1

Sudah Terkumpul 638 Drum Tanah Terpapar Radioaktif di Batan Indah

Kabar6.com

Kabar6-Sampai hari ini, Kamis 5/3/2020/ proses clean up atau dekontaminasi terhadap area terpapar zat radioaktif oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) di Perumahan Batan Indah, Setu, Kota Tangerang Selatan masih terus dilakukan.

Memasuki hari ke-16 dari tenggat waktu 20 haro, Batan telah mengumpulkan 638 drum berisi tanah dan vegetasi terindikasi terkontaminasi zat radioaktif.

Kemudian, tanah dan vegetasi tersebut akan dikirimkan ke tempat penyimpanan limbah radioaktif sementara di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).

Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama, Heru Umbara mengatakan, hari ini proses dekontaminasi akan difokuskan pada pengerukan di beberapa titik hasil coring yang masih menunjukkan paparan di atas ambang batas.

“Pada hari ini kegiatan clean up tinggal membersihkan di beberapa titik yang masih dianggap paparannya melebihin di atas ambang batas,” ujar Heru kepada wartawan melalui siaran terulis, Kamis (5/3/2020).

Heru menerangkan, untuk menjamin keselamatan warga, maka tim clean up menyisir beberapa titik di luar 9 grid yang ditentukan

Heru menjelaskan, penyisiran ini dimaksudkan untuk lebih bersikap hati-hati terhadap kemungkinan adanya kontaminasi yang masih berada di ambang batas selesai melaksanakan clean up.

“Setiap selesai melakukan clean up selalu dilakukan maping ulang untuk mengukur kondisi paparan radiasi terakhir di area terpapar zat radioaktif setelah dilakukan pengerukan,” tambah Heru.

Lanjut Heru, tim clean up saat ini sedang menunggu hasil analisis dari sampel pohon yang telah diambil dan kemudian selanjutjya diputuskan sebanyak apa pohon yang akan ditebang dan dikirim ke PTLR.

Kemudian, setelah semua dianggap bersih dari paparan zat radioaktif, Batan akan berkoordinasi dengan pihak Bapeten untuk melakukan pemeriksaan akhir dan mendeklarasikan bahwa area yang selama ini terkontaminasi zat radioaktif telah bersih seperti semula.

**Baca juga: Pemilik Radioaktif Pernah Buka Lapak di Kaskus, Begini Kata Kepala Batan.

“Proses clean up ini sudah hampir selesai dan kami sedang menunggu hasil akhir apakah paparan setelah pengerukan sudah sesuai dengan ketentuan atau belum. Setelah dinyatakan bersih, selanjutnya Bapeten akan memberi pernyataan bahwa daerah tersebut telah bersih. Tahapan berikutnya adalah melakukan remediasi,” pungkas Heru.

Diketahui, Batan menargetkan proses dekontaminasi selama 20 hari, dan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menginginkan proses itu agar dipercepat.(eka)




Lakukan Penyisiran, Tim Gegana KBR Curigai Salah Satu Rumah Warga di Batan Indah

Kabar6.com

Kabar6-Tim Gegana Kimia, Biologi dan Radioaktif (KBR) Brimob Polri bersama dengan Badan Pengawas Teknologi Nuklir (Bapeten) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) melakukan pemeriksaan di salah satu rumah warga di Blok A Nomor 22 Perumahan Batan Indah, Setu, Kota Tangerang Selatan. Senin 24 Februari 2020.

Terlihat disana Tim Batan membawa mobil Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) dan memakai sarung tangan beserta masker saat mengangkat sesuatu yang dicurigai ke dalam drum.

Dan pihak kepolisian melakukan pemasangan garis polisi di rumah tersebut.

Salah satu warga setempat, Maya menuturkan, pemeriksaan rumah tersebut terjadi sekira pukul 11.30 WIB.

“Saya belum tahu juga ada apa. Tau-tau banyak polisi datang langsung diberi garis peringatan. Kita nggak boleh masuk,” kata Maya saat ditemui di lokasi. Senin (24/2/2020).

Maya menerangkan, rumah itu dihuni oleh pasangan Suhaedi dan Sumarni dengan empat orang anaknya dengan kurun waktu yang sudah cukup lama.

**Baca juga: Hasil Evaluasi, Batan Akan Mengebor Tanah Terpapar Radioaktif di Batan Indah.

“Ada tiga anaknya yang sudah menikah juga. Satunya belum. Setau saya dia Suhaedi, red) bukan kerja di Puspiptek tapi di Pasar Jumat, kantoran gitu,” tuturnya.

