1

ASN Tak Netral Belum Disanksi, Begini Penjelasan BKD Banten

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Bidang Pembinaan dan Data Kepegawaian Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten Alfian, mengakui tiga ASN tak netral yang terlibat pemenangan pencalonan M Fadlin Akbar, yang tak lain anak dari Gubernur Banten, belum juga dikenakan sanksi.

“Iya belum. Sampai sekarang belum,” ungkap Alfian, Kabid Pembinaan dan Data Kepegawaian BKD Banten, Kamis (11/7/2019).

Alfian bilang, hal itu belum dilakukan karena Pemprov Banten masih terus mencari sejumlah alat bukti.

Yang melatarbelakangi dikeluarkannya sanksi sedang ke tiga ASN yang dianggap tak netral itu.

Menurut Alfian, jika hanya dikarenakan ketiganya hanya dimasukan kedalam keanggotaan group WA atas nama tim pemenangan M.Fadhlin.

Sepertinya pihaknya beranggapan pengenaan sanksi yang akan diberikan dengan kategori sedang tersebut kurang tepat, karena ketiganya dianggap tidak ikut mengkampanyekan calon yang dimaksudkan.

**Baca juga: Tak Juga Berikan Sanksi ke ASN Tak Netral, KASN Ancam Lapor Presiden.

Sebelumnya, KASN Banten telah mengirimkan surat ke Gubernur Wahidin agar pihak Pemrov Banten segera menjatuhkan sanksi ke tiga ASN tak netral itu. sanksi tersebut harusnya sudah dikenakan 14 hari sejak surat KASN tersebut diterima gubernur.

Ketiga ASN yang terancam dikanai sanksi antaranya Kepala Dinas Pertanian Agus Tauchid (AT), Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Babar Suharso (BS) dan Kasubag TU Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Serang-Cilegon, Faturrohman (FR).(Den)




MA Cabut Gelar Sultan Banten dari Ratu BW

Kabar6.com

Kabar6-Gelar Sultan Banten ke-18 yang dipegang oleh Ratu Bambang Wisanggeni (BW), dicabut oleh Mahkamah Agung (MA). Keputusan itu bernomor 107 K/Ag/2019.

Keluarga Forum Dzuriyat Kesultanan Banten mengancam akan mempidanakan Ratu BW, jika masih tetap memakai gelar Sultan Banten ke-18 yang disandangnya sejak tahun 2016.

“Dengan putusan kasasi ini, jelas gelar Sultan yang dia (BW) sandang itu di copot atau dibatalkan oleh MA. Kalau dia nanti masih memakai kata Sultan, atau Kesultanan Banten, maka kami akan melakukan tindakan pidana,” kata Tubagus (Tb) Amri Wardhana, kuasa hukum Forum Dzuriyat Kesultanan Banten, kepada awak media di Hotel Flamengo, Kota Serang, Banten, Kamis (11/07/2019).

Di akui Tb. Amri, putusan MA nomor 107 K/Ag/2019, menguatkan putusan Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Banten.

Yang membatalkan putusan Pengadilan Agama (PA) Serang, bahwa Ratu BW merupakan keturunan terkuat sekaligus Sultan Banten ke-18 dari Sultan Safiudin, Sultan Banten terahir.

Masih dalam salinan putusan MA, Ratu BW pun diminta membayar uang persidangan sebesar Rp500 ribu.

Wadah bagi keturunan keluarga dari Sultan Banten di akui Tb Amri sudah ada, bernama Forum Dzuriyat Kesultanan Banten.

Sedangkan organisasi yang memelihara adat dan budayanya, bernama Lembaga Pemangku Adat Kesultanan Banten.

**Baca juga: Tak Juga Berikan Sanksi ke ASN Tak Netral, KASN Ancam Lapor Presiden.

“Ada forumnya Dzuriyat Kesultanan Banten, itu wadah resminya. Untuk kebudayaannya ada Lembaga Pemangku Adat Kesultanan Banten,” jelasnya.

Pihak Kesultanan Banten akan mensosialisasikan keputusan MA ke seluruh Keraton di Nusantara, dan juga institusi pemerintahan.

“Kita akan sosialisasikan ke seluruh pemerintah, instansi dan keraton di nusantara, bahwa BW bukan lah Sultan,” ujarnya.(Dhi)




Tak Juga Berikan Sanksi ke ASN Tak Netral, KASN Ancam Lapor Presiden

kabar6.com

Kabar6-Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) mengancam akan mengadukan kasus dugaan keterlibatan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten kepada Presiden RI Jokowidodo.

Pada pemenangan pencalonan M. Fadhlin Akbar yang tidak lain adalah putra Gubernur Banten, Wahidin Halim sendiri saat Pemilu 2019 kemarin yang diduga tak netral.

