oleh

Selama 10 Hari Mengeluh Perut Kembung, Tenyata Ada Bayi di Dekat Usus Milik Wanita Prancis Ini

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang wanita berusia 37 tahun di Prancis yang tak disebutkan namanya menjadi sangat terkejut dan tidak menyangka ada makhluk hidup lain di dalam tubuhnya.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Melansir ndtv, berawal ketika wanita itu mengeluh nyeri di perut selama 10 hari, dibarengi gejala kembung yang terus memburuk. Lantaran tak kunjung mereda, wanita tersebut menjalani pemindaian perut yang lantas menunjukkan bahwa ada janin tumbuh dengan normal di rongga perut, tepatnya di antara perut dan usus.

Dalam dunia medis, kondisi tersebut dikenal sebagai kehamilan ektopik yang hampir selalu berakibat fatal bagi anak. Dokter mendiagnosis wanita yang tidak disebutkan namanya itu menderita kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim, dan terjadi di perut. Bayi berada di rongga peritoneum, atau area tempat organ vital berada. Sementara plasenta sang janin menempel di bagian atas panggul.

Dokter mengatakan kehamilan ini sangat jarang terjadi, tetapi mungkin terjadi jika janin mulai tumbuh di saluran tuba, yang membawa sel telur dari ovarium ke rahim atau ovarium.

“Seiring waktu, lubang ini bisa pecah sehingga memungkinkan janin ‘melarikan diri’ ke dalam rongga,” demikian jurnal New England Journal of Medicine.

Mengetahui kondisinya, wanita tersebut datang ke dokter yang ada di daerahnya. Dokter meminta wanita tadi menunggu hingga usia kandungan 29 minggu untuk melahirkan bayi. Ini dilakukan untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidupnya.

Dokter membantu proses kelahiran bayi tersebut dengan membuat sayatan di perut. Setelah itu, dokter memindahkannya ke unit perawatan intensif neonatal.

Wanita itu pun menjalani operasi terpisah 12 hari setelah kelahiran, agar dokter dapat mengeluarkan sisa plasentanya. Ibu dan bayinya dipulangkan selama 25 hari, dua bulan setelah kelahiran.

Diketahui, wanita tersebut sebelumnya sudah memiliki dua orang anak dan pernah mengalami keguguran. “Bayi dapat hidup di luar rahim sejak usia 24 minggu,” kata dokter. “Tetapi, tingkat kelangsungan hidup lebih rendah, dengan 68 persen bertahan hidup. Ada juga kasus bayi bertahan hidup setelah dilahirkan pada usia 21 minggu.” (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email