Dalam pantauan Kabar6.com di lokasi, polisi melakukan sterilisasi di gang tersebut dengan dijaga dari dua sudut.

Kemudian saat sudah selesai pemeriksaan tim Gegana beserta Bapeten dan Batan melakukan penyisiran kembali di sekitar perumahan tersebut.(eka)




Hasil Evaluasi, Batan Akan Mengebor Tanah Terpapar Radioaktif di Batan Indah

Kabar6.com

Kabar6-Badan Teknologi Nuklir Nasional (Batan) akan lakukan pemerataan di area yang terpapar radioaktif di Batan Indah, Setu, Kota Tangerang Selatan, setelah kemarin 2 hari tak ada kegiatan clean up, Senin 24 Februari 2020.

Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BATAN, Heru Umbara mengatakan, setelah lakukan evaluasi 2 hari kemarin, hari ini pihaknya akan lakukan pemerataan tanah atau tanah yang diuruk kemarin bisa rata kembali.

“Untuk dilakukan nanti apa yang disebut grading (menggolong-golongkan, red), jadi kita melakukan grading untuk mengetahui dan untuk meyakinkan seberapa konsentrasi zat radioaktif yang masih tertinggal, ini adalah tahap akhir untuk menyelesaikan proses ini, jadi kita harus meyakinkan bahwa seluruh zat radioaktif yang ada di tanah itu bisa terbawa semua,” terangnya.

Heru menjelaskan, untuk area yang diratakan adalah 9 x 12 meter persegi.

“Untuk langkah itu maka kita harus melakukan coring atau mengebor lihat kebawah, dan yakin ini sudah tidak ada sehingga kita mendeklarasi lebih mudah gitu, hari ini pekerjaannya hanya itu saja,” jelasnya.

Dan setelah hasil coring itu besok keluar, pihaknya teruskan dengan pekerjaan pengambilan yang mungkin masih ada di dalam tanah tersebut, dan itu sebagai langkah untuk meyakinkan semua bahwa zat radioaktif sudah terambil.

“Hari ke-9 drum yang sudah dibawa ke PTLR (Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, red) berjumlah 337 jadi cukup besar, nanti mungkin ditambah dengan yang kita lakukan besok,” tuturnya.

Dan untuk masyarakat, Heru mengimbau, agar tidak panik, dan lakukan aktifitas seperti biasa saja.

**Baca juga: Bapeten Serahkan Penyelidikan Cesium 137 di Batan Indah ke Bareskrim Polri.

“Kepada masyarakat imbauan nya ya beraktifitas saja seperti biasa dan tak usah panik, asal tidak melewati batas kuning yang kita tentukan,” tutupnya.

Diketahui, saat ini kedalaman yang telah dikeruk sudah mencapai 80 centimeter dengan paparan radioaktif masih di angka 7 microsievert, dan paparan radioaktif masih di angka 10 persen.(eka)




Hari Keenam, Batan Angkut 57 Drum Tanah Terpapar Radioaktif di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Badan Teknologi Nuklir Nasional (Batan) mengangkut 57 drum tanah yang terpapar radioaktif di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Kota Tangerang Selatan hari ini, Selasa 18 Februari 2020.

“Dari pagi jam 9 sampai saat ini pukul 12 kami sudah mengumpulkan alhamdulilah 57 drum. Jadi kelompok pertama 31 drum, kelompok kedua 26 drum. Alhamdulilah sudah dikirimkan ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) untuk diproses lebih lanjut,” ujar Kepala Biro Humas dan Kerjasama Batan, Heru Umbara kepada wartawan. Selasa (18/2/2020).

Heru menerangkan, pihaknya hari ini merupakan proses clean up yang ke 6, dan menyiapkan seratus drum kosong.

“2 hari kemarin tertunda karena hujan yang luar biasa, yang terpaksa kita hentikan proses clean up itu. Hasil dari clean up ke 5 kita berhasil mengumpulkan total 115 drum,” terangnya.

Heru berharap agar bisa menyelesaikan proses clean up ini dengan segera, seperti yang diharapkan oleh Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dengan proses jangan sampai 20 hari.

*mudah-mudahan bisa menyelesaikan proses clean up ini dengan segera, abis itu kita akan lakukan remediasi artinya kalau udah selesai semuanya akan kita kembalikan kepada lingkungan seperti sediakala artinya ada yang ditebang kita ganti dengan pohon baru dan lain-lain. Saya ingin kasus ini, masalah ini segera diselesaikan sehingga kita bisa fokus kepada kegiatan lain, sehingga tidak mengganggu temen-temen atau warga-warga disini,” tutupnya.