Hal itu akan dilakukan apabila Pemprov Banten tidak juga segera menjatuhkan sanksi hukuman sesuai surat rekomendasi dari KASN kepada para ASN yang terlibat.

Sesuai surat rekomendasi dari KASN, agar ketiga oknum ASN tersebut diberikan sanksi kategori sedang.

Sebelumnya, KASN Banten pada pertengahan Mei lalu telah berlayang surat kepada Gubernur Banten Wahidin Halim.

Agar dapat segera menjatuhkan hukumannya kepada ketiga orang ASN di lingkungan Pemprov Banten yang diduga terlibat pada pemenangan salah seorang Caleg atas nama M. Fadhlin yang tidak lain adalah putra Gubernur Banten sendiri.

Ketiga ASN yang terancam dikanai sanksi antaranya Kepala Dinas Pertanian Agus Tauchid (AT), Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Babar Suharso (BS) dan Kasubag TU Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Serang-Cilegon, Faturrohman (FR).

**Baca juga: Sekda Banten: Antar Pemerintah Harus Mampu Pastikan Proyek PSN Berjalan Sesuai Track.

“Kita akan lapor ke Presiden lah kalau tidak segera ditindaklanjuti,” kata Sekertaris KASN Harry Zein, kepada Kabar6.com, Kamis (11/7/2019).

Menurutnya, Pemprov Banten harus menindaklanjuti rekomendasi KASN tersebut, terhitung 14 hari sejak surat rekomendasi diterima oleh Gubernur Banten pada Mei lalu.

“Kita sudah menyerahkan rekomendasi kepada Pajabat Pembina Kepegawaiannya.(Gubernur,red). Gubernur harus mengeksekusi itu (rekomendasi,red),” tegasnya.(Den)




Perampok Toko Emas Balaraja Gunakan Plat Nomor Palsu, Dibeli di Serang

kabar6.com

Kabar6-Pelaku perampokan toko emas di kawasan Balaraja beberapa waktu lalu di tangkap saat kembali ke negara asalnya, Malaysia.

Dalam menjalankan aksinya, MNF (26) dan MNI (24) menyewa sebuah mobil Toyota Avanza dari salah satu rental mobil yang berada di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.

Kombes Pol Sabilul Alif, selaku Kapolres Kota Tangerang mengungkapkan, pihaknya sempat dibuat kewalahan ketika melakukan investigasi.

Pasalnya ini merupakan kasus perampokan toko emas pertama kali yang pelakunya adalah Warga Negara Asing (WNA).

Selain itu kesulitan lainnya yakni, kedua pelaku juga sempat mengganti pelat nomor berwara putih itu dengan plat palsu T1721, dari sebelumnya B 2069 UFC.

“Kami kesulitan menelurusi status kepemilikan mobil karena pelat nomor yang digunakan palsu,” kata Sabilul, Kamis (11/7/2019).

Sabilul menjelaskan, pelat nomor palsu itu dibeli oleh kedua pelaku di daerah Royal Alun-Alun Kota Serang, Banten.

Dimana, sebelum melancarkan aksi mereka sempat menginap di salah satu hotel daerah Serang.

“MNF juga tertangkap kamera cctv ketika melakukan isi ulang e-Toll di salah satu mini market dan pagi harinya sebelum merampok Toko Emas Permata, Balaraja,” tuturnya.

**Baca juga: Lika Liku Penangkapan ‘Garong’ Emas Asal Malaysia.

Setelah menggasak SPBU dan toko emas, lanjut Sabilul, mereka melarikan diri ke negara asalnya dan kembali melakukan aksi yang serupa.

“Usai beraksi di Indonesia, keduanya bergega kembali ke Malaysia. Menurut pengakuan kedua pelaku, emas hasil rampokan di Balaraja dibawa ke Malaysia,” ujarnya.

Tiba di Malaysia, mereka kembali melakukan aksi perampokan di daerah Kuala Lumpur dan Selangor. Aksi itu dilakukan mereka pada tanggal 2 Juli 2019, PDRM pun meringkas keduanya dan melakukan penahanan,” tutupnya.(Vee)




Pria Berkemeja Merah Diduga Ceburkan diri ke Sungai Ciujung

Kabar6.com

Kabar6-Seorang pria yang belum diketahui identitasnya diduga sengaja menceburkan diri ke Sungai Ciujung dari Jembatan Dua Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Kamis (11/7/2019).

“Kejadiannya pukul 09.30 WIB. Belum diketahui identitasnya. Laki-laki,” kata Kapolsek Rangkasbitung AKP Ugum Taryana.

Dari keterangan saksi-saksi di sekitar lokasi, pria tersebut berusia sekitar 40 tahun mengenakan kemeja berwarna merah, celana panjang hitam dan memakai sandal bermerk OD coklat.

