tepat untuk menghindari terjangkitnya virus corona adalah dengan menjaga tubuh agar senantiasa sehat, termasuk memperhatikan kebersihan diri terutama tangan.

Rajin mencuci tangan memakai sabun yang mengandung formula antiseptik adalah langkah preventif tepat yang harus dilakukan. Hal lain, melansir Fimela, ada sejumlah mitos yang harus diketahui tentang virus corona. Apa saja enam mitos yang dimaksud?

1. Hand dryers dapat membunuh virus corona
Hal ini tentu salah. Menurut WHO, hand dryers tidak efektif untuk membunuh virus corona. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari terhindarnya virus COVID-19 adalah dengan melakukan cuci tangan secara berkala menggunakan sabun antiseptik.

Apabila tidak menemukan air, maka bisa menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol.

2. Disinfektan lampu ultraviolet bisa membunuh virus corona
Memang benar. Di rumah sakit, sinar UV digunakan untuk membunuh mikroba pada permukaan ruangan laboratorium atau ruangan lainnya.

Namun, tidak bisa digunakan untuk mensterilkan tangan atau kulit. Penggunaannya pada tubuh bisa membuat kulit jadi teriritasi.

3. Thermal scanner efektif mendeteksi orang yang terinfeksi virus corona
Thermal scanner hanya mampu mendeteksi suhu tubuh. Di mana orang yang terinfeksi virus corona mengalami demam. Namun, thermal scanner tidak bisa mendeteksi virus tersebut. Karena corona mengalami masa inkubasi yang tak bisa diketahui secara langsung.

4. Menyemprotkan alkohol atau klorin pada tubuh bisa membunuh virus corona
Meskipun menyemprotkan alkohol dan juga klorin adalah metode yang baik untuk mensterilkan permukaan dari virus, di saat Anda sudah terinfeksi hal tersebut tidak akan berpengaruh.

Menyemprotkan alkohol atau klorin pada tubuh hanya akan membuat kulit teriritasi, bahkan dapat membuat pakaian jadi rusak. ** Baca juga: Mengapa Anda Susah Berhenti Konsumsi Gula Berlebih?

5. Tidak aman menerima paket dari Tiongkok
Hal ini tentu tidak benar. Menurut WHO, seseorang yang menerima paket dari Tiongkok tidak menimbulkan risiko terkena virus corona. Virus tersebut tidak akan bertahan pada paket ataupun surat.

6. Antibiotik efektif mencegah virus corona
Perlu diingat bahwa antibotik tidak dibuat untuk mengatasi virus. Antbiotik dirancang untuk mematikan bakteri yang mempengaruhi kesehatan.

Bahkan WHO juga belum menemukan obat yang spesifik direkomendasikan untuk mencegah atau mengatasi virus corona. Salah satu yang bisa dilakukan adalah untuk mengoptimalkan imunitas tubuh agar tetap sehat dan bugar, serta menjaga kebersihan tubuh.

Nah, dengan memahami mitos tadi, diharapkan Anda bisa lebih cermat dalam memahami virus corona tanpa harus panik.(ilj/bbs)




Polisi Pastikan 600 Ribu Masker di Neglasari Tidak Ada Izin Edar

Kabar6.com

Kabar6-Direskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan mengatakan sebanyak 600 ribu masker yang digerebek di sebuah gudang di Jalan Marsekal Surya Darma, Kelurahan Selapanjang, Kecamatan Neglasari Kota Tangerang tidak memiliki izin edar.

“Sudah dipastikan barang-barang ini tidak memiliki izin edar sehingga dipakai dimanapun belum mendapatkan jaminan untuk dipergunakan,” ujarnya saat jumpa pers di lokasi, Rabu (4/3/2020).

Masker-masker tersebut diklaim tidak dilengkapi izin edar alat kesehatan, yakni AKL (Alat Kesehatan Luar Negeri) maupun AKD (Alat Kesehatan Dalam Negeri).

“Dari Kemenkes tidak ada izinnya itu,” katanya Iwan.

Iwan mengatakan, pihaknya melakukan pemantauan di sejumlah pasar Pramuka Jakarta untuk masker tersebut namun dalam kondisi langka. Kendati ditemukan penimbunan masker ditempat yang sudah digerebek.

**Baca juga: 17 WNA Ditolak Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta Terkait Corona.

Saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan atas kasus tersebut. Diketahui pemilik masker tersebut H dan D berencana akan melakukan pengiriman ke luar negeri.

“Tapi menjual keluar negri itu kita agak ragu, kenapa apa tujuannya apakah ini untuk mencari keuntungan sementara didalam negeri sedang membutuhkan sebenarnya. banyak yang dikirim keluar otomatis stok di dalam negeri berkurang. dengan berkurang otomatis harga menjadi naik, nah ini merugikan masyarakat Indonesia oleh sebab itu kami masih mendalami permasalahan ini,” tandasnya. (Oke)