**Baca juga: Tanah Terpapar Radioaktif di Batan Indah Sudah Turun 90 Persen.

Dalam pantauan Kabar6.com dilokasi, terlihat para tim clean up sedang beristirahat untuk melanjutkan progress clean up pada pukul 13.30 WIB.(eka)




Batan Targetkan Angkut 100 Drum Tanah Terpapar Radioaktif

Kabar6.com

Kabar6-Badan Teknologi Nuklir Nasional (Batan) bersama Badan Pengawas Teknologi Nuklir (Bapeten) dan Gegana Kimia, Biologi, dan Radioaktif (KBR) Brimob kembali lakukan pembersihan atau ‘clean up’ di tanah yang terpapar radioaktif di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan.

Batan pada hari ini menargetkan mengambil 100 drum tanah yang terpapar dan berharap agar cuaca dapat mendukung.

Kepala Biro Hukum Humas dan Kerjasama Batan, Heru Umbara mengatakan, target drum pihaknya membawa kira-kira 100 drum.

“Kita membawa drum kira-kira 100 drum, mudah-mudahan tidak hujan, faktor alam ini menjadi kendala buat kita,” ujarnya kepada wartawan dilokasi, Senin (17/2/2020).

Heru menjelaskan, jika proses clean up ini dilaksanakan disaat hujan, itu akan berbahaya.

**Baca juga: Diguyur Hujan, Pembersihan Lahan Terkontaminasi di Perumahan Batan Indah Dihentikan.

“Karena kalau clean up ini dilaksanakan saat hujan itu akan membahayakan pekerja yang kedua dari segi keselamatan, itu yang kita laksanakan,” tutupnya.

Dalam pantauan Kabar6.com di lokasi, saat ini tim Batan sudah melakukan proses pencarian tanah yang terpapar radioaktif.(eka)




Diguyur Hujan, Pembersihan Lahan Terkontaminasi di Perumahan Batan Indah Dihentikan

Kabar6.com

Kabar6-Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) terpaksa memberhentikan sementara pembersihan lahan terkontaminasi di Perumahan Batan Indah, Setu, Kota Tangerang Selatan diakibatkan hujan yang cukup deras di lokasi.

Kepala Biro Hukum Humas dan Kerjasama Batan, Heru Umbara mengatakan, hal ini karena kondisi yang tidak memungkinkan dan dikhawatirkan terjadi cross kontaminasi.

“Pekerjaan clean up dihentikan. Besok kita kembali lanjutkan seperti hari ini kumpul jam 08.30 dan mulai jam 09.00 wib,” ujarnya kepada wartawan di lokasi Perum Batan Indah. Minggu (16/2/2020).

Lanjut Heru, pada hari ini tim Batan, Bapeten dan sejumlah instansi terkait akan melakukan rapat evaluasi dari pekerjaan clean up yang dilakukan hari ini.

“Jadi kita akan rapat evaluasi, tapi memang sebenarnya target hari ini kita akan menyelesaikan 100 drum, tapi dengan kondisi hujan seperti ini, yang ada malah croos kontaminasi nanti orang yang jalan kena tanah atau malah ganggu atau merusak,” jelasnya.

Meski terjadi hujan, Heru memastikan, kontaminasi paparan radioaktif dari aktifitas clean up yang dilakukan tidak akan berdampak pada penyerapan serpihan limbah radioaktif yang ditemukan.

**Baca juga: 39 Drum Tanah Terpapar Radioaktif Diamankan dari Batan Indah.

“Aman, tidak rembes ke dalam. Tapi ini nanti akan kita tutup kembali dengan terpal,” tuturnya.

“Sampai hari ini, total sudah 82 drum material tanah terpapar radioaktif yang dibawa ke PTLR (Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, red) di kawasan Puspiptek Tangerang Selatan. Dengan kedalaman tanah yang diambil mencapai 30 centi meter,” tutupnya.(eka)




39 Drum Tanah Terpapar Radioaktif Diamankan dari Batan Indah

Kabar6.com

Kabar6-Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) berhasil mengangkut 39 drum tanah dengan berat per drum 100 liter untuk dibawa ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PLTR), Puspiptek, Setu, Kota Tangerang Selatan.

Kepala Biro Hukum, Kerjasama dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan mengatakan, pihaknya bersama tim Batan melanjutkan proses yang telah dilakukan beberapa hari yang lalu.

“Intinya kita sekarang melanjutan proses dekontaminasi lahan,” ujarnya kepada wartawan di Perumahan Batan Indah, Kelurahan Kademangan, Setu, Minggu (16/2/2020).