**Baca juga: Kota Serang Sempat Jadi Target Pencurian Toko Emas.

“Keterangan saksi, korban dari jembatan turun ke penyangga dan duduk sambil mengayunkan kaki kemudian sandalnya jatuh. Korban bergelantungan dan diduga menjatuhkan diri,” ungkap Ugum.

Hingga saat ini, polisi, TNI, Tagana dibantu masyarakat masih melakukan pencarian di sekitar area sungai tempat pria tersebut tercebur.(Nda)




Rutan Rangkasbitung – STKIP La Tansa Mashiro Jalin Kerja Sama Bidang Pendidikan

Kabar6.com

Kabar6-Dukungan untuk pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kembali didapat Rutan Klas IIB Rangkasbitung.

Dukungan tersebut berupa kerja sama bidang pendidikan antara Rutan Rangkasbitung dengan STKIP La Tansa Mashiro.

Tiga Ketua Program Studi (Prodi) dari jurusan Pendidikan Biologi, Matematika dan Bahasa Inggris sudah bertemu dengan Kepala Rutan Rangkasbitung, Kasubsi Pelayanan Tahanan, dan staf bidang kerja sama.

“Mayoritas WBP adalah berpendidikan rendah, dan tidak lulus sekolah, bahkan yang buta huruf,” kata Kepala Rutan Rangkasbitung, Aliandra Harahap, Rabu (10/7/2019).

Aliandra menyadari pembinaan dan pendidikan intelektual bukan hanya menjadi tugas Rutan. Pihaknya membutuhkan dukungan dari pihak lain.

“Dukungan itu kan sifatnya baik, artinya masyarakat memiliki empati dan simpatik. Kami sangat terbuka dan bersyukur atas niatan dukungan dan kerja sama yang dibangun. Apalagi ini dari tiga ahli akademik yang berbeda, tentu akan terasa lengkap jika mereka di sini menerima transfer ilmunya,” terang Aliandra.

Ketua Prodi Biologi STKIP La Tansa Mashiro, Jajang mengapresiasi kerja sama tersebut.

**Baca juga: Jurus Gubernur Wahidin Kembangkan Kawasan Perkebunan Manggis di Banten.

“Kami diberi kesempatan untuk berkontribusi di sini. Kami punya program yang selaras dengan Rutan, yaitu pengabdian masyarakat, dan kami rasa tepat jika mengimplementasikannya di sini,” ucap Jajang menilai.

Diulai dari bidang biologi yang akan sinkron dengan program asimilasi kebun. Begitu juga program Bahasa Inggris dan Matematika.

“Insya Allah akan sangat bermanfaat bagi para santri binaan di sini. semoga kerja sama ini bisa terjalin dengan baik,” harapnya.(Nda)




Jurus Gubernur Wahidin Kembangkan Kawasan Perkebunan Manggis di Banten

Kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan ada beberapa langkah Pemprov Banten dalam membantu pengembangan petani buah Manggis di Pandeglang dan Lebak.

Wahidin menyebutkan bantuan pemerintah dari aspek hilir dengan memberkan bantuan kepada petani Manggis Pandeglang.

“Yaitu pembangunan bangsal pasca panen dan pengembangan tanaman Manggis di Pandeglang,” ujarnya Selasa (9/7/2019).

Pemerintah, kata Wahidin, berupaya membantu para petani dalam pengembangan kawasan dan penataan kebun, perbaikan mutu produk dan registrasi kebun, penguatan sistem perlindungan tanaman, penguatan sistem informasi, penguatan kelembagaan, penanganan pasca panen serta akselerasi akses pembiayaan/kemitraan serta promosi.

“Agar kedepan diharapkan Provinsi Banten mampu memenuhi permintaan pasar internasional dan pasar dalam negeri,” katanya.

**Baca juga: Banten Salah Satu Penghasil Manggis Terbesar di Indonesia, Diekspor hingga Asia.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauchid mengatakan saat ini Provinsi Banten menjadi salah satu daerah penghasil buah manggis di Indonesia.

“Secara nasional, Banten menempati posisi ke 10 sebagai daerah produsen buah manggis,” katanya, Selasa (9/7/2019).

Menurut Agus, buah Manggis terbanyak dihasilkan dari perkebunan di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak dengan total mencapai 122.445 ton buah manggis pertahun. (Den)




Banten Salah Satu Penghasil Manggis Terbesar di Indonesia, Diekspor hingga Asia

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauchid mengatakan saat ini Provinsi Banten menjadi salah satu daerah penghasil buah manggis di Indonesia.

“Secara nasional, Banten menempati posisi ke 10 sebagai daerah produsen buah manggis,” katanya, Selasa (9/7/2019).

Menurut Agus, buah Manggis terbanyak dihasilkan dari perkebunan di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak dengan total mencapai 122.445 ton buah manggis pertahun.

Agus mengungkapkan, awal tahun lalu saja 93 ton buah Manggis asal Kabupaten Pandeglang diekspor kesejumlah negara di Asia dan pasar dalam negeri juga tinggi. “Pangsa pasar dalam negeri mencapai sebanyak 714 ton, seperti daerah tujuan Jakarta,Surabaya, Makasar, dan beberapa kota besar lainnya.”

**Baca juga: Gubernur Wahidin Janjikan Pelebaran Jalan untuk Petani Manggis di Pandeglang.

Menurutnya, berdasarkan data Dinas Pertanian Pemprov Banten, produksi manggis Pandeglang mencapai 122,445 ton dari 136.506 pohon yang menghasilkan. Adapun sentra utama manggis di Pandeglang berada di 6 kecamatan Kecamatan Bojong, Saketi, Cisata, Menes, Picung dan kcamatan Carita.

Total pohon manggis yang menghasilkan di Provinsi Banten mencapai 299.595 pohon dengan sentra utama berada di Kabupaten Pandeglang dan Lebak. (Den)




Gubernur Wahidin Janjikan Pelebaran Jalan untuk Petani Manggis di Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten Wahidin Halim berjanji akan membantu pelebaran jalan untuk petani Manggis di Kampung Margahayu Desa Bojong, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang.

Langkah ini untuk membantu distribusi buah Manggis di sentra penghasil buah manggis Kabupaten Pandeglang itu. Sebab, akses jalan yang ada saat ini dinilai belu memadai.

“Jalan masuknya sempit, hanya tiga meter. Silakan dimusyawarahkan. Idealnya jalan masuk 6 meter, kalau perlu 10 meter,” ujar Wahidin saat berdialog dengan petani Manggis di kampung itu, Selasa (9/7/2019).

Menurut Wahidin, pelebaran jalan akan dilakukan setelah para petani manggis menyepakati lahan mana saja yang akan dilebarkan untuk pembngunan jalan.”Setelah disepakati, silakan dipatok. Saya siap bantu,” Wahidin berjanji.

**Baca juga: Kurang dari Sehari, Pembunuh di Perumahan BTN Mandala Ditangkap di Hutan Cimarga.

Dialog Wahidin dan para petani itu terlihat hangat dan cair. Sambil makan singkong rebus dan buah pisang, Wahidin juga bertanya soal harga dan pasokan Manggis yang dihasilkan setiap bulannya.

Menurut Wahidin, buah Manggis asal Kabupaten Pandeglang sudah merambah hingga ke mancanegara.Salah satunya Cina. (Den)




BPPT: Workshop Jangan Cuma Seremonial Saja

Kabar6.com

Kabar6-Badan pengkajian dan penerapan Teknologi (BPPT) yang diwakili Deputi kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, Soni Sulistia Wirawan mengatakan agar workshop penerapan teknologi Hydro Colour dan Fish GIS bagi nelayan tak menjadi seremonial semata dan harus ada pengawasan berkelanjutan.

“Ini kan ada yang dari Bekasi, Indramayu, Depok juga ada. Jadi sayang sekali kalo acara ini cuma seremonial, harus ada controlling berkesinambungan,” kata Soni, Selasa (9/7/2019).

Sebelumnya, workshop workshop penerapan teknologi Hydro Colour dan Fish GIS bagi nelayan di provinsi Banten itu juga dihadiri dari perwakilan organisasi PICES asal negara Jepang, Prof.Mitsutaku Makino, Menristek serta para tokoh dan tenaga ahli dibidang kelautan.

“Kami sampaikan terima kasih banyak atas partisipasi hadirin serta terimakasih atas jamuannya, untuk 2 hari kedepan mari kita gali keilmuan dan teknologi dari workshop ini,” kata Mitsutaku Makito.

Sementara itu, kelompok nelayan KAKAP Karangantu, Kadma mengatakan dirinya mengaku selama ini kebanyakan nelayan masih melakukan aktivitasnya menggunakan tenaga manual.

Ia berharap hasil dari workshop teknologi Hydro Colour dan Fish GIS bisa mempermudah profesinya kedepan.

**Baca juga: Sekda Banten: Potensi Ikan di Banten Tinggi.

“Saya belum tahu bentuk teknologinya seperti apa, yang jelas saya harap bisa memudahkan kerjaan saya karena kan selama ini kita kebanyakan pakai alami aja gitu,” tutur Kadma.

Acara workshop yang digelar dua hari itu, dimulai 9-10 juli diawali dengan pembahasan teori penerapan teknologi Hydro Colour dan Fish GIS.

Disusul hari selanjutnya dengan praktik langsung di Kawasan Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang bersama para ahli.(Den)