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Kerjasama Batan, Heru Umbara menerangkan, kelompok pertama tadi pihaknya mendapatkan 27 drum tanah yang akan dibawa ke PTLR.

“Kita bagi menjadi empat, masing-masing kelompok bekerja 1 jam 7 orang dengan cara memasukan tanah ke drum,” ungkapnya.

Heru menjelaskan, dibagi kelompok ini per jam tujuannya adalah untuk membatasi dosis yang diterima oleh pekerja yang sedang bekerja di tempat yang terpapar radiasi tersebut.

“Nah dari hasil pengukuran dosis yang diterima di kelompok pertama ternyata hanya kecil. Penerimaannya 2 sampai 10 microsievert. Batasannya itu 80, jadi masih di bawah,” terangnya.

Ia melanjutkan, setiap jam kelompok bergiliran untuk bekerja, dan meneruskan mengeruk tanah.

“Terus akhirnya kelompok kedua meneruskan, jadi tadi kan sudah hampir dua jam (kelomlok satu dan dua, red) kita bekerja, menyelesaikan pengumpulan-pengumpulan tanah sama dengan tadi, totalnya 12 drum kelompok dua,” tuturnya.

Sehabis itu dilanjutkan dengan kelompok 7 orang, dan hasil dari penerimaan paparan juga semakin kecil.**Baca juga: Bapeten: Radiasi di Batan Indah Masih Jauh di Atas Normal.

“Karena mungkin ya di kelompok pertama sudah terangkat hampir banyak. Jadi proses penerimaan dosisnya antara 2 sampe 10. Bahkan ada yang nol koma. Jadi mudah-mudahan makin lama makin mengecil paparannya sehingga kita bisa meneruskan pelaksanaan kegiatan ini sampai siang. Mudah-mudahan dari empat kelompok pekerja ini kita bisa selesaikan semuanya,” harapnya.

“Meskipun setelah menaikan seluruh tanah yg ada, kita akan meneruskan dengan maping. Jadi seperti itu progressnya, sekarang sudah masuk ke truk untuk dibawa ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PLTR). Jadi itu yg bisa saya sampaikan,” tutupnya.

Dalam pantauan Kabar6.com dilokasi, terlihat Gegana Kimia, Biologi, dan Radioaktif (KBR) Polri datang untuk membantu pengecekan.(eka)




Batan dan Bapeten Kembali Ambil Tanah Terpapar Radioaktif di Batan Indah

Kabar6.com

Kabar6-Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) kembali lanjutkan proses pembersihan atau ‘Clean Up’ radioaktif di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan.

Terlihat para tenaga ahli memakai peralatan lengkap dengan memakai masker moncong saat mengambil tanah yang terpapar radioaktif nuklir.

Kepala Biro Humas dan Kerjasama Batan, Heru Umbara mengatakan, pihaknya akan melanjutkan proses clean up yang kemarin belum selesai.

“Pagi ini sampai siang akan mengambil sisa-sisa tanah yang masih mengandung zat radioaktif untuk dibawa ke Batan untuk diolah,” ujarnya kepada wartawan di lokasi. Minggu (16/2/2020).

Lanjut Heru, sehabis penampilan sisa tanah pihaknya akan lakukan mapping kembali, sehingga daerah yang terpapar radioaktif bisa dinyatakan aman.

“Nah, selain itu tentunya kita juga akan melakukan identifikasi lanjutan. Apakah setelah yang nanti kita pindahkan masih ada paparan yang masih melebihi. Itu kita lakukan berikutnya setelah kita memindahkan tanah yang terkontaminasi,” terangnya.

**Baca juga: Silahkan Warga Komplek Batan Beraktivitas, Asalkan.

Nantinya, Heru menjelaskan, tanah yang terpapar ini akan dimasukkan ke dalam drum lalu di bawa ke Lab Batan untuk dilakukan pengolahan dan juga penyimpanan.

“Jadi kalau di sana aman. Kalau di sini kita takutnya ada orang-orang yang berlalu lalang. Meskipun bisa kita sampaikan bahwa paparannya sudah jauh mengecil. Jadi dalam tanda kutip masih aman. Tetapi pada titik tertentu masih ada yang harus di bawa ke Batan,” jelasnya. (Eka)




Nuklir Dianggap Berbahaya, BATAN: Lebih Banyak Manfaatnya!

Kabar6.com

Kabar6-Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) membimbing masyarakat Kota Tangerang Selatan untuk mengetahui lebih dalam tentang banyaknya manfaat nuklir bagi kehidupan sehari-hari.

BATAN melakukan hal itu karena selama ini masyarakat hanya sebatas mengetahui bahwa nuklir adalah berbahaya yang selalu dijadikan senjata.

Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir BATAN, Hendig Winarno mengatakan, sosialisasi ke Universitas Pamulang (Unpam) adalah suatu bentuk untuk membimbing masyarakat bahwa nuklir itu banyak sekali manfaatnya.

“Banyak masyarakat yang belum mengetahui. Bagaimana pun juga, nuklir punya banyak manfaat,” ujarnya saat Press Conference di Unpam Kampus 2, Jalan Raya Puspiptek, Buaran, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Selasa (12/11/2019).

Winarno melanjutkan, pihaknya kepada ribuan mahasiswa menerangkan sebenarnya nuklir itu mempunyai banyak manfaat yang luar biasa.

Lanjutnya, dengan nuklir ini sudah terbukti produk yang diciptakan oleh BATAN ada di berbagai bidang

“Bidang pertanian, kesehatan, industri, lingkungan, lainnya. Penelitian kami bukan hanya untuk lembar tugas dan kemudian masuk laci, tapi sudah menjadi produk dan sudah dikormesialkan,” paparnya.

Winarno mencontohkan pada bidang pertanian pihaknya telah menghasilkan jenis padi yang menjadi varietas unggul asli Indonesia, nama padi tersebut bernama Sidenuk.

“Dengan baiknya kualitas padi, maka akan menciptakan nilai produktivitas tinggi, tahan dari penyakit, dan memiliki rasa yang enak,” ungkapnya.

Lanjut Winarno, bukan hanya di bidang pertanian, banyak produk di bidang lain pun telah banyak dipergunakan di Indonesia.

“Misalnya pendeteksi penyakit kanker. Banyak orang belum tahu, banyak yang pergi ke luar negeri, padahal di Indonesia ada, dan itu menggunakan nuklir,” jelas Winarno.

Winarno berharap, agar masyarakat Indonesia mengetahui dan dimanfaatkan segala keunggulan nuklir ini oleh masyarakat Indonesia.

“Harapan kami jatuh pada kaum milenial, mereka sebagai penerus perjuangan kami, mahasiswa pun sebagai kaum intelektual dapat membantu menyebar luaskan manfaat dan kegunaan nuklir ini,” imbuhnya.

**Baca juga: Kasus Tipu Gelap Mandek di Polres Tangsel, Begini Kata Kompolnas.

Terpisah, Rektor Unpam, Dayat Hidayat menanggapi, teknologi nuklir ini ada dua mata pisau, pada keduanya terkandung manfaat dan bahaya.

“Jika kita gunakan pisau untuk hal yang berbahaya, maka kita akan terancam bahaya. Jika kita gunakan untuk hal yang bermanfaat, kita akan mendapatkan manfaatnya,” bebernya.

“Begitu pula nuklir. Bukan hanya sebagai senjata mematikan, nuklir juga dapat memberikan manfaat yang begitu besar,” tutupnya.(eka)




Batan Terima Sertifikat Sistem Manajemen Terintegrasi dari PT Sucofindo

kabar6.com

Kabar6-Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) terima sertifikat system management mutu, Keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta lingkungan dari PT Sucofindo di Gedung Graha Widya Bhakti, Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (5/12/2018).

Penerimaan sertifikat itu menjadikan Batan sebagai satu-satunya instansi pemerintah yang berhasil mengintegrasikan ketiga system manajemen yaitu mutu, K3, serta lingkungan menjadi satu system manajemen terintegrasi bernama Sistem Manajemen Batan.

Kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnubroto menjelaskan, pelaksanaan system manajemen yang baik merupakan bagian utama dalam mendukung pengelolaan teknologi yang memiliki risiko tinggi seperti nuklir.

“Dengan diterimanya sertifikat dari PT Sucofindo yang pertama kali diberikan kepada kementerian / lembaga, merupakan bukti bahwa budaya birokrasi yang kredibel telah dijalankan oleh Batan,” ungkap Djarot.

**Baca juga: Sosialisasi Teknologi Nuklir ke Masyarakat, Batan Butuh Peran Stakeholder.

Secara sederhana, lanjut Djarot, system manajemen dapat dimaknai sebagai upaya menempatkan masing-masing pendukung di lembaga dalam tugas dan fungsinya.

“Lembaga harus mempunyai bisnis proses yang jelas, tugas masing-masing personel juga jelas dan kesemuanya dikaitkan dengan outcome yang menjadi target lembaga,” paparnya. (fit)